"Tiba-tiba kau menjadi diam dan begitu dingin. Apa salahku?? Aku tahu ada perjanjian dalam pernikahan kita tapi sikap diammu ini bisa membunuhku..."
Lyra Cornelia, seorang gadis yatim piatu yg dijodohkan dengan seorang pria kaya oleh pemilik yayasan yg merawatnya. Awalnya semua berjalan dengan baik tapi lama kelamaan hidupnya semakin sulit karena sikap suaminya yg begitu dingin serta sebuah fakta yg membuatnya begitu menderita.
Akankah hidupnya bahagia??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EP.24 Kedatangan Ibu Mertua
Lyra pun berjalan cepat menuju ke parkiran mencari keberadaan James, tapi seseorang menghampirinya. Orang tersebut tak lain adalah Fero, mantan kekasihnya.
"Lyra.." panggil Fero.
"Iya.. senior ada apa?" tanya Lyra.
"Kau mau pulang?" tanya Fero.
"Iya, maaf ya aku sudah dijemput." ucap Lyra.
"Tunggu, bicara denganku sebentar." ucap Fero.
"Aku sudah dijemput senior, maaf mungkin lain kali." ucap Lyra lalu ponselnya berbunyi lagi dan nomor James pun yg menghubunginya.
"Hallo.. iya sebentar lagi aku sudah di area parkiran." ucap Lyra lalu meninggalkan Fero begitu saja.
Dan Fero semakin terlihat menyedihkan, setelah hubungannya kandas di tangan ibunya sendiri kini ia harus menyaksikan mantan kekasih yg masih ia cintai sudah menjadi istri orang lain.
.
.
.
Sementara itu, Ben dan James sudah ada di parkiran sejak 1 jam yg lalu. Tapi James enggan menghubungi Lyra karena gengsi, sementara Lyra belum juga menampakkan diri padahal sudah banyak mahasiswa yg keluar dari kelas mereka.
"Apa gadis itu tak bisa mengisi soalnya?" gerutu James.
"Tuan hubungi saja nona Lyra." ucap Ben.
"Aku bahkan tak tahu nomornya." ucap James.
"Anda kan bisa bertanya sebagai suaminya tuan, malah justru aku mendapatkannya dari tuan Simon." ucap Ben.
"Berikan padaku nomornya." ucap James.
Setelah menghubunginya, James pun masih menunggunya keluar dari dalam sambil menggerutu lagi membuat Ben kesal. Dirinya yg tak menghubungi dan mengabari bagaimana Lyra bisa tahu?? begitulah pikiran Ben.
Lalu James pun keluar dari dalam mobil dan melihat ke sekeliling, nampak dari kejauhan Lyra sedang berbicara dengan seorang pria. Pria yg hadir di acara pernikahannya kemarin, dan James langsung mengenalinya. James pun langsung menghubunginya karena takut Lyra malah asik bicara dengan temannya tersebut dan membuat mereka terlambat datang ke suatu tempat.
Tak lama, Lyra pun mendekat dan James kembali masuk ke dalam berpura-pura menunggu dengan acuh.
"Maaf aku agak lama." ucap Lyra.
"Kau ini kalau ku telepon harus diangkat." ucap James.
"Aku tak tahu kalau itu nomormu, makanya beritahu aku hal apa saja yg harus kuketahui agar tak terjadi hal seperti ini lagi." ucap Lyra.
"Baiklah, sekarang kita pulang karena ibuku baru saja tiba." ucap James.
"Apa ibumu? aku harus bagaimana? " tanya Lyra panik.
"Bersikaplah biasa saja, jika kau terlihat aneh maka ibuku akan curiga." ucap James.
"Aku harus bilang apa saja padanya?" tanya Lyra.
"Bilang kita dijodohkan oleh kakek." ucap James.
"Apa dia ibu mertua yg galak atau cerewet?" tanya Lyra spontan.
"Ck.. kau ini terlalu sering nonton sinetron.. temui saja langsung baru kau menyimpulkan." balas James.
"Baiklah." ucap Lyra gugup.
"Ingat pakai pakaian yg sudah kusiapkan." ucap James.
"Iya.." balas Lyra.
Sepanjang perjalanan, Lyra pun bermonolog dalam hati bagaimana cara menyambut ibu mertuanya dan memperkenalkan dirinya. Lyra pun gugup setengah mati karena tak pernah bertemu dengan ibu mertuanya. Bahkan saat menikah pun ibunya James tak datang, menandakan hubungan mereka tak baik-baik saja.
Begitu tiba di rumah, Lyra langsung bersiap-siap dan memakai pakaian yg telah disiapkan oleh pelayan. Sebuah dres cantik selutut yg membuatnya nampak anggun sesuai usianya. Dan Lyra hanya berdandan natural karena tak ingin terlihat berlebihan.
"Sudah siap?" tanya James keluar dari ruang kamar pribadinya.
"Iya, lalu kapan ibumu tiba?" tanya Lyra.
"Dia akan tiba di bandara sekitar 1 jam lagi.. jadi ayo kita ke bandara.." ajak James.
"Kukira ibumu sudah tiba disini." ucap Lyra lalu mengambil tasnya dan mengejar James dari belakang.
Mereka pun terdiam tanpa kata di mobil. Dengan Ben yg mengemudikan mobilnya, dan merasa hawa dingin disekelilingnya. Tak ada pembicaraan seperti layaknya suami istri pada umumnya dan keduanya hanya saling diam dengan pikiran masing-masing. Ben pun hanya menghela nafas, pernikahan macam apa ini? pikirnya.
Setelah tiba di bandara, Lyra pun mengikuti langkah kaki James menuju ke tempat penyambutan ibunya. Nampak juga bodyguard sudah bersiaga disana. Tak berapa lama, muncullah seorang wanita cantik yg sama sekali tak terlihat tua di usianya yg menginjak 50 tahun.
"Astaga, ibumu awet muda sekali.." bisik Lyra.
"Begitulah dia, kau jangan sampai salah bicara." ucap James.
James pun menyambut ibunya dan diikuti oleh Lyra. Lyra pun memperkenalkan diri pada ibu mertuanya yg bernama Vina.
"Selamat datang mom.." sapa James.
"Terimakasih sayang sudah menjemput, apakah dia istrimu?" tanya Vina.
"Iya, namanya Lyra.. " ucap James.
"Hallo salam kenal mom namaku Lyra, selamat datang di Jakarta." ucap Lyra.
"Iya terimakasih sambutannya Lyra." ucap Vina.
Lalu Vina pun berbisik pada putranya. "Not Bad son.." ucapnya.
James pun hanya tersenyum kecil mendengar ucapan momnya. Lalu mereka menuju ke sebuah resto favorit momnya dan makan bersama. Disana nampak Lyra sangat gugup dan tak banyak bicara.
"Lyra kudengar kau masih berusia 19 tahun.." ucap Vina membuka obrolan.
"Benar mom.. aku juga masih menempuh pendidikan." balas Lyra.
"Jurusan apa yg kau ambil?" tanya Vina.
"Kedokteran mom." ucap Lyra.
"Wow.. kau diluar dugaanku.. " ucap Vina.
"Dimana kalian bertemu James.?" tanya Vina.
"Kakek yg menjodohkan kami mom." ucap James.
"Lalu calon istrimu yg dulu kemana? sampai Lyra yg menggantikannya?" tanya Vina to the point.
"Ada seseorang yg mengancam dan mencelakainya bersama keluarganya.. jadi mereka membatalkan pernikahan begitu saja." ucap James.
"Apa sudah ditangkap pelakunya?" tanya Vina.
"Sudah mom, tapi mereka hanya bilang punya dendam dengan Jessika." ucap James.
"Apakah itu masuk akal? aku berpikir itu alasan yg dibuat-buat." ucao Vina.
"Aku juga berpikir begitu mom. Tapi yasudahlah sekarang aku sudah menikahi Lyra." ucap James.
"Apa kalian bisa saling mencintai?" tanya Vina.
"Kami akan berusaha.. benar kan Lyra." ucap James merangkul pinggangnya.
"Iya benar." ucap Lyra spontan.
"Baiklah Lyra, walaupun kau dari panti asuhan ku harap kau bisa menyetarai James putraku." ucap Vina santai.
"Baik mom aku akan berusaha." ucap Lyra.
"Mom, jangan bicara kelewatan.. " ucap James.
"Jika begitu perhatikan istrimu.. dia bahkan tak tahu table manner dengan benar." ucap Vina yg melihat Lyra salah menggunakan sendok sup.
"Maaf mom.. aku akan belajar." ucap Lyra.
"Sudah tak apa, nanti aku akan suruh orang untuk mengajarimu." ucap James memegang tangan Lyra.
Lyra pun terkejut saat James yg menyentuhnya secara tiba-tiba. Tapi mengingat kondisinya Lyra pun mengerti karena hal itu dibutuhkan saat ini agar ibunya percaya kalau pernikahan James dan Lyra baik-baik saja. Rasanya Lyra malu sekali dengan statusnya sebagai anak yatim piatu yg tak tahu apapun tentang table manner.
Ingin rasanya Lyra menangis karena malu, tapi ia menahannya agar tak membuat kesalahan. Mereka pun berada di resto tersebut sebentar lalu kembali pulang ke rumah. Rasanya hari ini Lyra seperti dikuliti oleh ibu mertuanya. Tapi ia sadar ia memang tak tahu apapun tentang table manner dan tak pernah makan di resto mewah jadi tak tahu apapun.
.
.
.
Beberapa hari pun berlalu dan suasana rumah pun berubah saat nyonya besarnya kembali. Entah sampai kapan karena ini adalah perintah dari Robert. Dan Vina cukup memperhatikan gerak-gerik Lyra karena tak ingin putranya salah menikahi seorang wanita.
bagus loh ceritanya
udah jd pasangan yg serasi
buat tante mu menyadari kesalahannya
sampai tega meracuni kakek robent