Menjadi Npc Terkuat Di Game

 cukup lama seven berbincang dengan kira akhirnya seven pun di kirim kembali ke dunia wof oleh kira, saat mem uks mata seven terbangun di sofa tempat ia tadi sejenak istirahat.

seven pun membuka mata, setelah membuka mata ia menengok kanan dan kiri tak menemukan siapa pin selain maid yang sedang berjalan kesana kemari.

"hnggg..dimana mereka ". ucap seven seraya meregang kan badan nya tak lama para istri nya pun berdatangan masuk ke dalam rumah dengan membawa banyak sekali belajaan seperti kebutuhan sehari hari maupun yang lain nya.

"kami pulang ". ucap mereka bersamaan lalu masuk ke dalam rumah.

"selamat datang ".sahut seven membuat para istrinya melihat ke arah sofa.

" sayang kamu sudah bangun?" tanya kirana dengan membawa keranjang berisi sayuran dengan di belakang nya dina membawa banyak sekali belajaan.

"baru saja bangun kok kalian kemana saja kok bawa banyak sekali barang?" seven menjawab lalu ia bertanya.

"Tidak apa apa hanya membeli beberapa kebutuhan dan lain nya kok ". sahut kirana seraya masuk ke dalam dapur sedangkan lain nya masuk ke kamar masing masing setelah itu mereka kembali dan duduk di sofa bersama seven.

kirana pun datang dari dapur bersama dina dengan membawa nampan berisikan beberapa cangkir teh, setelah itu kirana dan dina menyediakan cangkir teh ke atas meja.

" terimakasih ". ucap seven lalu mengambil cangkir teh dan menyeruput nya.

kirana hanya tersenyum lalu duduk di samping seven. di ruang tamu istri seven pun berkumpul bersama di sana ada.

si kembar miyako dan miyagi dan kirana sedang kan gina ia masih di guild karena ada beberapa urusan.

"Tuan kami ingin mengatakan sesuatu ". ucap miyako mengawali pembicaraan , seven hanya mengelan nafas.

"katakan saja dan sudah aku bilang jangan panggil aku tuan aku ini suami kalian loh ". ucap seven dengan menghela nafas.

"lupakan saja katakan goyang ingin kalian katakan ". sahut seven saat melihat si kembar hanya diam saja.

"begini tuan kami mendapatkan sebuah misi entah dari mana, misi kami harus memusnahkan para bandit yang bersekutu dengan iblis " . ucap miyako sedangkan seven hanya mengangguk.

"kalian di minta untuk melawan bandit yang bersekutu dengan iblis kan, mungkin ini menyangkut job kalian ". sahut seven dan di jawab dengan anggukan kepala si kembar.

"benar tuan, mungkin ini menyangkut job kami yang priest dan ini menyangkut tentang kuil dewi ". ujar miyabi yang sedari tadi diam.

"aku sih tidak akan melarang kalian asalkan kalian jangan memaksakan diri dan gegabah ". seven pun menyetujui bila si kembar ikut membasmi para pk yang mengunakan break.

Karena setahu seven 5 tahun lalu si kembar bisa menghabisi virus yang sudah sekarat , meskipun sudah sekarat seven masih bisa merasakan kekuatan si virus setara level 1.500.

" sayang apa tidak apa apa, miyako dan miyabi masih belum menguasai job nya loh ". kirana menolak persetujuan seven karena bisa membahayakan si kembar.

Yah meskipun sudah 5 tahun si kembar masih menguasai setengah kekuatan dari job mereka, jadi bisa di simpulkan mereka masih belajar setengah nya.

"Tidak apa apa kok kak rana, kami cuma ingin berusaha agar di masa depan tidak selalu menjadi beban tuan ". sahut miyabi sedangkan miyako hanya mengangguk lalu ikut menimpali ucapan miyako.

"benar kak, kami akan berusaha mandiri agar tak membebani semua nya di masa depan ". miyabi menimpali ucapan miyako.

kirana hanya mengelan nafas lalu berkata "baiklah lakukan apa yang kalian mau tapi jangan memaksakan diri kalian ". kata kirana seraya menyeruput teh.

"benar itu jangan memaksakan diri kalian hingga nyawa kalian melayang ". ucap seven dengan menatap keduan nya.

"baik tuan kami akan berhati hati ". sahut mereka bersamaan lalu mereka pun melajutkan pembicaraan hingga 2 jam lama nya

Setelah berbincang seven pun berajak keluar dari mansion nya dan pergi berjalan jalan di kota.

Saat berjalan jalan keliling kota seven tak sengaja melihat nama sedang bermain dengan gadis yang ia temui di guild.

ya gadis tersebut adalah selina gadis yang memangil nya papa secara mendadak saat di guild, saat ini nana sedang bermain dengan selina di depan rumah yang sederhana.

seven pun menghampiri nana, selina yang memiliki pendengaran yang tajam lagsung menatap arah orang yang sedang mendekat.

Ia juga sedikit mencium aroma yang sana dengan aroma milik nya, saat ia menengok ia lagsung tersenyum kala mendapati seven yang sedang mendekat.

"papa " panggilnya dengan suara yang manis dan imut, nana yang melihat selina memangil seseorang ia pun ikut menengok.

"papa ". panggilnya dengan suara pelan, nana yang sudah dekat dengan seven langsung melompat ke pelukan seven.

seven hanya bisa menerima nya entah kenapa melihat gadis demi human tersebut hati nya merasa nyaman an tenang.

selina yang di sambut oleh pelukan seven semakin memeluk seven denagn erat erat seraya menegaskan kepala nya di dada seven.

"loh papa ada di sisi ". ucap nana berjalan menuju seven.

"yah aku cuma sedang jalan jalan keliling kota, namun aku melihat mu sedang bermain dengan gadis kecil ini ". ucap seven lalu ia pun duduk di kursi yang ada di jalan rumah selina.

nana pun ikut duduk di samping seven, selina yang berada di pelukan seven hanya memeluk saja tanpa bicara seperti orang yang sedang merasa nyaman dan tidak ingin di ganggu.

Karena hari sudah mulai sore, seven ingin mengajak nana pulang namun tak lama suara seorang wanita memanggil selina dari dalan rumah.

"selina ayo masuk nak sudah sore ". panggil wanita tersebut dari dalam rumah.

"sebental bu aku sedang bermain dengan papa ". teriak nya dengan suara imut nya.

"sudah ibu bilang jangan ganggu orang lag.. " wanita itu keluar dari rumah dan saat melihat orang yang ada di dekat selina ia benar benar terkejut seraya menutup mulut nya dengan tangan.

"serina/seven ". ucap mereka bersamaan saat seven juga ikut melihat ibu dari selina.

seven benar benar terkejut ia pun berdiri lalu melepaskan selina dari pelukan nya dan mengajak nana untuk pulang.

nana sendiri juga terkejut melihat seorang yang benar benar ia benci.

"ayo na kita pulang ". ucap nya dengan suara dalam dan tajam, nana hanya mengangguk lalu mengikut seven.

selina pun sedikit kaget dengan perubahan seven ia pun berlari dan memangil seven.

"papa..jangan tinggalin selina la.. ". sebelum selina meneruskan perkataan nya nana memotong perkataan selina dan membentak nya.

"diam dan jangan panggil papa ku dengan sebuah papa ". bentak nya membuat selina terdiam air mata selina pun tak bisa terbendung ia menangis di kala nana membentak nya.

"hiks..hiks..kenapa?" tangis selina, serina yang melihat selina menangis segera menghampiri dan memeluk nya.

"tunggu deh, aku ingin membicarakan sesuatu ". teriak serina namun tak di hiraukan oleh seven.

serina hanya bisa memeluk selina yang sedang menangis seraya menatap kepergian seven yang seperti benar benar membencinya.

serina dan seven tak menyadari bila ada seseorang yang sedang mengawasi mereka sedari tadi saat mereka saling menatap.