seorang gadis cantik bernama Jenna putri Maxim. ia handal dalam segala bidang baik dalam bidang hacker, beladiri, dan menembak serta pintar dalam akedemik apapun, namun semenjak snang ibu menghilang karena sebuah tragedi yang di lakukan oleh adik dari ayahnya membuat Sang gadis nekad membentuk sebuah kelompok mafia untuk mencari keberadaan Sang ibu.
apakah ia mampu bertemu kembali dengan Sang ibu kembali? apakah ia mampu ceria kembali setelah kembali Sang ibu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Septi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apartemen Jenna
Bel sekolah sudah berbunyi, seluruh Anak SMA Tunas Bangsa berbondong-bondong ingin pulang kerumah. Sesuai ajakan Aska untuk pulang bersama akhirnya berjalan dengan Mulus. Aska dengan sengaja meninggalkan Mobil sport nya demi bisa pulang bersama dengan pujaan hati. Sampainya di apartemen Jenna Jenna, Milla beserta kelima anak geng Dragon juga ikut ada disana.
" Wah.. Gila Men! Apartemen bagus ya, luas nggak kalah jauh juga dengan apartemen Pak Bos. " Puji Rafa seraya melirik setiap sudut Apartemen milik Jenna.
" Ini mah fix anak Sultan. " Timpal Willy ikut memuji kenampakan Apartemen Jenna yang super mewah.
Jenna hanya langsung berlalu dari hadapan mereka menuju kamar untuk mengganti pakaian nya.
"Ha.. Ha.. Anak Sultan dari mananya! Orangnya memang beli hasil keringat sendiri. " Seru Milla sedikit membantah ucapan Willy jika apartemen ini milik orang tua Jenna.
" Hah??? " Cengo kelima anak Dragon.
" Serius Lo ini Jenna sendiri yang beli? " Tanya Putra sedikit kurang percaya.
" Serius lah.. Apalagi tuh tempat kita sekolah sekarang Milik Jenna juga kok. Nggak ada tuh orang tuanya tahu sama sekali. " Ucapnya santai tanpa mikir jika kelima anak Dragon terkejut dengan ucapan Milla.
" Apa?? " Teriak kelimanya.
" Ih.. Berisik tahu nggak. Ya sudah duduk lo pada. Gue buat minum dulu ya. " Tawar Milla langsung berlalu ke dapur untuk membuat minuman kelima pria itu.
" Silakan bersenang-senang, anggap saja apartemen lo sendiri. Gue ke dapur dulu" Tawar Jenna yang baru datang kembali menghampiri para pria itu. Dan langsung menuju dapur tanpa menunggu persetujuan mereka.
" Anjir.. Nggak nyangka gue ternyata Buketu imut bangat.. Ih pipinya pengen gue gigit. " Gemes Rafa yang super buaya ketika melihat penampilan Jenna yang super imut dengan memakai baju tidur hello kitty bewarna pink soft.
Mendengar ucapan Rafa teman - teman yang lain sudah deg degan dengan tatapan maut Aska melihat kearah Rafa yang sama sekali tidak peka sama sekali dengan raut wajah Ketuanya sendiri.
" Apa sih Lo sentil - sentil gue! " Protes Rafa yang sama sekali tidak peka dengan tatapan Aska. Ia malah merasa kegelian dengan kelakuan Bryan yang menyentil lengannya.
" Eh.. Bapak buaya.. Liat sono.. Ayang pawang nya sudah natap horor sama lo! " Peringatan Willy memberi tahu Rafa.
" Memang teman laknat ya Lo! seeenak jidat aja lo bilang gue bapak Buaya.. " Protes Nya pada Willy tapi juga ikut mengarah tatapannya ke arah Aska sesuai perintah Willy barusan.
Deg
Setelah tatapannya bertemu dengan Aska yang super tajam menatap nya sehingga untuk menelan salivanya sendiri begitu susah.
" Mampus Lo! " Ejek Putra
" he..he.. Ampun pak Bos. " Ucapnya pada Aska Sambil menggaruk kepala yang tidak gatal sama sekali.
Karena merasa takut Rafa memilih ke dapur untuk menemui Milla dan Jenna. Akan tetapi ke empat pria itu juga mengikuti nya dari belakang.
Sampainya di dapur
" Wah.. Para bidadari lagi ngapain nih.. Pada sibuk aja! " Rayu Rafa melirik Jenna dan Milla yang sedang berkutik di dapur.
" Nih.. Lagi bobok cantik gue.. " Cemooh Milla tak habis pikir dengan perkataan Rafa yang super goblak.
Tuh
" Aw.. Sakit ogeb main toyol - toyol jidat gue lagi! " Protes Rafa merasa di aniaya sahabatnya sendiri.
" Sudah Tau Buketu lagi masak, lo pada nanya lagi. " Ujar Putra pada Rafa.
" Nih silakan di nikmati Minumannya. " Ucap Milla seraya meletakkan minuman di hadapan mereka yang secara bersamaan duduk di dekat Meja makan.
" Lo pada lapar kan? Sabar ya.. Sebentar lagi masakan Cheef Jenna hampir matang kok. Kalau lo pada bosan disana ada PS kok yang bisa lo mainin. " Ujar Milla.
" Aduh Milla.. Dengar ya kita - kita ada disini merasa bersyukur kok bisa gabung dengan lo berdua, mana ada kita bosan disini yang ada kita malah betah kok. Ya nggak teman - teman? " Ujar Willy seraya meminta persetujuan sahabat nya.
" Iya.. " Sahut mereka secara bersamaan.
Setelah 35 menit berkutik di dapur, masakan Jenna sudah matang dan Milla sudah mulai menghidangkan beberapa menu masakan Jenna.
" Ayo kita makan. Sorry ya jika rasa nya nggak sesuai dengan selera lo pada. " Seru Jenna untuk kelima pria itu.
Tanpa banyak protes mereka makan bersama menikmati hasil masakan Jenna.
" Enak bangat Buketu masakan Lo.. Berasa makan di restoran bintang lima kita. " Puji Willy pada Jenna.
" Kalau saran gue nih, mending Buketu bukak Restoran deh, biar tambah kaya gitu. " Saran Putra ikutan memuji hasil masakan Jenna yang super enak.
" Nggak Nyangka Gue ternyata Buketu itu paket lengkap deh! Nggak rugi donk nanti para pria yang mampu dapatin Buketu, udah cantik.. Pintar, kaya.. Jago beladiri lagi. Nah ini lagi masakan Buketu beh... Enak benar.. " Puji Rafa pada Jenna tapi sayang langsung dapat polotan tajam dari Aska.
" Makan! " Jawab Jenna datar.
Mendengar ucapan Jenna yang lembut tapi penuh tekanan hanya membuat yang lainnya terkekeh karena Rafa, Putra dan yang lainnya tak lagi bisa berkutik.
***
Di ruang tamu
"Gue minta tolong sama lo pada bisa nggak? " Tanya Jenna terlihat ragu jika mereka merasa keberatan membantunya.
" Tergantung" Jawab Bryan datar.
Tanpa banyak kata Jenna memberi dokumen hasil print dari emailnya ke Bryan. Kelima pria tersebut saling berebutan ingin tahu apa isi dokumen itu.
" Jadi maksud Lo kita harus ngapain nih sama guru baru itu. " Sanggah Rafa dengan mode serius tanpa ada sifat pecicilan nya.
" Ntah.. Yang jelas gue nggak mau itu orang nggak memakan korban lagi. Apa lagi disekolah kita sendiri. " Jelas Jenna tak kalah seriusnya.
Kelima pria tersebut saling melirik satu sama yang lainnya untuk meminta ide - ide mereka.
" Kenapa nggak lo pecat saja? Bukannya lo punya sekolah itu. " Tanya Aska membuka suara.
" Bisa saja! cuman gue nggak tahu atas dasar apa gue mecat dia. Kinerja nya sangat baik di sekolah. " Jawab Jenna santai.
" Terus lo mau kita gimana? " Tanya Aska lagi.
" Gue mau kalian selidiki dia. Gue mau dia berhenti dari sekolah gue. Gue nggak mau ada korban lagi. " Jawab Jenna singkat.
" Oke.. Tapi.. Ada syaratnya. " Jawab Aska menyetujui tapi tidak lupa dengan akal liciknyaliciknya untuk memanfaatkan keadaan.
" Apa? " Tanya Jenna
" Lo harus jadi pacar gue! Kalau lo setuju kita semua mulai bertindak mulai besok. " Ujar nya seraya menarik turun alis matanyamatanya dengan penuh kelicikan.
Keempat sahabat Aska beserta Milla hanya geleng-geleng kepala. Selalu begitu untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan.
" Kenapa? "
" Gue suka lo itu aja. " Jawab nya spontan.
" Oke.. Jika dalam seminggu lo sama teman - teman lo gagal kita putus. " Jawab Jenna seraya menyeringai kearah Aska.
Jenna sengaja meminta anak dragon menghentikan guru psychopath itu, bukan dia tidak bisa hanya saja ingin lebih tahu sejauh mana kehebatan anak Dragon yang selama ini di bangga - banggakan oleh siswi - siswi di sekolah itu.
" Oke deal! " Ucap Aska sambil mengulurkan tangannya tanda setuju jika mulai hari ini mereka resmi pacaran.
Melihat kesepakatan mereka berdua, kelima manusia yang melihat itu sampai melongo di buatnya.
"Wah salut gue" Ucap Rafa
Prok
Prok
Mereka secara bersamaan saling bertepuk tangan.
" Jadi kita resmi sekarang punya Buketu guys! " Seru Willy.
" Iya.. " Langsung di angguki oleh Bryan Putra dan Rafa.
Hiks
Hiks
" Kenapa Lo? " Tanya Rafa melirik Milla tiba-tiba saja menangis.
" Hiks.. Hiks.. Gue sedih.. Sahabat gue udah nggak jomlo akut lagi... " Rengek nya pada kelima pria tersebut.
" Hah?? Berarti lo juga nggak jomlo lagi gitu.? Berarti lo sudah punya pacar juga gitu? Aduh... Potek hati abang dek...? " Tanya Putra sedikit terkejut dengan ucapan Milla padahal selama ini ia menyukai Milla.
Dug
" Rasain Lo! " Ledek Milla melayangkan satu bantal ke arah muka Putra.
" Kenapa sih? " Tanya Putra sedikit lola.
" Gue Jomlo juga tahu! Bukan sudah punya pacar juga.. " Keluhnya pada Putra.
" Terus? " Tanya Putra lagi semakin tidak mengerti.
" Terus apaan? " Tanya balik
" Ah.. Nggak jadi! Susah ya.. Ngadepin perempuan.. Serba salah" Keluh Putra.
" Ha.. Ha.. " Keempat temannya bukan perihatin sama Putra tapi malah sebaliknya menjadukannya bahan tertawaan mereka secara bersama.
Ga mnta duit,mlah msti bkin kk'ny mau tunangn....kira2 bkln mau ga y???