[Support, Like, dan Komen ya untuk karya baruku gengs] Bulan Desember seharusnya terasa menyenangkan. Bonus tahunan akan cair, cuti panjang di depan mata, liburan yang tak perlu dilewatkan, dan hadiah natal yang akan didapatkan. Tapi, Catalina malah mendapatkan pengkhianatan dari Delon kekasihnya dan perpisahan ini berpeluang menghancurkan banyak rencana yang sudah dia siapkan jauh - jauh hari. Demi tetap menjalankan rencana mereka Catalina dan Delon akan bersama setidaknya sampai melewati Hari Natal. Bagaimanakah kelanjutan kisah 2 orang asing yang sudah tidak bersama tapi terpaksa menjalani momen indah bersama karena keadaan? Kisah romantis, lucu, dan sedih dari pasangan ini siap menemani hari - hari anda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Calistatj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan Malam Bersama
Delon langsung memeluk Dara begitu perempuan cantik itu membuka pintu. Tangan Delon melingkar di pinggang Dara dan bibirnya langsung mencium Dara bertubi - tubi. Delon mendorong tubuh Dara hingga langsung terjatuh di sofa.
Dara terkekeh melihat kelakuan Delon. “Ya ampun. Kamu udah manja aja sama aku”
“Aku mau ajak kamu keluar… kamu mau nggak?”
“Kemana?”
“Dinner and Bar ? Kamu mau?” Delon memandang wajah Dara yang masih polos tanpa riasan.
“Mau, tapi nggak apa - apa kalau ketahuan pacar kamu?” Dara tersenyum manis. Dia ingin memastikan kalau Delon tidak akan memikirkan pacarnya selama mereka berkencan.
“Nggak masalah. Aku nggak mau kalau kesan-nya aku hanya manfaatin kamu untuk kesenang pribadi. Aku mau ajak kamu keluar juga, karena aku juga pasti bangga jalan sama cewek secantik dan seseksi kamu”
Dara mengalungkan tangannya di leher Delon dan memandang lelaki itu. Delon memang tampan kalau dilihat terus - menerus. Dia juga memperlakukan Dara dengan lembut. Hubungan mereka panas dan menyenangkan.
“Aku mandi dan ganti baju dulu” Kata Dara tanpa melepas pandangan dari Delon.
“Perlu aku temenin mandi?” Goda Delon.
Dara tersenyum. “Boleh kalau kamu mau” Jawab perempuan itu dengan nada seksi. Dara melepas lingerie kimono yang dia gunakan dan menggoda Delon agar ikit masuk ke dalam kamar mandi.
...****************...
Talin merebahkan tubuhnya di kamar hotel setelah rasanya tubuhnya mau patah setelah melakukan audit seharian. Mengecek satu per satu laporan sampai matanya mau copot. Dia bahkan tak punya energi untuk makan.
Kamar Talin diketuk dari luar dan menampakan sosok Aaron yang jauh dari biasanya. Lelaki itu menggunakan kaos putih dan celana pendek. Rambutnya masih basah.
“Kamu nggak mau makan malam?” Tanya Aaron.
Perut Talin langsung berbunyi. Dia sungguh lapar, tapi dia juga sangat lelah. “Mau, Pak”
“Saya juga capek kita makan di deket sini aja”
Talin segera mengekor Aaron. Dia masih berpakaian formal sementara Aaron sudah santai. Mereka mencari makan di tempat terdekat dari hotel. Sebuah restoran cepat saji.
“Makan fast food juga nggak apa - apa, Pak”
“Oke”
Mereka berjalan menuju restoran yang ada di sebrang jalan dan memesan burger, kentang goreng, dan soda. Talin makan dengan lahap. Besok adalah hari terakhir audit, jadi dia harus membereskan semuanya agar bisa bersantai di hari terakhir.
Aaron mengambil tisu dan memberikanya kepada Talin. “Ada saus di pipi kamu”
“Oh, makasih, Pak” Talin menerima tisu dari Aaron dan mengelapnya ke sekeliling wajah berharap mengenai saus yang berantakan itu.
Nampaknya Talin sama sekali tidak bisa membersihkan saus di wajahnya. Aaron mengambil tisu. “Maaf” Aaron langsung berinisiatif mengelap saus di wajah Talin dengan tisu layaknya pasangan romantis.
Jantung Talin langsung berdebar dan dia merasa sedikit salah tingkah dengan gestur maskulin Aaron. “Pak, makasih”
Aaron hanya membalas ucapan terima kasih Talin dengan anggukan dan melanjutkan makannya.
...****************...
Malam ini Dara terlihat cantik dengan gaun ketat yang hanya sepanjang pangkal pahanya dan berbetuk kemben yang menampakan belahan dadanya.
“Kamu seksi banget” Komentar Delon begitu Dara naik ke mobil.
“Makasih” Dara tersenyum.
Delon menahan dirinya untuk tidak menyentuh Dara dan memperlukannya seperti Ratu sekarang. Delon membawa Dara ke sebuah restoran yang merangkap sebagai bar dengan live music dan disc jokey serta alkohol. “Pesen apa saja yang kamu mau, cantik”
Senyum Dara langsung merekah. Dia memesan pasta dan satu botol wiskhey untuk menemani malam mereka. Mata Delon tidak bisa lepas dari Dara. Perempuan ini sungguh berbahaya karena mampu membuat Delon melupakan banyak hal. Dara balas memandang Delon.
“Makasih udah ajak aku ke sini”
“Sama - sama, cantik”
