NovelToon NovelToon
Suamiku, Aku Bukan Kupu-kupu Malam

Suamiku, Aku Bukan Kupu-kupu Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikah dengan Musuhku
Popularitas:404.9k
Nilai: 5
Nama Author: SHy

Demi mendapatkan biaya pengobatan ibunya, Arneta rela mengorbankan hidupnya menikah dengan Elvano, anak dari bos tempat ia bekerja sekaligus teman kuliahnya dulu.

Rasa tidak suka yang Elvano simpan kepada Arneta sejak mereka kuliah dulu, membuat Elvano memperlakukan Arneta dengan buruk sejak awal mereka menikah. Apa lagi yang Elvano ketahui, Arneta adalah wanita yang bekerja sebagai kupu-kupu malam di salah satu tempat hiburan malam.

"Wanita murahan seperti dirimu tidak pantas diperlakukan dengan baik. Jadi jangan pernah berharap jika kau akan bahagia dengan pernikahan kita ini!"

Follow IG @shy1210_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 - Bersandar Di Pundakmu

Arneta telah tiba di rumah setelah pergi dari minimarket. Saat baru saja masuk ke dalam rumah, Arneta terkejut melihat keberadaan Nyonya Rossa di sana. "Mama..." Arneta gegas menghampiri nyonya Cahya. Mengambil tangannya untuk menyaliminya.

"Mama udah lama sampai?" Arneta bertanya dengan perasaan tidak enak hati. Di saat mertuanya datang ke rumah, dia justru tidak menyambutnya.

Nyonya Rossa hanya tersenyum. Kemudian mengajak Arneta untuk duduk. El yang kini duduk berhadapan dengan mereka hanya diam dengan wajah yang nampak dingin. Kenapa juga El bersikap demikian. Perasaan tadi suaminya itu kelihatan baik-baik saja.

"Arneta, gimana keadaan kamu sekarang. Apa sudah semakin membaik?" Nyonya Rossa melupakan dulu kekesalannya pada El dan lebih mementingkan memastikan kondisi Arneta sekarang.

"Sudah, Mah." Balas Arneta. Padahal ia cukup sering bertemu dengan Nyonya Rossa. Namun, mertuanya terus saja perhatian dengan mempertanyakan keadaanya.

Dringgg

Ponsel El berbunyi. Membuat pria itu beranjak pergi setelah melihat siapakah orang yang menelefonnya. Kepergian El dimanfaatkan Nyonya Rossa dengan baik untuk mengintrogasi Arneta.

"Arneta, apa kamu tahu kalau tadi ada teman kamu yang namanya Cahya datang ke sini?"

Wajah Arneta nampak kaget. Dia sama sekali tidak mengetahui hal itu. Di saat pergi meninggalkan rumah tadi, Arneta tidak melihat keberadaan Cahya di rumahnya. Melihat mimik wajah Arneta sudah dapat membuat Nyonya Rossa menyimpulkan apa yang terjadi.

Nyonya Rossa menghela napas sejenak sebelum berbicara pada Arneta. "Apa Cahya sering datang ke rumah ini di saat kamu tidak ada?" Wajah Nyonya Rossa nampak begitu serius. Arneta jadi ragu untuk menjawab. Dia takut bila nanti Nyonya Rossa jadi bertengkar dengan El karena jawaban darinya.

"Mama gak suka dibohongi, Arneta. Jadi Mama harap kamu gak ada niatan buat bohongin Mama." Nyonya Rosa mengintrupsi. Membuat Arneta mau tidak mau berkata jujur.

"Cukup sering, Mah. Terkadang aku pulang dari kantor dia udah ada di rumah bersama El."

Kedua bola mata Nyonya Rossa melotot. Amarah mulai menyergap di dadanya. Nyonya Rossa sangat marah dengan El dan ingin memberi ultimatum segera dengan El.

"El itu benar-benar keterlaluan. Gak seharusnya dia bersikap begitu. Istri gak di rumah malah bawa wanita lain ke rumah!!"

Arnet jadi merasa bersalah udah menjawab jujur. Karena dugaannya benar jika Nyonya Rossa jadi marah kepada El. Setelah El kembali duduk bergabung bersama mereka, Nyonya Rossa memberikan ultimatum pada El panjang lebar. Membuat El hanya mengangguk meresponnya. El juga tidak menyalahkan Arneta karen sudah berkata jujur pada ibunya. Toh dia sadar jika dirinya lah yang bersalah dalam hal ini.

Setelah hari itu, Cahya sama sekali tidak pernah lagi menunjukkan batang hidungnya di rumah El. Sepertinya El sudah memberitahu wanita itu agar tidak lagi datang berkunjung ke rumahnya. Walau sudah tidak bisa lagi datang berkunjung ke rumah El, Cahya masih memiliki seribu satu cara untuk bisa bertemu dengan El. Tentu saja salah satu caranya mengajak El bertemu di luar dengan alasan tertentu.

"Kamu ngapain masih suka ketemu sama Cahya, El?" Ezra bertanya pada El saat mereka bertemu membahas sebuah proyek yang saat ini sedang dipegang oleh El.

El menatap wajah Ezra dengan dahi yang nampak mengkerut. "Memangnya kenapa?" Bukannya menjawab, dia justru balik bertanya.

"Kupikir ada baiknya kamu jangan terlalu sering deh bertemu sama dia. Apa lagi Tante Rossa udah kasih peringatan sama kamu. Nanti hubungan rumah tangga kamu dan Arneta bisa rusak karena kamu masih suka bertemu dengan dia."

El menghembuskan napas bebas di udara. Dia mengerti maksud Ezra. Namun, sepertinya Ezra melupakan sesuatu tentang dirinya. "Arneta sama sekali tidak mempermasalahkannya. Toh kalau pun saat ini hubungan rumah tangga kami mulai membaik, tidak akan membuatku bisa cinta kepadanya. Kamu tahu sendiri maksudku bagaimana, kan?"

Ezra mengangguk. Dia sangat paham. Tapi bukan itu maksudnya. "Bukan maksud menggurui kamu, El. Walau pun kamu gak mencintai Arneta, setidaknya kamu hargai dia. Bagaimana pun juga dia masih istri kamu."

El bergeming. Nampaknya perkataan Ezra barusan bisa masuk ke dalam benak El hingga membuat El jadi kepikiran.

"Baiklah. Aku akan berusaha untuk tidak sering bertemu Cahya lagi." El kemudian bersuara dan membuat Ezra tersenyum lega mendengarnya.

**

Akhir pekan telah tiba. Seperti biasanya Arneta akan memanfaatkan waktu liburnya untuk berziarah ke makam ibunya sembari membersihkannya. Pukul delapan pagi, Arneta nampak sudah bersiap untuk pergi. El yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi mengerutkan dahi melihat penampilan Arneta saat ini.

"Mau kemana kamu?" Tanya El.

"Aku mau pergi ke makam ibu. Bukannya tadi malam aku udah kasih tahu sama kamu?"

El terdiam. Sepertinya dia tidak terlalu mendengar perkataan Arneta tadi malam karena terlalu fokus pada layar laptopnya. "Sama siapa?" Dengan bodohnya El bertanya seperti itu. Padahal dia sudah tahu jika Arneta selalu pergi sendiri kemana-mana. Maklum saja, wanita itu tidak lagi mempunyai teman dekat yang bisa dia ajak pergi bersama.

"Sendiri." Balas Arneta walau sedikit bingung kenapa El bertanya seperti itu.

El diam beberapa saat. Hingga perkataan yang keluar dari mulutnya membuat Arneta jadi terkejut mendengarnya. "Kebetulan hari ini aku gak ada kegiatan dan bosan di rumah. Gimana kalau aku anterin."

Arneta tentu saja kaget. Tidak biasanya sekali suaminya itu mau ikut dengannya. Apa lagi sampai berziarah ke makam ibunya.

"Apa kamu yakin?" Dia memastikan. Bisa saja El khilaf saat mengatakannya barusan.

El mengangguk. Dia gegas berganti baju setelah mendapatkan persetujuan dari Arneta untuk ikut.

"Kenapa El mau ikut denganku. Apa dia sedang tidak enak badan sekarang sehingga sikapnya bisa berubah?" Gumam Arneta dalam hati.

Kini Arneta dan El sudah tiba di makam Bu Maria. Walau pun sudah sering mengunjungi makam ibunya, Arneta selalu saja menangis saat berkunjung ke sana.

"Ibu..." dengan mata yang sudah tergenang Arneta duduk di samping pusara ibunya. El mengikuti pergerakannya dan kini sudah jongkok di sebelah Arneta.

Selama berada di sana, dia lebih banyak diam. Mendengar setiap barisan doa yang keluar dari mulut Arneta untuk ibunya yang sudah tenang di keabadian. Tanpa sadar, El sudah ikut mendoakan mertuanya. Walau pun mereka tidak terlalu dekat. Namun, El tetap mengharapkan mertuanya bisa beristirahat dengan tenang di keabadian.

"Kalau kamu membutuhkan sandaran, kamu boleh memakai pundakku untuk bersandar sebentar." Tawar El saat melihat Arneta semakin rapuh dan air matanya sudah semakin mengalir membasahi kedua pipi.

"A-aku..." Arneta meragu. Ini adalah pertama kalinya El menawarkan sandaran kepadanya. Rasanya dia segan untuk mengiyakannya. Namun, dia merasa membutuhkannya untuk mengurai rasa sesak di dada hingga akhirnya dia memberanikan diri bersandar di pundak El.

"Terima kasih."

1
Rosna Marleni
kamu terlalu Naif El,orang yang secara terang terangan meninggalkanmu...tidak layak untuk kamu tunggu lagi El...
Jessica
Luar biasa
Teh Yen
bodoh aj trus El sampai nanti Neta pergi dari sisimu baru nyaho nyesel deh
Regita Regita
El terlalu bodoh untuk menyadari situasi. benar kata Ben, kalau Sheina cinta ke El, apapun alasan nya dia akan tetap bersama dan bicara, agar masalah yg ada bisa di hadapi bersama, bukannya malah kabur dan menghilang gitu aja
holipah
arneta udah jngan terlalu berharap sama lelaki yang g punya pendirian ky El
Azzam Azzam
bagus net lawan mereka
Aina Arissa Shahran
Bodohnya seorang yg bernama elvano... sungguh bodoh,..
Jumi Eko
Bagus
Sri Siyamsih
lanjut thor
Kak Yuniah
ya kmu oon El yg sah kmu sakitin dan ngk jlas mau di apa kan rumah tangganya,,tpi kmu msh sok munafik mikirin shienamu yg ninggalin kmu demi laki2 lain wkwk
Sukhana Ana lestari
sampe kamu sekarat.??? Dasar BOTOL loe El.. dengerin tuh apa kata sahabatmu Ben...
Sukhana Ana lestari
Bener bgnt apa kata Ben...
Sukhana Ana lestari: Cuma laki² bodoh bin dungu yg masih nunggu orang yg udah bikin malu krn kabur saat hari H..
total 1 replies
Sukhana Ana lestari
Cuma laki² BOTOL yg masih bertahan menunggu orang yg udah bikin malu / kecewa / sakit hati kamu sklrg.. Seharusnya kamu tuh berterimakasih sm Arneta El.. mau jd pengganti Seina yg kabur saat mendekati hari H pernikahanmu..
*Gedegbgntsamael*
Retika Lysa
sangat bagus
Upi Raswan
tau2 shiena datang ithik ithik... nangis2 seolah2 dia wanita paling menderita Sedunia,,minta maaf terus minta dinikahin,, kalo sampai itu terjadi dan el memaafkan sheina..lihat ajaa bakalan didemo emak emak kamu el.
Sukhana Ana lestari
Keras bgnt wataqmu El.. batu aja yg udah keras masih bs berlubang bila ditetesi air terus menerus.. kamu kok ya.. 😕😕😕
Sukhana Ana lestari
Yg sabar ya Neta.. El masih gengsi buat ngakuin rasa cemburu.. krn di otaknya masih nama Shena.. dia masih belum sadar klw udah ada rasa cinta dihatinya..
Upi Raswan
sabar Neta,, anggap aja penelusuran dosa masalah kamu..yg penting kulkas 2 pintu udah berubah jadi 1 pintu hihi.
tapi penasaran sama hubungan el dan evan.apa el merasa orang tuanya bertindak tidak adil padanya yaa karena emang anak angkat,, semoga kedepan mereka berdua selalu rukun dan saling menjga
Sukhana Ana lestari
Yg berbuat sesuka hati siapa El..??
Sukhana Ana lestari
😭😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!