Semalam Bersama Hidden Rich

Elster pergi ke ruangan Daniel untuk membicarakan masalah putranya yang mau pulang, sebenarnya Daniel melarang tapi Elster memohon karena dia tak mau Egg sedih.

Dan setelah mendapatkan persetujuan dari Daniel keduanya akhirnya bisa pulang, saat ini Egg duduk di jok belakang bersama Meti.

"Mami aku mau beli robot dulu" kata Egg.

"Ya sayang, di depan ada mall kita ke mall kamu mau?" tanya Elster.

"Ya Mami" balas Egg cepat.

Elster menurunkan kursi roda, dia tak mau putra nya kelelahan meski Egg suka mengatakan jika dia mau berlari.

Tapi Tidak, Elster sangat takut Egg kelelahan sudah cukup dengan membuat Egg masih bisa menghirup udara luar rumah sakit, Elster tak mau membuat kondisi putra nya semakin parah.

"Meti tolong temani Egg memilih mainan yang dia suka" kata Elster.

"Baik nona" balas Meti.

Lalu Meti mendorong kursi roda Egg menjauh dari Elster.

Sedangkan Elster dia mendapatkan telpon dari restoran, ada masalah di restoran dan ini lebih parah karena pegawai nya menumpahkan sup panas ke pengunjung.

Elster m matikan panggilan nya setelah memberikan intrusi pada manager untuk membawa pengunjung yang terluka ke rumah sakit.

Hugh..

"Selalu saja ada masalah" ucap Elster sambil menghembuskan nafasnya kasar.

Lalu mata Elster melihat sekitar nya, dia mencari keberadaan putranya yang sedang mencari mainan.

"Mereka kemana sih" Elster berjalan mengelilingi gerai mainan langganan putra nya.

Saat sedang mencari tak sengaja Elster berpapasan dengan seorang wanita, membuat keduanya saling tersenyum.

"Maaf, saya sedang mencari putra saya" ucap Elster.

"Tidak apa, silahkan" wanita itu memberikan jalan.

Elster berjalan kembali mencari putra nya, hingga dia melihat Egg yang sedang di bantu seorang pria.

"Sayang, Mami mencari mu" kata Elster mendekati putra nya.

"Mami, om ini baik mau mengambilkan mainan untuk ku" ucap Egg tersenyum.

Elster tersenyum, dan saat melihat siapa yang sedang menolong Egg senyuman Elster luntur.

Reki..

Elster langsung membuang muka ke samping, dan Reki pria itu jelas bisa mengenali siapa wanita yang ada di depan nya yaitu Elster.

"Elster, jadi anak tampan ini putra mu?" tanya Reki sambil memberikan mainan itu pada Egg.

Elster tak menjawab, dia langsung mengajak Meti dan Egg untuk pergi, Elster tak mau berurusan lagi dengan Reki ataupun yang lain nya.

Dia sudah membuang masa lalu sejauh ini, dan dia tak mau masa lalu nya kembali hadir menghantui nya cukup dengan kondisi Egg saja dia sudah sangat terpukul, dia tak mau bertemu orang-orang di masa lalu nya lagi.

"El tunggu" ucap Reki menahan tangan Elster.

"Lepaskan, jangan mencoba menyentuh ku" tegas Elster.

"Sayang" wanita tadi datang dan membuat Reki melepaskan pegangan nya.

Elster langsung pergi ke arah kasir bersama Egg dan Meti.

Meninggalkan Reki yang menatap punggung Egg yang menjauh itu.

"Sayang kamu mengenal wanita itu?" tanya Sonia istri Reki.

"Ya, dia Elster teman ku saat kuliah" balas Reki.

"Sebentar, aku rasa aku pernah mendengar nama nya, dia wanita yang bersamamu saat pesata ulang tahun Endrick kan?" Sonia mengingat Elster.

Dan Reki mengangguk, dia menjelaskan jika Elster adalah gadis baik yang di bully saat remaja oleh Queena, Sonia yang mendengar itu merasa kasihan pada Elster yang ternyata memiliki nasib malang di masa lalu.

.

.

Selama di perjalanan wajah Elster nampak tak tenang, dia tak menyangka jika akan bertemu dengan Reki lagi.

"Aku harap dia tak bersama Glenn lagi, sungguh aku tak mau Glenn tau yang sebenarnya dari mulut orang lain" batin Elster nampak cemas.

Dia cukup memiliki Egg tanpa memiliki Glenn yang membenci nya, Elster tak mau Glenn datang dan mengambil Egg dari hidup nya dia sudah tidur punya siapa-siapa lagi.

Tiara meninggal karena kanker rahim nya dan itu cukup membuat Elster kehilangan, dia tak mau sekali lagi kehilangan alasan dia hidup, tidak Elster tak akan pernah membiarkan semua itu.

"Mami" panggil Egg.

Elster yang pikiran nya penuh tak menjawab, hingga membuat Egg kembali memanggil Mami nya.

"Mami, siapa Om itu" tanya Egg akhirnya.

"Bukan siapa-siapa sayang, dia hanya teman Mami saat remaja" balas Elster.

"Oh, aku pikir dia Papi" ucap Egg dari nada nya terdengar jelas jika putra nya itu sedikit kecewa.

Elster menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan melihat ke belakang dimana putra nya nampak sedih.

"Papi mu masih bekerja, Mami tak tau kapan dia bisa pulang bersabarlah" ucap Elster yang hanya bisa menjanjikan setiap kali Egg menanyakan masalah Papi nya.

Bahkan dia sendiri tidak tau apakah Glenn akan mau mengakui Egg atau tidak mengingat Glenn meniduri nya di saat Elster sudah tidak virg*n lagi.

"Maaf sayang, Mami terpaksa berbohong tapi percayalah semua ini Mami lakukan untuk mu, Mami tak mau kamu terluka dengan fakta jika Mami tak tau siapa ayah mu yang sebenarnya, apakah Glenn atau pria yang memberikan Mami cek 200 juta itu" batin Elster merasa sedih karena harus terus menerus berbohong pada putra nya.

"Apa Papi sibuk?" tanya Egg.

"Ya sayang, Papi mu seorang pengusaha" balas Elster random.

"Waw, Papi pasti kaya raya dan punya rumah besar" Egg nampak bersemangat lagi.

"Tentu, nanti Papi akan membawa kita ke rumah nya dan kamu pasti bisa berlari seperti yang kamu inginkan" sahut Elster yang membuat Egg semakin senang.

Dan saat mobil kembali melaju air mata Elster jatuh, entah sampai kapan dia harus membohongi Egg dan dirinya sendiri jika Glenn tak akan pernah sudi menatap nya.

"Tidak apa, lagi pula tidur dengan wanita itu adalah kebiasaan ku. jadi aku senang mendapatkan gratisan seperti malam itu."

Elster selalu mengingat kata-kata Glenn waktu itu yang benar-benar menyakiti perasaan nya, Glenn secara tidak langsung menganggapnya seperti Pelac*r rendahan.

🌹

Jangan lupa like coment and vote ya❤🤗🙏