NovelToon NovelToon
Asmara Settingan

Asmara Settingan

Status: tamat
Genre:Tamat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:937.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Hena Sanjaya. Model sekaligus aktris dengan bayaran termahal harus terjebak hubungan asmara yang tidak masuk akal dengan seorang Pria yang sebelumnya tidak ia kenal.

Kariernya mengalami masalah setelah namanya terseret skandal dengan sang mantan kekasih, Samuel Harvey.

Demi menyelamatkan kariernya Hena memilih mengikuti hubungan yang ditawarkan Pria tidak dikenalnya tersebut "Asmara settingan" terdengar konyol bagi Hena.

Entah apa keuntungan yang Pria itu dapatkan dengan hubungan ini. Mampukah Hena mengembalikan nama baiknya yang sudah memburuk dan mempertahankan kariernya yang sudah ia jalani selama 8 tahun terakhir, dengan hanya menjalin "Asmara Settingan"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Asmara Settingan 32.

Ruangan itu mulai terasa mencekam. Mereka semua yang mendengar perkataan Alya hanya membiarkan pikiran-pikiran berkelana tanpa mendapat jawaban dari yang tertuduhkan.

Namun semuanya hanya sesaat. Atmosfer berubah ketika Agam menerbitkan senyum kecil. Pikirin Hena seketika buyar. Pemilik mata dark hazel itu mengerjap. "Pria Aroganku bisa tersenyum?" heran Hena dalam benaknya.

"Kau berkata seakan mengenal baik diriku," Agam beralih menatap pada Hena. "Hari ini wanitaku cukup lelah. Jangan menambahnya dengan hal yang terdengar begitu murahan."

Hena tersentak kaget dengan jawaban yang Agam berikan. Bukan hanya pada ucapan Pria Arogan itu saja, namun juga usapan yang kini menyentuh pipinya. Jika tidak mengingat di antara mereka ada Rama dan Alya, sudah pasti Hena akan menepisnya.

"Hena memang belum mencintaiku," mata tajam itu mengunci pada sang aktris yang dari tadi ekspresi wajahnya berubah-ubah. "Tapi aku begitu mencintainya. Ku rasa aku juga mulai gila."

Perkataan Agam berhasil membuat Alya merasa terpukul. Tuduhan yang ia berikan ternyata Agam benarkan tanpa sedikit pun keraguan.

"Dan lagi, aku tidak pernah merasa kecewa pada Samuel," kini Agam beralih menatap Alya. "Kecuali jika berniat memisahkanku dari Hena. Siapa pun itu akan aku berikan lebih dari rasa kecewa."

Bagai air tenang yang disangka tak berbuaya, begitulah cara Agam mengatakannya. Rama sang asisten dapat menangkap adanya sebuah ancaman. Tuannya bukanlah Pria yang banyak bicara, Agam hanya akan mengeluarkan kata-kata seperlunya saja.

Tapi tingkah Tuannya kini benar-benar berbeda dari biasanya. Rama menatap sang Tuan-Agam dan artis idolanya-Hena secara bergantian. "Sepertinya mulai terjerat dalam permainan sendiri." batin Rama.

Sedangkan Alya bungkam, tak tahu lagi ingin berkata apa. Alya ingin menggunakan hubungan yang pernah terjalin antara Hena dan Samuel menjadi senjatanya, tapi kini yang terlihat malah berbalik dan melukai dirinya.

"Aku akan mengantar calon istriku pulang. Kau bisa meninggalkan apartemenku sekarang."

Agam membawa Hena beranjak dari duduknya. Berlalu meninggalkan Rama dan Alya dengan genggaman tangan yang sudah bertaut sedari awal ia memulai aksi menangkis serangan masa lalu.

Hening melingkupi. Alya cukup lama membeku dalam diamnya sepeninggal Agam dan Hena.

"Nona......." kata-kata Rama melayang di udara ketika melihat wanita yang duduk di sampingnya beranjak pergi meninggalkannya begitu saja.

"Kasihan. Pasti begitu terluka," gumam Rama dengan menatap kepergian Alya. "Siapa dia? Apa mantan kekasih Tuan?"

Rama juga memilih beranjak pergi meninggalkan apartemen sang Tuan setelah selesai merapikan peralatan makan yang sempat mereka gunakan.

Di perjalanan menuju apartemen Hena. Dua makhluk yang telah sukses berlakon itu hanya saling diam. Sepanjang jalan Agam fokus dengan setir kemudinya begitu juga dengan Hena. Wanita itu menatap lurus ke depan dan meninggalkan kebiasaan absurdnya yang suka memainkan udara.

Tak berubah jauh ketika kendaraan roda empat itu sudah berhenti tepat di basement apartemen Hena. Ke-duanya tetap diam membisu dengan tatapan yang sama-sama terpusat ke depan. Entah apa yang mereka berdua pikirkan.

"Agam."

"Hena."

Ke-duanya kaget karena sama-sama ingin membuka suara. Hingga mereka saling pandang dan Hena tidak bisa menahan tawa. Wanita itu tersenyum dengan tingkah konyol mereka.

"Kau duluan."

Lagi. Kalimat itu keluar secara bersamaan hingga Hena kembali tertawa. Tawa wanita cantik itu kali ini menular pada Pria yang terlihat sedari tadi sudah menatap ke arah kekasih pura-puranya.

Agam tersenyum kecil. Dan sedikit menggerakkan kepalanya saat Hena juga menatap ke arahnya. Memberi isyarat agar Hena bisa lebih dulu memulai pembicaraan.

"Kau bisa tersenyum."

Perkataan yang pertama kali meluncur dari bibir Wanita Cantik itu berhasil membuat Agam diam terpaku.

"Kau mengira aku batu?"

Pemilik mata dark hazel itu kembali tertawa lepas saat mendengar pertanyaan Agam. "Yah. Awalnya aku pikir kau memang makhluk dari planet lain."

Agam tidak percaya jika penilaian Hena terhadap dirinya jauh berbeda ketika Wanita Cantik itu menilai sang asisten-Rama.

"Apa Alya mantan kekasihmu?" Hena mengajukan pertanyaan saat dirinya sudah mulai bisa mencoba untuk menggunakan mode serius.

"Bukan."

"Tapi dia terlihat menyukaimu."

"Jelas."

Hena kembali tidak bisa menahan tawa karena jawaban singkat yang Agam berikan. Pria Arogan itu benar-benar memiliki rasa percaya diri yang besar.

"Kau membuat rahangku lelah," wanita cantik itu menepuk pelan bagian ke-dua pipinya. Begitu mudah dirinya tertawa hanya karena hal-hal kecil. "Katakanlah apa yang ingin kau katakan."

Kali ini Hena memberi kesempatan pada Agam. Membiarkan Pria Arogan itu untuk membuka suara.

"Maaf."

"Untuk?" Hena menatap intens ke mata tajam yang kini juga menatap ke arahnya.

"Di taman," Agam terdengar ragu-ragu untuk melanjutkan kalimatnya. "Aku tidak bermaksud....."

"Karena Daddy-mu." Hena menyela dengan cepat kalimat Agam. "Aku sempat melihat punggung Daddy-mu."

Agam mengangguk membenarkan hal itu. Agam sama sekali tidak berniat bersikap kurang ajar ke pada Hena hingga melawati batas. Tapi dengan kondisi Hena yang berkacak pinggang di hadapannya, membuat Agam secara refleks melakukan hal itu. Terlebih saat mata tajamya menangkap Dad Jon yang memperhatikan mereka dari kejauhan.

"Kita bahkan sampai membohongi orang tua mu," keluh Hena. Ia menyandarkan punggung dan merebahkan kepalanya. "Apa yang terjadi jika Daddy-mu mengetahui ini semua? Ku rasa nama mu akan dihapus dari daftar kartu keluarga." dengan tersenyum Hena mengatakan pendapatnya. Ia lalu menoleh ke pada Agam yang ternyata segera memberi anggukan.

"Kau tidak takut jika gagal menjadi pewaris perusahaan besar?"

"Tidak," Agam menjawab dengan cepat dan yakin. "Aku bahkan bisa membuat perusahaan baru dengan ini." Agam menunjuk ke arah kepalanya.

Hal yang dilakukan Agam kembali mengundang tawa di wajah cantik itu. Hena sama sekali tidak mengira jika Pria Arogan, Sombong, dan Tidak Sopan yang ia nilai selama ini bisa membuat ia tertawa berkali-kali.

Ke-duanya kembali terdiam. Duduk tenang di dalam mobil membiarkan keheningan mengambil alih semuanya.

"Agam," Hena menyebut nama Pria Arogan itu denga tetap menatap lurus ke depan.

"Hm."

"Apa benar yang kau katakan tadi?" tanya Hena, kali ini ia membawa netranya mengarah pada Agam sepenuhnya. "Kau akan mempertahankan aku jika Samuel ingin merebutku darimu?"

"Meskipun hubungan ini hanya pura-pura?" lanjut Hena lagi.

Agam tidak langsung menjawab pertanyaan Hena. Pria itu terlihat tak kalah lekat menatap ke dalam manik cantik kekasih pura-puranya.

1
🌟~Emp🌾
Dia udah kaya, ngapain jadi model lagi 🤦😆
🌟~Emp🌾
jangan disini, aku lihat lhooo 😂
🌟~Emp🌾
maaf ya Queen, aku baca novel ini belum selesai. Aku paling suka sama novel mu yang ini 😍🙏
🌟~Emp🌾
duuh bocil ngegemesin aja /Facepalm/
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
airhy_10
mampir thor
Nimas Kartika
Luar biasa
Lilyana R
benar itu, jangan mati cepat2 jihanAM.

gak seru jadinya. di siksa dulu dong 😂
Lilyana R
sejujurnya gak bisa menyalahkan Samuel sepenuhnya sih, ia sangat mencintai hena tapi karena jebakan wanita ular itu serta desakan keluarganya. membuat ia tak berdaya dan gelap mata sampai hampir melecehkan hena.
itu udah sangat fatal
semoga kesalahan mu di ampuni.

mati aja lalu jihanAM, semoga kau membusuk.
Erlina Pulungann
iya bagus kk
tpi maaf sebelumnya jgn diikut campurkn bahasa kk
*awak artinya kamu dalam bahasa indonesia kk/Pray//Pray/
👑Queen of tears👑: assiaappp kakk🤗
terimakasih masukannya 🙏
total 1 replies
Bukhori Muslim
good
👑Queen of tears👑: thanks kakak 🤗🥰
total 1 replies
Kezie fitri
jarang bngt lloh penulisan rapi kaya gnih,, baru beberapa author yg aku inget dalam penulisan rapi kata2 nya juga bagus ga lebay
👑Queen of tears👑: terimakasih kakak jejak baiknya. 🤗
bahhh...masih perlu belajar lagi akunya😭😂
total 1 replies
Dewi Sartika
mata empat = kaca mata /Sob/
👑Queen of tears👑: empat kan jadinya kak 😭🤣🤭
total 1 replies
Mr. Ar
mohon bantuannya Thor...
minta plastik yang kamu bawa dong..
air sama sama bisa bungkus rendang 🤣🤣🤣
〈⎳Mama Mia: onty pula...
👑Queen of tears👑: aku belajar dari ounty 🤣🤣
🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃
total 4 replies
Gita mujiati
Luar biasa
👑Queen of tears👑: terimakasih kakak 🤗🥰
total 1 replies
Mr. Ar
David hanyalah pemilik akun fufufafa 🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑: wahh tauu juga akun fufufafa🤣🤣🤭
total 1 replies
Rudi Fahrudin
Luar biasa
👑Queen of tears👑: terimakasih banyak kakak 🤗🥰
total 1 replies
Mr. Ar
hena adalah sebuah ekspresi kebebasan dan keunikan.
tergantung dari sudut mana seseorang memandangnya..

hanya Alam luas lah yang bisa mengurung nya.
Seluas Alam terhampar... Luas dan indahnya Kabupaten "Agam" di Sumatera Barat 🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑: nice kakak😍😍
baru tahu saya Agam itu nm kabupaten kak 👍
total 1 replies
Fina Hidayati
Luar biasa
👑Queen of tears👑: terimakasih apresiasinya kakak 🤗🥰
total 1 replies
Rhenii RA
Kasian si Bangke Kodok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!