NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Tuan Mafia

Terjebak Cinta Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Selingkuh / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lmeilan

Elina Raffaela Escobar, seorang gadis cantik dari keluarga broken home, terpaksa menanggung beban hidup yang berat. Setelah merasakan pengkhianatan dari orang-orang terdekatnya, ia menemukan dirinya terjebak dalam kekacauan emosi.

Dalam sebuah pertemuan tak terduga, Elina bertemu dengan Adrian Volkov Salvatrucha, seorang CEO tampan dan misterius yang hidup di dunia gelap mafia.

Saat cinta mereka tumbuh, Elina terseret dalam intrik dan rahasia yang mengancam keselamatannya. Kehidupan mereka semakin rumit dengan kedatangan tunangan Adrian, yang menambah ketegangan dalam hubungan mereka.

Dengan berbagai konflik yang muncul, Elina harus memilih antara cinta dan keselamatan, sambil berhadapan dengan bayang-bayang masa lalu yang terus menghantuinya.

Di tengah semua ketegangan ini, siapa sebenarnya Adrian, dan apakah Elina mampu bertahan dalam cinta yang penuh risiko, atau justru terjebak dalam permainan berbahaya yang lebih besar dari dirinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lmeilan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Elina Raffaela Escobar terbangun dengan perasaan berat di dadanya. Setelah malam yang panjang di mana dia bergelut dengan pikiran tentang masa depannya dan utang yang harus dilunasi, dia tahu tidak ada waktu untuk berlarut-larut. Dengan tekad baru, dia memutuskan untuk mencari cara untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukannya.

Dia memeriksa ponselnya dan menemukan beberapa panggilan tak terjawab dari Desi.

"Kenapa panggilan dari Desi sebanyak ini, apakah ada lagi sesuatu yang buruk terjadi" ucap Elina dalam hati.

"Kamu sudah bangun Nak" ucap Bu Sri keluar dari kamar mandi

"emm.. Sudah Bu, oh iya Bu Elina mau minta tolong sama Bu Sri jagain nenek Elina harus pergi bekerja" ucap Elina dengan raut wajah sedih.

"pasti Nak, Ibu pasti jagain Nenek, barang barang kamu langsung antar aja ke Panti ya Nak, Ibu sudah hubungi mereka disana" ucap Ibu Sri menjelaskan

"ba-baik Bu" ucap Elina sambil berjalan memeluk Ibu Sri.

"terimakasih banyak Bu, Elina tidak tau lagi harus meminta bantuan siapa, Bu Sri satu satunya yang baik sama Elina" ucap Elina sambil meneteskan air mata

"sudah Nak, jangan bersedih lagi, kamu harus semangat, ingat masa depanmu panjang dan sekarang nenekmu membutuhkan kamu" ucap Bu Sri sambil memeluk Elina dan mengelus punggungnya

"sudah sudah kamu siap siap, mandi udah bau iler" ucap Ibu Sri bercanda sambil bergaya menutup hidungnya

"hehe, masa sih Bu bau ilerr" Jawab Elina sambil tertawa kecil.

Setelah mandi dan merapikan diri, Elina memakan buah yang ada diatas meja sebagai sarapan sederhana sebelum berangkat ke panti dan bekerja. Dengan semangat baru, dia mengenakan pakaian kasual dan meninggalkan rumah sakit, bertekad untuk menemukan solusi.

"Nek Elina pamit dulu yaa, Nenek harus bertahan.. Elina akan berusaha semaksimal mungkin" ucap Elina sambil mencium kening neneknya.

POV Adrian

Di kamar yang terlihat mewah dan elegan terbaring sosok pria tampan dan sangat dingin, Adrian Volkov. Dia terbangun dan menatap layar handphone nya yang menunjukkan pukul 8 pagi. Tiba-tiba pikirannya tertuju pada pertemuannya dengan Elina sebelumnya. Ada sesuatu tentang gadis itu yang membuatnya terus memikirkan. Dia merasa tertarik dengan gadis itu, tetapi naluri dinginnya selalu menghalangi.

“Daniel,” panggilnya, tanpa mengalihkan pandangan dari layar.

"Ya Tuan" Daniel bergegas menghampiri

“Bagaimana soal Dia?" taya Adrian

Daniel, yang baru saja masuk hendak membangun kan Tuannya menghampiri Tuannya dan menunjukkan suatu gambar di layar iPad miliknya.

"Terus awasi Dia, aku tidak ingin ada benalu dalam hidupku" ucap Adrian tegas

"baik Tuan, tapi saya dengar Minggu depan dia akan kembali ke negara ini Tuan" ucap Daniel menjelaskan.

"Biarkan saja dia kembali, aku tidak peduli" jawab Adrian tegas dan bangun berjalan menuju kamar mandi

"Aku akan bersiap-siap, kita akan pergi menemui Mister X untuk membicarakan tentang kasus itu Daniel" ucap Adrian dengan penuh penekanan

Kembali Ke Elina

Elina melajukan motor butut kesayangannya menembus kemacetan jalanan di kota itu, Setelah berselang lama, Elina sudah tiba di Panti Jompo Aruan Kasih tempat neneknya tinggal. Dia di sambut oleh seorang Pria tampan yang terlihat sangat ramah dan ceria.

"Kau Elina Raffaela?" tanya pria itu

"ya, a-aku Elina Raffaela Escobar" jawab Elina sedikit gugup.

"oh iya, kenalkan namaku Samuel Adinata, panggil aja Sam hehe ga usah tegang" ucap pria itu sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman

"Dia sangat manis" ucap Elina dalam hati

"hei hei kenapa melamun" ucap Samuel menyadarkan Elina dari lamunannya

"oh itu ehmm anu itu aku Elina panggil saja Lin" jawab Elina merasa gugup dan malu.

"baiklah Lin" ucap Samuel melepaskan jabatan tangannya

"aku akan mengantarkan mu ke kamar nenek mu, ayoo" ajak Samuel menyuruhnya mengikuti langkah pria itu

Sudah lama aku tidak pernah ke Panti ini lagi semenjak aku disibukkan dengan perkuliahan dan pekerjaan paruh waktu yang ku jalani.

Sedikit ragu aku melangkah mengikuti pria itu.

saat kami sedang berjalan menyusuri kamar kamar yang ada di Panti dan bertemu dengan semua lansia yang berada di panti itu, mereka tampak sangat bahagia meskipun tanpa Keluarga disisi.

"Ibu sudah menceritakan semuanya kepadaku" ucap Samuel memecahkan lamunan Elina

"I-Ibu" tanya Elina penasaran

"hehe iya Lin Bu Sri itu adalah Ibu ku" ucap Samuel menjelaskan

"oh ja-jadi kau anaknya Ibu Sri" jawab Elina

"hehe ya begitulah Lin...Nah kita sudah sampai ini kamar nenek mu Lin, jadi kau bisa beristirahat disini" ucap Samuel mempersilahkan aku masuk membawa barang barangku

"ini kunci kamar ini, aku pamit dulu ya Lin soalnya aku harus pergi bekerja, kalo kamu butuh sesuatu kamu hubungi aja, ini nomorku" ucap Samuel sambil memberikan sebuah kartu nama

"Baiklah, Terimakasih banyak" Jawab Elina sambil tersenyum canggung.

Elina meletakkan barang barangnya di atas sebuah sofa kecil dalam kamar itu. Ia kagum melihat kamar neneknya yang terlihat sangat rapi meskipun sederhana.

Ia melangkah menuju atas kasur yang berukuran 120x200, kasur springbed yang sangat nyaman meskipun hanya muat 1 orang saja.

Dia merasa lega dan bersyukur ternyata neneknya mendapatkan tempat yang sangat nyaman untuknya jauh berbeda dengan keadaan kamarnya yang hanya menggunakan kasur biasa dari kapuk seketika air mata Elina jatuh. Ada hal baik ternyata yang ia syukuri dengan neneknya berada di Panti ini.

Ia menyadari dia menggenggam sebuah kartu nama, dia menghapus air matanya dan memandangi kartu nama tersebut.

"Samuel Adinata" ucap Elina dalam hati

Namun seketika Elina terkejut saat melihat keterangan dibawahnya

"CEO PT FIF GROUP Kota A" Elina seakan tidak percaya bahwa ternyata anaknya Ibu Sri adalah seorang CEO.

"jangan jangan Panti ini, Panti ini milik Ibu Sri" ucap Elina perlahan seperti tidak percaya dengan apa yang dia ketahui.

Dalam ketidakpercayaan Elina itu tiba tiba handphone nya berdering.

drrttt...drrtttt

"Desi"

"Hallo Des, ada apa?" tanya Elina

"Lin, kita berakhir, kau dan aku di pecat" jawab Desi dengan nada terdengar seperti sedang menangis.

"A-apa Des, dipecat? Kenapa?" tanya Elina gugup

"ini karena kejadian kemaren Lin, Kau kan tau kita sudah diperingatkan oleh Manajer" Ucap Desi dalam telepon tanpa berhenti menangis

Jantung Elina seakan berhenti berdetak, mengapa dan bagaimana bisa, baru saja dia merasa sedikit tenang, kembali lagi masalah baru muncul dalam hidupnya.

"Aku kesana sekarang Des" ucap Elina dan bergegas pergi menuju hotel tempat nya Bekerja.

Elina melajukan kencang menerobos kemacetan yang terjadi di jalanan, pikirannya sekarang hanya tertuju kepada pekerjaan nya di Hotel, bagaimana bisa dia dipecat.

Di Sisi lain.

"Dimana Elina" ucap Manajer nya kepada Desi

"Di-dia belum datang Bu" jawab Desi gugup

"kalian tau apa yang kalian lakukan" ucap Manajer itu dengan suara tinggi

"Sudah saya peringatkan kalian agar ekstra hati hati dalam membersihkan kamar itu, kenapa bisa kalian lalai, bahkan sampai merusak barang milik tamu VIP tersebut, apa kalian masih punya niat bekerja disini" ucap Manajer dengan nada tinggi sambil menepuk meja yang ada didepannya.

"sa-saya, tapi Bu" ucap Desi gugup

"tidak ada tapi tapi, saya tidak ingin mendengarkan alasan apapun, kalian berdua saya Pecat." ucap Manajer Itu dengan tegas

"Saya mohon Bu, jangan pecat saya" ucap Desi dengan air mata yang sudah mengalir

"keluar dari ruangan saya" perintah Bu Ana menyuruh Desi meninggalkan ruangan itu

Desi keluar ruangan tersebut dengan perasaan sedih, dia segera bergegas ke dalam Pantry dan menghubungi Elina.

Kembali ke Elina

Elina sampai di hotel tempatnya bekerja, Ia bergegas masuk kedalam dan menuju Pantry, saat akan meletakkan kunci motor kedalam tas dia tidak sengaja menabrak seseorang.

Bughhh

Elina terjatuh dan seluruh barang yang ada dalam tasnya pun jatuh berserakan di lantai.

Ia segera mengambil barang barangnya yang berjatuhan dan memasukkan nya kedalam tas tanpa melihat jelas siapa orang yang dia tabrak, dia bergegas menuju Pantry

"Ma-maaf" ucap Elina berlalu cepat

Orang tersebut memandang Elina dengan tatapan tajam, Ia menyadari ada satu benda yang terjatuh dilantai, sebuah kunci motor, Ia mengambil Kunci tersebut dan menyimpannya dalam saku jas kerjanya yang nampak sangat mahal itu tidak sebanding dengan kunci motor Elina dengan gantungan kunci Babi yang sudah terlihat kotor.

1
Lnmei
🥰🥰
Amaryllis zee
Awal yang seru ...
Lnmei: Terimakasih Ka, enjoy dengan ceritanya ya ka, semoga sukaaa🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!