Ternyata mencintai seseorang tak selalu berakhir dengan indah , bertubi tubi cobaan harus ia lalui . Setelah tiga tahun berpacaran dia harus melihat kekasihnya bercinta dengan adik tirinya . Bersamaan dengan itu sang ayah harus mengalami kecelakaan hebat yang membuatnya harus di operasi dan ibu tirinya sama sekali tidak mau membiayai dengan alasan tidak punya uang . Dan naasnya mau tidak mau ia menerima tawaran adik tirinya untuk menggantikan dirinya yang malam itu harus melayani nafsu seorang pria ! Pria yang akan mengubah hidupnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Ternyata pria gemulai itu datang hanya untuk menjemput putranya , pria gemulai itu tadi berkata tidak tenang bekerja ketika memikirkan Ethan yang pasti akan bosan bermain di pojok ruangan yang di desain olehnya sendiri .
Reina tahu Ethan pasti akan banyak teman bermain disana karena para model Agie pasti tidak akan keberatan bermain bersama bocah gembul itu . Ethan selalu menjadi idola di antara para model yang bekerja untuknya . Tapi pandangannya kemudian tertuju pada ketiga boneka kesayangan putranya yang tergeletak di pojok ruangannya . Sepertinya saking terburu buru Agie membawa Ethan tanpa ketiga barang itu .
TOKKK .... TOKKKK
" Nyonya Reina .... "
" Suruh masuk , kenapa harus ijin dulu ! " sahut Reina yang mengira jika Agie datang kembali untuk mengambil barang barang milik Ethan . Wanita itu beranjak meraih tas ransel di sofa ruang kerjanya dan memasukkan tiga boneka itu .
" Kenapa kau bisa melupakan ini ... "
Dan sekali lagi ia terpaku ketika tahu siapa yang sekarang berdiri di depannya . Tas yang tadi ia pegang terlepas begitu saja karena tiba tiba badannya seperti tak bertenaga .
" Apa yang sudah aku lupakan ??! "
" Hahhh ... kau !!? Siapa yang mengijinkanmu masuk ke ruanganku ?!!!! " sinis Reina sambil melangkah mundur karena pria di depannya terus saja berjalan mendekat padanya .
" Ijin ?? Kau adalah calon istriku , aku tidak butuh ijin siapapun untuk menemuimu, " sahut Xavier berhasil memojokkan iblis kesayangannya sampai di meja kerja di tengah ruangan . Tangan lembut itu berusaha mendorongnya keras tapi tentu saja tidak akan pernah menggoyahkan tubuh kekarnya .
" Menjauh dariku !! Jangan macam macam atau aku akan memanggil keamanan .... " gugup Reina yang melihat wajah tampan itu semakin mendekat ke arah wajahnya .
" Kau pikir aku takut ?! "
Reina semakin gugup ketika tubuhnya semakin terpepet hingga ia duduk di meja kerjanya sendiri , dan entah apa yang ada di pikirannya tapi tangannya dengan cepat menyambar sebuah gunting kain yang ada di dekatnya .
" Pergi !! Atau jangan salahkan jika aku melukaimu .... " ancam Reina meletakkan gunting yang dipegangnya tepat di leher pria besar di depannya .
Tapi bukannya takut Xavier malah terlihat menyeringai , tak ada sedikitpun rasa takut di matanya .
" Lakukan saja karena apapun yang terjadi aku tidak akan melepasmu lagi !! " kata Xavier dengan memejamkan matanya , sejak semalam ia yakin jika wanita yang sudah diciumnya adalah wanita yang sudah membuatnya gila selama tiga tahun ini .
Aroma tubuh wanita sempurna didepannya sama persis dengan aroma wanita yang sudah menghabiskan satu malam panas bersamanya . Tubuh itu .... rasa bibir itu .... semua mampu mengingatkannya pada malam yang selama ini hampir membuatnya putus asa .
" Katakan padaku , kenapa kau melakukan ini semua padaku !!! Beraninya kau lari malam itu setelah kau ambil semua dariku ! "
Reina mendengus kesal , jika ada yang harus berkata seperti itu adalah dia . Kenapa malah pria itu yang merasa sudah kehilangan semuanya , jelas jelas hanya dia yang dirugikan pada kejadian malam itu .
" Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan Tuan Xavier !! Malam apa ?? Aku akui jika aku sudah menciummu kemarin malam tapi aku tidak mengambil apapun darimu !! Ok .... aku minta maaf dan sekarang aku minta keluar dari ruang ... emmpphhhtttt !! "
Sebelum menyelesaikan kata katanya pria itu sudah membungkam bibirnya ,.bukan sebuah ciuman lembut tapi lebih dari ciuman yang sangat menuntut . Ciuman tiba tiba itu membuatnya sedikit tidak siap , reflek kedua tangannya berpegang pada apapun yang bisa diraihnya .
Dan mata Reina terbelalak ketika tak sengaja gunting yang ada di tangannya menekan keras leher Xavier hingga wanita itu bisa merasakan cairan mulai menetes ditangannya . Bau anyir mulai mengganggu penciumannya . Dua tautan bibir mereka terlepas ketika merasa sudah kehabisan oksigen , nafas mereka tersengal dengan mata yang masih saling memandang satu sama lain .
" B*jingan !! Sekali lagi kau sentuh aku maka aku akan membunuhmu !! " ketus Reina yang sebenarnya sangat ketakutan melihat darah masih menetes di leher pria itu , sedikit noda darah juga terlihat di telapak tangannya .
" Lakukan sesuai keinginanmu ... " lirih Xavier malah mengeratkan kedua tangannya yang melingkar di pinggang ramping wanita di depannya . Satu tangannya meraih satu tangan Reina yang masih menggenggam gunting dan di arahkan ke dadanya .
" Tusuk tepat disini .... " bisik Xavier tepat ditelinga Reina .
Reina memberontak dan menarik tangannya , pria didepannya memang benar benar gila !! Niatnya untuk menakuti malah menjadi boomerang untuknya , baru kali ini dia melukai seseorang hingga berdarah darah .
CLLAAAPPPP ...
" Aaaaaaa ..... "