NovelToon NovelToon
Love For The Last

Love For The Last

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Cinta Murni / Angst / Cinta Lansia
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Aruni sudah sangat pasrah dengan hidupnya, berpikir dia tak akan memiliki masa depan lagi jadi terus bertahan di kehidupan yang menyakitkan.
"Dasar wanita bodoh, tidak berguna! mati saja kamu!" makian kejam itu bahkan keluar langsung dari mulut suami Aruni, diiringi oleh pukulan yang tak mampu Aruni hindari.
Padahal selama 20 tahun pernikahan mereka Arunilah sang tulang punggung keluarga. Tapi untuk apa bercerai? Aruni merasa dia sudah terlalu tua, usianya 45 tahun. Jadi daripada pergi lebih baik dia jalani saja hidup ini.
Sampai suatu ketika pertemuannya dengan seseorang dari masa lalu seperti menawarkan angin surga.
"Aku akan membantu mu untuk terlepas dari suamimu. Tapi setelah itu menikahlah denganku." Gionino.
"Maaf Gio, aku tidak bisa. Daripada menikah lagi, bukankah kematian lebih baik?" jawab Runi yang sudah begitu trauma.
"Kamu juga butuh seseorang untuk menguburkan mu Runi, ku pastikan kamu akan meninggal dalam keadaan yang baik."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LFTL Bab 1

"Dasar wanita bodoh! Tidak berguna! Mati saja kamu!"

"Ampun, Mas."

PLAK! Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Aruni. Wanita paruh baya itu jatuh tersungkur di lantai. Tubuhnya yang kurus tak mampu menahan serangan yang diberikan oleh sang suami.

Kemarin Aruni tidak bekerja sebagai buruh cuci karena badannya sakit, hari ini sebenarnya dia belum sepenuhnya pulih. Sang suami meminta uang untuk membeli rokok namun Aruni benar-benar tidak memiliki uang.

Bukannya peduli, Hendra justru menghajar Aruni seperti ini.

"Apa gunanya menangis seperti itu! cepat pergi dan cari uang untukku!!" Hendra menarik tubuh Aruni dan dia bawa keluar rumah.

Di dorongnya tanpa ampun sampai Aruni terjerembab ke tanah.

"Pa! sudah cukup!" pekik Adrian. Anak semata wayang dalam pernikahan Aruni dan Hendra. Tahun ini Ardan berusia 18 tahun, tiap tahun kehidupannya dia selalu melihat sang ibu disiksa oleh sang ayah.

Bahkan pulang sekolah begini pemandangan pertama yang dia lihat adalah kekerasan tersebut.

Melihat anaknya datang, Hendra lantas masuk ke dalam rumah dan menutup pintu dengan kuat.

Brak! suaranya sampai membuat tubuh Aruni makin meringkuk takut. Namun di hadapan sang anak dia harus terlihat kuat. "Ibu tidak apa-apa Adrian. Papamu tidak salah, ibulah yang salah," ucap Aruni, dengan susah payah dia juga coba untuk berdiri.

Adrian tidak menjawab sepatah katapun, hanya membantu sang ibu untuk bangkit.

Adrian bukan anak bodoh, dia tahu semua tentang kebejatan sang ayah. Tak peduli meski sang ibu selalu membela tapi dia sudah begitu benci pada ayah kandungnya tersebut.

"Masuklah, ada telur di lemari, kamu goreng untuk makan siang ya. Ibu harus pergi."

"Mau sampai kapan seperti ini Bu?" tanya Adrian, tatapannya nampak berkaca-kaca, namun bocah laki-laki itu menahan dirinya agar tidak menangis. Warna merah di pipi sang ibu membekas jelas tamparan tangan ayahnya, rasa sakit yang ingin dia gantikan saja.

"Apa maksudmu? Jangan berpikir terlalu jauh, ibu baik-baik saja. Tugasmu hanyalah sekolah dan belajar, ya?" balas Aruni, dia membersihkan bajunya yang masih nampak kotor. Debu tanah itu seperti menempel kuat di atas bajunya.

"Masuklah, ibu akan pergi sekarang," titah Aruni, sebelum sang anak kembali buka suara Aruni sudah lebih dulu pergi dari sana. Dia berjalan kaki dengan cepat meninggalkan rumah sederhana tersebut.

Langkah kakinya yang tergesa-gesa membuatnya tak tahu jika Adrian akhirnya menjatuhkan air mata.

Siang ini terik sekali, Aruni mendatangi rumah tetangganya satu per satu untuk menawarkan jasa cuci dan setrika. Tapi belum ada juga yang hendak menggunakan jasanya.

Akhirnya Aruni pergi lebih jauh, mendatangi beberapa rumah makan di dekat jalan raya, berharap ada pula yang hendak menggunakan jasanya untuk mencuci piring.

Tapi penampilan Aruni yang nampak lusuh membuatnya kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Belum lagi wajahnya yang nampak pucat karena Aruni menahan pusing yang begitu mendera.

Sampai jam 3 sore Aruni belum juga mendapatkan pekerjaan, dia beristirahat di sebuah halte bus. Merasakan haus yang begitu menyiksa.

Kepala Aruni mendongak ke atas langit, 'Ya Tuhan, aku haus sekali,' batinnya lirih. Seolah Tuhan mendengar bisikannya, tak berselang lama kemudian hujan turun cukup lebat.

Sungguh, Aruni tidak lagi memiliki harapan tinggi untuk hidupnya. Aruni sudah sangat pasrah dengan ini semua, berpikir dia tak akan memiliki masa depan jadi terus bertahan di kehidupan yang menyakitkan.

Selama 20 tahun Aruni lah sang tulang punggung keluarga. Sementara Hendra entah apa tugasnya, pria itu tak pernah bekerja. Tiap malam berkumpul dengan teman-teman sebayanya, saat siang tidur sampai puas.

Sebenarnya Aruni juga lelah, tapi untuk apa bercerai? Aruni merasa dia sudah terlalu tua, tahun ini usianya 45 tahun. Jadi daripada pergi lebih baik dia jalani saja hidup ini, melihat Adrian sebagai satu-satunya kekuatan.

Dinginnya hujan tidak mampu menghapus dahaga yang Aruni rasakan, dia lantas maju beberapa langkah dan menengadahkan tangannya ke atas langit, menampung air hujan tersebut dan meminumnya.

Namun ternyata Aruni terlalu maju, sampai sebuah mobil nyaris menabrak tangannya andai saja mobil tersebut tidak mengerem mendadak.

"Astaga, ada apa?" tanya Gionino, pemilik mobil mewah tersebut.

"Maaf Tuan, saya hampir menabrak seseorang."

Di tengah hujan tersebut pandangan Gio tak nampak jelas, samar-samar dia melihat seorang wanita tersungkur di luar sana. Cemas terjadi sesuatu yang serius, Gio lantas mengambil payung di laci kursi dan segera keluar menembus hujan.

"Nyonya, mari saya bantu," ucap Gio dengan cemas, sebagian tubuh wanita ini telah basah karena hujan. Atap halte bus terlalu kecil, tak benar-benar mampu melindungi.

Aruni yang terkejut membuatnya semakin lemas, dia menerima uluran tangan pria asing tersebut tanpa melihat wajahnya dan berjalan mundur untuk menjauhi jalan raya.

Namun alangkah terkejutnya Aruni saat tatapan mereka tanpa sengaja bertemu. Ingatannya langsung kembali berputar pada kehidupan 20 tahun lalu.

"Aruni," ucap Gionino.

1
juhaina R💫💫
i love u setanah kabupaten Banjarmasin kak lunoxs 😆😆😘
sehat selalu dimudahkan rezkinya aminnnnnnnn.

Adrian stelah ini pasti berubah 99 derajat jdi ank yg dingin dan arogan😅 boss muda ini siapa yg beruntung mndaptkanya 😀 dan mampu meluluhkan hatinya 😅
juhaina R💫💫
i love u setanah kabupaten Banjarmasin kak lunoxs 😆😆😘
sehat selalu dimudahkan rezkinya aminnnnnnnn.

Adrian stelah ini pasti berubah 99 derajat jdi ank yg dingin dan arogan😅 boss muda ini siapa yg beruntung mndaptkanya 😀
airhy_10
kaget kagett tu bapak Lo ..loh lepas jd anak dia kog jd tuan muda🤣
Eka ELissa
dia ank orang kaya Yanti....
good job Adrian pukul dia biar kpok
Rita
sdh disabari dr lama skrg sdh diluapkan, nah skrg waktunya kmu ma ibumu bahagia ksh kesempatan ayahmu membuktikan
Dewi kunti
mantap Adrian
hanna diora
upp lagi pleaseee
Kenanga Biru
ya, benaarrr,,,
sekarang Adrian adalah seorang Tuan Muda Abraham...
Soraya
lanjut
Ida Haryono
mlanjut ya utk update yg bnyk.....
oia gmn tuh Adruan ketemu pak Hendra? nach belum kan he..he.... mknya lanjutlah thor
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰
Yuliasih
ayo peluk papa Gio,, Adrian,,,
Nanci Mom's AR
puas jga tuh s Hendra di gebukin..
Annaistiarini
tuan muda Adrian...
Tika
lah...kasian bude yanti,dibikin author penasaran...
adrian mainnya meluapkan emosi😪,,legaa ya....
enur .⚘🍀
ah kurang Adrian,, kita belum puas dengan pukullan2 itu untuk Hendra, harus ny kamu terus pukkul tuh c Hendra yg gda guna 🤭🤣
mery harwati
Mungkin semasa hidupnya Anita mamah kandung Gio, manjanjikan akan memberi uang pada Hendra bila mau menikah dengan Aruni yang sudah hamil anak Gio, makanya Hendra merasa Aruni harus membayar utang padanya karena ternyata Anita tak memberi uang sepeser pun pada Hendra..🤔
riana irma
dikiiiut amaaat thor
yuning
luapkan emosimu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!