Julian adalah Seorang Pemuda tanggung yang hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal. suatu hari Julian tersesat masuk ke alam lain yang tidak dikenalnya,Julian diselamatkan oleh orang tua misterius yang tinggal di atas Pohon. Orang tua ini yang ahirnya menjadi Guru Julian, dia diajarkan Ilmu Olah Kanuragan untuk membangkitkan Potensi kekuatan dalam tubuhnya yang tersembunyi.Berbekal Ilmu itu Julian kembali ke alam nyata dengan sebuah misi utama untuk mencari dan melindungi Keturunan dari Gurunya sewaktu hidup di dunia nyata. dari sini Petualangan Julian dimulai. cerita ini hanyalah Fiksi murni dari khayalan penulis. awal awal memang agak lambat karna Julian akan menjadi kuat,miliarder,mempunyai banyak wanita dan juga kuasa seiring waktu berjalan. jadi tetap ikuti dijamin seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doskible, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11
Julian memasuki rumahnya dengan buru buru karna takut dilihat warga dengan pakaian aneh yang tak biasa dipakai oleh orang orang di desanya, untung saat ia keluar dari dalam hutan keadaan diluar masih Gelap, sebentar lagi sepertinya akan terang, makannya Julian buru buru masuk Rumah.
Sesampainya di dalam Julian langsung Menuju tempat mandi di belakang rumahnya dan mandi, selepas itu ia berpakaian dan berbaring di tempat tidur lusuh nya.
Memeperhatikan langit langit kamar dan membayangkan apa yang sudah terjadi selama satu tahun belakangan selama ia terperosok ke Alam lain.
Sebenarnya setelah kembali ke Alam luar ini waktu yang terlewatkan hanya satu bulan, jadi tak banyak perubahan dari isi rumah dan sekitarnya.
Sebulan yang lalau Ia bukanlah siapa siapa, hanya Pria lemah, hanya tau bekerja dan bekerja untuk kehidupan sehari hari.
Tapi sekarang Dia sudah menjadi Pria kuat. Tak banyak yang bisa jadi lawannya saat ini.
"Hmmmm.. Hidup memang penuh misteri,, sesaat bisa berubah begitu saja.
Kemudian dia beranjak dari tempat tidurnya dan Meraih sebuah buntalan, di dalam buntalan ada dua buntalan kecil lagi yang isinya se onggok batu bermata warna biru dan merah dan buntalan kecil satunya berisi beberapa batang emas murni yang beratnya sekitar 5kg.
Ini adalah pemberian dari orang orang desa Lu yang saat dia pamit sebagai rasa terimakasih kepada Julian.
Disamping buntalan ada sebuah kotak kecil yang isinya sebuah kalung permata juga. Kalung ini di titipkan oleh Mbah Lu sang untuk diberika kepada anggota keluarga nya yang tersisa jika suatu saat bertimu nanti. Kalung ini juga sebagai penanda atau bukti bahwa julian mengenal Leluhur orang itu.
Melihat semua itu, Julian Kembali teringat pada Sun sang gadis yang ia tinggalkan di Desa Lu yang.
"Gadis itu,, setelah urusan ku selesai, aku kan kembali menemuimu Sun sang"
Walau hanya setahun, tapi kerna se iring berjalan waktu, persaan yang mendalam telah hadir diantara mereka. Julian juga menyadari itu, mememang belum terungkap tapi mereka bisa merasakannya. Itu sebebnya kaut hati Julian untuk kembali lagi ke Desa Lu yang.
"Ah.. Lebih baik aku tidur saja.. Besok rencana aku akan menjumpai Pak joko, untuk menjelaskan semuanya" dan yang pasti masalah alam bunian tidak mungkin ia jelaskan.
Dia harus mencari alasan lain.
Dan juga harus menjual beberapa permata ini untuk biaya hidupnya beberapa saat. Karna saat ini dia tidak punya uang.
Julian terbangun ketika ia merasakan hangat sinar matahari memasuki sela sela dinding kamarnya. Melihat jam di dinding sudah jam 10 pagi. Julian bangun dari tempat tidurnya lalu pergi mandi, setelah itu mengganti pakaiaannya dengan pakaian bersih.
Kemudian meraih buntalan permata dan emas itu yang tadi malam sempat dia lihat.
"Kalau barang barang ini ku bawa kemana mana sungguh merepotkan Mungkin akan ku coba simpan dalam cincin ini"
Sebelumnya Mbah Lu sang pernah memberi tahu kalau di dalam cincin ini ada ruang, bisa untuk menyimpan barang barang. Bahkan dengan pikirannya Julian bisa melihat isi dalam ruang tersebut.
Ruangnya cukup luas,bisa menyimpan sebesar sepuluh rumah bahkan lebih. Hanya cukup berkata " Masuk " Maka barang atau benda yang dia inginkan akan menghilang dan akan tersimpan ke dalam runang cincin itu.
Dan jika ingin mengeluarkannya cukup bilang " Keuar " Di dalam hatinya, dan barang yang ia ingin kan akan muncul di telapak tangannya atau di tempat yang dia inginkan.
"Masuk..! "
Luar biasa, seketika buntalan itu menghilang dan muncul di dalam ruang cincin itu ketika ia perhatikan..
"Cincin yang luar biasa" Ucap Julian.
Kemudian Julian menuju pintu rumahnya, hal pertama yang akan dia lakukan yaitu menjumpai Pak joko. Orang yang terahir bertemu dengannya sebelum ia menghilang, pasti lah Pak joko sangat khawatir selama sebulan ini.
Saat keluar dari rumah dan mengunci pintu, tiba tiba dari halaman masuk Sebuah mobil mewah warna putih, dan berhenti persis di depan rumahnya.
Tidak lama dari dalam mobil keluar seorang Pria paruh baya dengan setelan jas warna hitam celana putih, dari penampilannya jelas orang ini dari kota.
"Apa kau yang bernama Julian..? " Tanya Pria itu langsung
"Iya saya sendiri.. Bapak Siapa..? Tanya julian balik.
" Oh.. Kebetulan sekali. Saya Trisno yang telah membeli Rumah ini"
"Membeli Rumah..?" Tanya Julian dengan bingung.
"Iya, Rumah ini sudah Saya beli dari tante mu Gina. Dia juga berpesan, kalau bertemu dengan mu, suruh sampaikan supaya datang ke Kajarta untuk tinggal dengannya saja. Karna Rumah ini Sudah dijul pada Saya, saya ingin merubah Rumah ini menjadi Villa"
"Bagai mana bisa begitu..? Tante tak pernah kasih tahu saya kalau Rumah ini ingin dijual, Bahkan dia sudah lebih dari dua tahun gk datang ke sini"
"Saya tidak tahu masalah itu nak,,, yang jelas Surat surat rumah ini sudah ada sama saya dan uang penjualannya sudah semua saya bayarkan pada tante mu"
Julian hanya bengong terpaku.., dia tidak berfikir tindakan Tantenya sampai sejauh ini,
Walaupun Rumah ini sepenuhnya bukan milik Julian, tapi tidak harus dijual juga tanpa memberi tahunya dulu.
"Tante mu cuma bilang, kalau saya jumpa sama mu, suruh tinggalkan saja Rumah ini dan datang ke Kajarta untuk tinggal sama dia. Karna saat kemaren Dia ke sini, Dia tidak menemukan mu. Info dari salah satu Warga katanya Kau sudah sebulan gk pulang.
" Jadi besok Saya kesini lagi sekalian membawa pemborong untuk merobohkan Rumah ini, kalau bisa sebelum saya datang, Rumah ini sudah kosong "
"Waduh.. Kok bisa jadi gini sih.. " Baik Pak.. Besok pagi saya sudah keluar dari Rumah ini"
Cuma itu kata kata yang keluar dari mulut Julian... Apa lagi..? Semua sudah berakhir.. Dia tak menyangka saat dia pulang dan tak punya tempat tinggal lagi.
Julian masih berdiri terpaku melihat Mobil putih itu meninggalkan halaman..
"Apa yang harus aku lakukan sekarang..?
Julian bergumam dalam hati
"Aku harus menemui Pak joko dulu, setelah itu mencari pembeli bebeapa permata ini dan memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya".
Saat memasuki pekarangan Rumah Pak Joko, Julian melihat seorang Gadis cantik sedang menyapu halaman Rumahnya.
" Hai Cantiikkk.. " Sapa Julian dengan menggoda.
Gadis itu pun menoleh.
"Julian... !!!
Sapanya dengan Kaget.
" Apa itu Kau.. !??..
"Iya ini aku"
"Kemana saja..!?
Sudah sebulan ini Bapak mencari mu, kau menghilang gk ada kabar.. "
"Kau khawatir sama ku..? Atau kau kangen..? He.. Heh..?
"Jangan bercanda Juliaaan..!! Jawab dulu, Kau kemana saja...?
Kau gk kenapa napa kan..?
Kau baik baik saja kan..?"
" Alaaah.. Baru sebentar aku pergi.. Kau sudah serisau itu.. "
"Bu.. Bukan aku.. Tapi Bapak itu yang sibuk mencari mu, sampai ke dalam hutan.. Takut nya kau kenapa napa.. "
Lira menjawab dengan tersipu dan sedikit jengkel karna digoda Julian.