NovelToon NovelToon
PESONA PENGANTIN PENGGANTIKU

PESONA PENGANTIN PENGGANTIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pengantin Pengganti Konglomerat / Pelakor jahat / Balas dendam pengganti / Pernikahan rahasia
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Amelia's Story

Berkisah tentang Alzena, seorang wanita sederhana yang mendadak harus menggantikan sepupunya, Kaira, dalam sebuah pernikahan dengan CEO tampan dan kaya bernama Ferdinan. Kaira, yang seharusnya dijodohkan dengan Ferdinan, memutuskan untuk melarikan diri di hari pernikahannya karena tidak ingin terikat dalam perjodohan. Di tengah situasi yang mendesak dan untuk menjaga nama baik keluarga, Alzena akhirnya bersedia menggantikan posisi Kaira, meskipun pernikahan ini bukanlah keinginannya.

Ferdinan, yang awalnya merasa kecewa karena calon istrinya berubah, terpaksa menjalani pernikahan dengan Alzena tanpa cinta. Mereka menjalani kehidupan pernikahan yang penuh canggung dan hambar, dengan perjanjian bahwa hubungan mereka hanyalah formalitas. Seiring berjalannya waktu, situasi mulai berubah ketika Ferdinan perlahan mengenal kebaikan hati dan ketulusan Alzena. Meskipun sering terjadi konflik akibat kepribadian mereka yang bertolak belakang, percikan rasa cinta mulai tumbuh di antara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amelia's Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Minta maaf

Saat Ferdinan masuk ke kamarnya dengan membawa buket bunga mawar merah dan sebuah kotak kecil di tangannya, ia melihat Alzena sedang sibuk melipat kemeja kerjanya. Pandangan Alzena terlihat fokus, tidak menyadari kehadiran Ferdinan. Dengan langkah pelan, Ferdinan menutup pintu, menguncinya, dan menyandarkan diri sejenak pada pintu sambil memandang Alzena.

"Alzena..." suara Ferdinan terdengar lembut namun berat.

Alzena mendongak, sedikit terkejut melihat Ferdinan berdiri dengan buket bunga yang indah. Sebelum ia sempat bertanya, Ferdinan melangkah mendekatinya, lalu secara tiba-tiba berlutut di hadapannya.

"Apa yang kau lakukan, Pak Ferdinan?" tanya Alzena dengan nada bingung, mencoba menarik tangannya yang sudah digenggam erat oleh Ferdinan.

Ferdinan menatap Alzena dengan serius, wajahnya mencerminkan penyesalan mendalam. "Aku tahu aku salah, aku terlalu sering menyakitimu. Aku bersikap bodoh, egois, dan tidak memikirkan perasaanmu. Tapi, aku tidak ingin kehilanganmu, Alzena."

Ia menyerahkan buket bunga itu kepada Alzena, lalu membuka kotak kecil yang berisi gelang berlian berkilauan.

"Ini untukmu. Aku ingin kau selalu mengingat bahwa kau adalah bagian dari hidupku, Alzena. Aku tahu aku belum sempurna, tapi aku mencintaimu dengan caraku, dan aku ingin kita bisa memperbaiki semuanya."

Mata Alzena berkaca-kaca mendengar kata-kata itu. Ia terkejut dengan sikap Ferdinan yang tidak seperti biasanya. Namun, ia mencoba menjaga hatinya tetap kuat.

"Ferdinan, semua ini tidak semudah itu. Kau tahu hubungan kita dimulai dengan kesepakatan, dan... aku tidak yakin kita bisa melanjutkannya seperti ini."

Ferdinan menggenggam tangannya lebih erat, menatap langsung ke matanya. "Aku tidak peduli dengan kesepakatan itu lagi. Aku ingin kita mulai dari awal, Alzena. Aku ingin memperjuangkanmu dengan benar."

Alzena terdiam, hatinya berkecamuk. Namun, ia tidak bisa mengabaikan ketulusan di mata Ferdinan. Ia mengambil buket bunga itu perlahan, tetapi belum menyentuh gelang yang ada di tangan Ferdinan.

"Aku butuh waktu, Ferdinan. Aku butuh waktu untuk memahami ini semua."

Ferdinan mengangguk, masih berlutut. "Ambillah waktu sebanyak yang kau butuhkan. Tapi, izinkan aku tetap ada di sisimu dan membuktikan bahwa aku serius."

Dengan perlahan, Alzena membantu Ferdinan bangkit. Mereka saling menatap dalam keheningan, masing-masing larut dalam pikiran dan emosi mereka. Di dalam hatinya, Alzena tahu bahwa ia tidak sepenuhnya bisa menolak perhatian Ferdinan, tapi ia juga takut jika semuanya hanya sementara.

Alzena berdiri diam, hatinya dipenuhi berbagai emosi. Ia melihat kesungguhan di wajah Ferdinan, dan buket bunga di tangannya semakin mempertegas perasaan yang tidak bisa ia sembunyikan lagi. Perlahan, ia mengangguk kecil, membuat Ferdinan tersenyum lega.

"Aku... aku juga mencintaimu, Ferdinan," kata Alzena dengan suara bergetar, matanya berkaca-kaca. "Tapi aku takut. Takut kalau perasaan ini hanya akan menyakitiku lagi."

Ferdinan menggenggam tangan Alzena dengan lembut, mendekatkannya ke dadanya seolah ingin meyakinkannya. "Aku tidak akan pernah menyakitimu lagi. Aku berjanji. Hari ini, aku ingin kita memulai semuanya dengan hati yang sama."

Kemudian, Ferdinan membuka kotak kecil yang berisi gelang berlian berkilauan. Dengan penuh kehati-hatian, ia mengambil gelang itu dan memasangkannya di pergelangan tangan Alzena. "Ini bukan hanya perhiasan. Ini simbol kalau aku ingin kau selalu ada di dekatku, Alzena."

Air mata menetes di pipi Alzena, tetapi senyumnya perlahan muncul. Hatinya yang semula rapuh kini terasa penuh dengan kehangatan. Saat Ferdinan selesai memasangkan gelang itu, mereka saling menatap dalam keheningan. Tatapan itu berbicara lebih dari ribuan kata.

Ferdinan, tanpa ragu, mendekatkan wajahnya ke wajah Alzena. Ia meraup wajah Alzena dengan kedua tangannya, memandangnya dengan penuh cinta. Perlahan, bibirnya menyentuh bibir Alzena dengan lembut. Alzena sempat terkejut, tapi ia tidak menolak. Justru ia membalas ciuman itu, membiarkan perasaannya mengalir bebas.

Ciuman mereka penuh kehangatan, seolah menjadi pengakuan yang tidak lagi bisa mereka sembunyikan. Dalam momen itu, semua keraguan dan luka perlahan memudar. Yang tersisa hanyalah rasa cinta yang akhirnya mereka akui satu sama lain.

Saat mereka berpisah, Ferdinan mengusap pipi Alzena yang masih basah oleh air mata. "Aku mencintaimu, Alzena. Dan aku akan terus mencintaimu, apa pun yang terjadi."

Alzena hanya mengangguk sambil tersenyum, membiarkan hatinya menyerah pada cinta yang selama ini ia pendam.

"Kau tak mau mengatakannya?"Ferdinan mengernyitkan keningnya.

"Mengatakan apa?"

"Bahwa kau mencintaiku."serunya.

"Ehmm aku ... aku... mencintaimu pak Ferdinan."Alzena sambil berlari ke kamar mandi karena dia belum mandi.

"Hei kenapa lari, kita belum selesai."Ferdinan berteriak.

"Aku belum mandi sore, tadi abis beres-beres dan masak jadi bau."Suara Alzena dari dalam kamar mandi.

"Tapi aku suka aroma tubuhmu sayang."Ferdinan sambil terkekeh.

Setelah Alzena selesai mandi dan berganti pakaian tidur berbahan satin lembut, ia tampak anggun dengan rambut yang masih sedikit basah. Pakaian itu menonjolkan keindahan tubuhnya tanpa berlebihan, membuat Ferdinan tak bisa mengalihkan pandangan darinya. Di ruang makan, meja telah dihias dengan lilin-lilin kecil, memberikan suasana romantis yang intim.

Ferdinan, yang sudah menunggu, berdiri mengenakan kemeja santai. Ia menarik kursi untuk Alzena dengan senyum hangat. "Malam ini aku ingin kita menikmati waktu hanya berdua, tanpa beban, tanpa masalah. Seperti pasangan yang benar-benar baru memulai segalanya."

Alzena tersenyum kecil, hatinya terasa hangat oleh perhatian Ferdinan. Mereka menikmati makan malam dalam suasana yang tenang, dengan percakapan ringan dan sesekali tawa kecil yang membuat malam semakin indah. Ferdinan tak henti-hentinya memuji Alzena, membuat pipi wanita itu merona.

Setelah makan, Ferdinan berdiri dan mengulurkan tangannya ke arah Alzena. "Boleh aku mengajakmu berdansa malam ini?" tanyanya dengan nada menggoda.

Alzena terkekeh pelan, tetapi akhirnya menerima tangan Ferdinan. "Tentu saja, meskipun aku tidak terlalu pandai berdansa."

Ferdinan menariknya ke tengah ruangan, di mana lampu temaram dan lilin-lilin menciptakan suasana magis. Ia meletakkan satu tangan di pinggang Alzena, sementara tangan lainnya menggenggam tangan Alzena dengan lembut. Mereka mulai bergerak perlahan mengikuti irama lagu romantis yang mengalun pelan.

Mata mereka saling bertemu, dan seolah-olah dunia di luar sana menghilang. Hanya ada mereka berdua, saling menikmati kehadiran masing-masing. Ferdinan menatap Alzena dengan intens, matanya memancarkan cinta yang tidak bisa ia sembunyikan lagi.

"Alzena, aku berjanji akan selalu menjagamu, mencintaimu, dan memastikan kau bahagia," bisiknya, membuat Alzena terdiam sejenak sebelum akhirnya tersenyum.

Saat dansa mereka melambat, Ferdinan perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Alzena. Ia mengecup keningnya dengan lembut, lalu turun ke bibirnya, memberikan ciuman penuh rasa sayang. Alzena, yang terkejut sejenak, akhirnya membalas dengan tulus.

Ciuman itu tidak hanya lembut tetapi juga penuh dengan pengakuan dan rasa cinta yang tulus. Malam itu, di bawah cahaya lilin, mereka tidak lagi hanya dua orang yang menjalani peran. Mereka kini benar-benar menjadi pasangan yang saling mencintai.

Hingga Ferdinan mengangkat tubuh Alzena ala bridal style tanpa melepaskan pagutan mereka dan akhirnya merebahkan tubuh Alzena di ranjang king-size miliknya.

"Kau milikku, hanya milikku "suara berat Ferdinan. Mereka berdua saling menumpahkan hasrat mereka. Yang selama ini baru mereka salurkan.

Kini mereka benar-benar menyatu, dalam indahnya cinta , kali ini tanpa rasa sakit, dan mereka saling memuja satu sama lain. Ferdinan yang mulai candu dengan tubuh istrinya seolah tak ingin berhenti. Hingga suara-suara desahan manja Alzena menghiasi kamar Ferdinan yang luas dan megah. Malam itu merupakan malam panas bagi mereka berdua.

"Terimakasih sayang,"sebuah kecupan di kening Alzena. Tak lama dengkuran halus pun terdengar dari mereka berdua.

1
Leli Supriani
bertindak sesuai keinginan kakek
Leli Supriani
Kecewa
Leli Supriani
Buruk
Ma Em
Berikan Alzena cinta yg tulus serta kasih sayang yg membuat Alzena senang dan nyaman berada di sampingmu Ferdinan kalau emang kamu sdh mencintai Alzena jgn pernah untuk menyakitinya
wisna
Kecewa
Amelia story: Terimakasih ya atas penilaian nya 🥰
total 1 replies
wisna
Buruk
Amelia story: Terimakasih ya sudah mampir, dan sudah menilai buku saya 🙏
total 1 replies
Ma Em
Wah bakal terjadi salah paham antara Alzena dan ferdinan semoga tdk sampai terjadi perpisahan karena ada orang yg menginginkan Alzena dan Ferdinan untuk. berpisah
Hasnadia Amir
untung kakek cepat datang mendamaikan
Su Narti
keren 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍 👍👍👍👍👍👍
Su Narti
cakep kakek , bertidak cepat sebelum mereka bercerai 👍👍👍🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Amelia story: yuk kakak yang Mau doble up hari ini mana suaranya, kasih bintang lima dan subscribe yuk./Angry//Angry/
total 1 replies
Msofa
Waduh, nikah kok dilempar ke sepupunya? 😱
Amelia story: iya,.begitulah alurnya kak
total 1 replies
Mila Nst
masih menyimak,dan mulai menikmati
Amelia story: terimakasih ka sudah mampir
total 1 replies
Ma Em
Ferdinan pasti kamu akan menyesal karena menyia nyiakan wanita sebaik Alzena dan malah memilih siulat bulu Catherine yg bisanya cuma morotin uang kamu kalau kamu hdp miskin mana mau si Catherine sama kamu Ferdinan.
Ma Em
Luar biasa
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
semangat🙏
Amelia story: siap ka ,terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!