Hai ketemu dengan karya mommy terbaru lagi.
happy reading.
Yolanda Fox, wanita bersuami Mikel Smit sudah lima tahun bahtera rumah tangganya harus tergoncang dengan kehadiran orang ketiga yang di nikahi oleh suaminya tanpa sepengetahuannya.
"Kenalkan dia adalah Nikita istriku yang kedua," dengan santai Mikel berucap.
"KAU! TEGA!" marah, kesal, kecewa, hancur hatinya menjadi satu saat di paksa hadir ke rumah orang tua suaminya. di kira mau di cemooh atau di omong mandul seperti biasanya.
"Tunggu, Ola! Jangan buat seolah aku salah besar! Ini suamuanya karena kamu! Kamu tidak bisa hamil!" bentaknya.
Yolanda dengan menyeka air matanya dan menghempaskan tangan suaminya yang menenahannya lalu keluar dari rumah itu tanpa pamit lagi.
"Kamu tega!!!!!!!!" teriaknya di dalam mobil yang masih di halaman itu.
"Aku tidak terima!!!! aku harus membalas ini!!!!" amarah yang membuncah dalam dirinya.
Bagaimana kisah kelanjutan Yolanda? Apakah mampu memisahkan madunya? atau dia memilih pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35: Sesal Syakila
Pagi hari, Syakila dengan langkah tergesa menuju kantor Cloe Corp, tempat Axel bekerja. Wajahnya penuh tekad, meskipun hatinya dipenuhi dengan kegelisahan. Dia tahu Axel bukanlah sosok yang mudah didekati tanpa janji, namun dia harus mencoba. Harapannya untuk mendapatkan kembali Michelle, yang kini berada di bawah asuhan Axel dan Ola, semakin menipis.
Apa salahnya aku mencoba lagi, mungkin saja Axel mau memberikan hak asuhnya padaku, jika aku yang memintanya. Semoga saja aku bisa membujuknya. Batin Syakila.
Saat tiba di meja resepsionis, Syakila mencoba meminta waktu untuk bertemu Axel.
“Saya Syakila, saya ingin bertemu dengan Axel Cloe sekarang. Ini sangat penting,” ucapnya, nada suaranya penuh desakan.
“Maaf, Bu, Bapak Axel sedang sibuk, dan Anda tidak memiliki janji. Saya sarankan untuk membuat janji lebih dulu.” ucap Resepsionis itu menatap Syakila dengan ragu.
Syakila merasa putus asa.
Ya Tuhan, apa ini pertanda? Aku tidak bisa menjadi ibunya? Aku sungguh ingin mengasuhnya, aku sudah bersalah dulu dengan menyakiti mantan menantuku. Setidaknya kai ini, batin Syakila.
Dia tidak tahu lagi harus bagaimana. Namun, di tengah kegelisahan itu, tiba tiba Axel muncul di lobi, berjalan santai bersama asistennya, Bobby. Syakila merasa lega, seolah diberi kesempatan terakhir.
“Axel!” panggil Syakila, suaranya penuh harap.
Axel menoleh, sedikit terkejut melihat Syakila di sana.
“Bu Syakila? Apa yang Anda lakukan di sini?” tanyanya, nada suaranya dingin namun tetap sopan.
Syakila menghampiri Axel, wajahnya penuh permohonan.
“Aku butuh bicara denganmu, hanya sebentar saja. Kumohon, ini sangat penting,” ucap Syakila, suaranya mulai bergetar.
Axel menatap Syakila dengan datar.
“Baiklah, Anda punya sepuluh menit,” jawabnya, sambil melirik arlojinya.
Mereka menuju sudut lobi yang lebih sepi, dan tanpa membuang waktu, Syakila langsung mengutarakan maksudnya.
“Axel, kumohon... Aku ingin hak asuh Michelle. Aku tahu aku salah, aku tahu ini mungkin tidak adil, tapi aku janji akan merawatnya dengan baik. Aku akan memperlakukan dia seperti anakku sendiri.” pinta Syakila.
Axel menatap Syakila dengan tatapan tajam, mendengarkan dengan sabar, namun hatinya sudah memutuskan.
“Bu Syakila,” ucap Axel dengan nada tenang namun tegas, “saya menghargai usaha Anda, tapi Michelle bukan lagi tanggung jawab Anda. Hak asuhnya sudah kami pegang, dan kami akan merawatnya dengan baik. Saya tidak akan membiarkan Michelle kembali ke dalam situasi yang tidak stabil.” ucap Axel.
Syakila terkejut dengan jawaban Axel, namun dia tidak menyerah begitu saja.
“Tapi Axel, aku sudah berubah. Aku menyesal dengan semua yang telah terjadi. Aku bisa memberikan Michelle kehidupan yang layak, dia akan bahagia bersamaku. Kumohon, jangan bawa dia jauh dariku.” memohonnya kembali Syakila
Axel menghela napas panjang, tatapannya melembut namun tetap tegas.
“Bu Syakila, saya tahu Anda menyesal. Tapi penyesalan tidak akan mengubah apa yang sudah terjadi. Anda sudah membuat keputusan keputusan yang salah, terutama terhadap Ola. Sekarang, saya tidak bisa mempercayakan Michelle kepada Anda. Dia sudah bahagia di tempatnya sekarang, dan saya akan memastikan itu tetap terjadi.” tegas kali ini Axel.
Syakila mencoba mengulurkan tangannya, berusaha untuk memohon sekali lagi.
“Kumohon, Axel. Berikan aku kesempatan. Aku akan merawatnya dengan baik, aku berjanji.” tidak berhenti Syakila berusaha.
Namun, sebelum Axel bisa menjawab, Bobby, asistennya, melangkah maju.
“Maaf, Bu, tapi waktu Tuan Axel sudah habis. Kami harus pergi ke pertemuan berikutnya.” ucap Bobby.
Axel mengangguk pelan, tanda bahwa pertemuan sudah selesai. “Saya harap Anda bisa mengerti, Bu Syakila. Ini bukan tentang Anda atau saya. Ini tentang masa depan Michelle. Saya harap Anda bisa menerima ini dengan lapang dada.” ucap Axel.
Syakila merasa dunianya runtuh. Namun, sebelum dia bisa mengatakan apapun lagi, Bobby dengan sigap menghalanginya agar tidak mendekat lebih jauh.
“Maaf, Bu, kami harus pergi sekarang. Tolong jangan buat kerusuhan di sini.”
Syakila hanya bisa melihat Axel dan Bobby berjalan pergi, meninggalkannya dengan perasaan yang campur aduk. Tangisannya mulai pecah saat dia berjalan menuju mobilnya. Dia merasa benar benar hancur. Di dalam mobil, Syakila menangis terisak, kesadaran akan kesalahannya selama ini semakin menggunung di benaknya.
"Akkkkkhhhh!!!!" teriaknya dalam tangisan.
Dalam tangisannya, terlintas kenangan bagaimana dulu dia memperlakukan Ola. Betapa buruk sikapnya kepada mantan menantunya itu, yang kini justru menjadi bagian penting dalam kehidupan Michelle.
Sungguh aku menyesal! Maafkan mama, Ola. Maafkan Mama!! Mama ingin meminta maaf padamu langsung, mama janji tidak akan menyakitimu lagi. Maaf mama, mama tidak ingin Michelle di perlakukan buruk oleh Nikita! Ataupun Mikel, mama lakukan demi Michelle. Walau mama juga pasti sakit melihat wajahnya nanti selalu mengingat penghianatan dari Marsel. Batin Syakila berkecamuk.
Kini semuanya hancur disaat akan memperbaiki rasanya sulit sekali, bahkan jalannya banyak sekali terjalan yang mengganggu. Sampai kata kata Axel tadi berputar putar di kepalanya.
Anak suamimu dari perempuan lain saja kamu mau merawatnya, sedangkan menantu yang baik kamu buang. Kamu akan sangat menyesal suatu saat nanti.
Syakila terdiam sejenak. Pikirannya berputar putar, mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi di antara Ola dan keluarganya dulu. Bagaimana mungkin dia begitu buta oleh egonya, hingga menghancurkan hubungan dengan seseorang yang begitu berharga seperti Ola?
Penyesalan mulai menggerogoti hatinya. Dia tidak hanya kehilangan Michelle, tapi juga telah kehilangan kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahan yang telah dia buat. Dan sekarang, mungkin sudah terlambat. Michelle telah hilang dari jangkauannya, dan Syakila harus menghadapi kenyataan pahit bahwa dia tidak bisa lagi mengubah masa lalu.
Tangisannya semakin deras, membasahi pipinya, menyadari betapa besar harga yang harus dibayar karena kesalahan dan egonya selama ini.
Melaju dengan mobilnya saat ini, walau air matanya masih mengalir. Tapi tiba tiba ada seseorang yang menyebrang jalan dan membuat Syakila terkejut dan membanting setirnya.
Brakkk!!!
Prang!!!!
"Tooooolllloooooonnngggggg!!!" teriak orang orang di sekitar. Sementara Syakila yang di dalam mobil saat ini kondisinya ada di atas mobilnya yang terbalik setelah menabrak pembatas jalan dan tiang, berusaha menghindari seseorang tadi.
Asap mulai keluar dari dalam mobilnya saat ini, tubuhnya yang mulai lemas, lemah dan darahnya mengalir dari kepalanya saat ini dan matanya mulai buram.
Tok!
Tok!
"Buka Bu!!!" teriak seseorang dari luar.
Ketukan pintu dari warga sekitar, bahkan ambulan sudah datang saja Syakila hanya samar samar mendegar dengan penglihatan yang sudah kabur.
Ya Tuhan apakah aku akan mati sekarang? Apakah ini jalan yang engkau pilih untukku, menebus dosa atau menjadi pendosa?
Tuhan, andai aku bisa meminta aku akan meminta beri aku kesempatan meminta maaf dan memperbaiki sikapku pada Ola, mantan menantuku.
Brak!!!
Pintu terbuka dan tertepatan dengan.
Booooommmm!!!
Suara ledakan mobil mulai muncul.
...****************...
Hi semuanya!!!! Jangan lupakan jejak kalian disini ya.
Keren banget 🔥😍