NovelToon NovelToon
Antagonist Kesayangan Putra Mahkota

Antagonist Kesayangan Putra Mahkota

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Rebirth For Love / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:180k
Nilai: 4.9
Nama Author: Salvador

Hera membaca novel Fantasi yang tengah trending berjudul "Love for Ressa", novel klasik tentang Dante, seorang Duke muda yang mengejar cinta seorang gadis bernama Ressa.

Tentunya kisah ini dilengkapi oleh antagonis, Pangeran Mahkota kerajaan juga menyukai Ressa, padahal ia telah bertunangan dengan gadis bernama Thea, membuat Thea selalu berusaha menyakiti Ressa karena merebut atensi tunangannya. Tentunya Altair, Sang Putra Mahkota tak terima saat Anthea menyakiti Ressa bahkan meracuninya, Ia menyiksa tunangannya habis-habisan hingga meregang nyawa.

Bagi Hera yang telah membaca ratusan novel dengan alur seperti itu, tanggapannya tentu biasa saja, sudah takdir antagonis menderita dan fl bahagia.

Ya, biasa saja sampai ketika Hera membuka mata ia terbangun di tubuh Anthea yang masih Bayi, BAYANGKAN BAYI?!

Ia mencoba bersikap tenang, menghindari kematiannya, tapi kenapa sikap Putra Mahkota tak seperti di novel dan terus mengejarnya???

note: cari cowo bucin mampus? langsung baca aja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 31

...****************...

“Bagaimana bisa?!”

Di kamarnya, Anthea mencoret asal halaman kosong di hadapannya, setelahnya meletakkan tinta bulunya dengan kasar.

Kedua tangan gadis itu meremas akar rambutnya, “Tidak mungkin aku melupakan semuanya,” gumam Anthea.

Di buku itu, Anthea berniat menulis alur novel ‘Love for Ressa’ yang telah di bacanya. Namun, mendadak ia mulai melupakan itu.

Tidak, lebih tepatnya Anthea mulai melupakan kehidupan pertamanya. Sebenarnya ini tidak mendadak, semakin menikmati kehidupan di dunia ini Anthea memang mulai sadar perlahan ingatannya selama menjadi Hera mulai pudar, tapi selama ini Anthea menghiraukan. Belakangan ini ia baru sadar ingatannya terasa semakin di hisap.

Tidak, aku harus fokus. Ini tentang nyawaku, aku tidak boleh mati untuk kedua kalinya. Batin Anthea mencoba tenang dan tidak panik.

Eh, apa di kehidupan pertamanya ia mati? Anthea berdecak kasar karena tidak mengingat itu.

Gadis itu membuka halaman baru, menulis apa yang masih ia ingat dan mencoba menggali ingatannya. Namanya Hera, memasuki novel genre kerajaan yang ia baca saat berumur... Anthea bahkan tidak ingat.

Melanjutkan, ia menulis alur novel secara garis besar. Dante dan Ressa, Anthea dan Altair. Ia menghubungkan empat nama itu.

Dante dan Altair menyukai Ressa, Anthea tunangan Altair. Jahat pada Ressa, lalu Altair membunuhnya.

“Bab kematian Anthea...” Ia mencoba mengingat itu, namun nihil.

Apalagi beberapa yang mulai berubah, seingat Anthea Raja dan Ratu tidak hidup selama ini, kerajaan ini sempat di hebohkan wabah. Altair yang mulai terang-terangan menyukai Ressa karena Duke Dante juga menyukainya.

Menghela nafas pelan, walaupun rancu Anthea mengingat cerita ini. Sedikit banyak ia mulai sadar, hubungannya dengan Altair tidak bisa dibiarkan lebih lama. Bagaimana jika ia bertindak gegabah seperti kelakuan Anthea di novel, atau bisa saja Anthea melakukan itu sadar karena ia mulai memiliki perasaan pada Altair.

Sekalipun kini Altair tidak menunjukkan akan mengubah sikap, tidak ada yang menjamin selamanya ia akan begitu.

Anthea melanjutkan menulis apa yang masih ia ingat.

Tak lama, suara ketukan pintu dari Bi Mela menghentikan kegiatannya.

“Pangeran Mahkota datang berkunjung, Nona.” Sampai Bi Mela.

“Jamu dia di taman, aku akan bersiap-siap sebentar.” Ujar Anthea, Bi Mela mengangguk sopan.

Menyimpan bukunya, Anthea mulai bersiap. Setelah kemarin ia berkunjung ke istana, kini laki-laki itu yang berkunjung ke mansion Millard.

***

“Apa Anthea benar-benar akan pergi sore ini?” Tanya Altair untuk yang kesekian kalinya. Hari ini ia yang mengunjungi Mansion Millard setelah kemarin Anthea yang ke Istana.

Anthea menganggukkan kepala, “Iya, Altair. Aku sudah libur sendiri satu bulan lebih, itu lebih dari cukup untuk pemulihanku.”

“Padahal tidak usah pun tak apa, Anthea tidak perlu memaksakan,” Ujar Altair.

“Tapi aku tidak terpaksa,” jawab Anthea, ia tak berbohong. Belajar memang hobinya.

Anthea meminum teh hijaunya yang telah di siapkan pelayan, sesekali matanya melirik Altair karena tak ada percakapan di antara mereka saat ini. Ada yang ingin Anthea katakan. Hal penting yang seharusnya sejak lama ia bicarakan dengan Altair.

Hubungan mereka.

Anthea tidak tau harus memulainya dari mana, takutnya terkesan tiba-tiba walau selama ini ia memang memberi batasan di antaranya dengan Altair.

Altair yang tadinya duduk di hadapan Anthea, beranjak mengambil duduk di samping gadis itu. Saat hendak menyandarkan kepala pada bahu sang tunangan, Anthea menggeser duduknya.

“Kenapa?” Tanya Altair.

“Emm, tidak baik jika pelayan melihat kita,” jawab Anthea, sedikit ragu.

Sebenarnya ia ingin memulai dengan menambah batasan itu sendiri, selama ini karena mengenal Altair sejak kecil, Anthea terlalu mengikuti alur kedekatan mereka.

Altair sendiri mengerutkan kening, biasanya juga tak apa. Mengapa Anthea mempermasalahkan  pelayan yang sudah melayani mereka sejak kecil, para pelayan itu pasti paham.

Namun, ia beralih menatap para pelayan yang berada di pinggir taman, “Kalian semua, masuk ke mansion. Tinggalkan aku dan Putri Anthea berdua.” Titah Altair.

Awalnya mereka sedikit ragu meninggalkan Nona nya, tapi mengingat Anthea bersama Altair, tunangannya sendiri, para pelayan pun berangsur pergi.

Melirik Anthea, Altair memperhatikan manik hazel itu lekat. Ia dapat melihat ada banyak keraguan di sana. Tetapi, juga ada kewaspadaan. Mudah bagi Altair yang peka akan sekitar untuk menyadarinya.

“Ada sesuatu yang ingin kau katakan?” Tanya Altair, terlihat gadis itu mengangguk kecil.

“Katakan saja, Anthea. Aku ini tunanganmu, tidak perlu ragu jika kau membutuhkan apapun,” Altair berucap lembut.

Dan itu membuat Anthea semakin sulit mengutarakannya.

Menghela nafas, Anthea mulai menatap Altair, “Semisal, aku bilang aku tidak menyukaimu, apa yang akan kau lakukan?”

Altair hanya diam sebentar, sebelum laki-laki itu tersenyum kecil. Reaksi yang jauh dari dugaan Anthea.

“Bukankah selama ini, Anthea memang tidak menyukaiku?” Tanya laki-laki itu santai.

“Altair, bukan be–“

“Aku tidak suka pembahasan ini, sejak kecil kita selalu membicarakan ini,” ucap Altair penuh penekanan.

Anthea menatap laki-laki itu tanpa menyembunyikan kekesalannya, “Bisa kah kau tidak menghindar?” pukas Anthea, ia juga sadar selama ini jika mencoba membicarakan hubungan mereka, lelaki itu akan menghindar dan mengalihkan topik.

“Anthea,” geram Altair, lelaki itu benar-benar tidak ingin berdebat dengan sang tunangan sekarang.

“Seperti yang pernah aku katakan, setidak suka apapun kau dengan hubungan kita, kita sudah di takdirkan bersama,” Tekan Altair.

Tersenyum hambar, Anthea ingin mentertawakan laki-laki ini, “Tau apa kau tentang takdir,” cetusnya.

Altair mengedikkan bahu, “Sudah kukatakan, aku tidak suka pembahasan ini.”

Laki-laki itu mengambil beberapa helai rambut coklat Anthea, lalu memainkannya. Benar-benar menganggap pembicaraan mereka barusan seolah tidak ada.

“Belajarlah dengan baik di akademi. Bulan depan saat kau libur kita akan langsung merayakan ulang tahunmu. Tenang saja, aku akan menyiapkan semuanya.” Ujar Altair menatap penuh puja pada tunangannya.

Baiklah, jika pembicaraan mereka tak bisa dilanjutkan sekarang, Anthea akan mencari waktu lain. Ah, atau menunggu laki-laki itu sendiri yang melepaskannya.

***

Di sisi lain.

Plak

“Setidaknya kau harus berguna untuk keluarga ini! Anak sialan!” Bentak Baron Redevan setelah menampar putrinya.

“Di usia mu ini bahkan tidak ada pria mapan yang melamarmu!” cecarnya lagi.

Ressa, gadis itu hanya menahan tangis menatap ayahnya. Kejadian ini, benar-benar biasa terjadi. Sejak kecil, ayahnya memang ringan tangan. Inilah yang membuatnya sulit menerima laki-laki.

Bukan tak ada pria yang melamar Ressa, banyak. Namun, keluarganya ingin ia menikah dengan laki-laki yang benar-benar kaya raya, untuk dapat mengubah nasib mereka.

“Kau bahkan seumuran dengan Pangeran Mahkota, kenapa tidak gunakan wajah cantikmu ini untuk menggodanya, hah!!” Bentak Baron Radevan lagi. Sekarang keluarganya mulai berjaya, tidak semiskin dulu. Ada harapan untuk bisa bersanding dengan keluarga kerajaan.

“A-ayah, Pangeran sudah bertunangan, a—“

“Lalu kenapa?! Siapa tau ia berniat menjadikanmu selir!” Potong ayahnya cepat.

“Akh ..”

Lelaki paruh baya itu menghempaskan tubuh putrinya ke lantai.

“Paling tidak, cari pria dari bangsawan Duke! Jika kau masih ingin aku menganggapmu anakku!” Ujarnya sebelum keluar dari kamar sang Putri.

Ressa menutup wajahnya, menangisi takdirnya yang begitu menyedihkan. Padahal, ia anak kandung ayah dan ibunya. Tapi mereka benar-benar tidak pernah memberikannya kasih sayang.

Trauma di rumah lah yang membuat Ressa sulit bersosialisasi, sampai ia di bully di akademi.

Ressa teringat akan Anthea, betapa beruntungnya gadis itu. Hidup di lingkungan keluarga bangsawan Duke, Dikasihi begitu dalam oleh Pangeran Mahkota, bahkan hatinya seperti malaikat, betapa sempurnanya.

Terkadang Ressa bertanya pada takdir, mengapa hidupnya tak seberuntung itu?

***

Malamnya, setalah seharian di kediaman Duke Millard sampai kereta yang membawa Anthea menuju akademi pergi, Altair kini berada di kamarnya di Istana.

Selesai membersihkan diri, ia duduk di meja kerja kecil yang ada di kamarnya, jika ia tak ingin mengerjakan pekerjaan di ruang kerja, Altair akan membawanya ke kamar.

Ia duduk dan mengambil buku kecil namun tebal di laci meja, membuka halaman terakhir dan mulai menulis di sana, melanjutkan halaman-halaman sebelumnya.

Buku itu semacam diary, sebagai calon Raja ia harus membuat kegiatan hariannya, berjaga-jaga apabila suatu saat mungkin saja Altair kemalangan dan membuatnya kehilangan ingatan.

Namun, di buku itu Altair lebih sering menuliskan bagaimana perasaannya, tentunya terhadap sang tunangan, di banding kegiatan Altair yang lain.

Karena Altair memiliki alasan tersendiri untuk itu.

Setelah selesai akan kegiatannya, Altair membaringkan diri di ranjangnya. Jemari laki-laki itu bergerak memijat pelipisnya. Obrolannya dengan Anthea tadi, benar-benar membuat Altair sakit kepala.

Ia bingung, heran dan takut. Mengapa gadis itu berusaha keras mencoba lepas darinya? Padahal, Altair merasa tidak melakukan kesalahan apapun pada Anthea yang bisa membuat Anthea begitu membencinya. Untuk saat ini.

***

tbc.

guys, saran aku kalian bacanya jangan lompat-lompat ya, supaya paham alur

btw aku double up karena yang baca cerita klasik biasa ini makin banyak♡♡

tapi like nya nurun:")

1
Jakaria Hidayat
Lumayan
Siti S
Luar biasa
Kartika Aytia
oh ngerti skr berarti ini di kehidupan ke 3. trs knp pas pangeran waktu itu ga sengaja tabrakan trs lihat mata ressa tiba2 jantung nya berdebar krn ingat akan kejadian sebelum nya dan lgsg berusaha menghindar. krn ini permintaan nya lgsg waktu itu minta supaya tunangannya tidak ingat kejadian yang pertama kali makanya tunangannya ini membandingan sama isi novel yg dia baca aja.
Ari Peny
pindahnya kok y bayi thor lama amat hhhh
Ari Peny
aq mampir hhh
Mad Raisha92
terbaikk
Ririn Safrina
Luar biasa
Khoerun Nisa
buahaha..peran cewenya GK punya kelebihan apapun cm lebih beruntung aja masuk ke keluarga trpandang nmor dua dr raja.
💖 sweet love 🌺
tokoh cewek nya kok kyk gini sih??
kyk orang punya penyakit anxiety, sibuk dengan pemikiran sendiri..
terlalu terpaku pada novel, malah jadinya dia sendiri yg bakal buat altair menjauh..
Elwana Muhamad
Luar biasa
dea febriani: ijin promosi cerita silhoute of love ❤️
total 1 replies
Naraa 🌻
dibaca dari awal kiraiin bakalan kuat tapi kenapa lemah dan terlalu ngikutin alur, harusnya dia sadar ada butterfly effect dari dia Masuk
Naraa 🌻
Athena terlalu terpatok alur novel, jgn lemah dong
Desi deshiny
athea terlalu menjaga jarak karena takut kejadian berulang..tp kasian pangeran mahkota..
Musliha yunos
👍
Viona Syafazea
aku tungguin part 2 nya ya Thor tentang anak anthea ma altair.. 😊
sipuuttt
gak sabarrrr 😍
Musdalifa Ifa
wow keren
Jumiati Norhasanah
buat dong kak side storynya tentang anaknya Anthea dan altair
Jumiati Norhasanah
kak ini ngga ada side storynya ya
lestari amelia
kirian mau ada kisah Resa Thor sang penulis yg kejebak di tubuh resa gimana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!