NovelToon NovelToon
Pria Miliarder Berhati Dingin Itu Suamiku

Pria Miliarder Berhati Dingin Itu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Time Travel
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sayida

Zayana, seorang aktris papan atas, ia mengalami kecelakan pada saat ia syuting di sebuah film aksi. secara dia merupakan seorang yang sangat profesional, ia dengan beraninya melakukan aksi berbahaya yaitu terjun dari sebuah gedung yang sangat tinggi. Sayangnya tali yang menahan beban tubuh Zayana tiba-tiba terputus begitu saja. dan langsung tubuh Zayana jatuh bebas dan tidak bisa di selamatkan lagi. Zayana mati di tempat pada saat itu juga.

dikarenakan Zayana memiliki Bakat yang hebat dan sebuah keburuntangan yang tak terbatas. ia bertransmigrasi dan hidup kembali ke dalam tubuh gadis di dalam buku novel yang terakhir ia baca sebelum ia mati. Ia menjadi pemeran pembantu dan hanya di Episode 5 di akan mati karena kebodohanya sendiri. dia bunuh diri karena pria yang ia cintai memiliki kekasih lain dan suaminya yang di jodohkan paksa tak pernah ia lihat sekalipun itu selalu mengabaikanya.

bahkan matipun tidak ada yang memperdulikannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

Pagi hari yang cerah, orang-orang di rumah Desmond harusnya sudah bangun dan beraktivitas dengan sangat baik. Namun saat ini mereka semua sedang tertidur pulas. Bahkan bibi kepala pelayan tidak ada waktu untuk menyiapkan sarapan untuk tuan di rumahnya melainkan memesan online sarapan tersebut dan kembali tertidur.

Namun tidur mereka tidak lama, mereka terbangun pada saat mendengar suara nyaring seorang wanita yang datang dengan ke rumah Ziven Desmond.

"ADA APA INI! KENAPA RUMAH CALON SUAMIKU SANGAT SURAM DAN TIDAK ADA YANG MENYABUT KEDATANGANKU! HELLO....!!! APA ADA ORANG DI RUMAH! HELLOOOO....!teriak seorang wanita bernama Ruby Chellsy, wanita yang seumuran dengan Jenna, ia merupakan sahabat Ziven, atau bisa di bilang ia merupakan wanita yang bisa mengerti ziven yang introvert sedangkan dia yang extrovert membuat dia dan Ziven menjadi sahabat.

"Nona Ruby? Selamat datang"tiba-tiba saja dari dapur ia di sambut oleh bibi kepala pelayan, yang masih mengantuk dan rambutnya sedikit berantakan.

"hey...! Dimana Ziven? Bukankah ini sudah jamnya untuk sarapan?, aku ingin makan bersamanya, dimana dia?"tanya Ruby tiada henti.

"ah Tuan sepertinya masih tidur nona Ruby, nona bisa tunggu di ruang tamu sebentar"jawab bibi pelayan.

"CK! Baiklah... Aku tunggu, cepat bangunkan anak itu! Sebelum aku sendiri yang akan membangunkannya"

Bibi kepala pelayan yang mendengar itu, ia hanya terdiam ia merasa bahwa Ruby ini terlalu berlebihan, ia menganggap dirinya itu nyonya rumah, yang seenaknya menyuruh dan memerintah mereka.

Beberapa jam kemudian, ia menunggu Ziven yang tak kunjung menemuinya. Ia sudah mulai lapar karena pada saat itu ia belum sarapan samasekali.

"ck apa Ziven bersiap selama ini! Aku sudah sangat lapar"dengusnya kesal, tapi belum ia pergi untuk melihat Ziven di kamarnya, ia di kejutkan oleh Jenna dan Lennox yang baru keluar dari lift, ingin menuju ke tempat makan untuk sarapan. Saat mereka keluar mereka saling berdorong-dorongan hingga Lennox tersungkur di depan Ruby.

"LENNOX! hey! Wanita jahat! Berani sekali kamu mendorong adik iparku! kamu bukannya sudah bercerai dengan Ziven! Kenapa kamu ada disini!"teriak Ruby kepada Jenna, Jenna masih dengan wajah ngantuknya, mencoba memfokuskan pandangannya untuk memperhatikan Ruby.

"siapa yah?"tanya Jenna dengan suara berat karena baru bangun tidur.

"HUAAA... Jen ini Ruby, sahabatnya kakak"ucap Lennox sambil menguap.

"yaampuun Lennox! Kenapa kamu begitu baik kepadanya, bukankah kalian tidak seakrab ini"Lirih Ruby mendekati Lennox dan mencoba merapikan rambut dan baju Lennox yang terlihat berantakan itu.

"aaah lepaskan saya. kita juga tidak terlalu dekat, Jen aku ke kamar ku dulu yah.. Kamu bisa ke kamar tamu jika ingin bersih-bersih, tanyakan saja ke bibi"seru Lennox pergi begitu saja setelah menghempaskan tangan Ruby darinya.

"oke!, bibi... Kamu dimana..."teriak Jenna mencari bibi pelayan dan meninggalkan Ruby yang masih terdiam membatu di tempat dengan wajah yang memerah karena menahan malu.

Ia melihat Jenna yang terlihat sangat akrab dengan orang-orang rumah yang sudah dia incar dari lama membuatnya menyimpan dendam di hatinya. Ia dengan kesal langsung naik tangga pergi melihat Ziven. Ia ingin mengadukan semuanya ke sahabatnya yang selalu mengerti tentangnya itu.

Sesampainya Ruby di kamar Ziven. Ia dengan tergesa-gesa langsung membuka pintu kamar Ziven. Dan terlihat Ziven sedang tertidur pulas dengan hanya menggunakan celana pendek. Dada bidang dan putih Ziven terlihat jelas oleh Ruby.

Ruby menalan liurnya dengan kasar, bola mata Ruby membesar, tapi dengan cepat ia menepiskan semua pikiran kotornya. Ia menghela nafas panjang dan membuat dirinya terlihat biasa saja di hadapan pria seperti Ziven. Ia berjalan ke arah Ziven dan langsung menganggunya.

"Ziveen bangun! ini sudah jam 9! Apa kamu tidak ingin bekerja lagi!"teriak Ruby sambil mengambil bantal kepala yang digunakan Ziven dan langsung melayang pukulan ke badan Ziven menggunakan bantal tidur itu.

"BANGUN ZIVEN DENSMOND! KAMU MENGABAIKAN PESAN KU DAN SEKARANG KAMU TIDAK MENEMUIKU DI PAGI HARI. BANGUN!!!"teriaknya lagi sambil memperkuat pukulan bantalnya di badan Ziven.

"akh! berhenti memukul tubuhku Ruby. Aku sudah bangun"ketus Ziven, langsung merebut bantal dari tangan Ruby dan langsung terduduk dengan wajah yang masih mengantuk.

"haah.. Apa yang membuatmu datang kerumahku pagi-pagi ini?"tanya Ziven langsung berdiri dari tempat tidur dan berencana untuk mandi.

"huh! Jika aku tidak datang, aku tidak akan bisa melihat hubungan mu dan mantan istrimu sepertinya membaik"lirih Ruby dengan nada kesal, ia duduk di kasur Ziven sambil menyilangkan kedua tanganya ke dada dan melihat ke arah Ziven yang sudah berlajan menuju kamar mandinya.

"Keluar lah dulu, kita akan bicara nanti selepas aku mandi"pungkas Ziven langsung masuk ke kamar mandi yang berada di kamarnya. Meninggalkan Ruby yang sedari tadi diam-diam tersipu malu melihat tubuh Ziven yang gagah dan berbidang itu.

...----------------...

Waktu menunjukan 10.20 pagi, Mereka semua sudah berada di meja makan, untuk sarapan yang terlewatkan itu. Jenna dan Lennox duduk berdampingan, Ruby duduk bersebelahan dengan Jenna, dan seperti biasa Ziven duduk menghadap mereka bertiga sebagai kepala di rumah itu.

"Ziven mau aku bantu tuangkan kopimu?"tanya Ruby penuh perhatian, sambil melirik ke arah Jenna yang sedang menikmati makanannya tanpa memperdulikan kedekatan Ruby dan Ziven.

"baiklah, terima kasih Ruby"ucap Ziven.

"sama-sama.., Jadi apa sekarang aku bisa tau kenapa mantanmu ini berada di rumahmu?"tanya Ruby langsung to the poin.

membuatnya dilirik oleh Jenna dan Lennox berbarengan. "emangnya kenapa sih! Kan ini rumah kakakku, bukan rumahmu! Terserah mau Mantan atau pacarnya tinggal itu bukan urusanmu!"ketus Lennox merasa kesal akan pertanyaan dari Ruby.

"Len! Jangan membentak Ruby seperti itu, ia hanya bertanya"bela Ziven. "aku membawanya ke rumah karena ada urusan bisnis. Kita berdua akan pergi ke luar kota untuk menggantikan kakekku menandatangani kerja sama kerja, dia ku bawa ke rumah karena ada yang harus kita siapkan bersama-sama sebelum berangkat lusanya"jelas Ziven kepada Ruby.

"APA!? Ah bagaimana bisa hanya kalian berdua yang pergi? Dan kenapa harus dia sih? Kan ada aku zivenn... aku tidak mau tau, pokoknya aku juga harus pergi bersamamu"tegas Ruby kepada Ziven.

"dih! menurutmu dia kenapa Jen! Gatel bukan yah?"sarkas Lennox mencoba mengajak Jenna untuk berbicara dengannya.

"pfft... Bisa jadi"balas Jenna merasa lucu dengan pertanyaan Lennox yang spontan itu.

"ZIVEN...! ADIKMU INI SUDAH KELEWATAN. IA BERANI MENGATAI KU!"teriak Ruby tidak terima.

Membuat Jenna dan Lennox sontak langsung menutup kuping mereka.

"aaah sial! kamu membuat telinga ku sakit dan menghilangkan nafsu makanku. Diamlah gadis! Sebelum piring ku ini melayang di wajahmu"ancam Jenna mulai merasa kesal.

"Hahahaha! Kamu cemburu!? Hey wanita jahat! Aku kasih tau ke kamu ya! Jangan coba-coba untuk mengambil hati Ziven kembali! kamu sudah dicampakan olehnya jadi jangan berharap la_"

_PRANG!

Belum Ruby selesai berbicara, benar saja, piring yang digunakan Jenna untuk menaruh rotinya kini sudah pecah di kepala Ruby dengan kuat. Membuat Lennox dan Ziven berdiri kaget dari kursinya.

"RUBY!"teriak Ziven kaget tak percaya. Apalagi saat ia melihat daras segar mengalir dari kening Ruby.

...****************...

...Bersambung...

1
Armyati
Wkwkwk 😂😂🤭 ayo lannjjuuuttttt lagi kak 😍🙏 semangat semangat 💪💪
Armyati
laannjuutttt lagi kak 😍🙏 semangat semangat semangat 💪💪💪
Armyati
mkcieh upnya😍 lannjjuuuttttt kakkk 🙏 semangat semangat 💪💪💪
Armyati
lannjjuuuttttt lagi kak 😍🙏 semangat teruussss 💪💪💪
Armyati
lannjjuuuttttt kakkk 😍🙏🙏 semangat semangat semangat 💪💪💪
Zulfan Hadi
lanjut .
Salsabila Arman
lanjut
Ida Rohani
😍next😘
Ida Rohani
up lg
Ida Rohani
,😅🤣😂rasain nah bikin tu bikin kesel aja😎d hajar kn lanjut lagi thor semangatnya terus ya
😍😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!