" menikahlah nak, ini mungkin tak adil untuk kamu tapi hanya dengan ini kita bisa membalas Budi baik pak Handoyo " ucap bapaknya
" tapi Mel masih sekolah pak, dan Mel juga ga kenal sama anak nya majikan bapak itu, kalau dia jahat sama Mel gimana " ucap Melisa sambil menangis
" maafkan bapak nak, kalau kamu ga mau ya sudah bapak akan bilang pada majikan bapak " kata bapaknya
Melisa melihat raut kecewa di wajah sang ayah, Melisa merasa sangat bersalah, tapi haruskah ia mengorbankan masa muda nya dengan hidup bersama pria yang sama sekali tidak ia kenal?
akan kan Melisa menerima perjodohan itu????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31
setelah direncanakan dengan matang akhirnya acara syukuran di gelar dengan mengundang anak yatim dan berbagi kepada para karyawan perusahaan yang Zayn pimpin
acara berlangsung khidmat, Zayn dan keluarga nya merasa sangat bahagia dengan kembalinya Melisa dan ingin membagi kebahagiaan mereka kepada para anak yatim dan karyawan yang sudah mengabdikan dirinya kepada perusahaan keluarga Atmaja
...
Beberapa bulan kemudian
kehidupan Melisa dan Zayn begitu bahagia, rumah tangga yang nyaris sempurna dengan penuh cinta di dalam nya
Zayn menjaga Melisa dengan begitu ketat, dan Melisa merasa sangat di cintai atas perlakuan Zayn itu
Kehamilan Melisa kini
sudah menginjak 8 bulan,Melisa sudah cuti dari kuliah nya hingga melahirkan nanti
Pagi ini Zayn berangkat kerja dengan di temani sang istri sampai ke garasi
" hati-hati di jalan ya mas " Kata Melisa
" iya... Kamu jaga diri di rumah ya, sampai ketemu baby twins " kata Zayn mengelus perut sang istri
Lalu ia berangkat setelah memeluk dan mencium kening Melisa, kemudian Melisa masuk ke dalam rumah setelah mobil Zayn melaju meninggalkan rumah
Melisa merasa ada yang memperhatikan nya, sekilas fikirannya teringat pada Deris, namun ia yakin Deris masih di penjara karena masa hukumannya belum usai
Melisa masuk ke dalam dan menghampiri Rani di dapur
" mba Rani " panggil Melisa
" iya Bu " jawab Rani
" mba Rani... Pernah liat orang mencurigakan di sekitar rumah kita ga? " tanya Melisa
" enggak Bu, saya ga pernah lihat orang seperti yang ibu bilang, emangnya kenapa Bu? " tanya Rani
" enggak, mungkin perasaan saya aja, saya. Jadi sering parno karena kejadian dulu " kata Melisa
" ibu ga usah khawatir, pak Zayn kan sekarang sudah sewa penjaga di rumah ini " kata Rani
" iya juga " kaya Melisa
Lalu Melisa meninggal Rani dan pergi ke ruang tv untuk menonton tv
Sementara di kantor Zayn sedang di sibukan oleh segudang pekerjaan nya
tiba-tiba intercom nya berdering
" hallo " ucap Zayn
" pak ada tamu yang ingin bertemu " kata sekertaris nya
" siapa? " tanya Zayn
" seorang pria yang tidak mau menyebutkan namanya pak " kata sekertaris
Zayn berfikir sejenak memikirkan siapa kira-kira yang datang menemuinya
" ya sudah suruh masuk " kata Zayn
Lalu masuklah seorang pria dengan celana jeans dan kaos berwarna putih dan di balut jaket jeans pula
Zayn menoleh ke arah pintu
" kamu ???? " ucap Zayn
" kenapa ??? Lo heran, kaget atau bingung kenapa gue bisa ada disini " kata pria itu yang tak lain adalah Deris
" mau apa kamu kesini? Bukanya belum waktunya kamu bebas " ujar Zayn
" iya... Jika itu bukan gue mungkin masih meringkuk di dalam sana, tapi bukan Deris namanya jika tak bisa merubah keadaan seperti yang gue inginkan " kata Deris sambil tertawa konyol
Zayn terdiam Lalu bertanya " untuk apa kamu kesini? "
" gue mau lihat sejauh mana Lo bahagia hidup sama pujaan hati gue " kata Deris
" hehe... Zayn Pratama Atmaja " kata Deris membaca tulisan nama Zayn di atas meja nya
" CEO bodoh yang mau maunya di bodohi oleh istri ya sendiri " kata Deris
" apa maksud lo? " tanya Zayn mulai kesal
" gue yakin, Melisa ga bilang kan apa yang selalu kami lakukan selama tinggal berdua? " tanya Deris
Zayn hanya diam
" Melisa itu wanita yang lembut dan penuh cinta, setiap kali kami melakukan nya dia selalu membuat gue candu dengan desahan nya yang merdu " kata Deris
dada Zayn mulai sesak mendengar ucapan Deris
" Melisa juga selalu bilang, jangan pernah katakan apapun pada suamiku " kata Deris
" Lo bohong, Lo fikir gue akan percaya? Gue jauh lebih percaya sama Melisa " kata Zayn
" terserah.. Gue cuma sekedar menceritakan aja, kebersamaan yang singkat tapi begitu indah " kata Deris
" Lo jangan bodoh Zayn, seorang wanita dan pria dewasa tinggal satu rumah tanpa ada orang lain berminggu-minggu apa mungkin ga melakukan apapun ? " ucap Deris sambil tertawa meledek
" jangan asal kalo ngomong, Melisa bukan wanita seperti itu " kata Zayn
" lalu seperti apa? " tanya Deris
" kalau pun melakukan nya pasti lo yang udah paksa dia atau bahkan lo ancam dia " kata Zayn
" mau di paksa atau ga, yang jelas kami melakukannya, dan anak kembar kesayangan lo juga anak gue " kata Deris
" kurang ajar Lo " Zayn memukul Deris hingga terjatuh
" pergi dari kantor gue atau gue usir secara paksa? " kata Zayn mengusir Deris
" oke... tapi Lo ingat istri tercinta Lo juga pernah gue cicipin bro dan itu nikmat banget, dan pesen gue, klo lo udah bosen gue masih mau kok " kata deris
" pergi Lo bangsat !!!! " omel Zayn semakin marah
Setelah kepergian Deris Zayn sangat gelisah, hatinya panas bak terbakar
Ia tak bisa fokus pada pekerjaan nya, dan akhirnya dia memutuskan untuk pulang karena ingin menanyakan hal tersebut kepada Melisa
Zayn melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, cemburu telah membuat emosi nya naik ke ubun-ubun
tiba di rumah
" mas... Udah pulang? belum juga jam makan siang, kamu ga sakit kan??? " tanya Melisa
Zayn diam
" mas... Kamu kenapa? " tanya Melisa lagi
setelah diam beberapa saat Zayn mulai berbicara
" katakan padaku apa yang kamu sudah lakukan bersama Deris waktu itu? " tanya Zayn
" maksud kamu? " tanya Melisa
" tadi Deris datang ke kantor aku dan menceritakan semua yang kalian lakukan selama tinggal bersama " kata Zayn
" Deris??? " gumam Melisa
" iya Deris... " ucap Zayn masih dengan nada emosi
" bukannya dia masih dipenjara? " ujar Melisa
" ga penting dia di penjara atau ga, yang aku mau tanya kenapa kamu ga terus terang sama aku? Kamu bilang Deris ga pernah melakukan apapun sama kamu bahkan Deris sangat menghargaimu " kata Zayn
" tapi barusan Deris menceritakan semua nya, dan aku kecewa sama kamu Mel " ucap Zayn
Melisa menggeleng
" aku ga pernah bohong sama kamu mas, Deris emang ga pernah ngapa-ngapain aku " kata Melisa
" kamu fikir aku bodoh, seorang pria dan wanita tinggal berdua dalam jangka waktu yang cukup lama, apa mungkin tidak melakukan apapun? "
" dan aku dengan yakin nya mempercayai omongan kamu " kata Zayn
" mas... Aku ga bohong mas, tolong percaya sama aku " kata Melisa menangis
" dan anak ini, ada darah orang lain yang masuk ke tubuhnya karena ulah kamu !!!! "
Duarrrrrr.... Bagai di sambar petir kata-kata Zayn membuat Melisa sangat kecewa
" astaghfirullah mas... Aku ga sekotor itu " kata Melisa sambil tersedu
" baiklah... Kalau memang kamu ga percaya dengan pengakuan ku dan kamu ga yakin dengan anak ini, aku akan urus anakku sendiri " kata Melisa lalu pergi meninggalkan Zayn
Zayn sama sekali tak bergerak, rasa emosi membuatnya kalap dan tak terkontrol
Melisa pergi dengan taksi menuju rumah orang tua nya
Rani yang mendengar pertengkaran majikan nya merasa tak yakin jika tuduhan yang di ucapkan Zayn kepada Melisa itu benar, karena setau nya Melisa sangat baik dan mencintai suaminya
di kepala Zayn terus terbayang Melisa sedang melakukan hubungan suami-istri denganderis seperti yang sering ia lakukan bersama Melisa
Zayn benar-benar termakan hasutan Deris hingga membiarkan Melisa pergi
" silahkan kejar pria gila itu, aku tak peduli " kata Zayn lalu naik ke kamarnya dan berganti pakaian
Melisa tiba di rumah orang tua nya, tak sepeserpun uang ia bawa bahkan sehelai baju pun tak ada
" Bu... " panggil Melisa saat ibunya membuka pintu rumah
" Mel... Kamu kenapa? " tanya ibu melihat anaknya menangis
" ayo masuk dulu " kata ibunya membawa Melisa duduk