Asslamulaikum, baca cerita baruku ya kak.
Jangan di bully ya kak, kalau tidak suka skip saja, atau tinggalkan jejak di kolom komentar, supaya saya tahu letak kesalahan saya, bukan di rating💗
Mengisahkan kehidupan Aisyah yang harus menikah dengan dirgantara, karena anak dari paman yang harusnya menikah dengan Dirga, tapi ternyata dia sudah punya tunangan, Dan Akhirnya Aisyah harus menggantikannya.
Bukan pernikahan yang seperti layaknya yang Asiyah hadapi, suaminya bertindak kasar pada Aisyah, dan dia memiliki kekasih yang cantik dan seksi. Setelah mertua Aisyah meninggal, suaminya menjual Aisyah kepada sorang pengusaha kaya yang mau menyuntikkan dana kepada perusahaan Dirga.
Siapakah pengusaha itu dan bagaimana kehidupan Aisyah selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
Anita marah besar dia berteriak memangil Leo, tapi Leo tetap cuek, tanpa tasa bersalah sedikitpun, dia duduk santai di salah satu kursi kosong.
"Hei lo, cleaning servis, ambilkan sepatu itu di tong sampah lo itu!" perintah Anita pada ibu itu. Dengan Segera ibu tadi mengambilkan sepatu Anita yang telah di buang ke tong sampah.
" bersihkan cepat!" Perintah Anita lagi.
Perempuan paruh baya tersebut seger mengambil tisu bersih dan mengelap, sepatu Anita sampai bersih, dia tidak mau membuat masalah lagi, daripada di pecat atau Di potong gaji.
Anita segera memakai sepatunya lagi dan menghampiri Leo, dan mengambil serta melempar map berisi dokumen Lamaran kerja nya.
"Kurang ajar, berani beraninya lo mengerjai gue, mana uang yang 500 lagi."Anita masih meminta uang Yang 500 ribu lainnya.
Leo masih duduk diam saja, dia tidak habis pikir bagaimana management perusahaan nya itu, dan bagaimana mereka merekrut pegawai di sana.
" Hei, mau melamar kerja saja songong lo telah mengusik gue, lihat saja nanti gue pastikan lo akan di tolak." ucap Anita.
Leo tetap diam saja dan mengambil kertas kertas yang berserakan di lantai, tanpa mempedulikan amarah Anita.
"Tuli lo ha." Bentak Anita.
"Sudah cukup marahnya, apa sebenarnya mau anda nona?" tanya Leo dingin, tatapan matanya tajam seperti seekor burung elang.
" Gu gue cuma mau meminta uang yang setengahnya lagi, sepatu ini harganya 1 juta."Jawab Anita, tidak sekeras yang tadi.
" Apa yang harus saya ganti, bukannya sepatu anda utuh, kotor pun tidak dan anda sudah. beruntung 500 ribu." Jawab Leo.
"Tapi.." belum selesai Anita bicara Leo sudah memotongnya.
"Saya akan berikan yang 500 lagi, tapi dengan syarat, lepas dan buang sepatu anda ke tong sampah itu!" Leo menunjuk ke arah tong sampah itu lagi.
"Lalu gue pakai apa dong?" heran Anita.
"Pakai uang satu juta itu, bisa di bilang saya beli sepatu anda, dengan harga 1 juta, dan otomatis sepatu itu sudah menjadi milik saya, tapi kenapa anda pakai lagi, dan asal anda tahu nona, berarti anda tidak lebih dari seorang pemulung, mengambil kembali sampah yang sudah di buang."Jawab Leo dengan tegas, bahkan nada suaranya sangat mengintimidasi.
Anita jdi takut sendiri dan tidak mau jika bekerja dengan telanjang kaki, lalau dia pergi masuk ke dalam ruang kaca, tanpa berbicara sepatah katapun.
" Huuuu." suara riuh penonton yang ada di sana.
"Good job Bro, lo sudah membuat sekretaris sombong itu bungkam, dari tadi dia mencari cari kesalahan kami, tadi sudah ada 3 orang yang di usirnya, cuma lo doang yang berhasil lolos."Jawab seorang pemuda yang merupakan pelamar kerja seperti dia.
" Thank bro, orang sombong seperti itu patut di prank juga." Jawab Leo.
" Tapi hati hati, dia pasti mempersulit dirimu nanti." Pemuda bermana Agung itu mengingatkan Leo, kalau Anita pasti dendam pada Leo.
" Itu biasa di dunia ini hidup pasti ada trik dan intriknya, kita lihat saja berapa lama lagi mereka aka bertahan dengan kesombongannya." Jawab Leo.
"Wah filsafat lo keren bro, kenalkan nama gue Agung, baru di pecat dari sebuah perusahaan Kontruksi karena kejujuran gue." Jawab Agung dengan jujur tapi Leo kira bercanda.
" Sial lo, ah yang bener berarti perusahaan bos lo itu ndak beres." Jawab Leo.
" Mungkin, gue melaporkan penyelewengan Dana, sebuah perumahan yang sedang di garap, eh malah langsung di pecat oleh direkturnya." Jawab Agung.
" Sabar bro, moga moga aja lo bisa di terima di sini, gue Wira." Leo mengenalkan dirinya dengan nama tengahnya.
Mereka asyik mengobrol sambil menunggu antrian. Banyak pelamar yang keluar dengan muka masam.
"Sial, apakah semua perusahaan besar akan seperti ini cara kerjanya, mereka pakai uang pelicin juga."Kesal seseorang.
" Eh mas, kenapa lesu begitu?" Tanya Leo.
" Masak, melamar sebagai staf biasa saja harus pakai uang pelicin dulu baru di wawancarai, bagaimana bisa mereka mendapat karyawan yang bagus kalau caranya begini." Jawab Dimas.
"Maksudnya harus nyogok dulu begitu, aturan darimana ini." Jawab Leo.
"Iya mas, lihat kebanyakan di tolak hanya yang punya uang doang yang bisa bekerja di sini, semakin banyak uang yang di keluarkan, maka semakin besar peluang di terimanya.Jawab Dimas dan diiyakan oleh yang lain. yang sudah masuk me dalam sana.
" Tunggu sebentar kalian jangan kemana mana, ini tidak boleh di biarkan, perusahaan akan hancur kalau pegawainya gila seperti ini, kalian jangan pulang dulu, oke." Pinta Leo pada mereka lalu dia masuk ke dalam bersama beberapa pelamar lainnya.
" Perkenalkan saya Doni, saya kepala HRD di perusahaan ini, sebelum wawancara di mulai saya akan sampaikan sedikit pengumuman dari direktur personalia, bahwa kakak kakak, dan adik adik semua sebaiknya menyetor dulu sejumlah uang sebagai administrasi dalam pelaksanaan wawancara hari ini." kata Doni.
" Berapa yamg harus kami keluarkan?" Tanya Leo.
"Minimal 3 juta rupiah, jangan khawatir uang 3 juta itu tidak ada apa apanya jika kalian di terima, gaji di perusahaan ini sangat besar, bahkan dia atas upah minimum, jdi dalam waktu tidak sampai satu bulan sudah akan tergantikan." Kata Doni lagi.
Anita menarik narik ujung jas Doni dan memberitahu kalau Leo beru saja membuli dia. " Mas cowok itu tadi yang sudah mengerjai ku, dia sangat sombong." Bisik Anita.
" Tenang, lihat saja apa yang akan aku lakukan nanti." Jawab Doni
" Kalau tidak di terima apakah uangnya akan di kembalikan?" Tanya Leo lagi
" Maaf, uang yang sudah kembali sudah masuk di kas, jadi Tidak bisa diambil lagi."Jawab Doni.
" Kas apa, kas pribadi apa kas perusahaan?" tanya Leo lagi.
"Tentu saja kas perusahaan." Jawab Doni.
" Bukannya ini perusahaan besar, namanya saja star artinya bintang, pasti menjadi bintang, lalu cabangnya juga di mana mana, kenapa memakan uang para pelamar kerja, apa masih kurang dana.?" Sindir Leo.
" Kau berani beraninya kau menghina perusahaan ini, jangan salah, perusahaan ini dulu pusatnya ada di Amerika, bahkan pemiliknya masuk ke jajaran orang kaya di dunia, mana mungkin kekurangan dana." Jawab Doni tidak terima dengan pernyataan Leo.
Polda institusi dan Kapolda adalah kepala institusi...
hanya otor yg tau 🤭