Linda adalah adik kandung dari Rani. Linda di boyong Rani ke rumahnya untuk melanjutkan pendidikan di kota tempat tinggalnya sekarang.
Rani sudah berkeluarga tapi belum kunjung di karunia anak. Rumah tangga Rani awalnya adem ayem,tapi semenjak kedatangan sang adik suaminya mulai berubah.
Kebohongan demi kebohongan terus suaminya ucapkan untuk menutupi perselingkuhan denga sang adik ipar.
Apakah Linda tega menghancurkan rumah tangga kakaknya sendiri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Di balkon apartemennya Ari memandang langit yang berubah warna semakin pekat dan kelam. Setetes demi setetes bulir hujan mulai turun menimbulkan bunyi yang seperti sebuah irama.
Ari mengisap rokoknya,entah berapa batang jumlahnya. Biasanya ia tidak pernah merokok tapi karena ingin menghilangkan suntuk karna banyak pikiran, rokok adalah pelariannya saat ini.
Pikiran ya masih saja memikirkan Linda. Sosok gadis itu yang terus menari - nari di pelupuk matanya. Sudah sekian bulan berlalu namun tak jua kunjung tau dimana rimbanya.
Kehidupan Ari sangat kacau,ia gampang sekali tersulut emosi. Ia akan melampiaskan kemarahannya kepada karyawan yang hanya sedikit melakukan kesalahan.
Kata - kata pedas dengan lancarnya keluar dari bibirnya. Sehingga membuat para karyawannya takut membuat kesalahan walau sedikit. Perusahaan menjadi horor jika Ari sudah mengamuk. Banyak yang ingin keluar dari sana tapi gaji di sana cukup menjanjikan tidak seperti ditempat lain. Mereka bertahan hanya karna butuh.
Sudah beberpa kali asistennya mengingatkan bahwa kelakuan Ari akan membuatnya rugi.
"Maaf pak Ari,apakah bapak tidak bisa memisahkan urusan pribadi dengan urusan kantor?" asisten Ari akhirnya bersuara karna Ari sudah kelewat batas menurut dirinya.
"Maksud kamu apa?" tanya Ari menatap asistennya yang duduk dihadapanya.
"Bapak ga sadar apa,kelakuan bapak di Perusahaan sudah meresahkan perusahaaan. Banyak para karyawan yang merasa lelah dengan kelakuan bapak dan kemungkinan buruknya mereka akan memilih pergi." ujar asisten Ari mulai sedikit emosi.
"Ya kalau mereka mau berhenti itu terserah mereka, tinggal cari pengganti bereskan." sanggah Ari santai.
"Tidak semudah itu pak mencari penganti karyawan yang kompeten seperti saat ini, kalau yang mau kerja banyak. Tapi perusahaan masih sangat membutuhkan tenaga dan pikiran mereka,bapak pikir selama ini perusahan maju karna siapa?Ya itu adalah hasil kerja keras para karyawan." jelas sang assisten dengan wajah sendu.
Ari sesaat termenung menelaah apa yang asistennya katakan. Begitu burukkah kelakuannya belakangan ini?
Berkat nasehat dari asistennya perlahan Ari mulai merubah tabiatnya. Ia berusaha menekan amarah yang selalu ingin meluap.
Ia harus bisa menerima kenyataan bahwa ia harus merelakan kepergian dua wanita sekaligus dalam hidupnya. Jika memang berjodoh pasti akan di pertemukan. Tapi itu entah kapan hanya Tuhan yang tahu.
Keadaanpun mulai normal seperti biasa kembali. Karyawan bekerja sudah tidak takut - takut seperti kemaren. Rasa takut itu tetap masih ada tapi tidak seseram sebelumnya.
Sementara di sebuah desa nampak seorang ibu muda yang tengah berjalan keliling desa bersama seorang wanita paruh baya berjalan disampingnya.
"Gimana neng kandungannya?" tak bibik.
"Udah mulai terasa berat ibu. Mau ngapain aja sudah mulai susah." kekeh Linda sambil mengelus perutnya.
"Moga aja lahiran dilancarkan ya ,neng." uajr bibik ikut bahagia.
Keduanya rutin jalan berdua setiap pagi. Kata orang tau dahulu berjalan pagi saat kandungan dari usia tujuh bulan bisa melancarkan persalinan. Wa4ga desa pun sudah kenal dengan Linda.
Banyak dikalangan kaum bapak - Bapak yang merasa kagum dengan kecantikan Linda. Linda begitu cantik walau perutnya semakin membuncit.
"Pagi,neng Linda,bik Asih. Jalan - jalan ya. Ga mampir dulu beli sarapan." sapa tukang pecel yang sering di beli Linda.
"Pagi juga pak,hari ini saya lagi tidak mau makan pecel dulu,si dedek minta bubur ayam." tolak Linda sopan. Mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan menuju tukang bubur yang ada di tikungan desa.
knp jadi dendam ke ari?
malah lbh jahat rani, tega sama adiknya sendiri