Mengkisahkan seorang wanita yang bernama Aluna, yang di jodohkan dengan paksa oleh kedua orang tua angkat nya, di jadikan sebagai pertukaran demi kelangsungan perusahaan.
memiliki tubuh yang gemuk membuat ia di ingin kan menjadi istri seorang laki-laki yang hanya berniat menjadikan nya mainan karena di nilai Aluna bisa menjadi mainan yang unik bagi nya, karena bertemu wanita cantik dan seksi bagi nya sudah lah biasa.
Hinaan cacian tak luput Aluna terima, namun ia berusaha ikhlas dan melewati semua dengan senyuman. karena meski ia menangis tak ada yang bisa menyelamatkan dari pernikahan yang sama sekali tak pernah ia inginkan.
Namun seiring berjalan nya pernikahan dan melewati hari bersama, timbullah benih cinta yang Aluna rasakan, hingga membuat nya ingin berubah diri nya lebih cantik dan memiliki tubuh yang bagus untuk laki-laki yang selama ini menghina nya.
Seperti apa Kisah Aluna, Yuk disimak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08 - Sedih
Hari pun sudah tampak malam, Aluna masuk ke mobil saat Frans membukakan pintu mobil, ia yang merasakan lelah pada tubuh nya yang sudah tak tertahan kan pun menyandarkan kepala nya pada sandaran mobil, hingga Aluna pun tertidur di dalam mobil menuju kembali ke rumah nya. Sekertaris Frans melihat dari balik Kaca spion mobil, melihat wanita yang sudah begitu lelah karena di suruh membersihkan kamar besar itu.
Saat mobil sampai, Aluna di bangunkan oleh Frans yang memanggil nama nya untuk Bangun karena mereka telah sampai.
"Nona, Anda sudah sampai." Kata sekertaris Frans.
"Oh, maaf aku tertidur." Balas Aluna.
Frans mengangguk dengan wajah tanpa ekpresi nya, hingga Aluna tidak dapat menilai, orang ini sedang marah atau tidak pada nya.
"Terima kasih sudah mengantar saya."Kedua nya pun sama menundukkan kepala.
Aluna berjalan masuk dan di sambut oleh kedua orang tua nya. "Aluna, Papa dengar kamu di ajak ke rumah Tuan Rehan?."Tanya Pak Ardi.
Sejenak Aluna mencoba melihat wajah Ibu dan Ayah angkat nya itu, mencari sedikit wajah bersalah atau tidak bahagia karena sudah menjodohkan diri nya dan menjadikan nya sebagai pertukaran. namun seperti nya yang Aluna inginkan itu tidak terlihat di wajahnya. kedua orang tua nya tampak bahagia saja sejak Aluna menerima perjodohan ini.
"Iya." jawab Aluna.
"Tapi kamu tidak melakukan kesalahan kan sayang?." Tanya Bu Yuni semakin membuat Aluna terluka tanpa mereka sadari.
"Iya Ma, aku ke kamar dulu." Ucap Aluna sembari berjalan berlalu dari hadapan orang tua nya.
Bu Yuni dan Pak Ardi saling melihat saat Alun tampak tidak bersemangat.
Aluna masuk ke kamar nya, Perasaan nya begitu sunyi dan hening seperti kamar nya saat ini, merasa kalau hidup nya tak ada lagi arti yang manis untuk ia jadikan pegangan hidup menyambut hari yang akan datang. Tanpa terasa air mata Aluna mengalir keluar dari bola mata nya.
Saat sedang merenungkan seperti apa hidup nya nanti setelah menikah. Aluna mendengar ketukan pintu. tampak Bella masuk ke dalam kamar Aluna, Aluna pun tersenyum melihat kedatangan sahabat nya.
"bel."
"Kau terlihat lemes sekali, kau baik-baik saja kan?, ponsel mu sejak tadi tak bisa di hubungi." Ucap Bella yang mengkhawatirkan Aluna sejak ia di bawa pergi oleh sekertaris Frans.
"Iya, Oke kok."Balas Aluna. namun balasan itu tidak memuaskan Bella, karena ia tahu Aluna yang ia kenal sangat ceria setiap kali berbicara, ia tahu kalau sahabat nya tidak baik-baik saja.
"Tapi keliatan nya tidak seperti itu." Kata Bella.
Aluna dan Bella saling melihat satu sama Lain.
"Bel, terima kasih sudah menjadi orang yang paling mengerti perasaan ku." Kata Aluna.
Ini bukan sahabat ku, yang begitu formal dan sendu, itu lah yang di rasakan Bella, Karena Aluna yang ia kenal, adalah Aluna yang ceria, dengan senyuman yang tak pernah tidak terlihat.
"Al, kau bisa membatalkan semua ini sebelum berjalan lebih jauh jika kau tak bahagia, lagian Rehan aku rasa bukan orang yang baik, rumor tentang nya bukan datang tanpa alasan Al, itu membuat aku semakin mendukung mu untuk melepaskan tanggung jawab mu pada orang tua mu yang bahkan tidak kasihan pada mu." Tutur Bella.
Mendengar hal itu, Aluna pun menundukkan kepala nya ke bawah dan menangis. Bella pun semakin tidak tega untuk melanjutkan bicara nya.
"Al, kau memiliki hak itu Al." Kata Bella dengan pelan dan lembut.
"Aku baik-baik saja Bel." Balas Aluna sembari menyekat air mata nya.
Bella tahu, Aluna tak akan membatalkan pernikahan ini, karena ia melakukan nya demi orang tua nya, Bella pun tak bisa banyak berkata dan memeluk wanita itu, mencoba menenangkan nya.
"Aku baru tahu kalau tubuh mu sangat enak untuk di peluk Al, hangat." Kata Bella mencoba mencairkan suasana. mendengar kata Bella, Aluna pun tersenyum.
"Makanya sering-sering lah memeluk ku." Balas Aluna tersenyum kecil.
namanya mirip,apa mereka kembar yg terpisah?