NovelToon NovelToon
Kultivasi Raja Bayangan

Kultivasi Raja Bayangan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Kultivasi Modern
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: secrednaomi

Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.

Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.

Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.

Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehidupan sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 16 — Jejak Darah

Saat semua para petualang dalam keadaan panik, Liu Yuwen berjalan ke arah rombongan serigala itu dengan tenang.

Aksi Liu Yuwen menimbulkan tanda tanya bagi mereka yang melihatnya terutama Senior Bai, ia terheran-heran apa yang akan dilakukan pemuda tersebut.

"Saudara Liu, apa yang kau lakukan melangkah ke sana?" Tanya Senior Bai setengah berteriak.

"Aku punya rencana sendiri, Senior Bai kumohon kalian fokus saja bertahan, jangan khawatirkan aku atau kelompok lainnya." Pesan Liu Yuwen.

Liu Yuwen terus bergerak maju hingga para petualang disekitarnya semakin bingung dengan tindakan sang pemuda, sebagian dari mereka menganggap Liu Yuwen mengalami masalah di otaknya hingga putus asa dan pasrah ingin dimakan serigala itu lebih cepat.

Ketika tinggal belasan meter lagi jarak antara Liu Yuwen dan rombongan serigala itu, tiba-tiba salah satu dari mereka melolong dengan keras ke atas langit.

Lolongan yang melengking itu diikuti oleh lolongan serigala yang lain, suara yang keluar seperti teriakan orang yang sedih, membuat orang-orang yang mendengarnya akan merasakan kengerian yang hebat.

Setelah suara lolongan itu berhenti, semua siluman serigala malam akhirnya mulai bergerak dan menyerbu Liu Yuwen dan lainnya.

Liu Yuwen mengalirkan qi pada pedangnya sebelum mulai menghadapi serigala-serigala tersebut, sementara disisi yang berbeda, Senior Bai dan para petualang lain mulai bersiap menyambut serangan mereka.

Pedang Liu Yuwen bergerak cepat, menghabisi setiap serigala yang menghampirinya dalam sekali tebasan.

Pedang yang digunakan Liu Yuwen sebenarnya tidak terlalu tajam namun berkat pengendalian qi'nya yang tinggi, pedang itu dapat memotong kulit siluman yang keras seperti tahu.

Dalam waktu yang singkat Liu Yuwen sudah membunuh belasan dari mereka, tidak ada dari mereka yang selamat ketika pemuda itu mengayunkan pedangnya.

Meski dikepung dari berbagai sisi, hal itu tidak membuat Liu Yuwen terdesak, sebaliknya ia dengan tenang membantai semua serigala yang berada dalam jangkauan serangannya.

Gerombolan serigala malam itu dengan cepat menyadari apa yang dilakukan Liu Yuwen, melihat bangsa mereka terbunuh dengan begitu mudahnya, alih-alih takut, mereka justru semakin beringas menyerang Liu Yuwen.

"Aku tidak keberatan melawan lebih banyak dari ini, kalian bisa mengepungku sebanyak yang kalian mau..." Liu Yuwen tertawa kecil.

Entah mengerti perkataan yang dilontarkan Liu Yuwen atau tidak, para serigala itu jadi semakin marah padanya. Tidak terasa pemuda itu sudah dikepung puluhan dari bangsa mereka.

Selain menyerang Liu Yuwen, rombongan serigala malam itu sudah bergerak ke kelompok para petualang yang lain termasuk kelompok Senior Bai.

Senior Bai membuat formasi bertahan, mereka bergerak pasif dan hanya menyerang ketika ada serigala yang hendak melukai mereka.

Para petualang yang sempat kabur juga mulai ikut terkejar sebelum mereka sampai di benteng kota, pada akhirnya mereka tidak punya pilihan lain selain ikut bertarung melawan gerombolan serigala itu.

Keberadaan Liu Yuwen yang berada paling depan membuat kebanyakan siluman itu banyak berpusat ke arahnya.

Liu Yuwen memang berencana menjadi pusat perhatian bagi gerombolan serigala tersebut agar serigala yang menyerang kelompok petualang lain menjadi berkurang, setidaknya jumlah mereka masih bisa ditolerir oleh kemampuan para petualang tersebut.

Beberapa menit berlalu dalam kepungan, pedang Liu Yuwen sudah berubah warna menjadi merah, tidak hanya sampai di sana, pakaian yang ia kenakan juga mulai basah oleh darah dari serigala-serigala yang dibunuhnya.

Disekitar Liu Yuwen sudah ada ratusan jasad serigala yang berserakan dimana-mana, darah menggenang di tanah dengan bau amis yang menyengat.

Gerombolan siluman serigala malam akhirnya mulai menyadari kemampuan Liu Yuwen sesungguhnya setelah seratus lebih dari bangsa mereka tewas ditangannya dalam waktu yang cukup singkat.

Siluman serigala malam itu hendak pergi dan mencari mangsa lain namun tindakan mereka sedikit terlambat karena Liu Yuwen sudah menyadari niatnya dan tak membiarkan itu terjadi.

Liu Yuwen bergerak cepat lalu mulai memburu mereka, dalam sekali tebasan, ia membunuh serigala itu satu persatu.

Aksi Liu Yuwen tidak hanya menjadi pusat perhatian segerombol serigala itu melainkan bagi para petualang disekitarnya.

Mereka tampak terkejut dengan tindakan Liu Yuwen.

Lin Rou yang menyaksikan Liu Yuwen dari jauh sampai menutup mulutnya tidak percaya, ia tidak menyangka pemuda itu mempunyai kemampuan setinggi ini.

Lin Rou bisa melihat bagaimana Liu Yuwen begitu mudahnya membunuh serigala disekitarnya semudah membalikan telapak tangan.

Meski dikepung oleh banyak serigala, tidak ada tanda-tanda sang pemuda itu terdesak apalagi kewalahan. Sebaliknya Liu Yuwen justru terlihat mendominasi keadaan.

Para petualang yang menyaksikan sepakat dibandingkan terkepung, Liu Yuwen seperti seseorang yang membantai segerombolan serigala tersebut.

"Saudara Liu ini, sebenarnya sosok kultivator seperti apa dia?" Batin Lin Rou dalam hati.

Jika dipikir-pikir, Lin Rou memang tidak terlalu mengenal Liu Yuwen dengan baik meski telah bersamanya selama beberapa waktu. Hal ini membuat Liu Yuwen semakin misterius di depan mata gadis itu.

Liu Yuwen terus bergerak dari satu titik ke titik lainnya, setiap langkah yang diambil akan menimbulkan jejak darah.

Tidak ada dari serigala itu yang tewas dalam keadaan tubuh yang utuh, hampir semua dari mereka mati dalam keadaan kepala terpisah dari tempatnya.

"Apa mereka masih enggan mundur?" Liu Yuwen sempat melihat sekitarnya, gerombolan serigala itu masih menyerang para petualang lain dan ingin menuju kota.

Melihat itu Liu Yuwen hanya menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak ada cara lain, aku harus mengerahkan sedikit dari kemampuanku..."

Liu Yuwen mengalirkan qi ke seluruh tubuhnya sebelum mengubahnya menjadi energi, dengan cepat suhu disekitar Liu Yuwen turun secara signifikan.

"Elemental Es — Seni Dunia Es!"

Liu Yuwen menginjakan kakinya ke tanah dengan keras, menciptakan serpihan es yang muncul sebelum menyebar ke sekitarnya dengan cepat.

Dalam waktu yang signifikan, sekitar seratus meter tanah di sekeliling Liu Yuwen berubah menjadi serpihan es yang licin.

Gerombolan serigala itu sama sekali tidak siap dengan situasi yang terjadi, mereka yang tak terbiasa berjalan di atas es mengalami kesulitan untuk bergerak bahkan hanya sekedar berdiri.

Melihat pergerakan serigala itu menjadi melambat, Liu Yuwen segera memanfaatkan waktu tersebut dengan membunuh lebih banyak dari mereka.

Kesempatan itu juga tidak disia-siakan oleh para petualang lain, mereka mulai menghabisi serigala-serigala yang berada disekitar mereka.

Dalam waktu singkat, sekitar separuh lebih serigala yang hendak menyerang kota akhirnya terbunuh di tempat.

Suara lolongan serigala akhirnya melengking kembali, Liu Yuwen menoleh pada sumber suara tersebut dan ia menebak serigala yang melolong itu merupakan pemimpin dari gerombolan serigala ini.

Liu Yuwen memang sengaja tidak membunuh pemimpinnya karena berharap situasi ini akan terjadi, pada akhirnya setelah lolongan itu terdengar, rombongan serigala yang masih ingin menyerang para petualang bergerak mundur, dalam waktu singkat, mereka sudah berlarian kembali ke dalam hutan.

1
خيرل حديۃ وارو
angkut semua aja Yuan er...heheh
Paru Human
awal cerita yg seru
خيرل حديۃ وارو
Luar biasa
Ajna dillah
bantai
Jokosis
kok brenti....
Ajna dillah
bunuh
Dian Mardianto
top
Dian Mardianto
marathon ke100.. mantab Thor.. baru ninggalin jejak..
Dian Mardianto
mantab mantrabbbb..
YIN'S YAN'S
kerennn ☺️👍
Ajna dillah
berkeliyaran di hutan lama tapi gak menemukan suatu tinggalan atao warisan
Ajna dillah
semangat kuatkan tubuh
Ajna dillah
nyimak
Irfandi
r2rgfgeg erb4v!
Jumadi 0707
mantap mantap gitu thor
Andre Oetomo
keren
Note 2
kata2 yg melegenda
Note 2
wong sitok iki kudu ndang di pateni mbahayani sekte liyane
Note 2
apakah sourou adalah putri bulan yg kelak akan kembali ke asalnya alam langit
Note 2
apa ndk ada array/formasi yg bs nahan kekuatan agar tdk keluar/merembes keluar biar tdk d ketahui org lain
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!