Alicia yang hanya seorang Anak Angkat tak pernah menyangka jika pertemuan tak Terduga antara dirinya dengan Seorang CEO benar-benar merubah jalan hidupnya
Demi Balas Budi Pada Orang Tua Angkat Yang Telah Merawatnya, Alicia terpaksa Menemani Rekan Bisnis Ayah Angkat nya. Namun, Takdir Berkata Lain, di saat yang Sama dia Bertemu dengan Seseorang yang Berujung sebuah tragedi tak terduga dan membuat status nya pun berubah dan hidupnya kian semakin sulit.
masalah dan kebahagian datang silih berganti, alicia pun harus kuat menjalani itu bersama dengan keluarga barunya.
Apakah Tragedi tak terduga itu ?
dan masalah apa yang terus menerpa alicia dan keluarga barunya ?
dan Bagaimanakah Akhir hidup dari Alicia ?
Akankah Takdir Alicia akan berakhir Bahagia ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azzahra1206, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jurus kemoceng Mama
Raka dan Alicia berjalan masuk ke dalam mansion Hadi Wijaya, Alicia sebenarnya sudah menolak untuk pulang ke sini, tapi Raka mengatakan jika Mamanya sudah menyiapkan semua untuk kedatangan Alicia dan kedua bayinya itu. Alicia pun merasa tidak enak jika mengecewakan Pak hadi dan bu mona.
" Selamat datang kakak ipar dan keponakan auntie.. " seru Risya saat melihat Raka dan Alicia berjalan masuk sembari menggendong faiz dan faizza. Risya langsung memeluk Alicia dan menciumi keponakannya itu
Alicia tersenyum dan membiarkan Risya menciumi wajah faiz dan faizza.
" berhenti mencium nya, bedak di wajahnya hilang nanti. " ucap Raka
" biarin, aku udah beliin banyak tuh dikamar, iya kan sayang nya auntie ?" sahut Risya.
" cucu oma udah datang ya,, " ucap bu mona yang baru turun dari tangga bersama pak hadi.
Alicia menyalami kedua orang tua Raka itu, bu mona lalu mengambil faiz yang sedang Alicia,
" ayo kita ke kamar sayang, oma udah siapin kamar buat kalian..." ucap bu mona
" ikutlah dengan Mama," ucap Raka pada Alicia
Alicia hanya mengangguk lalu mengambil faizza dari gendongan Raka dan berjalan menyusul bu mona, sementara jimmy menyusul sambil membawa barang-barang Alicia.
Raka bergabung dengan pak hadi dan kedua adiknya di ruang keluarga. Raka langsung duduk bersandar dan memijat pelipisnya.
" kau kenapa kak ?" tanya Arsya
" aku sedikit pusing " jawab Raka
" perlu kupanggilkan dokter ?" tanya Arka
" tidak usah, mungkin aku hanya kurang tidur, setelah ini aku akan langsung pergi tidur saja. " sahut Raka
" memang begitu jika punya bayi, waktu tidur jadi berkurang, Papa juga begitu saat menjaga kalian dulu. jadi Raka nikmati saja ya. " ucap Pak Hadi
Raka hanya mengangguk lalu memejamkan matanya.
...****************...
Sementara Alicia dibawa masuk ke kamar Raka yang sudah diubah menjadi kamar yang lebih ceria, box besar untuk kedua bayi nya pun berada di kamar itu, ditambah dengan boneka dan berbagai macam mainan benar-benar merubah dekorasi kamar Raka yang tadinya sangat klasik itu.
" ini kamar kalian, sebenarnya ini kamar Raka, mama sengaja mengubahnya seperti ini. tadinya mama pikir ingin membuatkan kamar khusus untuk faiz dan faizza, tapi mengingat usia mereka yang masih sangat kecil, sebaiknya mereka tidur 1 kamar saja dengan kalian. sebelum kalian menikah, Raka bisa tidur di kamar adiknya atau diruang kerja nya. tenang saja. " ucap bu mona
" terimakasih dan maaf sudah merepotkan Mama" ucap Alicia.
" Mama tidak merasa direpotkan . malah mama senang melakukan nya, ini kan untuk cucu-cucu mama, iya kan cucu-cucu oma .. " sahut bu mona sembari bermain-main dengan cucunya yang sudah berbaring di dalam box mereka.
" Alicia, apa Raka sudah melamarmu ? " tanya bu mona
Alicia mengangguk
bu mona terlihat senang.
" apa yang dia berikan padamu ? hmm? cincin ? mana cincinnya? kamu sudah menerima nya kan nak ?" tanya bu mona beruntun
" pak Raka mengatakan ity di rumah sakit kemarin malam, dan aku belum menjawabnya " sahut Alicia
" hanya mengatakan nya saja? tanpa cincin atau bunga ??" tanya bu mona
Alicia menggeleng
sementara Risya menepuk jidat nya
Kulkas Berjalan satu itu
" aku tidak perlu hal seperti itu ma, Pak Raka tulus padaku dan anak-anak , aku sudah sangat bersyukur " sahut Alicia
sementara bu mona terlihat kesal
" bocah tengil satu ini, meminta seorang wanita untuk menikah dengan nya tanpa memberi cincin ataupun bunga ? awas aja kau ya bocah tengil, habis kau di tangan Mama !" ucap bu mona kesal
Alicia bingung melihat reaksi bu mona yang terlihat kesal.
" Kau tunggu disini, biar mama habisi bocah tengil itu " ucap bu mona lalu berjalan keluar. di luar dia bertemu dengan bi inah yang sedang membersihkan lemari hias.
" bi, pinjam kemoceng nya " ucap bu mona
" buat apa nyonya ? nyonya mau membersihkan apa ? biar bibi saja. " ucap bi inah
" pinjam saja bi, saya mau membereskan bocah tengil satu itu " ucap bu mona lalu mengambil kemoceng dan berjalan ke arah tangga.
" RAKA HADI WIJAYA...!!! DASAR BOCAH TENGIL KAMU YAA !" teriak bu mona dari lantai atas dan berjalan turun
sementara Raka yang baru tertidur langsung beranjak bangun karena terkejut. begitu juga dengan pak Hadi dan kedua anaknya itu
Alicia dan Risya pun langsung berlari keluar mendengar teriakan bu mona yang memanggil Raka.
Raka pun berdiri mendekati mamanya
" ada pa ma ?" tanya Raka
tanpa babibu, bu mona langsung memukuli anak nya itu dengan kemoceng berkali-kali.
Pak hadi dan kedua anaknya langsung terkejut dan berdiri. pak hadi mencoba mendekat dan membantu putra nya itu.
" awww ma, sakit..sakit..ada apa ma ? kenapa aku dipukuli begini ?? " tanya Raka mencoba menghindari pukulan kemoceng dari mamanya
" dasar bocah tengil, memangnya kamu pikir Alicia itu apa, seenak dengkulmu meminta nya untuk menikah dengan mu. kau melamar orang atau melamar patung hah ? " hardik bu mona sambil terus memukuli Raka
" Mama, mama tenang dulu ma..kasian tu Raka, ini ada apa, bilang baik-baik mama, ini kemocengnya disimpen dulu. " ucap pak hadi
" Papa diem. mama belum selesai ngasih bocah tengil ini pelajaran.. " sahut bu mona sambil terus memukuli Raka
Alicia dan Risya yang baru turun langsung terkejut melihat Raka dan bu mona sedang kejar-kejaran diruang keluarga, Raka terus berusaha menghindari pukulan kemoceng dari bu mona.
Alicia pun langsung berlari mendekati bu mona dan Raka.
" Ma, ini salah paham ma. pak Raka gak salah kok.. lagipula gak ada yang salah kan ma, pak Raka baik kok sama Alicia, sama faiz dan faizza juga, " ucap Alicia sambil berdiri di hadapan Raka.
" Minggir sayang, biar mama pukul bocah itu " ucap bu mona
" Mama, bicara baik-baik saja ya ma, kasian pak Raka, 2 hari ini dia kurang tidur karena menjaga Faiz dan Faizza dirumah sakit, kalo mama pukuli begini, yang ada pak Raka nanti jadi tambah sakit. kemoceng nya di taruh dulu ya mama," ucap Alicia sembari mengambil kemoceng ditangan bu mona, bu mona pun menurut dan melepaskan kemoceng itu.
Alicia pun berbalik dan melihat Raka yang sedang meringis di belakang nya .
" bapak tidak apa -apa ? " tanya Alicia
Raka hanya menggeleng. Alicia membantu melihat lengan Raka, terlihat sedikit kemerahan.
" tidak apa-apa, Mama tidak terlalu kuat memukulku tadi. " ucap Raka.
Alicia pun menenangkan bu mona yang terlihat masih kesal.
...
" ya kan aku kemarin memang gak ada persiapan ma, semuanya mendadak ma, jadi belum sempat membelikan apapun. " ucap Raka membela diri saat di eksekusi oleh pertanyaan dari mamanya.
Risya menepuk jidatnya saat melihat kelakuan kakak sulungnya itu
" ah kak Raka, gak ada romantisnya sama sekali, setidaknya beliin coklat kak, masa mau melamar cuma modal omongan doang. " sahut Arsya
Raka memberikan tatapan membunuhnya pada Arsya, dan sontak saja Arsya langsung terdiam sementara Arka menahan tawanya
" tuh.. Adik kamu yang masih kecil aja tau masalah begituan. " sahut bu mona
Raka hanya diam , sedangkan Alicia hanya menunduk diam.
" sekarang bagaimana? udah kamu beliin sesuatu buat Alicia " tanya bu mona
Raka hanya diam dan menatap mamanya.
" belum ma " jawab Raka
" RAKA !!!!" pekik bu mona
" Kemoceng mama tadi mana ??" tanya bu mona.
...****************...