NovelToon NovelToon
DEWI ASIH Dan Delapan Petualang

DEWI ASIH Dan Delapan Petualang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mata Batin / Ahli Bela Diri Kuno / Ilmu Kanuragan / Pulau Terpencil
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Sebelum membaca novel ini, diharapkan membaca novel BUHUL GHAIB, sebab ini ada hubungan dengan kisah sebelumnya, agar tidak bingung.

kisah Delapan orang bersahabat yang melakukan pertualangan ke sebuah pulau yang terkenal dengan keindahannya, tetapi bencana tiba-tiba memporak-porandakan rencana mereka karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelekaan, sehingga mereka terdampar disebuah pulau yang berbeda.

Dipulau itu mereka mengalami kejadian demi kejadian yang mengerikan dan membuat mereka harus bertahan hidup dari sebuah rahasia misteri yang sangat mengerikan.

sanggupkah mereka keluar dengan selamat? ikuti kisah selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode-24

Asih berlari memasuki hutan dengan begitu cepat. Sementara Lee terus mengejarnya dan tak ingin tertinggal jejak oleh sang wanita.

Hingga sesaat wanita itu terhenti ketika ujung pakaiannya tersangkut pada duri pohon dan sang pemuda berhasil mengejarnya.

Saat wanita itu sedang menarik pakaiannya, Lee sudah berada dibelakangnya. "Asih," panggilnya dengan lirih dan nafasnya yang tersengal.

"Apa kabarmu?" tanya sang pria dengan hati yang begitu merindu.

Wanita itu menarik kasar pakaiannya dan tak memperdulikan robekannya disana.

Ia menoleh ke arah pria yang memanggilnya dan menatap pria tersebut. "Jangan pernah mencintaiku. Aku sudah memiliki seorang suami, ada hati yang harus ku jaga," sahutnya. Ia merasa dilema, dan tak seharusnya pria itu mengatakan hal yang seharusnya begitu tabu bagi dirinya.

"Aku tau, tetapi perasaanku tak pernah lepas darimu. Aku seperti terkurung dalam perangkap cinta butaku," jawabnya terlalu jujur, dan hal itu semakin membuat sang wanita serba salah.

"Cobalah untuk berlapang dada, dan terima apa yang terjadi sebagai takdir hidup, jika kita tak pernah bersatu," Asih mencoba memberikan penjelasan, meskipun hatinya terlihat ragu atas ucapannya.

Sang pria menghela nafasnya dengan berat. "Mungkin sebaiknya aku harus mati saja, daripada menanggung derita ini," ungkapnya dengan nada putus asa. Tak seharusnya ia mengatakan hal itu, sebab hidup ini terlalu indah untuk ditinggalkan.

"Jika kau benar mencintaiku, maka lupakanlah aku, dan biarkan aku hidup bahagia bersama jodohku," Asih mencoba menyadarkan pria dihadapannya.

Tanpa mereka sadari, sepasang mata mengintai dari balik pohon dengan pandangan datar, entah apa yang saat ini sedang ia fikirkan setelah mendengar ucapan sang pria.

Namun semua perdebatan itu terhenti saat sebuah sumpit dengan racun bisa ular weling yang melesat ke arah Lee dan saat ujung sumpit hampir menyentuh leher pemuda itu, seseorang melesat dengan menggunakan pedangnya dan menghalangi anak sumpit menyentuh sang pemuda.

Tiiiiiiing....

Suara dentingan anak sumpit yang beradu dengan batang pedang terdengar begitu nyaring dan seorang pria dengan pedang ditangannya berdiri tepat dibelakang Lee yang saat ini tampak terperangah.

Belum sempat mereka berkata satu sama lainnya, tampak satu gerombolan manusia primitif menghadang dengan berbagai senjata ditangannya.

Seolah dikomando, mereka meniupkan sumpit secara bersamaan, lalu dengan cepat pria itu menghalaunya dengan menggunakan pedang yang dipegangnya dan Asih tak.ingin hanya menjadi seorang penonton, ia melesat dan menggerakkan pedangnya dengan kecepatan cahaya untuk menghalau semua anak sumpit yang datang.

Lee hanya melongo.melihat semua itu. Siapa sangka jika pria yang melindunginya saat ini adalah pemilik wanita yang sangat ia inginkan.

Asih menyilangkan pedangnya didepan wajah, dan anak sumpit berhenti tepat didepan pedangnya, lalu dengan gerakan cepat, ia membuat semua anak sumpit berubah arah, lalu berbalik menyerang kearah pria primitif yang telah membuat formasi lingkaran.

Wuuuuush....

Sssssstttt.....

Anak sumpit itu menyerang pemiliknya, dan...,

Taaaaaap....

Menancap tepat dibagian leher mereka dan sebagian yang selamat tampak tercengan, sedangkan mereka yang tertancap tampak berdiri mematung dengan mulut ternganga dan mata membeliak.

Perlahan urat syaraf mereka membeku, lalu buih keluar dari mulut mereka dan perlahan ambruk ketanah.

Sementara itu, sisa lainnya melemparkan tombak kearah Asih, Lee dan juga pria yang tak lain adalah Edy.

Lee menembakkan senjata api miliknya kearah para lawannya dan berhasil melumpuhkan beberapa orang lawannya, lalu Edy mulai menyerang para lawan yang terus menghunuskan senjata mereka kepada ketiganya.

Tampak beberapa lawan sudah ambruk, dan pertarungan semakin sengit.

Saat bersamaan, terdengar suara geraman yang sangat keras dari arah balik semak dan disertai munculnya satu sosok pria bertubuh tinggi.

"Aaaaarrghh...." suaranya terdengar penuh amarah. Pertarungan terhenti sejenak, lalu membuat pasukan mundur dengan ujung tombak yang masih menghunus.

Sesaat sosok tubuh setinggi dua meter lebih itu menggerakkan tangannya membentuk lingkaran dan menghasilkan pusaran angin yang begitu kencang.

Ketika ia menjulurkannya kedepan, para mayat yang merupakan pasukanya bertebangan menuju kearahnya.

Seketika pasukan yang telah tewas itu berjatuhan tepat dihadapan pria yang merupakan kepala suku dari mereka.

Braaak... Braaak...

Tumpukan mayat tampak menggunung dan malam nanti akan menjadi santapan untuk mereka.

Saat bersamaan, terlihat lima orang sedang terikat tangannya dibagian belakang dan wajah penuh luka.

Mereka tertangkap ditempat yang berbeda, dan kini menjadi tawanan.

Seketika Lee menepuk jidatnya saat melihat Oi dan juga Syahfitri yang tertangkap.

Ia baru menyadari saat ia sibuk mengejar Asih, dan melupakan keduanya, bahkan Syahfitri masih lengkap dengan cemong lumpur ditubuhnya.

Sedangkan ketiga lainnya adalah Andini, Guntur dan Mia yang mana mereka tertangkap saat akan menemukan jalan pulang.

Sosok manusia tinggi menjulang itu tampak menatap Asih penuh kemenangan.

"Jika kau ingin mereka selamat, maka serahkan Permata Pink diamond sekarang juga!" pria itu menawarkan pilihan.

Asih melangkah maju. "Jika aku tidak.mau bagaimana?" tantang Asih dengan tatapan dingin.

"Aku akan membuat kelimanya sate bakar," jawab sang pria tinggi itu dengan nada ancaman.

Seketima kelimanya tercengang mana mungkin mereka harus mati konyol seperti ini, dan tidak pernah terlintas dalam benak mereka harus mengalami nasib tragis.

Belum selesai rasa terkejut mereka, sosok itu menciptakan api dari ujung jemarinya, lalu dengan gerakan yang cepat mengumpulkan kayu bakar dengan gerakan jemari kirinya dan ia membuat api unggun.

Tanpa perintah, para pasukan membuat tatakan kayu untuk memanggang kelima sahabat tersebut.

Seketika kelimanya tampak pucat pasi, mereka belum siap untuk mati.

"Ya Rabb, aku belum nikah, jangan mati dulu," doa Andini dalam ketakutannya.

"Iya, aku juga," sahut Oi dengan wajah yang sangat pucat.

Sementara Guntur tak henti-hentinya melantunkan doa yang ia yakini sebagai senjata seorang mukmin.

Asih tersenyum tipis, kalau begitu panggang saja mereka, aku tak perduli," ucapnya dengan sangat santai.

Hal tersebut membuat kelimanya semakin memucat, dimana para pasukan itu menarik paksa kelimanya dan mengikat kaki mereka, lalu dengan menggunakan batang kayu yang panjang membuat mereka seperti buruan yang sedang tergantung pasrah diantara batang kayu yang mana nantinya mereka akan dipanggang diperapian.

"Heei, tidakkah kau ingin bebelas kasih menyelematkan kami!" teriak Mia pada wanita cantik diseberang sana.

Wanita itu tak bergeming, dan membiarkan mereka diangkat menggunakan kayu lalu siap untuk dipanggang.

Debaran jantung kelimanya terasa begitu menderu. Mereka sudah merasakan panasnya api yang berkobar dan siap menyambut mereka.

Lee menghunuskan senjata apinya dan bersiap untuk menembak para manusia primitif yang akan membawa kelima orang itu keperapian.

Akan tetapi, Asih menurunkan senjata itu, dan membuat Lee merasa bingung dengan sikap wanitanya.

"Apa yang ada difikiranmu? Mengapa kau tak menyelamatkan mereka," protes Lee pada Asih yang masih terlihat santai.

1
Susi Akbarini
waahhhh..
kok berhenti ceritanya...
mna lanjutannya????
Siti H: kehabisan ide authornya bun.. sabar ya
total 1 replies
🏖⃟⃞🌺 𝐉𝐑
𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐢𝐧𝐢
🏖⃟⃞🌺 𝐉𝐑
𝐚𝐤𝐮 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐨𝐧 𝐥𝐠𝐢.
𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐜𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐧𝐠𝐤𝐥𝐢𝐧𝐠..
V3
si Asih kmna sich , kok gak nongol-nongol LG ❓❓❓🤔🤔🤔🤔
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
iyavlah.. bang guntur kan bisa tau yg ngga kita tau
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
was was pasti nya ya. serem ih
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
ada apa ya.. kok mencurigakan
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
wiih seru pasti nih
V3
smg ja Edy bisa menyelamatkan semua orang-orang itu , terbebas dr orang-orang kanibal dan cepat keluar dr pulau itu
Heri Wibowo
itu pasti bule pernah masuk kampung makanya tahu buah kecubung
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
masa iya orang barat tau kecubung nieeh di tempat q bukan cuma kecubung hijau hitam pun ada ada yg mauuuuu?
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: udh buat obat mertua q TPI daunya di rebus.. ekekwkkkkk
Ai Emy Ningrum: 🙄🙄 udah dicobain blum tuh kecubung2 nya...💃🏻💃🏻
total 2 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
apa iru loa yahhh
hahaha 4 biji masih di bagi lagi hahahahaa
Tiah Fais
semoga Edy bisa meyelamat kan kedelapan sahabat dan juga Lee dan kawan ny
Susi Akbarini
moga2 edi dapat mengumpulkan lee dan 8 petualang..
dan mereka daoat nyebrang dengan selamat..
❤❤❤
V3
lanjutkan kak 😘😘
Ai Emy Ningrum: siyap /Good/
total 1 replies
V3
si Bule rusuh bgt sich 🤦 mo mengantar kan nyawa nya nih
Tiah Fais
lanjut kak
Ai Emy Ningrum
empat biji mana kenyang ,minimal 4 kilogram atuh makan buah loa nya 🤣🤣🤣🤣 🍈🍈🍈🍈
Ai Emy Ningrum: sodara jauh pokok nya mah,ga keitung lah 😹
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: masih sodaraan sama leeleelawar kali yaak dia /Slight/
total 16 replies
Heri Wibowo
lanjut
Siti H: 😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
Heri Wibowo
perjuangan darmadi CS belumselesai.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!