Hanya karena dipuji ketampanannya oleh seorang wanita, Miko justru menjadi target perundungan sang penguasa kampus dan teman-temannya.
Awalnya Miko memilih diam dan mengalah. Namun lama-kelamaan Miko semakin muak dan memilih menyerang balik sang penguasa kampus.
Namun, siapa sangka, akibat dari keberanian melawan penguasa kampus, Miko justru menemukan sebuah fakta tentang dirinya. Setelah fakta itu terungkap, kehidupan Miko pun berubah dan dia harus menghadapi berbagai masalah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melawan Sang Penguasa
Siang itu, di dalam sebuah gedung pencakar langit, nampak orang-orang yang bekerja di dalamnya, sedang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Gedung pencakar langit milik seorang miliarder, nampak berdiri megah diantara bangunan lain yang tedapat di kota besar tersebut.
Banyak orang yang bermimpi menjadi bagian dari orang yang bekerja di gedung tersebut. Karena, siapapun yang berhasil kerja di tempat itu, bisa dipastikan masa depannya akan terjamin dengan baik, asal mematuhi peraturan yang lumayan ketat.
Pemilik gedung tersebut juga akan menindak tegas siapapun yang ingin berbuat curang kepadanya. Dia tidak akan memberi ampun pada siapapun terutama orang-orang telah mengusik dirinya.
Saat ini, pemilik gedung sekaligus orang yang menjabat sebagai presiden direktur, terlihat sedang memimpin rapat, mengenai pembukaan cabang baru yang akan didirikan di negara lain.
Tentu saja, banyak perusahaan yang berduyun-duyun menunjukkan kehebatan mereka demi bisa bekerja sama dengan perusahaan tersebut.
Dan di ruang itu lah, para utusan berbagai perusahaan berkumpul untuk meraih hati sang presdir agar mau bekerja sama dalam proyek besar tersebut.
Di sana, di kursi kebesarannya, sang presdir nampak menatap tajam setiap para utusan yang menunjukan beberapa konsep kinerja mereka secara bergantian.
Aura dinginnya begitu terasa dan tatapan pria berbadan tegap itu sungguh membuat nyali siapapun langsung menciut.
"Apa!" suara sang presdir tiba-tiba menggelegar, membuat semua orang terkejut dan langsung melempar pandangan ke arahnya.
"Siapa yang berani memukul putraku!" bentaknya pada sang asisten yang baru saja menyampaikan sebuah kabar kepada sang presdir.
"Dia teman kampus tuan Kelvin, Tuan," jawab sang asisten dengan sikap setenang mungkin.
"Tangkap anak itu dan ikat dia di tengah lapangan kampus!" titah sang presdir penuh amarah dan dia langsung meninggalkan ruang rapat begitu saja.
Dengan terpaksa, rapat pun dihentikan dan tidak ada yang berani melayangkan protes karena meraka tahu, apa yang akan dilakukan sang presdir, jika ada yang mengusik keluarganya.
####
Sementara itu, di ruang kesehatan sebuah kampus, seorang pemuda nampak sedang mengobati lukanya sendirian. Tidak ada yang berani menolong pemuda itu, karena tindakannya yang baru saja dia lakukan.
Pemuda itu tahu, alasan yang membuat semua orang tidak ada yang berani membantunya. Bahkan pihak kampus seakan menutup mata atas kejadian yang baru saja dia alami.
Di saat pemuda itu berguman tak jelas, dia dikejutkan dengan kedatangan beberapa orang berjas hitam dan nampak menakutkan.
"Apa kamu yang bernama Miko?" tanya salah dari pria itu.
"Ya," jawab Miko singkat tanpa rasa takut sedikitpun.
Tanpa banyak basa-basi, pria yang tadi bertanya langsung mencengkram baju Miko dan menyeretnya dengan kasar.
"Ikut saya sekarang juga!"
Meskipun terkejut, pemuda yang akrab dipanggil Miko nampak pasrah karena dia sadar, ini yang akan dia dapatkan karena telah berurusan dengan putra penguasa kampus tersebut.
Miko adalah pemuda yang berani melawan putra dari seorang presdir pemimpin Loin Heart grup. Pemuda itu sudah sangat muak dengan kearoganan laki-laki manja yang biasa dipanggil Kelvin.
Hanya karena masalah sepele, Miko menjadi target perundungan sejak dirinya pindah ke kampus tersebut tiga bulan yang lalu.
Miko bahkan hampir tidak memiliki teman di kampusnya, karena, siapapun yang berteman dengan Miko, akan menjadi musuh sang putra presdir dan akan menjadi korban perundungan seluruh kampus.
Miko diseret dengan sesekali mendapat tendangan dan pukulan. Bahkan sepanjang kaki melangkah, banyak yang ikut menghakimi Miko dengan melemparkan sesuatu kepada pemuda itu.
Sesuai dengan perintah, Miko diikat di tiang gawang lapangan kampus.
"Bagaimana, Miko? Apa kamu sudah siap menerima hukuman dari Daddyku?" ucap seorang pemuda yang usianya hampir sama dengan Miko. Wajah pemuda itu dihiasi senyum kemenangan.
Miko yang wajahnya sedikit babak belur masih berani menyeringai. "Apa aku harus takut, anak manja?"
Dak!
Si anak presdir langsung melayangkan tangan terkepal ke arah pipi Miko.
"Mukul aja kamu nggak bertenaga, dasar lemah!" ejek Miko.
"Kurang ajar!" Kelvin malah emosi. "Hajar dia, teman-teman!" teriaknya.
Dengan senang hati, orang-orang yang bisanya hanya menjilat si anak presdir, dengan suka rela, langsung menjalankan perintah Kelvin.
Jika boleh jujur, sebenarnya yang tidak tega, menyaksikan Miko diperlakukan seperti itu. Namun mereka sama sekali tidak memiliki keberanian, karena mereka tahu, apa yang akan mereka dapatkan jika membantu Miko.
"Hentikan!" Suara menggelegar dari seorang pria yang paling ditakuti, langsung menghentikan aksi orang-orang yang menghajar Miko.
"Hallo, Dad," sapa Kelvin, begitu tahu sang ayah datang. Pria itu pun mendekat dan melangkah penuh keangkuhan.
"Apa kamu tidak apa-apa?" tanya sang presdir sembari memperhatikan wajah anaknya.
Begitu mendengar ada yang melukai Kelvin, sang presdir langsung meluncur untuk memberi tindakan tegas pada orang yang telah berani melukai anaknya.
"Hanya luka kecil, Dad, tidak masalah," jawab Kelvin dengan wajah sumringah.
Sang presdir nampak mengangguk dan dia langsung melempar pandangan ke arah pemuda yang terikat di tiang gawang.
Suasana berubah semakin mencekam. Sang presdir melangkah menuju Miko dengan tangan terkepal. Matanya menatap tajam dan berkobar penuh amarah.
"Tuan besar, maaf, atas keteledoran saya," seorang pria mendekat, langsung menangkup kedua tangannya. "Biar saya saja yang menghukum anak itu, Tuan."
Sang presdir menatap tajam pada pria tersebut. "Siapa kamu berani menghalangi jalan saya?"
Pria itu tercekat. Seketika dia langsung bergeser.
"Jangan ikut campur urusan saya, atau anda akan selamanya kehilangan pekerjaan anda," ancam sang presdir, membuat pria berkacamata itu langsung tak berkutik.
Sang presdir kembali melanjutkan langkahnya. Begitu sampai, matanya menelisik pemuda yang tubuhnya yang masih nampak kuat.
"Jadi kamu berani mengusik anak saya?" tanya sang presdir penuh penekanan. "Sepertinya, kamu sudah bosan untuk hidup."
Diluar dugaan, bukannya takut, Miko malah menyeringai. "Apa anda pikir saya takut? Setidaknya saya bukan pecundang seperti anak anda, Tuan."
Dak!
Tanpa basa-basi sang presdir langsung melayangkan tinjunya.
"Apa maksud kamu, hah!" Bentak sang presdir.
"Bukankah benar ucapan saya? Kelvin hanya anak manja yang biasanya bersembunyi di ketiak anda."
Dak!
Lagi-lagi sang presdir melayangkan pukulan dan kali ini disertai tendangan beberapa kali.
Yang lain, nampak menonton dengan perasaan yang tidak bisa diartikan. Hanya anak presdir lah yang tertawa puas bersama para penjilatnya.
"Hentikan!"
Tiba-tiba di tengah kerumunan itu, menggema sebuah teriakan yang cukup kencang dan berhasil mengalihkan semua mata ke arahnya.
"Hentikan!"
Teriakan itu sukses mengusik telinga sang presdir sampai dia pun menghentikan aksinya.
Sang presdir langsung melayangkan tatapan tajam ke arah sumber suara. Namun saat itu, juga raut wajah sang presdir berubah kala matanya menangkap sosok yang berteriak dan berjalan cepat ke arahnya.
Sosok tersebut mendekat dengan penuh amarah. Begitu sampai di lokasi presdir berada, sosok itu langsung melayangkan tamparan pada sang presdir.
berarti cerita ini konyol...😄😄😄
anak penguasa dengan banyak bodyguard kok bisa lepas pengawalan...😄😄😄
konyol...😄😄😄
lanjut thor 🙏