Lin Yan merupakan anak dari ketua sekte Linyu yang tak dianggap di dalam sektenya sendiri setelah kedua orang tuanya meninggal, berbekal kalung leluhur pemberian sang ayah semasa masih hidup, Lin Yan mulai melakukan perjalanan untuk menjadi kuat dengan bantuan kekuatan rahasia yang tersembunyi di dalam kalung leluhur miliknya, bagaimana keseruan cerita ini ikuti terus ya alur ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akademi Dewa Obat
Laki laki tua itu kemudian duduk di dekat Lin Yan, tampak seperti teman lama yang baru saja berjumpa.
"Perkenalkan namaku Qiu Zan, aku berasal dari negara api tepatnya di akademi dewa obat, dan wanita yang bersamaku yang duduk di sana adalah cucuku Qin Zhi," ucap Laki laki tua itu.
Lin Yan yang melihat ramah tamah tutur kata laki-laki tua yang duduk di dekatnya, membuatnya Lin Yan tak sungkan untuk menyebutkan namanya sendiri, "Namaku Lin Yan," ucapnya.
"Lin Yan kebetulan aku mengetahui tehnik penyembuhan luka dalam, jika diperbolehkan aku ingin melihat keadaan mu," ucap Qin Zan.
Lin Yan menganggukkan kepalanya kemudian menyodorkan tangan kanannya ke arah laki-laki tua sambil berkata.
"Silahkan paman," jawab Lin Yan.
Laki laki tua itu kemudian memeriksa denyut nadi Lin Yan, dan di dalam hati paman Qin Zan berkata. "Apa yang kurasakan pada diri anak muda ini sebelumnya memang benar adanya, aku merasakan kekuatan api iblis di dalam tubuhnya dan ini merupakan kabar gembira bagi akademi dewa obat, karena pewaris akademi dewa obat telah ditemukan, akan tetapi luka dalam anak muda ini cukup parah jika dia tak memiliki kekuatan fisik yang kuat, dengan keadaannya yang seperti ini pasti dia telah lama mati," pikir Qin Zan.
"Luka dalam mu sangat parah dan untung saja kau masih bisa hidup, aku akan mengajakmu untuk menyembuhkan diri di akademi dewa obat, dan setelah kau sembuh maka kau boleh pergi meninggalkan akademi dewa obat," ucap paman Qin Zan.
"Paman Qin jika boleh aku bertanya mengapa paman begitu baik padaku, sementara kita baru saja saling kenal?" tanya Lin Yan.
Paman Qin berpikir sejenak, tak mungkin dia mengatakan jika Lin Yan merupakan orang yang selama ini cari untuk mewarisi kepemimpinan akademi dewa obat, karena Lin Yan memiliki garis keturunan darah raja api iblis dan di dalam tubuhnya telah bersemayam kekuatan api iblis.
Paman Qin Zan tak ingin Lin Yan terkejut mengetahui hal itu, mengingat akademi dewa obat merupakan akademi kuno dan terbesar di negara api, karena sebenarnya raja api iblis merupakan pendiri akademi dewa obat yang telah mengajarkan teknik meracik dalam membuat obat, dan juga teknik penyembuhan turun-temurun, namun Lin Yan terlalu dini untuk mengetahui semua itu yang membuat paman Qin Zan akan memberitahu kan semuanya secara perlahan, setelah Lin Yan berada di akademi dewa obat.
Setelah beberapa saat melakukan perdebatan di dalam hatinya, paman Qin Zan kemudian berkata.
"Akademi dewa obat merupakan akademi penyembuhan, jika melihat ada yang terluka di manapun keberadaannya dan apapun bentuknya, hati kecil kami akan terketuk untuk dapat menyembuhkannya, dengan melihatmu terluka seperti ini hati kecilku pun tergerak untuk dapat memulihkan luka dalam yang kau derita. Lin Yan ikutlah bersamaku ke akademi dewa obat karena dengan keberadaan mu di sana kau akan pulih seperti sediakala," jawab paman Qin Zan.
Mendengar perkataan paman Qin Zan tentu saja membuat Lin Yan merasa senang, Lin Yan seakan tak percaya masih ada orang baik di dunia ini seperti paman Qin Zan.
"Baiklah paman, aku akan ikut denganmu ke akademi dewa obat untuk memulihkan diri," ucap Lin Yan dengan tersenyum.
Setelah keakraban terjadi di antara keduanya, paman Qin Zan kemudian memanggil cucunya Qin Zhi untuk mendekat ke arahnya, agar dapat perkenalkan dengan Lin Yan.
Qin Zhi tak menolak panggilan kakeknya dia pun langsung berjalan menuju ke arah sang kakek, setelah Qin Zhi mendekat ke arahnya, sang kakek kemudian memperkenalkan Lin Yan ke padanya.
Melhat hal itu Lin Yan kemudian menjulurkan tangan kanannya ke depan sambil berkata. "Namaku Lin Yan".
Qin Zhi sama sekali tak merespon uluran tangan Lin Yan, hanya pandangan matanya yang saat ini tertuju pada sang kakek, dan sang kakek mengetahui isyarat dari cucunya itu.
"Lin Yan, cucuku Qin Zhi tak pernah bersentuhan langsung dengan seorang laki-laki kecuali pada keluarganya sendiri yaitu aku, setelah kedua orang tuanya tiada akibat kesalahan dalam melakukan kultivasi, akulah yang membesarkannya dan mulai saat itu cucuku tak pernah bersentuhan dengan seorang laki-laki," ucap paman Qin Zan yang tentu saja membuat Lin Yan merasa keheranan.
"Sungguh lucu, mengapa bisa seorang wanita tak ingin bersentuhan dengan seorang laki-laki, apakah cucu paman Qin Zan memiliki kelainan hingga sama sekali mengabaikan seorang laki-laki," pikir Lin Yan.
Sebenarnya ada alasan lain yang disembunyikan paman Qin Zan terhadap Lin Yan, semua itu bukan karena keinginan cucunya untuk tak bersentuhan langsung dengan seorang laki-laki, namun jika seorang laki-laki menyentuh tubuh Qin Zhi yang tak memiliki darah garis keturunan yang sama, maka laki-laki itu akan keracunan yang sulit untuk disembuhkan, karena sebenarnya Qin Zhi memiliki tubuh racun yang sangat mematikan, agar Lin Yan tak terkena efek racun dari tubuh Qin Zhi saat berjabat tangan, pada akhirnya paman Qin Zan harus berbohong kepada Lin Yan.
Pada akhirnya mereka bertiga duduk sambil mengobrol, untuk menghilangkan kejenuhan saat melakukan perjalanan laut yang saat ini mereka lakukan.
Qin Zhi sudah tak canggung lagi melakukan percakapan dengan Lin Yan, karena sebenarnya Lin Yan merupakan seseorang yang asyik diajak ngobrol menurut Qin Zhi.
Setelah melakukan perjalanan panjang pada akhirnya kapal besar itu sandar di pelabuhan negara api, tampak banyak sekali orang-orang yang masuk ke dalam kapal hanya untuk membantu mengangkat barang-barang dari penumpang kapal dengan imbalan beberapa buah batu energi, mereka semua merupakan buruh panggul barang yang ada di setiap pelabuhan besar.
Lin Yan beserta paman Qin Zan dan Qin Zhi akhirnya turun dari kapal, Lin Yan sengaja di papah oleh paman Qin Zan agar dapat menuju ke sebuah kereta kuda, yang memang kereta kuda itu dikhususkan untuk membawa para penumpang yang menginginkan jasa pengantaran.
Kreta kuda kemudian melaju kencang menuju ke akademi dewa obat, setelah tiba di gerbang akademi mereka semua pada akhirnya turun dari atas kereta.
"Inilah akademi dewa obat yang memiliki 3000 murid," ucap paman Qin Zan sambil tersenyum saat melihat bangunan-bangunan besar di dalam akademi dewa obat.
Lin Yan merasa takut melihat seluruh bangunan-bangunan besar yang terpampang di hadapannya, kemegahan tampak terlihat jelas karena seluruh bangunan memang didesain khusus untuk mengikuti pola naga.
"Ayo Lin Yan kita masuk ke dalam akademi, agar kita bisa mengisi perut dan beristirahat".
Lin Yan menganggukkan kepalanya kemudian berjalan mengikuti paman Qin Zan, yang telah terlebih dahulu memasuki akademi.
Di di dalam perjalanan itu Lin Yan dapat mencium aroma obat, dan Lin Yan dapat merasakan jika saat ini akademi dewa obat tengah membuat pil obat kelas tinggi.
Bersambung