Sebuah kisah fiktif yang menceritakan tentang keserakahan dan ketidakpuasan manusia terhadap apa yang dimilikinya
harta dan kekuasaan adalah tujuan manusia saling bermusuhan dan juga saling bersaing untuk mendapatkan yang terbaik
namun ada hal yang tak pernah disadari luka dan korban dari keserakahan manusia itu sendiri akan kembali dan membawa petaka kepada keluarga maupun diri sendiri
hanya cinta yang mampu meluluhkan segalanya dan membuat perjalanan hidup menjadi makin berarti
cinta yang hadir perlahan akan membawa kebaikan dalam hidup manusia yang tulus mencintai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.35
"sayang, bangun!" arsen masuk ke kamar shila yang ternyata tak dikunci
Arsen mengusap kepala shila yang masih tidur terlelap
"hm, arsen!" shila memaksa membuka mata padahal masih mengantuk, masih terlalu pagi baginya untuk bangun di jam seperti biasa dia bangun tidur
"bangun yuk, kita jalan pagi" ajak arsen
sekarang sedang tak musim dingin atau salju jadi tak terlalu dingin. Shila masih enggan untuk bangun dan menggelangkan kepalanya
"mau bangun atau saya ikut tidur disini?" arsen menatap shila untuk mengambil jawaban segera atau arsen yang akan memilih sendiri
"sebentar!" shila segera bangun takut jika arsen benar-benar tidur diranjang bersamanya. Apalagi ada bu avanti, shila tak mau dianggap tak sopan atau wanita yang tidak baik
"keluarlah aku ganti baju dulu!" shila mengusir arsen agar keluar kamarnya dan berganti baju santai untuk berjalan-jalan pagi dicuaca yang cerah bersama orang terkasih
"mama belum bangun, kita tinggalkan pesan saja" ucap arsen pada shila saat akan mengetuk pintu bu avanti setelah selesai berganti pakaiannya
"oke!" shila mengambil sebuah kertas dan juga menulis pesan didalamnya lalu meletakannya dibawah gelas diatas meja makan
"ayo" shila memakai topi dan mengenakan sepatu
"jangan terlalu cantik saat saya tak disini, paham!" arsen mulai lagi dengan posesifnya
"lalu aku harus bagaimana?" tanya shila padahal saat ini tak memakai riasan apapun dan juga memakain pakaian santai
"entahlah, sepertinya kamu memang sudah terlahir cantik dan berjodoh dengan pria tampan ini!" ucap arsen dengan penuh percaya diri
Arsen menggenggam tangan shila dan keduanya berjalan beriringan santai menikmati cuaca cerah dan udara sejuk, sesekali arsen mengecup tangan shila.
"arsen!" panggil shila dan menghentikan langkah kakinya
"hm, ada apa?"
"kamu benar-benar menyukaiku?" shila masih tak percaya jika semudah itu arsen mencintainya seperti yang arsen katakan.
"au!"
Shila mengusap keningnya karena kena sentil arsen yang gemas dengan pertanyaan shila
"kamu mau bukti apa untuk membuatmu percaya shila?" arsen memegang kedua lengan shila dan meminta shila agar mengatakan apa yang perlu arsen lakukan untuk menjelaskan betapa cinta arsen tak bisa berpaling sejak pertama kali bertemu dengan shila
Saat itu bahkan arsen sempat ke psikiater untuk menanyakan apakah yang dia rasakan wajar karena jatuh hati pada anak kecil yang ditolongnya
Arsen takut perasaannya menyimpang dan tak baik buat hidupnya. Namun nyatanya rasa itu bertahan sampai keduanya dipertemukan kembali pada waktu yang tepat dan rasa yang arsen rasakan semakin dalam saat tahu
Gadis kecil yang telah mencuri hatinya bekerja diperusahaannya. Baginya adalah kesempatan untuk dapat memilikinya namun arsen pun tak seberani itu untuk langsung mendekati shila pada saat itu
Dengan segala cara arsen membuat agar shila bekerja dibawah pantauannya langsung, sebagai alasan untuk bisa terus bertemu dengan alasan pekerjaan
"saya kasih tau satu rahasia" ucap arsen mungkin bisa membuat shila yakin dan percaya akan perasaannya
"kamu tahu jika gajih yang saya berikan padamu itu sangat tak masuk akal?" arsen mengingatkan shila yang tiba-tiba mendapatkan tawaran menjadi og khusus wakil pimpinan dengan gajih tiga kali lipat dari sebelumnya
"hm, sedikit curiga. Lalu apa hubungannya?" shila tak mengerti arah pembicaraan arsen karena yang shila tanyakan adalah perasaan arsen tapi malah bawa-bawa pekerjaan
Lalu shila bertanya pada arsen dan ingin tahu apa maksud arsen
"begini, kamu tahu sekelas manajer saja gajihnya segitu dan kamu hanya bekerja untuk wakil pimpinan yang jika kamu tahu itu tak pernah ada sebelumnya" ucap arsen ragu untuk melanjutkan penjelasannya
"lalu?"
"shila, saya ingin kamu dekat dengan saya dan saya bisa setiap hari bahkan hampir setiap saat bisa melihatmu. Apa kamu masih belum sadar itu?" ucap arsen cukup kesal sejak tadi sudah menjelaskan namun shila masih belum paham maksud dan ucapan arsen
"shila sejak awal kamu diterima adalah permintaan saya dan karena saya tidak mau kamu dekat dengan daren atau dekat dengan pegawai pria lain. Makanya saya buat pekerjaan khusus buatmu. Saya cemburu kamu dekat dengan daren" arsen harus benar-benar perlahan menyampaikan pada shila agar mengerti
"jadi kamu cemburu sama adikmu, lalu kenapa tak bilang jika kamu menyukaiku. Kamu malah membuatku kesulitan dan mengerjaiku" kesal shila jika mengingat betapa menyebalkan arsen yang sering membuat shila mengganti kopi atau makanan sesuka hatinya
"tentu saja gengsi" ucap arsen dengan lirih agar shila tak mendengarkan ucapannya
Namun shila masih mendengarnya dengan jelas dan pura-pura tak tahu apa yang arsen katakan. Saat itu shila pun masih terlalu muda untuk paham perasaan dan sikap arsen
Dan saat itu shila sedang mencintai pria lain yaitu kakak anisa, cinta pertamanya yang tak akan pernah dia miliki selamanya
"kita beli makanan sekalian sarapan sama mama" ucap shila mengajak arsen melanjutkan perjalanannya lagi
"terus?" arsen sudah menjelaskan begitu panjang namun tanggapan shila biasa saja tentang perasaannya
"apanya yang terus? Kita cari sarapan" ucap shila tanpa rasa bersalah dan tersenyum manis
"jangan senyum! Saya sedang tak mau yang terlalu manis" ucap arsen
Shila memukul lengan arsen karena terus saja dipuji oleh sang kekasih. Shila tak tahan lama-lama mendengarnya
"kenapa masih senyum-senyum pasti sedang membayangkan masa depan bersamaku bukan?" arsen terus saja mengoceh
"kenapa sekarang bapak arsen begitu banyak bicara, bukankah dulu sangat irit untuk mengeluarkan suara!" ledek shila yang sangat jarang mendengarkan suara arsen kecuali hanya untuk protes atau memarahi shila karena pekerjaanya tak sesuai
"karenamu!" arsen merangkul pundak shila dan memeluknya
Suasana romantis bagi keduanya sangat dirasakan. Perasaan hangat dan juga saling nyaman
Shila merasa apa yang arsen ucapkan adalah benar, sejak pertama kali bekerja diperusahaan besar tapi begitu mudah shila masuk dan juga mendapatkan gajih yang besar pasti atas pengaruh arsen
"mau beli apa sayang?" arsen juga mulai merasa lapar, sejak pagi buta arsen sudah terbangun dan tak sabar ingin mengajak shila berjalan berdua menikmati waktu yang tak banyak dan entah kapan lagi bisa melakukan hal yang seperti ini
"mama biasa sarapan roti, tapi aku mau pizza" ucap shila
"baiklah ayo kita cari" arsen ingin membahagiakan shila yang sudah lama kehilangan kasih sayang orang tuanya. Arsen ingin saat ini shila tak merasakan kesepian
Apapun akan arsen lakukan untuk shila yang sudah mengubah hidupnya, sejak kehadirannya dalam hidup arsen
arsen bisa tertawa lepas, merasakan tangis dan juga rasa rindu yang tercipta karena shila
"sayang mau itu?" arsen menunjuk sebuah toko kue yang memajang beberapa kue dan roti yang terlihat lezat
"mau!" shila mengangguk
arsen membelikan beberapa varian rasa dan setelahnya membeli pesanan bu avanti serta kopi untuk arsen
"kangen kopi buatan nyonya arsen" ucap arsen yang sempat setiap hari merasakan kopi buatan shila yang spesial
"bawa aku kembali, akan ku buatkan setiap saat" ucap shila
"segera! Akan ku jemput dengan privat jet dan membawamu ke istana kita" janji arsen pada shila
Shila tersipu dan memeluk arsen "jangan lama-lama" bisik shila
"saya pikir akan dapat kecupan manis" arsen merajuk
Cup
"satu dulu, sisanya saat kau dan aku sudah di kua" ucap shila