NovelToon NovelToon
Hot Duda Terpikat Penulis Nakal

Hot Duda Terpikat Penulis Nakal

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Enemy to Lovers
Popularitas:99.6k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Selena kira hidupnya akan tenang setelah menyewa apartemen sendiri dan pergi dari rumah orang tuanya yang terus melarangnya menulis novel dewasa, tapi ternyata tidak. Dia justru diganggu oleh komentar negatif secara terus menerus di karyanya. Merasa jengkel, Selena melacak keberadaan pemilik komentar negatif itu dan ternyata berada di sebuah perusahaan film.
Selena berpura-pura menjadi cleaning service dan bekerja di perusahaan itu. Dia curiga pada Regan, CEO di perusahaan itu. Berniat mengganggu Regan tapi dia justru yang merasa kesal dengan tingkah Regan yang sangat menyebalkan.

Apakah memang Regan yang menulis komentar negatif di novel Selena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33

“Ngapain kalian berdua?” Suara tegas Vita membuat Selena dan Regan terkejut. Dia berjalan mendekati putrinya yang berdiri kaku di samping Regan. Tatapan matanya tajam, penuh pertanyaan yang tak terucap. Tanpa banyak bicara, Vita langsung menarik tangan Selena agar mengikutinya masuk ke dalam kamar. “Mama mau bicara sama kamu,” katanya, mengabaikan keberadaan Regan.

Regan yang merasa bersalah mencoba melindungi Selena dari amarah mamanya. “Tante, ini bukan salah Selena, tapi saya,” ucapnya penuh penyesalan. Seharusnya dia mendengar saat pintu terbuka.

Namun, Vita tak menggubris perkataan Regan. Dia membawa Selena masuk ke kamar. Setelah pintu tertutup rapat, dia menatap putrinya dengan penuh selidik. “Elen, kamu jadian sama Regan?” tanyanya tanpa basa-basi.

Selena hanya tersenyum kecil, seolah pertanyaan itu bukan sesuatu yang mengejutkan baginya. “Iya, Ma,” jawabnya tenang.

Vita menghela napas panjang. “Elen, kemarin Mama dapat laporan kalau Regan ke sini dan tidak keluar lagi sampai pagi. Kemarin ada dokter juga yang masuk ke sini dan katanya kamu sakit. Kamu tidak ngapa-ngapain, kan, sama dia? Papa dan Mama tidak bisa langsung ke sini karena lagi di luar kota, jadi pagi-pagi sekali Mama langsung ke sini. Sebenarnya Papa juga mau ikut tapi Mama larang."

Selena menggeleng ringan, senyumnya tetap menghiasi wajahnya. “Kemarin aku memang sakit, Ma, sampai tidak bisa ngapa-ngapain. Aku sempat mau hubungi Mama, tapi ternyata salah sambung ke Pak Regan. Dia langsung ke sini dan merawatku. Setelah itu, kami saling jujur dan memutuskan untuk menikah.”

Mata Vita melebar, terkejut dengan keputusan putrinya yang terdengar tergesa-gesa. “Elen, kamu sadar apa yang kamu bilang? Regan akan menikah dengan Nadia. Berita itu sudah tersebar.”

“Itu hanya akal-akalan mamanya saja, Ma,” jawab Selena santai. “Makanya Pak Regan mau klarifikasi sekalian mengumumkan hubungan kita.”

Vita melipat kedua tangannya, menatap Selena dengan sorot mata yang tajam. “Elen, memang Regan tahu kalau kamu anaknya Shaka?”

“Nanti setelah konferensi pers, aku juga akan umumkan hal itu. Jadi, Papa akan datang waktu konferensi pers nanti. Mama merestuiku, kan?” Selena bergelayut manja di lengan mamanya, mencoba melunakkan hati mamanya.

Vita menghela napas panjang, menyadari betapa keras kepala putrinya. “Kamu tahu sifat Papa, dia tidak pernah memandang status seseorang. Yang penting pria itu baik dan bisa menjaga kamu. Tapi, kamu tetap harus bicara dulu sama Papa sebelum konferensi pers itu.”

Selena mengangguk. “Iya, Ma. Tapi aku mau membuat kejutan buat Pak Regan dan mamanya di konferensi pers nanti. Jadi, sementara ini, aku melarang Pak Regan bertemu Papa. Kalau dia tanya sama Mama, bilang saja Papa masih kerja di luar kota.”

Vita menggeleng kecil, setengah tak percaya dengan rencana Selena. “Kamu ada-ada saja. Tapi, ya sudah. Dengan begini kita jadi tahu apakah Regan benar-benar tulus atau tidak.”

“Iya, Ma. Aku tahu Pak Regan tulus. Hanya mamanya saja yang kayak nenek lampir. Tapi tenang, aku bisa melawan.”

Vita terkekeh kecil mendengar ucapan putrinya. “Mama jadi penasaran, gimana reaksi mamanya kalau tahu kamu anaknya Tuan Shaka.”

“Pasti jantungan, Ma,” jawab Selena santai. “Dan malu karena sudah menghina Mama. Orang seperti mamanya Pak Regan itu memang harus diberi pelajaran biar sadar. Mama dan Papa yang hartanya nggak akan habis tujuh turunan saja selalu menghargai orang lain.”

“Sifat manusia memang berbeda-beda, Elen,” balas Vita lembut. Tiba-tiba dia mencium aroma masakan yang sedap. “Bau masakan Regan enak banget. Mama mau numpang makan sekalian.”

Selena terkikik kecil, lalu menggandeng tangan mamanya keluar dari kamar. Di meja makan, makanan sudah tersaji rapi.

“Tante, mari sarapan bersama,” ujar Regan.

Vita menatap Regan sejenak, lalu tersenyum tipis. "Baiklah, aku juga penasaran dengan masakan kamu.” Kemudian Vita duduk di kursi yang berdekatan dengan Selena.

"Lena, kamu makan yang banyak. Sayurnya tidak terlalu keras. Jangan ambil yang pedas nanti mual kamu kambuh lagi." Regan mengambilkan nasi untuk Selena yang lengkap dengan sayuran dan lauk.

Vita hanya tersenyum melihat perhatian Regan. Umur Regan yang sangat matang pasti bisa menjaga dan memberi perhatian lebih pada Selena.

"Maaf, Tante. Seharusnya saya ambilkan Tante dulu."

Vita menggelengkan kepalanya dan mengambil nasi sendiri. "Tidak apa-apa. Aku bahagia melihat perhatian kamu pada Elen. Kamu pintar masak juga ya, sedangkan Elen meskipun hidup mandiri tapi dia malas belajar memasak. Sukanya makan mie insant dan order makanan, makanya pencernaannya sering terganggu. Aku sudah nasihati berulang kali tapi Elen sangat keras kepala." Setelah mengambil nasi, sayur, dan lauk, Vita mulai memakannya.

"Mulai sekarang biar saya yang memasak untuk Selena."

Vita mengunyah makanannya sambil menatap Regan. Putrinya benar-benar menemukan pria yang tepat. "Beruntungnya Elen. Rasa masakan kamu juga enak."

Regan juga mulai memakan sarapannya. Tidak ada pembicaraan di antara mereka sampai sarapan mereka habis.

Regan meneguk air putih sambil mengumpulkan keberaniannya untuk membicarakan hal serius pada mamanya Selena.

"Tante, saya akan mengadakan konferensi pers dan mengumumkan kalau saya akan segera menikahi Selena. Sebelumnya saya akan ke rumah Tante terlebih dahulu untuk bertemu dengan ayahnya Selena meminta restu."

Seketika Selena menghentikan kunyahannya dan menatap Regan. Dia akui keberanian Regan. Benar-benar ekspress seolah tanpa hambatan.

"Ayahnya Elen masih bekerja di luar kota. Tidak apa-apa, kamu adakan konferensi pers dulu baru kita bicara secara resmi antar keluarga. Tante percaya sama kamu. Melihat kamu memperlakukan Elen, Tante yakin kamu bisa menjaganya. Elen masih butuh banyak bimbingan, Tante juga yakin kamu bisa melakukan yang terbaik untuk Elen. Selama ini Elen tidak pernah dekat dengan pria manapun. Dia hanya sibuk dengan tokoh fiktifnya. Kamu sudah tahu kan kalau Elan itu penulis novel dewasa."

Regan hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum kecil.

"Tante sudah berulang kali memarahinya agar menulis cerita positif tapi dia masih kekeh menulis novel-novel itu."

"Iya, Ma. Aku juga sudah mulai mengurangi adegan yang terlaku full. Sebentar lagi, Mama akan menyaksikan karyaku di aplikasi berbayar," kata Selena dengan bangga.

"Benarkah?"

"Iya, Ma. Aku akan buktikan, kalau aku bisa sukses dengan menulis."

Regan hanya tersenyum melihat Selena bercerita dengan mamanya.

"Elen, sebentar Mama mau ke toilet dulu." Vita memotong pembicaraannya dan buru-buru ke toilet.

"Sebentar lagi aku juga mau berangkat ke kantor. Ada banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan. Jangan lupa minum obat, aku juga menunggu sinopsis kamu." Regan menumpuk piring kotor dan akan membawanya ke tempat cuci piring tapi Selena mencegahnya.

"Biar aku saja. Daddy siap-siap saja berangkat ke kantor."

Regan tertawa mendengar panggilan itu. "Aku merasa jadi sugar daddy kalau kamu panggil begitu." Regan mengusap lembut pipi Selena. Dia melirik pintu kamar mandi sesaat untuk memastikan masih tertutup rapat, lalu dia mendekatkan wajahnya dan mengecup lembut bibir Selena singkat. "Tunggu aku pulang ya, Baby."

Selena mencubit pinggang Regan. Pipinya terasa memanas mendengar bisikan itu, lalu dia membalas bisikannya. "Aku tunggu. Nanti cium aku yang lama, biar terasa."

"Nakal."

1
jaran goyang
ɴᴇxᴛ
Salim S
lanjuut
Kim nara
Aih ga sabar pengen liat regan junior
Uba Muhammad Al-varo
modusnya Regan bisa bener, kalau habis bercinta ada ide, padahal itu mah akal' annya Regan
tina
lanjut kak
mars
bukanya lt 13 ya ko jdi 12
Risma Waty
Memang gituan bisa dapat ide, Regan? bukannya malah ambyar.. 😀
mars
ha ha ha kocak beneran,papa shaka the best,justru pernah nakal makanya g mau anaknya jdi korban🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mang tri
Bahagia selalu regan selena 😍
mars
sumpah keren bgt,serem lo beneran kaum mereka,
mars
Luar biasa
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣ᴋᴇʀᴇɴ
tina
lanjut kak
Uba Muhammad Al-varo
karena kelamaan menduda, sekali hentakan Regan langsung membobol gawang Serena
+44
mwehehehehehe 🌚🌚🌚
Risma Waty
Selena... Selena.... 😀
Rini
gollllll
Risma Waty
Wow, Selena yang ngajakin belah duren....
Nandi Ni
gimana mo lakuin sekarang,yg ada dijeda fulu ma othornya hemmmm..!
fb/Ig: Puput Alfi: wkwkwk.
total 1 replies
Uba Muhammad Al-varo
hadeuh nunggu pengantin yang mau MP ketunda lagi ini mah,masih nunggu update nya kembali 🙏💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!