NovelToon NovelToon
Wanita Yang Teraniaya Ternyata Kaya Raya

Wanita Yang Teraniaya Ternyata Kaya Raya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kaya Raya / Pelakor jahat / Chicklit
Popularitas:48.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nonny

Iva merupakan anak dari pengusaha yang kaya raya. Dia justru rela hidup susah demi bisa menikah dengan lelaki yang di cintainya. Bahkan menyembunyikan identitasnya sebagai anak dari turunan terkaya di kota sebelah.
Pengorbanannya sia-sia karena ia di perlakukan buruk bukan hanya oleh suami tapi juga oleh ibu mertuanya.
Di jadikan sebagai asisten rumah tangga bahkan suami selingkuh di depan mata.
Iva tidak terima dan ia membuka identitas aslinya di depan orang-orang yang menyakitinya untuk balas dendam.
Lantas bagaimana selanjutnya?
Yuk simak kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 21

Orang itu tak lain adalah Danti, pelakor yang telah merebut Damar. "Semua yang terjadi padaku karena ulah Iva. Aku bisa menelepon dia juga karena meminjam ponsel asisten rumah tangga disini. Heran, kenapa Papah tega banget mengirimku kemari tanpa mengizinkan mengakses ponsel. Harus berapa lama lagi aku harus tinggal di tempat sepi ini? Benar-benar sangat membosankan sekali."

Danti terus menerus merutuki tindakan yang diberikan oleh sang Papah. Ia tidak bisa berkutik sama sekali. Sudah beberapa kali ia ingin kabur tapi selalu gagal.

Sementara usaha Ben benar-benar berhasil, ia pun menyambangi rumah Papah Danti untuk memberikan satu peringatan.

"Om, mohon maaf saya menganggu. Hanya ingin memberikan satu peringatan keras untuk anak Om yang bernama Danti. Beberapa kali dia meneror dengan menelepon istri saya, Iva. Tolong tegur dia, Om. Jika dia berulah lagi, aku akan bertindak keras dan kerjasama kita aku akhiri," ucap Ben dengan penuh penekanan tanpa lupa ia menunjukkan nomor ponsel yang meneror Iva.

Sejenak lelaki paruh baya tersebut, melihat nomor ponsel yang tidak asing lagi. Dalam hati bergumam," ini kan nomor ponsel Bibi. Kurang @j@r, ternyata anak itu belum juga jera meskipun sudah di hukum sedemikian rupa. Apa perlu aku nikahkan saja dengan pemuda lain? Padahal sudah jauh tapi masih saja berulah. Bikin malu saja!"

"Nak Ben, Om minta maaf ya. Om janji, ini yang terakhir kali Danti mengganggu istrimu. Tolong jangan sangkut pautkan hal ini dengan urusan perusahaan. Aku pastikan Danti tidak akan berulah lagi."

Lelaki paruh baya tersebut menangkupkan kedua tangannya di dada.

Ben sejenak menatap tajam ke arah lelaki paruh baya tersebut. Tanpa merespon sama sekali, ia berlalu pergi.

Lelaki yang belum begitu tua itu segera menelepon Bibi dan memberikan ultimatum. "Bi, berani benar kamu memberikan ponselmu pada Danti. Sudah aku peringatkan berkali-kali. Kamu sudah bosan untuk bekerja ya? Yang gaji kamu itu, aku bukan Danti. Meskipun dia memaksa seharusnya tidak kamu berikan ponselmu. Cepat panggil dia, aku ingin bicara!"

Nada bicara lelaki paruh baya tersebut begitu memekakkan telinga bagi yang mendengarnya sehingga Bibi agak sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga, ia segera melangkah menuju kamar Danti. "Non, Tuan besar ingin bicara."

Bibi memberikan ponselnya pada Danti.

"Papah sudah sadar akan kesalahan Papah dan ingin minta maaf padaku bukan? Pasti aku akan diminta untuk segera kembali ke rumah bukan?" ucap Danti begitu sumringah dari balik telepon yang membuat papahnya semakin tidak bisa menahan emosi.

Dari balik telepon terlihat sang Papah mendengus kesal sembari beberapa kali mengusap dadanya untuk bisa bersabar. "Mimpi kamu! Justru Papah berniat akan menikahkanmu supaya kamu tidak mengusik kehidupan orang lain tapi fokus dengan kehidupan sendiri."

'Nggak Pah, aku nggak mau menikah! Nggak ada angin nggak ada hujan, Papah kok seperti ini sih? Aku sudah menderita tinggal disini dan harus mendapatkan penderitaan lagi, ke jam sekali kamu Pah. Aku ini Anak kandung mu loh Pah!" ucap Danti dari balik telepon.

Ayah dan anak terus saja berdebat tidak ada ujung pangkalnya. Keduanya sama-sama punya watak yang keras kepala sehingga tidak ada satupun yang mau mengalah. Mereka lupa jika ponsel itu milik Bibi. Mereka asik dengan pertengkaran mereka sendiri tanpa mempedulikan orang lain.

Setelah pertengkaran tersebut, Danti termenung sendiri. Ia merasa heran bagaimana bisa Ben tahu jika dirinyalah yang telah meneror Iva. "Cerdas juga otak suami baru Iva. Hebat karena bisa melacak panggilan telepon hanya dalam waktu singkat. Tapi bukan berarti aku akan menyerah dan takut setelah ancamannya itu. Justru aku akan semakin bertambah semangat untuk menghancurkan rumah tangganya yang baru. Dendamku sudah berurat berakar pada wanita udik itu."

Danti tersenyum sinis, ia benar-benar telah mengabaikan ancaman dari Papahnya justru ia saat ini merencanakan keja hatan kembali untuk membalas sakit hatinya pada Iva.

Sudah dua hari, Ben tinggal di rumah Iva. Ia benar-benar kerasan dan enggan untuk pulang ke rumah sendiri. Apalagi perlakuan Iva begitu lembut. Meskipun ia belum mendapatkan kebutuhan batiniah, seenggaknya kebutuhan lahiriah tercukupi seperti layaknya suami yang selalu di layani oleh istri.

Iva turun tangan sendiri untuk memasak setiap menu makanan yang di sajikan untuk Ben. Dia tidak pernah mengeluh meskipun rasa capek melanda kala pulang kerja.

"Sayang, kan sudah ada Bibik. Untuk apa juga kamu repot masak dan mencuci pakaianku?' Ben menatap sendu ke wajah cantik Iva yang sedang asik menyantap makanan.

"Nggak apa-apa, aku merasa tidak terbebani toh itu semua aku lakukan karena sudah sewajarnya sebagai seorang istri. Aku tidak ingin mengecewakan almarhum kakek dan almarhum papah. Dulu aku sudah durhaka, kali ini tidak akan terulang lagi. Tapi bukan berarti kamu meminta hakmu untuk urusan ran jang. Untuk yang satu itu aku benar-benar....

"Sudahlah Iva, kamu berpikir terlalu jauh padahal aku tidak berpikir hingga kesana. Kamu begini saja aku sudah sangat bahagia. Nggak usah bahas sesuatu yang hanya bakal menjadi beban pikiran saja."

Lain halnya situasi di rumah Ben, Diajeng mulai penasaran dan curiga dengan kepergian Ben yang secara mendadak. Karena ini pertama kalinya Ben beberapa hari tidak pulang. "Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan oleh Ben. Tapi apa ya kira-kira? Mending aku ke kantor Ben saja untuk mengecek."

Sesampainya di kantor, Diajeng langsung menuju ke bagian resepsionis karena ia tidak berhasil untuk menemui assiten pribadi Ben. "Bisa bertemu dengan Ben?" tanyanya tegas.

"Maaf Bu, Pak Ben sedang tidak ada di ruangan nya karena ia sedang bertugas di luar kota untuk beberapa hari lamanya," ucap sang pegawai.

"Ternyata Ben tidak berbohong, saat ini dia sedang bertugas di luar kota. Mending aku mengajak Iva ketemuan atau setidaknya aku tanyakan alamat rumahnya saja biar aku bisa menyambanginya. Dengan begitu aku bisa lebih dekat dengannya dan akan aku jodohkan dia dengan Ben supaya dia melupakan wanita yang sudah lama sekali dicari."

Sembari melangkah pergi dari kantor milik Ben, Diajeng memainkan jemari lentiknya untuk memencet nomor ponsel Iva dan tersambung juga.

"Nak Iva, ini Tante Diajeng yang waktu itu di tolong. Bisa minta alamat rumahmu, karena Tante ingin sekali main ke rumahmu."

Sejenak hening tidak ada suara dari balik telepon. Apakah Iva akan mengizinkan Diajeng main ke rumah?

1
Sumar Sutinah
aku mamfir thorr
Nonny: terima kasih KK udh mmpir
total 1 replies
Eka ELissa
jgn dong....PK gendut kekar polisi 👮👮👮 ini jujur Yo Mak....
Nonny: hihiii
total 1 replies
Eka ELissa
iuuuh GK ngaca kmu sndiri yg bikin ulah ko slhin orang....
Nonny: hhhhiiiii
total 1 replies
Eka ELissa
mau ktmu dia di penjara....aduh mnding cari cowok lain deh yg syng kmu tulus GK byak modusnya Danti. ..
Nonny: betul sekali
total 1 replies
Sulfia Nuriawati
kalo duit yg bcra semua jd beres dg mudah apa lg yg pk seragam beeeuuh cpt prosesnya, yg slh jd benar yg venar d slh kan kyk gt hukum d negri ini🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🙏🙏🙏
Nonny: setuju sekali 🤭
total 1 replies
Citra Merdeka
waduuuhhh... pelakor emang yaahh 😁
Nonny: hooh hooh
total 1 replies
Eka ELissa
waduh spa tuh...musuh mu Lom tamat Iva Ben....ada lgi tu...TPI spa... entahlah hanya emak yg tau
Nonny: siapa ya hhii
total 1 replies
Eka ELissa
ealah dsr stress
Nonny: hheee, ini aku mo update kok jawaban sistem eror
total 1 replies
Eka ELissa
hey.... penjahit dia suami istri Yo mng kmu parasit
Warijah Warijah
Kakaknya Belakah. Yg ingin menguasai harta keluarganya yg sudah zonk 😂😂😂
Nonny: hemm bisa jadi bisa nggak 🤭🤭
total 1 replies
Citra Merdeka
waduuhh siapa lagi coba 😁
Nonny: siapa hayo🤣🤣
total 1 replies
Eka ELissa
oooh....sudah psti bell kmu nginep lma bgt mknya jgn jht....jdi gitu kn... nginep hotel prodeo gratis...bel../Facepalm//Joyful//Facepalm/
Eka ELissa
ya cinta emng GK prnh slh bel...TPI klkuan jht mu itu lho...yg jdi mslh nya jadi....slmt nginep di hotel prodeo... smpe wktu yg di tentukan.../Facepalm/
Eka ELissa
dia....apa doa....Mak ..
Nonny: astoge, typo 🤣🤣🙏🙏🙏🙈🙈
total 1 replies
Citra Merdeka
rasain tuh bella....
Nonny: syukur syukur ya Mbak 🤭🤭
total 1 replies
Eka ELissa
detik 2 bela ma buaya budug itu...msuk penjara.../Facepalm//Joyful/
Nonny: hheee
total 1 replies
Eka ELissa
hey......bell GK usah Ngadi 2 deh kmu knpa kmu ngomong gtu....kmu plaku nya ya ...yg udh bikin ibu Ben celaka....iya kan.....
Nonny: hooh hooh
total 1 replies
Citra Merdeka
Terima kasih Thor update nya selamat pagi....
lanjut
Nonny: masama Mbak, sehat sll ya
total 1 replies
Heny
Lanjut
Nonny: siap KK
total 1 replies
Eka ELissa
mknya jgn jht kmu lok GK pngen jdi DPO
Nonny: hooh hooh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!