GENIUS YANG DITELANTARKAN

Seseorang yang hanya bekerja serabutan di Klinik Pengobatan, kemungkinan besar hanya akan berakhir sebagai petugas kebersihan di Rumah Sakit Persik. tidak mungkin seorang rendahan seperti Xiao Tian bisa dibandingkan dengan lulusan luar negri sepertiku!" pikirnya.

"Jika kamu tidak bisa mengemudi, maka jangan naik mobil!" ini benar-benar dunia yang sangat kecil. Xiao Tian tidak pernah menyangka akan bertemu dengan Qi Dao disini.

Tiba-tiba dia teringat bahwa Qi Dao adalah seorang spesialis yang bekerja di Rumah Sakit ini.

"Apa katamu?" ekspresi Qi Dao segera berubah.

"Aku bilang, kamu tidak bisa mengemudi!"

"Kamu ..." Qi Dao mendengus. Baginya Xiao Tian adalah seorang yang tidak berguna. Bagaimana dia bisa memarahinya?

"Pantas saja Long Miaoyi tidak menyukaimu. Kamu itu sangat kasar. ngomong-ngomong, hari ini aku akan berkencan dengannya. Lebih baik, kamu menjauh saja! Dasar pecundang."

Qi Dao mengadakan acara perkumpulan hari ini. Dia mengundang Long Miaoyi dan sejumlah teman sekelasnya dahulu. Tujuan diadakan acara itu tidak lain hanya untuk mendekati Long Miaoyi. Untuk mencapai tujuan itu, dia sudah membuat persiapan.

Dia tahu bahwa Long Miaoyi tidak akan pernah jatuh cinta pada Xiao Tian. Rumor mengatakan bahwa Xiao Tian bahkan tidak pernah menyentuh tangan Long Miaoyi selama dua tahun. Qi Dao yakin Long Miaoyi telah menjaga diri untuknya.

"Kencan?"

Dia tertegun sejenak. Dia kemudian mengingat bahwa Long Miaoyi telah memintanya untuk menemaninya kesebuah pertemuan malam ini.

"Haha, kamu tidak tahu, kan? Long Miaoyi tidak akan memberitahumu tentang hal semacam ini."

Qi Dao menyeringai lebar. "Jika dia tahu dia di tipu, dia mungkin akan kehilangan akalnya." pikirnya dalam hati.

"Oh ... Abaikan soal itu kalau begitu, mari kita bicara tentang bagaimana kamu tidak bisa mengemudi." Xiao Tian tidak menunjukan kemarahan diwajahnya menyebabkan Qi Dao membeku.

"Kamu yang tidak bisa melihat kemana kamu akan pergi."

Qi Dao tidak tahan lagi, dia mengulurkan tangan untuk mencekik Xiao Tian. Namun dia meleset. Xiao Tian menghindar dan melakukan serangan balik dan mencekik leher Qi Dao dan membantingnya ke mobil.

Kekuatan yang begitu besar menyebabkan mobil menjadi penyok dan kepala Qi Dao langsung berdarah.

"Jangan berani-berani mencari masalah denganku. lain kali akan jauh lebih buruk dari ini."

Xiao Tian kemudian menendang Qi Dao kesamping suara dinginnya membuat Qi Dao gemetar.

Dengan wajah yang berlumuran darah, Qi Dao hanya bisa melihat Xiao Tian pergi.

"Tunggu pembalasanku!" kata Qi Dao sambil mengertakkan giginya.

Dia kemudian mengeluarkan ponselnya lalu menelpon seseorang. "Ahong, aku butuh bantuanmu untuk membereskan seseorang untukku."

Sementara Xiao Tian sama sekali tidak memedulikan Qi Dao. Dia hanya berharap, ini akan menjadi pelajaran terakhir untuknya.

Selain itu, dia juga sempat melihat seikat bunga didalam mobil Qi Dao. tampaknya dia akan menghadiri acara yang sama dengan Long Miaoyi dan bersiap untuk menyingkirkannya.

Setelah mempertimbangkannya. Xiao Tian pergi ke bank terlebih dahulu untuk mencairkan ceknya sebelum menuju toko perhiasan batu mulia. Itu adalah toko mewah yang terkenal di kota persik. Yang cabang-cabangnya tersebar diseluruh negri.

Setelah mencairkan cek di Bank, dia langsung menuju toko perhiasan.

Ketika Xiao Tian masuk kedalam toko, para pegawai meliriknya. seketika mereka bisa menilai bahwa dia bukan orang yang mampu membeli perhiasan mahal.

"Tuan, ada yang bisa saya bantu?" tiba-tiba Xiao Tian mendengar suara yang ramah, dia tercengang ketika melihat orang yang menyapanya.

"Xiao Tian ternyata kamu."

Pelayan toko yang menyapanya ternyata Shen Mei, sahabat long Shui Yin.

"Kebetulan sekali!"

Xiao Tian sangat kaget melihat Shen Mei bekerja disana.

"Aku bekerja paru waktu disini. Apa kamu kesini untuk membelikan Shui Yin sesuatu?" tanya Shen Mei.

"Tidak!" jawab Xiao Tian sambil menggelengkan kepalanya.

"Oh, begitu!" Shen Mei terkejut dengan jawaban Xiao Tian. Shen Mei menerka-nerka, untuk siapa pria ini membelikan perhiasan ditoko ini jika bukan untuk shui Yin. Apakah ada wanita lain yang ingin dia belikan sebagai hadiah?

Memikirkan hal itu, ekspresi Shen Mei menjadi suram.

Bagaimana pun, Shui Yin adalah sahabat baiknya. Karena itu dia tidak bisa berpura-pura tidak tahu bahkan jika Xiao Tian telah memberinya pakaian.

"Shui Yin sangat baik, kamu sebaiknya tidak memanfaatkannya." kata Shen Mei dengan suara lirih.

Xiao Tian langsung membeku setelah mendengar ucapan Shen Mei. Dia baru sadar kalau Shen Mei masih menganggapnya sebagai pacar Shui Yin.

Hanya dengan melihat cara dia menatapnya, dia tahu jika Shen Mei sering menonton drama romantis.

"Aku hanya bercanda. Aku memang ingin membelikan Shui Yin perhiasan. Tapi kamu tidak boleh memberitahunya. Aku ingin memberinya kejutan!" kata Xiao Tian berbohong.

"Aku paham sekarang!"

Shen Mei akhirnya bersorak senang ketika dia mendengar penjelasan dari Xiao Tian. Dia kemudian menunjukan perhiasan-perhiasan ditoko itu kepadanya.

"Aku akan membeli yang itu!" kata Xiao Tian sambil menunjukan kalung yang menarik di pajangan.

"Kamu yakin? Kalung itu disebut Kalung Hati Suci. Harganya 15 juta!"

Meskipun dia tahu Xiao Tian kaya raya, dia masih tidak menyangka dengan pilihannya. Lagi pula, 15 juta untuk sebuah perhiasan itu terlalu berlebihan.

Kalung Hati Suci sangat terkenal, karena itu adalah edisi terbatas dari Toko Bintang Terang. kalung itu adalah satu-satunya ada dipasaran kota Persik.

"Iya, tolong bungkusan untukku!" kata Xiao Tian sambil menyerahkan kartu Banknya.

Untung saja aku telah mencairkan ceknya. Jika tidak, semuanya akan menjadi hal yang memalukan jika hanya memiliki lima juta yang Yun Fei Yue berikan padaku.

Menurutnya, cek hanya bagus untuk pamer, uang tunai tetaplah rajanya.

Baiklah, aku akan memprosesnya. Meskipun sedikit ragu, Shen Mei tetap mengurus pembeliannya.

Dia kemudian menemui managernya yang sedang duduk di samping meja kasir lalu berkata, "Tolong bantu aku mengurus pembelian ini. Pria disana itu membeli kalung Hati Suci." kata-katanya menarik perhatian semua orang saat itu juga.

"Shen Mei, lihatlah pakaian apa yang dia pakai. Bagaimana mungkin orang dengan penampilan seperti itu bias membeli kalung Hati Suci? Apa kamu yakin dia tidak sedang mempermainkan kamu?"

Semua pegawai lain tidak percaya. Bagaimana pun, kalung Hati Suci telah dipajang ditoko selama berbulan-bulan. banyak orang yang datang melihatnya tapi tidak ada yang berniat membelinya.

Terlebih lagi, mereka tidak percaya bahwa pekerja paru waktu seperti Shen Mei adalah orang yang bisa melakukan penjualan dengan harga begitu tinggi.

"Tidak mungkin!" kata Shen Mei sambil menggelengkan kepalanya.

"Nak, kamu memang naif!" kata manager yang tidak begitu yakin, dia percaya pemuda itu sekedar melakukan itu karena tertarik pada penampilan Shen Mei.

"Coba saja, kita akan tahu."

Shen Mei mulai sedikit ragu, tapi dia tetap bersikeras.

"Baiklah kalau begitu. Jika kamu tetap memaksa, tidak mungkin ada uang 15 juta dikartu ini." manager kemudian mengambil kartunya kemudian menggeseknya.

Tak berselang lama, terdengar bunyi bip menandakan bahwa pembelian telah berhasil. Itu yang membuat semua orang tercengang.

Ternyata benar-benar ada lima belas juta dikartu itu.

Semua orang langsung menoleh dan menatap Xiao Tian sambil menarik nafas dalam-dalam.

Mereka semua bertanya-tanya, bagaimana orang kaya terlihat begitu sederhana. Xiao Tian tidak terlihat seperti orang kaya dengan uang sebanyak itu.

Setelah tercengang, penyesalan menyelimuti semua karyawan senior yang bekerja ditoko itu. Shen Mei yang hanya pekerja paru waktu bisa mendapatkan penjualan yang begitu besar.

Terlebih lagi, komisi dari kalung Hati Suci lebih dari seratus ribu. Dan komisi sebanyak itu, akhirnya jatuh ketangan Shen Mei.

Shen Mei sangat bersemangat hingga wajahnya memerah.

"Hai ganteng, aku adalah pegawai yang paling terpercaya ditoko ini. Aku bisa membantumu mendapatkan apapun yang kamu butuhkan disini."

"Namaku Mei Lin, aku bisa menunjukan padamu semua yang ada disini." kata seorang wanita seksi sambil mengedipkan matanya pada Xiao Tian.

"Tidak perlu! Terima kasih!" jawab Xiao Tian tanpa melihatnya sedikitpun.

Sesaat kemudian Shen Mei datang dan menyerahkan kalung Hati Suci yang dikemas dengan rapi kepada Xiao Tian.

"Xiao ... Tuan, ini barang anda!"

Shen Mei hendak memanggil Xiao Tian seperti biasanya, tapi dia berhenti dan menyadari setelah apa yang terjadi bahwa Xiao Tian sangat jauh diatas dirinya, dan dia harus berprilaku baik.

"Tidak perlu terlalu sopan. Aku akan datang mencarimu jika aku butuh sesuatu yang lain."

Xiao Tian menggelengkan kepalanya, karena dia memperhatikan Shen Mei, betapa berhati-hatinya dia.

Sementara karyawan lain merasa sangat iri kepada Shen Mei karena keberuntungannya.

Selanjutnya, Xiao Tian meninggalkan Toko Bintang Terang.

"Dia keren sekali!"

"Pacarnya pasti wanita yang paling bahagia di planet ini."

Para karyawan terus membicarakan Xiao Tian setelah dia pergi. mendengar perbincangan para karyawan itu, Shen Mei sangat senang untuk Shui Yin.

Waktu terus berlalu.

Sore hari tepat pukul enam, ketika Xiao Tian tiba di Club Yexing, Long Miaoyi sudah menunggunya ketika dia tiba disana.

"Kenapa kamu lama sekali?" Long Miaoyi sudah mengirim alamatnya sejak awal. Karena itu, dia tidak berpikir bahwa Xiao Tian bisa datang begitu terlambat.

"Aku sedang mengurus beberapa urusan dan baru selesai beberapa menit sebelum saya berangkat kemari!" jawab Xiao Tian tenang.

"Ini adalah acara reunian kelasku! Ikutlah denganku dan jangan banyak bicara!"

"Baiklah!" jawab Xiao Tian sambil mengangguk.

Long Miaoyi tampak sangat anggun dengan gaun putih panjangnya. Long Miaoyi tidak berencana ikut reunian awalnya. Namun teman-teman sekelasnya bersikeras dan dia kesulitan untuk menolak.

Ketika Long Miaoyi dan Xiao Tian melangka memasuki ruangan pribadi bersama-sama, semua mata tertuju pada mereka. banyak yang penasaran karena mereka pernah mendengar tentang menantu keluarga Long.

Xiao Tian sama sekali tidak terganggu oleh tatapan sinis orang-orang itu. Namun berbeda dengan Long Miaoyi. Wajahnya memerah saat melihat tatapan teman-teman kelasnya. Untungnya dia sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu.

Tiba-tiba, pintu ruang pribadi terbuka lagi.

Qi Dao yang kepalanya di balut perban, masuk bersama dengan teman sekelas lainnya.

"Qi Dao, apa yang terjadi?" banyak yang tercengang saat melihat balutan perban dikepalanya.

"Tidak apa-apa, aku hanya tidak sengaja tersandung." kata Qi Dao sambil memaksakan senyum diwajahnya. tapi tatapannya menjadi dingin saat dia melihat Xiao Tian yang berada disudut ruangan.