Penyesalan terbesar karna telah salah mempercayai seseorang, Tunangan yang begitu di cintai nya menghianatinya padahal Ia sudah membuang satu-satunya Orang berharga dalam hidupnya yang seperti Keluarga baginya hingga meninggalkan dia untuk selama nya.
"dimana ini?" gumam Natalia celingukan memperhatikan sekitar.
Natalia Kembali ke masa lalu sebelum petaka itu terjadi, Natalia membalaskan dendamnya pada Orang yang telah menghianatinya.
ikuti kisahnya ya? bagaimana kisah cinta Natalia? Orang yang di masa kehidupan pertama telah Ia khianati demi Tunangan bajing*nnya kini takdir seolah menghukum Natalia dengan begitu mencintainya, akankah mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Natalia (Part. 2)
Steven melihat ke arah Natalia sesekali, Penampilan Natalia yang serba hitam juga pakaian tertutup seperti Preman Cantik sedang mencari sesuatu yang hilang.
Steven merasa gemas tapi Ia tak boleh menjadi pengganggu saat Natalia begitu serius, nanti Natalia bisa kesal padanya.
"Kak? bisakah kakak menemui pemilik Bar? minta padanya untuk memberi izin kita memeriksa CCTV." pinta Natalia.
"iya." jawab Steven merangkul Natalia yang terhuyung.
"Ehh? masa aku ikut juga sih Kak." gerutu Natalia.
"hmm? kamu harus ikut Istriku." bisik Steven dan Natalia menatap Steven dengan kesal padahal jantungnya berdebar kencang ketika mencium aroma khas tubuh Steven yang maskulin.
"kenapa?" tanya Steven melihat Natalia tampak bingung dengan sesuatu.
"kakak pakai parfum apa?" tanya Natalia mendongakkan wajahnya.
DEG DEG DEG
Steven tertegun menatap bola mata polos Natalia apalagi Natalia mulai mengendus dada bidangnya belum lagi kedua tangan lentik Natalia yang bertengger cantik di kedua bahu kokohnya.
Steven merangkul pinggang Natalia yang membelalak seketika menatap Steven.
"kamu mau menggodaku Istriku?" bisik Steven dengan nada sensualnya.
"Ak.. Aku..? ahhh?" Natalia hendak berbicara namun tergantung ketika musik DJ mulai di putar dengan kuat.
"ayo kita pergi sayang!" ajak Steven sembari membawa Natalia ke arah pemilik Bar.
Natalia tidak mendengar suara Steven karna suara musik itu, sebenarnya Natalia memang tak nyaman setiap malam harus ke tempat ini tapi karna kegilaannya pada Kean sampai sanggup berpura-pura nyaman berada di Bar itu.
Kean selalu bilang tidak suka wanita rumahan yang kekanakan tidak tahu cara berpesta gembira ala anak muda zaman sekarang, Natalia yang saat itu Polos, Naif dan Bodoh malah mengikuti perkataan Kean.
Steven menemui Pemilik Bar yang ternyata sangat mengenal Steven bahkan Ia juga menghormati Natalia.
"lebih baik kita berkumpul di Ruangan saya yang kedap suara Tuan, Nona?" pinta Pemilik Bar itu dengan gerakan bibir di bantu kode tangannya supaya di mengerti.
Natalia dan Steven mengangguk-anggukkan kepala setuju lalu mereka pergi ke Ruangan Pemilik Bar.
.
"belakangan ini Nona tak lagi main kesini, saya senang anda tak bersama Wanita jahat itu lagi." kata Pemilik Bar dengan tulus.
Natalia tersenyum kecil, "maafkan saya Pak sering menyusahkan anda."
"anda sebenarnya tidak merepotkan sama sekali Nona tapi wanita jahat itu yang selalu berbuat onar dan menyudutkan Nona, saat Nona tenggelam saya sudah menghubungi Tuan Steven. Karna takut terlambat jadi Tuan Steven meminta saya mengizinkan Pengawal bayangan anda masuk." kata Pemilik Bar dengan senyuman.
Natalia menoleh ke Steven yang mengalihkan wajahnya ke arah lain, "Kakak tak bilang apa-apa padaku."
"maafkan saya yang tak bisa berbuat apa-apa ketika wanita jahat itu menyulitkan Nona padahal saya bisa saja membantu tapi takutnya anda akan dalam masalah karna saya adalah Pria tua yang sudah bercerai, wanita jahat itu pasti menyudutkan Nona lagi kalau saya membantu anda."
Natalia tersenyum haru, "kenapa aku bisa melupakannya? di kehidupanku saat itu Pak Dadang ini selalu menasehatiku dan ingin aku bertemu Pria yang baik. dia juga sering memintaku untuk berpikir ratusan kali kalau menerima Kean menjadi pacarku." Batin Natalia.
"Oh Ya Pak Dadang? kenalkan ini suamiku sekarang, aku dan Kak Steven sudah menikah." kata Natalia melingkarkan tangannya di lengan Steven yang tersenyum tampan melihat ke arah Natalia.
Pria yang di panggil Dadang itu membelalakkan mata syok, "be--benarkah Nona?"
Natalia mengangguk-anggukkan kepalanya, "maafkan sifat aku yang kekanakan saat itu ya Pak. bapak benar loh kalau aku harus berpikir untuk mengejar Kean." jawab Natalia.
Dadang sumringah mendengarnya, "kalau begitu saya tak akan sungkan lagi menegur Tuan Kean dan Wanita jahat itu kalau membuat masalah di Bar saya."
Natalia menganggukkan kepala tak peduli lagi pada mereka, "kalau begitu aku boleh minta rekaman CCTV nya kan Pak?"
Dadang dengan semangat sekali mengeluarkan sesuatu dari laci lemarinya dan memberikannya ke Natalia.
"in--ini?" Natalia menerima Flashdisk pemberian Dadang.
"ini semua adalah bukti kejahatan wanita jahat itu pada Nona dan selama ini saya sudah menyimpannya menunggu Nona memintanya pada saya." kata Dadang dengan senyuman.
Steven pun sampai terkejut menatap Dadang yang ternyata sangat tak terduga, "baik juga bapak ini." batin Steven.
Natalia seakan tidak percaya dengan perbuatan Dadang di luar permintaannya, Dadang juga meminta Natalia dan Steven menonton CCTV yang menjadi salinan segala perbuatan Vinne di Komputernya.
"sialan..!" maki Steven seketika membuat Natalia yang sedang fokus menonton pun terkejut.
"Kakak keluar aja sana?" usir Natalia melotot.
"Ehh?" Steven gelagapan tapi Natalia semakin melotot galak sehingga Steven mengalah dan keluar dari Ruangan itu bersama Dadang yang terkekeh melihat wajah masam Steven di usir Natalia.
"katakan padaku apa yang bisa aku lakukan untuk membalas budi?" tanya Steven serius.
Dadang tersenyum saja mendengarnya, "sudah kuduga kalau Tuan Steven jauh lebih tulus menyayangi Nona rendah hati itu." batin Dadang.
Dadang memang pemilik Bar tapi sekedar bekerja untuk bersenang-senang melupakan beban hidup, Ia sudah pernah berkeluarga tapi Istrinya malah selingkuh dengan Pria Bar sehingga Ia trauma menikah dan membangun Bar sendiri seperti ini.
"akan saya simpan permintaan saya Tuan." jawab Dadang dengan sopan.
.
di dalam Ruangan,
Natalia ternyata mengingat semua kejahatan Vinne dan tak ada yang terlewat sama sekali, tindakan Dadang sudah sangat bagus mengumpulkan semua nya tanpa ada yang tertinggal padahal Natalia mengira akan lembur di Bar ini sampai pagi bersama Steven mengumpulkan bukti yang Ia butuhkan.
"benar-benar bodoh kau Natalia..! sejauh ini perbuatannya dan kau tak mencurigainya sama sekali, kalau kau tak melihat masa depan tentang penghianatan mereka mungkin matamu akan terus tertutup dengan perbuatan jahat mereka. kau selalu saja berusaha memaafkan dan memaafkan."
"ck ckk!! pasti mereka selalu berpesta setiap malam menertawakan kebodohanku."
Natalia mengepalkan tangannya seketika membayangkan bagaimana Kean dan Vinne tertawa terbahak-bahak di hari kematiannya, dendamnya benar-benar besar tapi Ia juga tak mau membuat musuhnya mati secara tiba-tiba.
Permainan mereka yang membodohi Natalia itu jauh lebih menyakitkan untuk di ingat oleh Natalia di banding Pembun*han yang mereka lakukan.
"Tenang Alia.. tenang..! kamu hanya perlu bersabar dan permainkan mereka sebaik-baiknya lalu buang ke tong sampah dan kalau perlu injak-injak terlebih dahulu baru di buang." batin Natalia.
Natalia semakin marah melihat bukti Rekaman perbuatan jahat Vinne terhadapnya dan terlihat oleh Kean yang tidak peduli apalagi ketika Vinne sampai memberinya minuman keras hingga mabuk berat hendak menjebaknya.
"Selama ini apa yang ada dalam pikiranku?" batin Natalia benci dengan dirinya sendiri langsung mematikan rekaman cctv itu.
Natalia menenangkan diri lalu keluar dari Ruangan itu dan melihat Steven menunggunya bersama Dadang.
"Terimakasih banyak Pak..! saya tak akan melupakan semua kebaikan anda ini." ucap Natalia dengan nada cukup kuat dan di bantu kode tangan.
Pak Dadang mengangguk-anggukkan kepala dengan senang.
KAN lumayan uangnya Wkwkwkkw
kalo bisa sambil Live video ( jadi ga bisa apa² mereka berdua Wkwkwk 🤣)
Tapi kalo muka Tembok meh BEDA
aku mampir lgi😊