Elina Raffaela Escobar, seorang gadis cantik dari keluarga broken home, terpaksa menanggung beban hidup yang berat. Setelah merasakan pengkhianatan dari orang-orang terdekatnya, ia menemukan dirinya terjebak dalam kekacauan emosi.
Dalam sebuah pertemuan tak terduga, Elina bertemu dengan Adrian Volkov Salvatrucha, seorang CEO tampan dan misterius yang hidup di dunia gelap mafia.
Saat cinta mereka tumbuh, Elina terseret dalam intrik dan rahasia yang mengancam keselamatannya. Kehidupan mereka semakin rumit dengan kedatangan tunangan Adrian, yang menambah ketegangan dalam hubungan mereka.
Dengan berbagai konflik yang muncul, Elina harus memilih antara cinta dan keselamatan, sambil berhadapan dengan bayang-bayang masa lalu yang terus menghantuinya.
Di tengah semua ketegangan ini, siapa sebenarnya Adrian, dan apakah Elina mampu bertahan dalam cinta yang penuh risiko, atau justru terjebak dalam permainan berbahaya yang lebih besar dari dirinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lmeilan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Sementara itu, di mansion Adrian, suasana terasa tegang. Adrian berdiri di ruang tamu, menunggu kedatangan orang tuanya.
Daniel berdiri di sudut ruangan, dengan wajah dingin seperti biasa, namun ia tahu bahwa situasi ini jauh lebih rumit daripada yang terlihat.
"Apakah semuanya sudah siap, Daniel?" tanya Adrian dengan suara rendah namun penuh otoritas.
Daniel mengangguk. "Ya, Tuan. Mereka akan tiba dalam beberapa menit."
Adrian menghela napas panjang. Pikirannya melayang kembali pada Elina, pada ciuman yang mereka bagi, dan pada masalah besar yang kini harus dihadapi. Orang tuanya, terutama ayahnya, Volkov Salvatrucha, adalah orang yang sangat keras dan penuh tuntutan. Adrian tahu, kedatangan mereka bukan hanya sekedar kunjungan biasa.
Terdengar suara deru mobil di luar. Adrian merapikan jasnya dan berjalan menuju pintu. Dalam hitungan detik, pintu utama terbuka, memperlihatkan kedua orang tua Adrian yang masuk dengan aura dingin dan penuh wibawa.
"Mmommy...," sapa Adrian tanpa ekspresi.
Ayahnya, Volkov, langsung melangkah masuk dengan pandangan tajam yang menelisik setiap sudut ruangan.
"Adrian, kita perlu bicara," ucapnya tanpa basa-basi.
Amanda, ibu Adrian, memberikan senyuman tipis pada anaknya sebelum duduk di sofa besar. "Adrian, sayang, bagaimana kabarmu? Apa semuanya baik-baik saja?"
Namun sebelum Adrian sempat menjawab, Volkov sudah menyela. "Kita tidak punya banyak waktu untuk percakapan tidak penting, Amanda.” Ucap ayah Adrian
‘Adrian, kamu tahu mengapa kami datang, bukan?" Sambung ayahnya dengan tatapan yang sangat dingin
Atmosfer diruang itu seketika semakin memanas.
Adrian menatap ayahnya tanpa gentar. "Aku sudah meninggalkan kehidupan yang kau harapkan dariku, Tuan Volkov. Aku bukan bagian dari permainan ini lagi."
Plakk..
Ayah Adrian menampar pipir Adrian dengan penuh amarah, Adrian yang menerima tamparan itu seolah tidak merasakan apa apa, ia tetap berdiri tegak dengan tatapan dinginnya.
"Kamu mungkin berpikir begitu, tapi kenyataannya berbeda," balas Volkov dengan nada penuh ancaman.
"Kamu telah menika, bahkan tanpa sepengetahuan kami. Dan bukan dengan wanita yang sudah kami rencanakan, apa kau tidak menganggap kami orangtuamu" teriak ayah Adrian dengan penuh amarah.
Ibu Adrian yang tadinya hanya mendengarkan kini berdiri dan melerai perdebatan anatara ayah dan anak itu
“sudah Dad, kita bicarakan baik-baik” ucap ibu Adrian menenangkan suaminya.
“tidak ada yang bisa dibicarakan baik-baik” ucap ayahnya tegas.
Adrian mengepalkan tangannya di belakang punggung, berusaha menahan emosinya.
"Pernikahanku dengan Elina bukan urusanmu."
"Tidak ketika keluarga Jhon Ivanova sudah terlibat!" sergah Volkov.
"Keluarga mereka jauh lebih kuat daripada yang kau kira, Adrian. Kamu telah membuat kesalahan besar. Valeria Ivanova adalah tunanganmu—"
"Bukan lagi," potong Adrian tegas.
"Aku sudah menyelesaikan hubungan itu. Valeria bukan bagian dari hidupku."
Suasana di ruangan itu berubah menjadi lebih tegang. Amanda memandang Adrian dengan penuh kekhawatiran, namun dia tidak bisa berbuat apa apa di hadapan suaminya. Ia tahu bahwa percakapan ini tidak akan berjalan dengan mudah.
"Apa kamu pikir kau bisa begitu saja melepaskan diri dari semua ini?" Volkov menyipitkan matanya.
"Kamu sudah tahu betapa pentingnya pernikahanmu dengan Valeria untuk keluarga kita. Ini bukan hanya tentang cinta atau keinginan pribadi, Adrian. Ini tentang kekuatan, pengaruh, dan masa depan." ucap ayahnha
Adrian membalas dengan dingin. "Aku sudah membuat keputusanku, Ayah. Elina adalah istriku sekarang, dan aku tidak akan mengubahnya."
Volkov terdiam sesaat, namun jelas bahwa kata-kata Adrian tidak mengubah pendiriannya. Ia berdiri dengan aura otoritas yang mengintimidasi.
"Kau pikir ini selesai? Kita akan lihat, Adrian. Tapi ingat ini baik-baik. keluargamu selalu datang pertama, dan kau tidak bisa lari dari takdirmu."
Adrian hanya menatap ayahnya tanpa berkata apa-apa, mengetahui bahwa diskusi ini belum selesai.
Adrian berdiri di sana, melihat punggung ayahnya yang semakin menjauh, lalu menghela napas dalam.
Tekanan dari keluarga Volkov selalu ada, seperti bayangan gelap yang tak pernah hilang dari hidupnya. Namun kali ini, keadaannya berbeda.
Elina bukan hanya sekadar pelarian atau keputusan emosional. Dia adalah masa depan yang mungkin sudah Adrian pilih untuk dirinya sendiri, meskipun ayahnya tidak pernah menyetujui hal itu, meskipun mereka juga berawal dari sebuah perjanjian, tapi tidak ada yang mengetahui apa sebenarnya keinginan Adrian.
Daniel yang sedari tadi diam, akhirnya berbicara, suaranya tenang namun terukur.
"Apa yang akan kau lakukan, Tuan? Ini tidak akan mudah, terutama dengan keluarga Tuan Jhon Ivanova yang terlibat."
Adrian menatap Daniel sejenak sebelum berjalan ke jendela besar, melihat keluar ke arah pekarangan mansion yang mulai gelap.
"Aku tidak tahu. Tapi satu hal yang pasti, aku tidak akan membiarkan mereka mengendalikan hidupku lagi."
Daniel mengangguk pelan, memahami keputusan Adrian yang keras kepala itu. Namun, ia juga tahu bahwa ini akan membawa banyak masalah. Keluarga Ivanova terkenal memiliki kekuasaan dan pengaruh yang luas di banyak bidang bisnis, dan Valeria, dengan segala manipulasi halusnya, adalah ancaman yang tidak bisa dianggap enteng. Dia tidak akan menyerah begitu saja, dan Adrian tahu betul itu.
"Valeria pasti sudah menyiapkan sesuatu," lanjut Daniel.
"Dia bukan tipe wanita yang menerima penolakan begitu saja."
Adrian tersenyum sinis, tapi ada kekhawatiran yang jelas di matanya. "Biarkan dia mencoba. Aku siap."
**
Sementara itu, di tempat lain, Elina duduk di tepi ranjangnya, pikirannya kalut memikirkan apa yang terjadi belakangan ini. Adrian, pernikahan mereka yang begitu cepat, keluarga Adrian yang penuh tekanan, dan tentu saja, Valeria. Sosok wanita yang sempurna dan memiliki semua yang Elina tidak punya. Dia tidak tahu bagaimana harus bersikap dalam menghadapi semua ini. Apalagi dengan party yang akan diadakan malam ini. Elina tidak bod*h Ada sesuatu yang terasa salah tentang itu, namun Elina belum bisa mengerti apa.
Perlahan, ia bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju cermin besar di sudut kamar. Wajahnya terlihat lelah, bukan hanya karena fisik, tapi juga mental. Hubungannya dengan Adrian semakin rumit. Mereka memang terikat dalam pernikahan, tapi apakah Adrian benar-benar menginginkannya? Ataukah ini hanya cara Adrian melarikan diri dari takdir yang diatur oleh keluarganya?
"Aku harus kuat," bisiknya pada dirinya sendiri.
"Aku tidak boleh menyerah."
Elina tahu bahwa dunia Adrian berbeda dari dunianya. Dia hanya seorang gadis biasa, namun kini terjebak di antara kekuasaan, ambisi, dan permainan berbahaya yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya
Malam sebentar lagi tiba, dan Elina masih memikirkan semua yang terjadi. Malam ini, ia harus kembali bekerja di bar, mempersiapkan party yang diatur oleh Valeria—tanpa mengetahui apakah ada rencana busuk yang sudah disusun Valeria.
Namun, Elina tidak bisa memikirkan semuanya sekarang. Ia harus bersiap menghadapi apa pun yang akan terjadi malam ini.
Ia bersiap siap berbegas menuju Bar dan memulai pekerjaannya, meskipun pertanyaan-pertanyaan yang menghantui Elina semakin menumpuk. Namun, satu hal yang ia tahu pasti—semua ini baru permulaan dari serangkaian misteri yang akan datang.
**
Sore itu, diapartement pribadinya, Valeria duduk di salah satu ruangan pribadi, memainkan segelas anggur merah di tangannya. Senyum tipis terbentuk di wajahnya saat pikirannya berputar tentang rencana yang ia siapkan. Malam ini, party yang ia atur di bar itu bukan hanya tentang perayaan, tapi tentang sesuatu yang jauh lebih dalam.
"Malam ini, Elina akan melihat betapa tidak cocoknya dia dengan Adrian," gumam Valeria, suaranya dipenuhi kebencian yang lembut namun menusuk.
"Dia hanya seorang gadis biasa, tidak ada apa-apanya dibandingkan aku."
Valeria meneguk anggurnya dengan elegan, namun di balik segala kecantikan dan kemewahan itu, ada rencana busuk yang sudah terpatri di benaknya. Elina harus pergi, dan Adrian harus kembali ke sisinya. Dia tidak peduli bagaimana caranya, yang penting hasil akhirnya.
"Joana," panggil Valeria pada salah satu kaki tangannya yang setia.
Seorang wanita berpakaian hitam masuk ke dalam ruangan dan menunduk hormat. "Apa perintahmu, Nona Valeria?"
"Pastikan semuanya berjalan sesuai rencana besok malam. Aku ingin Elina merasa terpojok. Jangan biarkan dia merasakan kemenangan. Buat dia merasa bahwa dia adalah orang luar di dunia ini."
Joana mengangguk patuh. "Akan saya pastikan, Nona."
Valeria tersenyum puas. "Bagus. Kita lihat saja seberapa kuat cinta Adrian pada wanita rendahan itu."
**
Di hari yang semakin gelap, badai masalah yang akan segera menerjang Adrian dan Elina terasa semakin mendekat. Adrian mungkin siap untuk melawan keluarganya, tapi ancaman dari Valeria adalah sesuatu yang lain. Elina, yang tidak tahu apa yang akan menantinya, harus menghadapi kenyataan bahwa dunianya akan berubah selamanya dalam waktu dekat. Malam ini, party yang tampak sebagai acara biasa akan menjadi awal dari serangkaian konflik yang lebih besar—konflik antara cinta, keluarga, dan kekuasaan yang tak terhindarkan.
Dan di balik semuanya, Valeria Ivanova akan menjadi pemain utama dalam permainan yang sangat licik ini.