Delapan tahun lalu, Glenn telah berjanji akan datang untuk menjemput kembali Chia dan ketiga anak kembar mereka. Akan tetapi, hingga saat ini bahkan kabar tentangnnya pun sama sekali tidak di ketahui oleh siapapun. Sampai pada suatu hari, tiba-tiba muncul kabar tentang pertunangan Glenn dengan wanita lain yang membuat semua orang terkejut, terutama Chia.
Tentu Chia tidak akan tinggal diam saja, daripada terus menunggu dia akhirnya memutuskan kembali untuk merebut kembali ayah dari ketiga putra kembarnya. Dibantu dengan ketiga putranya yang genius, Chia secara perlahan menemukan kebenarannya dimana selama ini ternyata Glenn mengalami Amnesia sehingga melupakan tentang dirinya, bahkan janjinya. Bahkan kebenaran lainnya yang tersimpan selama delepan tahun penantiannya.
“Akan aku rebut kembali suamiku!” ~Chiara Syafira~
“Mamah tenang saja! Ada kami yang akan membantu merebut Papah kembali bersama kita.” ~Kaisar, Keenan, Killian~
Akankah mereka bisa berhasil membuat Glenn kembali mengin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 02. Delapan Tahun Penantian
Dua hari sebelumnya ….
...Chia, …...
...Aku tahu saat ini kau pasti sangat membenciku, karena aku membatalkan kontrak pernikahan kita begitu saja. Namun, setidaknya kau harus tahu bahwa setelah kau pergi tanpa kau sadari kau juga pergi membawa hatiku....
...Chia, …...
...Maaf, untuk saat ini biarkan saja seperti ini. Biarkan jarak dan waktu untuk memisahkan kita sementara waktu. Karena jika kau tetap bersamaku, maka kau akan berada dalam bahaya. Biarkan aku menyelesaikan masalah ini terlebih dahulu, sebelum aku kembali datang padamu untuk meminta maaf secara langsung sekaligus meminta kesempatan kedua untuk kita bersama lagi tanpa adanya kontrak atau apapun. Hanya akan ada aku yang mencintaimu dan aku harap kau juga mencintaiku...
...Chia, …...
...Tunggu aku!...
...Aku akan menyelesaikan masalah ini secepat yang aku bisa dan aku akan menjelaskan semuanya kepadamu begitu aku kembali. Aku pasti akan menjemputmu kembali bersama dengan anak-anak kita....
...“Aku mencintaimu, Chiara Syafira!”...
...~ GLENN ALEXANDER AGRAHAM~...
Karena pesan itulah, Chia melalui hari-hari sulitnya dengan penuh sabar dan harapan. Dan karena pesan itulah, Chia melahirkan, merawat dan membesarkan ketiga anak kembarnya seorang diri hingga sampai saat ini. Sampai delapan tahun telah berlalu, tapi tiada satu pun kabar ataupun tanda-tanda bahwa Glenn akan menjemputnya kembali sesuai janjinya.
“Lihatlah, anak-anak kita bahkan sudah tumbuh besar dengan wajah tampan sama persis denganmu dan bahkan sama hebatnya sepertimu. Seakan hanya gen milikmu yang menurun kepada mereka, padahal aku yang mengandung, melahirkan dan membesarkan mereka. Tapi kenapa mereka malah mirip denganmu?”
“Andai saat ini kau di sini bersama kami, Glenn!”
“Aku sangat merindukanmu!”
“Mamah!”
Teriakan dari ketiga anak kembarnya seketika membuyarkan lamunan tentang pria yang menjadi sumber kerinduannya selama delapan tahun belakangan ini. Chia menampilkan senyuman manisnya ketika tiga bocah dengan wajah yang sangat menuruni sang ayah berlarian menghampiri dirinya.
“Ouh, kalian sudah pulang? Bagaimana dengan sekolahnya hari ini?” Itulah yang selalu akan Chia tanyakan setiap kali menyambut kepulangan ketiga putra kesayangannya dari sekolah. Tidak lupa sebuah pelukan hangat sebagai pengisi energi satu sama lain yang mampu meredakan rasa lelah dan letih mereka.
Namun, tidak seperti biasanya dimana ketiga putranya akan bersemangat menceritakan apa saja yang mereka lakukan di sekolah, kini ketiga putranya malah terlihat murung akan pertanyaan yang sudah biasa itu.
Chia yang menyadari kesedihan di wajah ketiga putra, sontak dia kembali memeluknya sembari berkata, “Apa terjadi sesuatu di sekolah hari ini, hmm? Bisakah kalian menceritakannya pada Mamah?”
Ketiga putranya masih memilih bungkam seolah ragu untuk mengungkap alasan kesedihannya. Chia yang melihat keraguan sekaligus kesedihan di wajah ketiga putranya, lantas meraih satu persatu tangan ketiga putranya menggenggamnya erat seakan memberikan keyakinan bahwa mereka bisa bicara terbuka dengan nyaman kepadanya.
“Katakan apa yang membuat ketiga putra Mamah yang tampan ini bersedih, hmm?” Chia berusaha membujuk putranya untuk mengatakan yang sebenarnya.
“Mah, kapan Papah akan datang menjemput kita!”
Akhirnya sang putra pertama, Kaisar Alexander Agraham mau mengutarakan perasaannya yang ternyata kembali menanyakan tentang keberadaan ayah mereka. Pantas saja ada keraguan di wajah ketiga putranya untuk mengutarakan isi hatinya, karena mereka tidak ingin membuat Mamahnya bersedih setiap kali mereka menanyakan keberadaan sang ayah.
“Bu Guru, meminta kami untuk datang bersama dengan Papah di hari Ayah nanti.” Sang putra kedua, Keenan Alexander Agraham lantas memberitahukan alasan mereka merasa bersedih.
“Kami tidak ingin para Paman yang datang seperti tahun-tahun sebelumnya. Bukankah Mamah bilang bahwa kami masih memiliki Papah? Lalu dimana Papah kami sekarang, Mah? Kenapa Papah tidak kunjung menjemput kita untuk kembali bersama.” Killian Alexander Agraham, sang putra yang lahir terakhir semakin mempertanyakan keberadaan Papah mereka.
Ya, Chia memang tidak pernah sekalipun menyembunyikan tentang siapa ayah dari ketiga anak kembarnya yaitu Glenn Alexander Agraham semenjak ketiga putranya mulai tumbuh dan mengerti segalanya. Akan tetapi, Chia selalu menyembunyikan fakta dimana bahwa keduanya telah memutuskan bercerai sebelum kepergiannya. Dia hanya bisa berharap bahwa surat perceraian yang telah dia tanda tangani itu tidak pernah sampai di pengadilan.
Untuk beberapa saat Chia tampak terdiam setelah mendengar setiap pertanyaan putranya. Andai saja dia mengetahui jawaban mengapa Glenn tidak kunjung menjemputnya, maka dia tidak akan kesulitan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bahkan selama delapan tahun telah berlalu Chia masih tidak mendapatkan kabar sedikitpun tentang Glenn, pria yang berhasil mengisi hatinya hingga saat ini sekaligus pria yang menjadi ayah dari ketiga anak kembarnya.
Bahkan Chia sendiri sudah menanyakan dan mencari tahu tentang kabar Glenn, tapi tidak mendapatkan hasil apapun seolah Glenn menghilang begitu saja bak ditelan bumi.
Chia hanya bisa memaksakan dirinya untuk tetap tersenyum sebelum berkata, “Sayang, Papah kalian adalah orang super sibuk. Dia memiliki banyak perusahaan besar yang harus dia urus. Mungkin—”
“Apa sebenarnya Papah sudah meninggalkan Mamah dan kita?” Pertanyaan Kaisar seketika membuat Chia terdiam, karena memang itulah yang Chia takutkan selama penantian panjangnya selama delapan tahun ini.
“Maaf, Mah! Kai tidak bermaksud menyakiti hati Mamah seperti ini.” Menyadari kesedihan di wajah sang Mamah tercinta, Kaisar pun segera meminta maaf dengan setulus hatinya.
“Tidak apa, Sayang! Perkataanmu juga tidak sepenuhnya salah,” ucap Chia semakin memaksakan diri untuk tetap tersenyum, meski hatinya terasa sakit.
“Mah, kenapa tidak kita saja yang menjemput Papah pulang? Setidaknya kita bisa menanyakan secara langsung kepada Papah mengapa dia tidak kunjung datang untuk menjemput kita di sini.” Perkataan Killian tidak ada yang salah dan Chia pun sudah sering memikirkan untuk melakukan hal itu berulang kali.
...Bersambung, .......
banyakin lagi atuh kak up nya dikit banget rasanya 🤭🤭✌️