Karena kedua orang tuanya penyuntik dana terbesar di kampusnya, Lexa pun menjalani masa pendidikannya dengan sesuka hatinya. Gadis yang memiliki nama lengkap Clara Lexa Viviana ini kerap sekali membuat ulah dan membuat kedua orang tuanya pusing menghadapinya. Karena tak tahan mendapatkan laporan terus menerus dari pihak kampus dan Orang-orang, kedua orang tua Lexa pun memilih menjodohkan Lexa dengan Elvin Zayyan Bagaskara yang tak lain ialah anak dari sahabatnya sekaligus dosen terkiller di kampus Lexa.
Elvin yang terlahir sebagai anak pertama memiliki watak yang keras dan tegas. Bahkan para adik dan keluarganya segan terhadapnya disebabkan dirinya yang sangat berwibawa dan dewasa. Selain berprofesi sebagai dosen, Elvin juga berprofesi sebagai direktur utama di perusahaan keluarganya. Apakah Elvin mampu menghadapi Lexa yang terlahir sebagai anak bungsu dan anak perempuan satu-satunya yang selalu di manja oleh keluarganya? Yuk ikuti terus kisahnya.
Cerita ini 100% Munir fiksi📌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jannah sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
"Pa, hari ini kami akan pergi jalan-jalan," ucap Sean tanpa menghentikan kegiatan makannya.
"Iya nggak apa asalkan sore nanti kalian sudah pulang," ucap Hendrik mengizinkan Sean dan yang lainnya pergi.
"Iya Pa," sahut Sean tanpa berniat memperpanjang pembicaraan.
Setelah pembicaraan itu, suasana pun kembali hening hingga suara langka kaki menciptakan suara di sana. Semua orang yang menikmati makanannya dalam tenang mengalihkan perhatiannya pada dua orang yang baru saja tiba. Di sana terdapat Bibi dan satu wanita cantik yang di mana usianya sebaya dengan Lexa.
"Silahkan Non," ucap Bibi mengajak wanita itu untuk ikut masuk ke ruang makan.
"Selamat pagi Tante, Om, Kak Arsen, dan calon suami," ucap Amel sih biang kerok membuat semua orang tertawa kecuali Monica dan Sean yang masih menatap heran pada Amel.
"Pagi," ucap semua orang kecuali Sean dan Monica.
"Amel, ayo nak duduk. Sudah sarapan?" Tanya Sandra dengan sangat ramahnya.
"Sudah Tante," jawab Amel sembari tersenyum dengan begitu imutnya.
"Ah manis sekali, tumben pagi-pagi sudah berkunjung?" Tanya Sandra sembari menatap Amel yang juga menatapnya.
"Iya Tante, kemarin Lexa ngajak Amel untuk pergi bareng hari ini," ucap Amel sengaja membawa nama Lexa padahal dia sendiri yang bersikeras ingin ikut agar bisa dekat dengan Sean.
"O begitu, kalau begitu Amel tunggu saja ya. Lexa belum turun. Mungkin sebentar lagi akan datang," ucap Sandra yang di pahami Amel.
"Iya Tante nggak apa-apa, lagian di meja makan ini ada yang lebih menarik dari pada Lexa," ucap Amel sembari melirik Sean yang memasang wajah datarnya.
"Hm,,, sepertinya kita punya calon menantu lagi ni pah," ucap Sandra pada Hendrik suaminya. Kedua orang tua itu hanya senyum sebab mereka sudah tau jika Amel sudah lama suka sama Sean anak mereka dan sering main ke rumahnya bersama Viona dan Clara. Lexa sering membeberkan rahasia Amel pada kedua orang tuanya, bahkan Sean sendiri juga tau jika Amel menyukainya.
Amel yang mendengar godaan yang begitu menyegarkan hatinya tersenyum senang tanpa merasa malu sedikit pun. Ia benar-benar sudah membuang rasa malunya jauh-jauh dari hidupnya demi mendapatkan Sean calon suami idamannya.
Sepertinya dia ini sahabatnya sih Lexa, lihatlah sikap konyol dan tak tau malu mereka sama persis. Batin Monica melirik Amel tanpa berniat menyapanya.
"Monica sayang, perkenalkan ini Amel teman sekampus Lexa," ucap Sandra sembari tersenyum membuat Monica mau tak mau menyapa Amel dengan senyum terpaksanya.
"Hai Amel, saya Monica kakak sepupunya Lexa," ucap Monica dengan begitu ramahnya sembari mengulurkan tangannya di atas meja.
"Hai Kak, saya Amel calon istrinya kak Sean," ucap Amel menyambut uluran tangan Amel membuat semua orang tertawa. Bahkan Monica ingin tertawa mendengar ucapan wanita tak tau malu di depannya itu namun ia menahannya. Sean hanya memasang wajah datarnya mendengar celoteh tak bermanfaat Amel.
"Kamu lucu banget deh sayang," ucap Sandra sembari tertawa kecil.
"Selamat pagi semuanya," ucap Lexa yang baru saja datang seorang diri. Lexa terlihat sangat segar pagi ini dengan pakaian formalnya.
"Pagi,,," ucap Amel dengan hebohnya membuat Lexa membelalakkan matanya tak percaya melihat kehadiran Amel di rumahnya.
Kenapa Amel sudah ada di sini sih? Bukannya aku tidak ada menyuruhnya datang? Kemarin kan aku hanya berbasa-basi saja agar dia nggak terus merengek padaku. Batin Lexa merasa tak percaya jika Amel mempercayai ucapannya.
"Pagi sayang, ayo duduk," ucap Hendrik seperti biasanya membuat Lexa duduk di meja makan.
Tak lama Lexa datang, Elvin pun masuk ke ruang makan membuat Amel yang tak sengaja meliriknya terkejut dengan mulut yang sedikit terbuka. Lexa yang melihat kehadiran Elvin langsung memejamkan matanya sebab rahasianya terbongkar di depan Amel.
Aduh,,, Mas Elvin datang lagi. Kenapa jadi mendadak begini sih. Batin Lexa dengan hati yang cemas sebab takut Lexa mengadukan semuanya pada dua sahabatnya yang lain.
"Selamat pagi," sapa Elvin pada semua orang dan di sambut hangat oleh semuanya. Monica tersenyum melihat kehadiran Elvin membuat Lexa yang kesal karena rahasianya terbongkar semakin kesal.
"Nak, ayo sarapan," ucap Hendrik yang langsung mendapatkan anggukkan kecil dari Elvin.
"Iya Pa," ucap Elvin membuat Amel bertanya-tanya kenapa Dosen Killer seperti Elvin berada di kediaman Lexa dan memanggil Hendrik dengan sebutan papa.
"Lex, kenapa pak Elvin bisa berada di sini?" Tanya Amel dengan begitu penasarannya membuat Lexa mengepalkan tangannya lantaran gugup.
"I-itu,,," Belum lagi Lexa menyelesaikan ucapannya, Sandra sudah terlebih dahulu membuka suara.
"Sayang, ambillah sarapan untuk Elvin suamimu," ucap Sandra membuat Amel menatap sosok wanita yang sebelumnya bersalaman dengannya.
Apa Pak Elvin menikah dengan kakak sepupunya Lexa ya? Batin Amel menatap Monica dengan penuh selidik. Monica yang di tatap seperti itu pun paham dengan apa yang wanita itu pikirkan hingga tersenyum kecil.
"Lexa," panggil Sandra lagi membuat Amel memalingkan wajahnya menatap Lexa.
"Ka-kalian su-suami istri? Kapan menikahnya?" Tanya Amel dengan tatapan keterkejutannya.
"Mereka menikah seminggu yang lalu Amel," ucap Monica membuka suaranya sengaja mengatakan hal itu agar Amel marah pada Lexa karena sudah merahasiakan pernikahannya.
"A-apa?" ucap Amel semakin syok mendengar kabar mendadak itu.
"Kenapa kau tidak memberitahuku?" Tanya Amel pada Lexa yang terlihat sudah pucat karena takut Amel marah padanya.
"Maaf ya Nak Amel, pernikahan Lexa dan Nak Elvin dilakukan secara mendadak. Mereka hanya menikah secara sederhana. Nanti kalau mereka mengadakan pesta pernikahan baru di umumkan pada semua orang." Jelas Sandra tersenyum lembut membuat Amel mengangguk paham.
"Kau berhutang penjelasan padaku," ucap Amel dengan lirih yang dimana hanya Lexa yang dapat mendengarnya.
"Iya tenang saja, tapi kau harus tutup mulut ya. Jangan kasih tau Viona dan Clara soal hal ini," ucap Lexa membuat Amel tersenyum penuh arti.
"Baiklah tapi ada syaratnya agar aku menyimpan rahasia ini dari mereka," ucap Amel memanfaatkan ketidakberdayaan Lexa membuat Lexa menghembuskan nafasnya.
"Kau ini selalu saja mencari kesempatan. Cepat katakan apa yang kau inginkan," ucap Lexa setengah berbisik membuat Amel tersenyum senang.
"Bantu aku mendapatkan Kak Sean. Buat aku selalu dekat dengannya," bisik Amel membuat Lexa bernafas lega karena permintaan Amel tak sesulit yang ia kira.
"Ok." Satu kata itu berhasil membuat hati Amel merasa puas.
"Begitu baru sahabatku," ucap Amel sembari menepuk pundak Lexa membuat Lexa memasang wajah datarnya.
"Sahabat tapi nusuk dari belakang," ucap Lexa membuat Amel tertawa pelan.
"Itu namanya bukan nusuk dari belakang, tapi pintar!" ucap Amel tanpa memudarkan senyum bahagianya.
Interaksi Lexa dan Amel menjadi bahan perhatian semuanya. Bahkan Arsen dan Sean yang sibuk menikmati sarapannya memperhatikan keduanya. Mereka penasaran dengan apa yang kedua wanita itu bicarakan. Saking fokusnya berbicara dengan Amel Lexa sampai mengabaikan Elvin dan tak membantunya mengambilkan sarapan. Sandra hanya bisa tersenyum kecil sembari menggeleng pelan melihat Anak dan teman anaknya yang fokus berdua tanpa memperdulikan yang lainnya. Elvin yang tak ingin mengganggu Lexa dan Amel memilih melayani dirinya sendiri dan menikmati sarapan paginya dengan tenang.
Good Job thor🖤