Ariana tak sengaja membaca catatan hati suaminya di laptopnya. Dari catatan itu, Ariana baru tahu kalau sebenarnya suaminya tidak pernah mencintai dirinya. Sebaliknya, ia masih mencintai cinta pertamanya.
Awalnya Ariana merasa dikhianati, tapi saat ia tahu kalau dirinya lah orang ketiga dalam hubungan suaminya dengan cinta pertamanya, membuat Ariana sadar dan bertekad melepaskan suaminya. Untuk apa juga bertahan bila cinta suaminya tak pernah ada untuknya.
Lantas, bagaimana kehidupan Ariana setelah melepaskan suaminya?
Dan akankah suaminya bahagia setelah Ariana benar-benar melepaskannya sesuai harapannya selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia di laptop suamiku
"Mas, Mas Danang," panggil Ariana di ruang kerjanya. "Mas Danang mana sih?" gumam Ariana. Ia pun pergi ke teras depan mencari sang suami, tapi tak kunjung menemukannya. "Ih, nih orang ilang kemana sih? Udah kayak hantu, tiba-tiba ngilang gitu aja," omel Ariana. "Mas, Mas Danang, Ana pinjam laptopnya sebentar ya! Aku mau buka file yang baru dikirimkan dokter Rasyid. Laptop aku tiba-tiba aja nge-blank, nggak bisa nyala," pekik Ariana berharap suaminya mendengar apa yang ia katakan.
Ariana pun kembali masuk ke ruang kerja suaminya dan segera duduk di depan laptop yang ternyata dalam posisi menyala.
Ariana pun berniat untuk memasukkan emailnya di sana, namun tanpa sadar ia menekan tab terakhir yang dibuka suaminya.
Seketika Ariana terperanjat saat melihat apa yang terpampang di hadapannya.
"Si-siapa perempuan cantik ini? Ke-kenapa Mas Danang menyimpan gambar perempuan ini di laptopnya?" gumam Ariana gugup bukan main.. Jantungnya kebat-kebit. Bahkan tangannya pun sudah sedikit bergetar.
Di layar segiempat itu terpampang sebuah foto wanita cantik yang tampak masih muda. Mungkin foto itu diambil saat perempuan itu masih berumur awal 20'an. Ariana lantas menggeser slide ke foto berikutnya. Hatinya makin mencelos saat melihat foto suaminya yang sedang berpose dengan perempuan tadi dengan senyuman yang sungguh lebar dan berpakaian santai. Sepertinya foto itu diambil saat sedang berada di sebuah taman. Keduanya tampak bahagia sekali. Tak pernah Ariana melihat suaminya tersenyum selebar ini. Dadanya sakit. Sakit sekali. Bagai ada beban ribuan ton yang dijatuhkan tepat di atas dadanya. Sungguh menyesakkan.
Ariana menelan ludah kasar. Lalu ia membaca sebuah tulisan kecil di bawah foto tersebut.
...From beginning till now...
...❤️Monalisa❤️...
Ariana tidak tahu harus merespon apa dan bagaimana. Yang pasti hatinya sakit. Hatinya hancur berkeping-keping. Lelaki yang ia yakini mencintainya ternyata mencintai perempuan lain.
"Siapa perempuan ini? Apa Mas Danang berselingkuh di belakang ku?" gumamnya dengan nafas memburu dan tenggorokan tercekat.
Tak mampu melihat apa yang ada di depan matanya, Ariana pun segera menutup laptop tersebut. Di saat bersamaan, Danang masuk ke ruang kerjanya. Matanya seketika melotot saat melihat keberadaan Ariana yang sedang duduk di kursinya menghadap ke laptop yang terkapar di atas meja.
"Apa yang kau lakukan di sini? Kau membuka laptopku?" sentak Danang dengan mata melotot. Jelas sekali terlihat ada amarah di netra matanya.
"Mas, aku ... "
"Bukankah kau tahu aku paling nggak suka ada orang lain yang menyentuh barang-barang ku? Kenapa kau masih saja ingin menyentuhnya, hah?" bentaknya lagi dengan wajah merah padam.
"Mas, aku cuma mau pinjam sebentar doang, kok mesti pake marah-marah gitu sih!" berang Ariana. Terlihat sekali kalau laki-laki itu takut rahasianya terbongkar.
Dadanya bergemuruh. Seumur hidup ia tidak pernah dibentak seperti ini. Bahkan ibu sambungnya-Tatiana pun tidak pernah berkata dengan nada tinggi. Baik ayah maupun bundanya selalu memperlakukannya dengan lembut. Tapi untuk pertama kalinya, Ariana dibentak oleh seseorang yang bergelar sebagai suaminya itu.
"Tapi kau menyentuhnya tanpa seizinku. Kau tahu kan, aku paling anti barang-barang ku disentuh orang lain."
"Orang lain? Oh, jadi aku ini orang lain? Begitu, Mas?" Raung Ariana dengan dada bergemuruh dan suara bergetar. "Tadi aku sudah berusaha meminta izin darimu. Aku cari-cari kamu, tapi nggak nemu. Aku mau buka file, tapi laptop ku tiba-tiba nge-blank terus mati. Oke, kalau emang aku nggak boleh sentuh barang kamu. Ya, aku sadar, aku emang orang lain. Fine!" imbuhnya dengan nafas tercekat.
Lalu dengan tubuh yang bergetar, Ariana segera keluar dari ruangan itu dan kembali ke kamarnya. Ia membanting pintu dengan kasar. Apa laki-laki itu pikir hanya dirinya saja yang berhak marah dan dirinya tidak? Ariana jelas saja tidak terima diperlakukan seperti ini. Seperti orang asing.
Danang meraup wajahnya kasar. Ia benar-benar tidak sadar sudah membentak Ariana. Danang pun segera mengejar Ariana ke dalam kamarnya. Di saat bersamaan, Ariana sudah mencangklong tasnya di pundak.
"Ana, maaf, aku nggak bermaksud untuk ... "
"Sudahlah, Mas. Berhenti membela diri. Aku sadar, aku memang orang lain. Istri hanyalah status bagimu. Aku pergi dulu. Assalamu'alaikum."
Ariana meraih tangan Danang dan mencium punggung tangannya. Kemudian ia segera berlalu dari hadapan Danang.
"Ana, kamu mau kemana? Nggak baik menyetir dalam keadaan marah seperti ini?" sergah Danang hendak mencegah Ariana pergi keluar.
"Mau kemana aku memangnya kamu peduli? Aku kan orang lain?" sindir Ariana dengan sudut bibir terangkat.
"Na, maaf kalau kata-kata ku tadi membuat kamu tersinggung. Aku nggak bermaksud mengatakan itu. Sungguh." Danang mencoba membela diri.
Danang pun mencoba meraih tangan Ariana, tapi perempuan itu segera menepisnya.
"Aku mau ke rumah bunda. Mending aku pinjam laptop Gian aja. Dia pasti dengan senang hati meminjamkan laptopnya pada kakak perempuan kesayangannya ini." Ucap Ariana dengan nada sarkas.
"Gini aja, gimana kalau kita beli laptop baru? Mau ya? Kamu mau yang kayak gimana? Nanti aku beliin." Danang berusaha membujuk Ariana. Tapi Ariana yang kadung kesal dan marah atas kata-kata yang Danang tadi ucapkan jelas saja menolaknya.
Kalau cuma sekedar membeli laptop, dia pun bisa membelinya sendiri. Tapi Ariana yang memang selalu diajarkan untuk hidup sederhana tidak ingin membuang-buang uang untuk membeli sesuatu yang belum urgent. Apalagi laptopnya masih tampak bagus. Mungkin baterainya yang sudah kurang bagus dan perlu diganti. Jadi ia bermaksud meminjam laptop Gian untuk sementara saja sembari membawa laptop lamanya ke tempat service.
"Terima kasih. Aku nggak butuh yang baru."
Ariana pun segera masuk ke dalam mobil dan dalam hitungan detik, mobil pun ia lakukan keluar dari pekarangan rumahnya.
Danang berdecak seraya meninju udara. Ia tadi benar-benar kelepasan. Yang membuatnya kelepasan karena di laptop itu banyak foto-foto seorang perempuan yang ia cintai. Ia khawatir Ariana melihatnya sehingga semua rahasianya terbongkar. Ia tidak mau hal itu sampai terjadi.
"Aaargh, sial!" umpatnya kesal.
Kurang lebih satu jam kemudian, akhirnya Ariana tiba di rumah kedua orang tuanya.
"Assalamu'alaikum," ucap Ariana.
"Wa'alaikumussalam. Ana. Masya Allah, anak cantik bunda akhirnya datang. Bunda kangen banget sama kamu, Sayang," sambut Tatiana. (Yang sudah baca Sebatas Ibu Pengganti? pasti masih ingat kan siapa Tatiana.)
"Sama, Ana juga kangen banget sama bunda."
Tatiana dan Ariana lantas berpelukan.
"Yuk, Sayang, masuk. Kebetulan sekali, bunda masak ayam lada hitam kesukaan kamu."
"Wah, bunda memang yang paling mengerti Ana. Bahkan Ana datang tiba-tiba aja kayak udah laporan ke bunda aja sampai dimasakkin makanan kesukaan," seloroh Ariana membuat Tatiana terkekeh.
"Kamu kan anak bunda, Sayang, jadi udah sehati." Tatiana terkekeh.
"Sayang, Bunda."
"Sayang juga sama kesayangan bunda."
"Yah, kok cuma kak Ana aja yang kesayangan, jadi aku nggak dong?" Tiba-tiba si bungsu ikut menimbrung.
Tatiana dan Ariana menoleh. Mereka pun tertawa dan langsung mendekati Mika dan memeluknya.
"Bunda juga sayang Mika kok."
"Unch, kangen banget sama adik kakak satu ini!"
Mikayla yang kerap dipanggil Mika itupun mengembangkan senyumnya.
"Mika juga kangen kak Ana."
Tatiana tersenyum haru. Meskipun keduanya lahir berbeda ibu, tapi anak-anaknya saling menyayangi satu sama lain. Sesuatu yang selalu Tatiana syukuri hingga saat ini.
...***...
...Hollaaaa pembaca setia karya othor D'wie, selamat datang di cerita baru D'wie ya. Ini nih sekuel cerita Sebatas Ibu Pengganti? Kan ada tuh yang waktu itu komen minta cerita anak-anaknya si Samudera dan Tatiana jadi othor buat deh cerita si Ariana....
...Selamat membaca ya!...
...Semoga suka. 🤩🤩🤩...
Maaf othor post ulang ceritanya. Soalnya mau daftar lomba You are a writer. Ternyata mau ikutan itu mesti daftar ulang dari menu deskripsi lomba. Jadi coba posting ulang dulu. Kalo udah terdaftar, yang sebelumnya akan othor hapus. Kalau nggak masuk list, bakal kembali ke yang sebelumnya. 😅
...***...
...Happy reading 🥰🥰🥰...
tolong kirim obat sakit kepala thor,aku banyak nangis hu hu hu.....
surpres......😁
nggak perduli kamu udah pacaran berapa abad,tapi kamu menikah dengan wanita lain dan tetap berhubungan dengan pacarmu
Itu namanya SELINGKUH