Jatuh cinta pada pandangan pertama, itulah yang dirasakan oleh seorang Kenza Ria Nugraha. Sayangnya, sosok pria yang berhasil membuatnya jatuh cinta sudah dimiliki oleh seseorang. Alhasil, selama bertahun-tahun Ria hanya bisa memendam perasaannya dalam diam. Ria juga harus menerima kenyataan saat pria itu menikahi kekasihnya.
Namun, sebuah harapan kembali hadir saat mendengar jika pria yang dicintainya, yaitu Sandi Pangestu bercerai dengan sang istri dan menjadi seorang duda. Ria pun bertekad untuk berjuang mendapatkan cintanya, tanpa peduli dengan status Sandi. Dia mulai mendekati pria yang juga adalah sahabat dari kakak kandungnya.
Akankah Ria mampu untuk mendapatkan hati Sandi? Ataukah sebuah penolakan yang akan Ria dapatkan?
***
" Hello, Mas Duda! Boleh aku isi hatinya? " ~ Kenza Ria Nugraha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Tutup Mulut
Tak lama kemudian, hujan yang tadi mengguyur kota Jakarta mulai mereda. Ria segera bersiap untuk pulang karena hari sudah hampir berganti malam dan Raka juga sudah mengajaknya sedari tadi, meski sebenarnya tidak tega meninggalkan Sandi sendiri dengan keadaannya yang seperti itu. Namun, tidak mungkin dia memaksa untuk tetap berada di sana dan menemani Sandi, bisa-bisa semakin marah kakaknya nanti.
" Ria, cepat! " teriak Raka pada sang adik yang sedang mengganti pakaiannya.
Memang Raka melarang adiknya itu untuk pulang dengan mengenakan piyama milik Sandi, akhirnya terpaksa Ria memakai pakaian yang mungkin sudah sedikit kering. Bukan bermaksud tega atau bagaimana, tetapi Raka tidak ingin menimbulkan kecurigaan kedua orang tuanya melihat penampilan sang adik. Raka berencana untuk tutup mulut dan tidak memberitahukan kejadian hari ini pada siapapun, dia hanya tidak ingin kedua orang tuanya kecewa nanti.
" Sabar kali, Ka, jangan teriak-teriak. Ria juga pasti masih mengganti pakaiannya di dalam kamar mandi " ucap Sandi karena sedari tadi sahabatnya itu tidak sabaran sama sekali.
Raka mendengus kesal dan tentunya masih marah pada Sandi. " Terserah gue " sahut Raka ketus.
Sebisa mungkin Sandi sabar untuk menghadapi Raka saat ini dan hanya bisa mengusap dadanya saja. Memang keadaannya saat ini dirinya lah yang salah dan sahabatnya itu sedang marah.
" Jadi kapan lo mau tanggung jawab? Walaupun lo tidak sampai melakukan hubungan itu sama Ria, tapi tetap saja gue nuntut pertanggung jawaban lo karena sudah berani menyentuh adik gue. Gue tidak rela adik yang selama ini gue jaga sudah disentuh oleh laki-laki yang bukan suaminya " tanya Raka dengan sangat serius.
" Kapan pun. Besok pun gue siap untuk menikahi Ria " jawab Sandi tanpa ragu.
" Kalau besok gue bisa mengajukan izin, maka gue akan datang ke rumah orang tua lo bersama Papa gue untuk melamar Ria. Gue pasti akan bertanggung jawab, Ka, lo tenang saja " lanjut Sandi menyakinkan Raka.
Sebuah keputusan yang sangat besar dan penuh keyakinan Sandi ambil sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap Ria. Sebenarnya bukan hanya karena itu dan tuntutan Raka saja sebagai kakak dari Ria, tetapi karena Sandi merasa tidak rela andai ada pria lain yang menyentuh dan memiliki gadis itu. Sedari dulu Sandi tidak akan pernah melepaskan sesuatu yang sudah menjadi miliknya, termasuk wanita. Apalagi dengan sangat yakin bahwa dirinya lah yang pertama kali menyentuh Ria hingga sejauh itu.
Sejujurnya juga, ada sesuatu dalam diri Ria yang membuat Sandi ingin lebih dekat dengan gadis itu. Bibir dan tubuh Ria pun serasa sudah menjadi candunya, walaupun hanya sebentar saja merasakannya. Tidak akan Sandi biarkan ada pria lain yang juga merasakannya, semua itu adalah miliknya.
Selain itu, mungkin ini semua adalah sebuah jalan untuk Sandi mulai membuka hati dan memulai hidupnya bersama dengan wanita lain yang bisa mengobati luka hatinya. Dia tidak bisa terus-terusan terperangkap dengan trauma masa lalunya dan berharap Ria adalah wanita yang tepat untuknya. Bisa dipastikan cinta Ria sangat tulus dan besar padanya, hanya tinggal dirinya sendiri yang berusaha untuk membalas cinta itu.
" Kalau begitu, gue tunggu kedatangan lo ke rumah orang tua gue dan membuktikan omongan lo itu " ucap Raka pada Sandi.
" Iya Kak, lo jangan khawatir " jawab Sandi menganggukkan kepalanya.
" Gue juga minta lo tutup mulut dan tidak mengatakan kejadian yang sebenarnya pada orang lain, terutama orang tua gue. Bilang saja kalau kalian memang saling menyukai, gue tidak mau mereka kecewa. Dan, gue minta lo jangan pernah main-main sama adik gue. Lo pasti tahu betapa sayangnya gue sama Ria, San " pinta Raka yang tidak ingin sampai orang tuanya mengetahuinya.
Tanpa sahabatnya itu katakan, Sandi pun tahu betapa Raka sangat menyayangi adiknya itu. Meskipun terkadang sering bertengkar, tetapi Raka selalu menjaga dan melindungi Ria sebaik mungkin.
" Tenang aja, Ka. Ini adalah aib gue, jadi gue pasti akan menutupinya " jawab Sandi juga menginginkan hal yang sama.
" Lo tahu gue, pastinya gue tidak akan pernah main-main dalam sebuah hubungan. Walaupun gue belum mencintai Ria, tapi gue akan berusaha membahagiakannya " lanjut Sandi dengan sangat yakin.
Pembicaraan Sandi dan Raka itu pun terhenti karena melihat Ria yang sudah keluar dari kamar mandi. Gadis itu sudah mengganti piyama milik Sandi yang dikenakannya dengan pakaiannya yang sebelumnya.
" Pakai jas Kakak ini supaya kamu tidak kedinginan. Kakak akan mengantarmu pulang " ucap Raka memberikan jas miliknya pada sang adik.
" Iya Kak " jawab Ria menurut.
Tidak lagi berani sedikit pun Ria membantah atau melawan perintah Raka. Dia sadar telah melakukan sebuah kesalahan dan tidak ingin membuat kakaknya itu semakin marah serta kecewa.
Kemudian tanpa berpamitan atau mengatakan apapun lagi, Raka pun keluar dari rumah itu dan menuju motornya. Tinggallah Ria yang berada di dalam rumah itu, tentunya dia harus berpamitan dulu pada Sandi.
" Aku pulang dulu ya, Kak. Maaf, aku membuat kamu menjadi seperti ini dan tidak bisa merawat kamu " pamit Ria pada Sandi.
" Tidak apa-apa, Ria. Pulanglah, jangan membuat Raka semakin marah " jawab Sandi tersenyum.
Terpaksa Ria segera menyusul sang kakak dan meninggalkan Sandi sendiri. Dia tidak bisa melakukan apa-apa meski ada keinginan untuk merawat pria pujaannya itu. Terlebih lagi semuanya bermula karena dirinya.
Gadis itu segera menaiki motornya dan memasang helm di kepalanya. Di depan sana sang kakak sudah menunggunya dengan wajah yang dingin. Ria tahu kakaknya itu masih sangat kecewa dan dia mencoba memakluminya.
" Ingat ya, Ria, jangan pernah katakan apapun tentang hal ini pada Ayah dan Bunda. Cukup Kakak saja yang kecewa, Ayah dan Bunda jangan " ucap Raka memperingatkan sang adik yang sering kelepasan berbicara.
" Iya Kak, aku tidak akan mengatakan apapun pada Ayah dan Bunda " jawab Ria mengerti.
Setelah itu, Ria melajukan motornya lebih dulu meninggalkan rumah Sandi dan diikuti oleh Raka di belakangnya. Pria itu benar-benar akan mengantar Ria pulang hingga selamat sampai di rumah kedua orang tua mereka.
***
Hari ini mulai agak sore ya❤️Semoga kalian tetap setia menunggu dan tetap menyukai kisah Sandi-Ria ini🥰
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
sehat selalu ya thor cpt sembuh biar bisa ttp berkarya
semoga Jeremy & genk nya tertangkap, segera dapat hukuman yg setimpal