Kirana seorang gadis yang tertukar saat bayi di sebuah Rumah sakit. Dia berakhir di panti asuhan yang akhirnya di temukan keluarganya dan di bawa kembali ke Rumah keluarga kandungan nya. namun Karena keluarga lebih mencintai gadis yang palsu, akhirnya dia tak di anggap . usaha dia untuk mendapat cinta dari keluarga ternyata Sia- sia. dan akhirnya diapun mati menggantikan sang Kakak yang hampir terbakar di dalam mobil . Namun ternyata semua pengorbanan nya sia- sia belaka . saat dia mendengar sang Kakak tertua berkata.
"Kau tidak apa- apa Leo..."
"Tidak kak...tapi Kirana ada di dalam mobil..." jawab kakak kedua.
"Tidak masalah , lebih baik dia mati dari pada jadi beban kita...asalkan bukan Jeni yang di sana..." ucap sang Kakak tertu. mendengar ucapan tadi. hati Kirana bagai di tikam belati.
"Begitu hinakah hidupku Tuhan... andai kau beri aku kesempatan untuk hidup lagi. tak akan kusia- siakan hidupku untuk mendapatkan kasih sayang mereka. Dan Tuhan maha adil. dia di lahirkan kembal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERTEMU KELUARGA BOS DION.
Percakapan mereka terhenti saat mereka pendengar salah satu murid menanyakan soal yang tidak jelas bagi dia .Guru Song lalu mendekati murid yang bertanya. Dan menjelaskan apa yang dia tanyakan. Namun Reza yang melihat Kirana telah keluar lebih dahulu, sedangkan dia baru bisa menyelesaikan 70 % dari soal yang harus dia kerjakan, membuat dia mencibir dalam hati.
"Dasar gadis bodoh. Mana bisa dia mengerjakan soal dengan benar, bisa - bisanya dia sudah selesai. Sedangkan aku saja baru separuh lebih mengerjakannya... Ejek dia dalam hati .
Namun saat dia melihat lembar jawaban Kirana di lihat oleh kedua guru pembimbing mereka . Terlihat mereka dengan serius melihat lembar jawaban milik Kirana, setelah mereka melihat cukup lama, terlihat mereka berdua berpandangan lalu mereka tersenyum gembira.
"Apa itu..apakah jawaban Kirana benar semua... stupid..apakah kau Bodoh Reza...mana mungkin Dia bisa sepandai itu hanya dalam beberapa hari saja..." seru Reza dalam hati. dia mengumpati kebodohannya . Lalu Dia melanjutkan mengerjakan soal di depannya. Sedangkan Shen Yue yang sudah berada di jalan menuju Apartemennya terhenti saat melihat kecelakaan dipersimpangan jalan dekat apartemen nya. Terlihat motor bertabrakan dengan motor lain dari arah berlawanan. Dan salah satu korban membawa anak kecil. Dengan cepat Kirana berlari menolong wanita yang membawa bayi. Setelah memberi pertolongan pertama, Kirana segera menelfon ambulance .Sambil menunggu ambulance datang, Kirana menolong korban yang lain. Tak berapa lama Akhirnya ambulance datang juga . Setelah membantu mereka, Kirana baru kembali ke Apartemen nya. Dan saat dia melihat jam di pergelangan tangannya, betapa kagetnya Kirana . sebab waktu sudah menu jukkan pukul 2 : 35. Dengan cepat dia lari ke kamar mandi. hanya lima menit kirana sudah keluar dari kamar mandi
Kirana segera bersiap- siap pergi ke Bandara. Namun waktu yang di butuhkan sampai kebandara paling cepat 15 menit. Sedangkan sekarang jam tiga kurang dua puluh menit.
"Waah bagai mana ini..." batin Kirana sambil memakai celana panjang . setelah memakai kaos dan mengikat rambutnya menjadi ekor kuda, Kirana segera keluar dan berlari kearah lift dengan cepat. Sebenarnya dia tidak ingin membawa mobilnya, namun ketika sampai di bawah waktu tinggal 13 menit lagi. Akhirnya dia dengan terpaksa naik mobil mewah itu. Setelah keluar dari gerbang apartemen , Kirana memacu mobilnya dengan kecepatan tinggal untung saja jalanan sepi . ketika sampai di bandara , Kirana melihat jam tiga kurang dua menit. Dengan cepat Dia memarkirkan Mobil merahnya. Dan dengan berlari dia masuk kedalam Bandara Jianing . Bandara Jianing merupakan bandara terbesar di Kota Linshan.
Masih dengan nafas ngosngosan Kirana sampai di pintu keluar Bandara . Untungnya pesawat dari Negara I belum mendarat. Namun lima menit kemudian, pesawat itu tiba. Kirana segera bersiap menyambut keluarga angkatnya. Dan saat penumpang sampai di jalan keluar, Kirana yang memegang Ponselnya mendengar nada dering dari Ponselnya. Dengan cepat dia melihat si penelfon. Benar saja , Terlihat Bos Dion tertulis di layar ponsel. Namun sebelum menjawab panggilan, Dia melihat wajah Pria paruh baya yang tuju tahun lalu pernah dia lihat, walaupun sekarang sudah agak tua. Pria itu terlihat sedang menelfon. Dan di samping Pria itu terlihat wanita paruh baya yang terlihat Cantik. Dan di belakang mereka Dua pria tampan terlihat berdiri dengan gagah. Perlahan Kirana menerima panggilan itu.
"Halo..papa..." ucap Kirana pelan ada debaran di hatinya. Keluarga ini yang akan menjadi keluarganya sekarang .
"Sayang...kau di mana...pesawat kami sudah mendarat..Hey...apakah kau sudah berada di bandara...?" tanya sang Papa angkat saat dia mendengar pengeras suara yang terdengar dari ponsel Kirana.
"Papa.. Aku ada di dekat Papa...Menghadap lah ke arah kiri papa , 45 derajat Pa.. Kirana ada di sana memakai baju Kuning dan memakai topi..." ucap Kirana .
Seketika tuan Dion melihat kearah yang di katakan Kirana. Betapa kagetnya dia...dia melihat seorang gadis sangat muda dan sangat cantik sedang menerima telfon dan menatap kearahnya sambil tersenyum.
"Kau...kau Ak...?" ucap Tuan Dion tak percaya. Dia tak percaya ternyata gadis yang di buang oleh keluarga merupakan gadis yang teramat cantik. Bagaimana bisa gadis yang sangat cantik ini tidak di ingini Oleh keluarganya.
"Apakah aku terlalu jelek hingga papa angkatku juga tak menginginkan aku..?' goda Kirana . Seketika tuan Dion menutup Telfonnya. Dia berjalan kearah Kirana yang juga berjalan kearah mereka.
"Nak...kaukah itu...?" ucap Tuan Dion memastikan.
"Benar Pa...ini Ak..." ucap Kirana haru. Seketika Tuan Dion memeluk Kirana yang membuat Sang Istri dan Putranya kaget. Kirana merasakan kehangatan mengalir dalam hatinya. Tak berapa lama, tuan Dion melepas pelukannya. Terlihat dia juga meneteskan air mata haru seperti Dia.
"Ternyata Putri Papa sangat cantik..Ma.. Lihatlah dia.. ini putri kita..." ucap Tuan Dion. Melihat gadis yang di peluk sang Suami ,Nyonya Irine ikut terharu. Dia tak menyangka kalau gadis yang mereka angkat sebagai Putri mereka ternyata sangat cantik dan imut.
"Kau Ak putri kami..?" ucap Nyonya Irine haru .
"Iya Ma...ini Ak Putri Mama....Apakah boleh Ak memeluk Mama..." ucap Kirana yang terharu melihat tatapan lembut dari seorang Ibu. Mendengar ucapan Kirana, nyonya Irine langsung merentangkan tangannya . Terlihat keharuan di wajah cantiknya. dan Kirana segera memeluk wanita paruh baya yang ada di depannya. Tanpa terasa air mata mengalir di pipinya. Begitu juga dengan nyonya irine.
"Kau sangat cantik Nak..." ucap nyonya Irine sambil memandang wajah Kirana .
"Trimakasih Ma... mama juga..." ucap Kirana sambil tersenyum haru .
"Ma..Inikah adik angkat kami..?" sebuah suara membuat nyonya Irine melepas pelukannya pada Kirana . Dia memandang kedua Putranya.
"Benar.. Dia Putri Mama dan adik kalian.." ucap Nyonya Irine.
"Adik kecil...aku William putra pertama Papa Dion, boleh aku memelukmu...?" ucap Max William lembut.
"Tentu saja boleh kak...." ucap Kirana sambil merentangkan tangannya , William segera memeluk Kirana .
"Aku tidak menyangka kalau adikku sangat Cantik..." ucap William.
"Dan aku Max Luis kakak tertampanmu. Sebenarnya kau lebih cocok jadi Kekasihku dek..." ucap Pria tampan di sebelah William. Dan pukulan ringan mendarat di kepalanya. Dan itu di lakukan sang Ayah .
"Dasar Play Boy..." ucap tuan Dion sambil memukul kepala Luis.
"Auu...Sakit pa..aku hanya bercanda.." ucap Luis. Dan Kirana tertawa melihat tingkah Kakak barunya .
"Awas kalau kau macam- macam.." ucap tuan Dion.
"Mana mungkin Pa... Aku tidak akan membuat adik kecilku takut padaku. Aku sangat bahagia memiliki adik yang cantik seperti Ak. Dan aku akan membanggakan pada Lexsi yang narsis itu.." ucap Luis.
Yang di maksud Lexsi adalah Putra dari sang Bibi yang sekarang akan mereka datangi.
"Adik kecil..boleh Kakakmu ini memelukmu..?" tanya Luis.
"Tentu Kak.. Aku bahagia karena sekarang aku juga memiliki Kakak.." ucap Kirana.
"Ya sudah ayo kita pulang terlebih dahulu. besok sore kita pergi kerumah Bibi...." ucap Tuan Dion.
Dan saat mereka sampai di pintu keluar, supir tuan Dion menghampiri mereka . Ketika mereka berada di parkiran Bandara, Kirana Berkata.
"Pa.. Kirana tadi membawa mobil sendiri ..." ucap Kirana.
"Kau punya mobil...?" kata tuan Dion.
"Seseorang kalah taruhan denganku..." ucap Kirana. Dia tak mau berbohong pada keluarga barunya.
"Kau berjudi nak....?" tanya tuan Dion kaget.
"Tidak seperti yang ada di fikiran Papa.." ucap Kirana. Dia lalu menceritakan kita dia mendapatkan mobil. Mendengar itu, terdengar tawa dari kedua kakaknya.
"Bagus dek...kau hebat..Kau telah menolak dan Dia memaksa, ya sudah itu rejekimu..." ucap Luis di sela tawanya.
"Lalu di mana mobilnya...?" tanya Luis lagi.
"Itu yang berwarna merah..." ucap Kirana sambil menunjuk mobil merahnya yang mengkilap . Seketika ke empat orang di depan Kirana ternganga tak percaya .
"Lamborghini....!" seru mereka bersamaan.
"Dek beneran itu kau dapat dari taruhan yang kau katakan tadi...?" tanya Luis si cerewet.
Terlihat anggukan Kirana.
"Gila...pria itu benar- benar gila...atau dia suka pada adik kita kak...?* kata Luis sambil menatap Sang Kakak William .
"Bisa jadi...tapi dia harus bertanya dulu pada kita, boleh tidak mereka memiliki adik kita.." ucap Willian terlihat protektif pada Kirana. Kirana merasakan kehangatan dalam hatinya.
"Kalau begitu biarkan aku dan adikku yang menaiki mobil itu..." ucap Luis .
"Tidak...kau lebih muda, akulah yang harus bersama adikku.." ucap Willian.
"Tidak bisa kak..akulah yang berhak..." tolak Luis. Dan akhirnya mereka yang ingin duduk bersama Kirana, berakhir duduk di dalam mobil jemputan bersama Kirana . Sedangkan Mobil Kirana di bawa Supir keluarga yang membawa mobil itu dengan perasaan tak karuan . Takut, Senang juga bangga tapi juga ngeri. Dan Kirana di bawa ke Villa milik Tuan Dion. Ternyata tuan Dion memiliki Villa cukup besar dan mewah di Negara K ini. Dan mereka sekarang menuju ke Villa tersebut. Ternyata Villa mereka berada di sebuah Daerah yang memiliki bangunan - bangunan vila yang cukup indah. Tempatnya memang berada di daerah dataran agak tinggi. Hingga jika kita memiliki villa di tempat ini. Kalian bisa melihat kota Linshan yang sangat indah.
Dan kini mereka telah masuk ke sebuah villa yang sangat indah dan mega milik keluarga Max.
"Kak Willi..ini villa milik Papa...?" tanya Kirana yang duduk di bangku belakang bersama Willi.
"Benar...apakah kau pernah datang ketempat ini...?" tanya Willi.
"Mana mungkin kak.. Orang sepertiku mana bisa bermain di tepat seindah ini..." ucap Kirana merendah.
"Jangan merendah Ka...andai kau mau, kau pasti bisa melakukannya..." ucap Willy.
"Kalau kau mau, aku bisa juga membuatkan untukmu Dek..." ucap Luis yang duduk di depan dekat Supir.
"Ck dasar aktor Narsis dan Sombong. Aku juga bisa membuatkan Villa untuk adik kecilku.." ucap Willi tak mau kalah.
"Ck.. Kenapa harus kalian...aku sebagai Putri dari Papa Dion juga bisa membuat Villa sendiri.." ucap Kirana membuat saudara angkatnya tertawa bahagia .
"Betul itu dik...kau memang hebat.." ucap mereka bersamaan.
Melihat kekompakan mereka berdua, membuat Kirana tertawa bahagia. Mereka segera turun dari mobil . begitu juga dengan tuan Dion dan Sang Istri. Sedangkan Mobil Kirana ternyata mengikuti mereka dari belakang. tak lama supir memberikan kunci mobil pada Kirana.
"Sayang...ini rumah kami yang ada di Kota ini. Dan sekarang menjadi rumahmu juga..." ucap Nyonya Irine.
"Trimakasih Ma... Trimakasih telah mau menganggap Kirana sebagai bagian dari Keluarga Mama. Walaupun Ak telah di buang oleh Orang tua dan saudara Ak, tapi Kirana malah menemukan keluarga yang menyayangi Ak. " ucap Kirana haru
"Sudah jangan lagi kau ingat dengan keluarga bodohmu itu. Aku ingin tahu apa yang akan mereka lakukan jika mereka tahu siapa kamu.." ucap Nyonya Irine dengan nada Kesal.
"Trimakasih Ma..." ucap Kirana riang.
" Pa, Ma maaf..Ak harap di kota ini Papa dan Mama Kalau di depan umum jangan memanggil Ak dengan nama itu . Sebab nama Ak nama samaran dalam bekerja. hanya sebagian orang saja yang tahu kalau Ak itu aku Pa, Ma . sebab di kota ini mereka mengenalku sebagai Kirana . Si Murid SMA yang bodoh. Nama itu yang Kirana pakai di kota ini ..." kata Kirana menjelaskan.
"Kirana... Nama bagus...tapi kenapa kau memakai nama Kirana Ka...?" tanya Tuan Dion.
"Karena nama itu memang nama Kirana Pa.. Ak itu singkatan dari namaku sendiri . A dari nama Alexa dan K berasal dari nama Kirana . Jadi nama sebenarnya Ak adalah Alexa Kirana. Tapi di sini aku hanya di kenal dengan Nama Kirana saja Pa. Yang tahu Namaku Alexsa Kirana Hanya Bunda yang membesarkan Kirana dan juga Kepala desa tempat tinggal Kirana dulu. Jadi jika Papa Mama juga kakak memanggil Ak, jangan memanggil namaku seperti itu.. Karena tidak ada yang tahu kalau Ak Itu aku..panggil saja aku Kirana..." ucap Kirana dengan senyum di bibirnya .
"Kirana.. Itu nama yang bagus Dek sesuai dengan orangnya.."ucap Luis yang selalu bermulut manis.
"Benar...aku juga suka nama itu..kita bisa memanggil Kirana dengan panggilan Ana saja kan...?." ucap William memberi usulan .
"Boleh juga Kak...itu nama kusus dari kami untukmu dek..." ucap Luis.
"Bagus juga Kak..trimakasih atas nama kusus itu untukku..." ucap Kirana dengan mata berkaca- kaca.
Dan Mereka melanjutkan memperlihatkan isi rumah tersebut pada Kirana. Sang Mama juga membawa Kirana kesebuah kamar di lantai dua . Kamar yang berada di dekat kamar William. dan saat Kirana masuk, betapa kagetnya Kirana. Sebab kamar itu telah tertata dengan indah untuk kamar seorang gadis. Kamar yang bernuansa warna kuning tersebut terlihat benar- benar mencerminkan kamar seorang gadis.
"Ma...ini kamar siapa ...?" tanya Kirana dengan tatapan masih menelusuri kamar itu.
"Kamarmu nak..." ucap nyonya Irine lembut.
"Kamarku..? " tanya Kirana heran.
"Benar ini kamarmu...saat Papamu memberitahukan kalau Mama Punya Putri yang tinggal di Negara K. Mama langsung ingin bertemu denganmu. Namun Papa bilang kalau Kau sulit untuk di ajak bertemu. Mama datang kekota ini untuk membuat kamar cantik untukmu. Akhirnya Mama dan Kakakmu William berhasil merubah kamar seperti ini. Apakah kau suka...?" ucap wanita paruh baya itu.
Mendengar semua yang di ucapkan nyonya irine membuat Kirana terharu. Dia langsung memeluk wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan muda itu.
"Trimakasih Ma...trimakasih atas semua yang Mama buat untuk Kirana. Kirana Janji... Kirana janji akan membuat kalian bangga pada Kirana. Kirana janji akan menjaga kasih sayang kalian pada Kirana...." janji Kirana.
"Sama- sama sayang... Mama janji akan berusaha menjadi mama terbaik untukmu..." ucap Nyonya Irine haru. Melihat kedekatan sang Istri dengan Kirana membuat Tuan Dion bahagia. Bagaimana pun juga, Kirana adalah gadis yang membuat perusahaannya semakin sukses. Gadis Yang sudah lama dia anggap sebagai Putri sendiri. perlahan tuan Dion pergi meninggalkan tempat itu. hari itu Kirana memang menginap di rumah besar Papa angkat nya . Dia tidur dikamar yang sudah mereka sediakan buat Dia. dan para pelayan yang ada di sana hanya tahu kalau Kirana Putri keluarga Max Dion.
Sedangkan di tempat lain, terlihat Jeni sedang bersama kedua orang tuanya. Dia baru bisa bertemu dengan Mama dan Papanya juga kakak pertamanya tadi pagi. Kemarin mereka sibuk hingga pulang larut malam. Dan pulang saat dia sudah tidur lelap. Hingga dia tidak bisa menceritakan semua rencananya. Dan kini mereka sedang duduk bertiga di ruang keluarga setelah selesai makan malam. Frans sudah kembali ke kamarnya.
"Pa...dua minggu lagi Sekolah akan mengikuti Olympiade Fisika seluruh Murid SMA di kota ini . tepatnya di SMA Taruna 2..." ucap Jeni.
"Benarkah...? lalu..." tanya sang Papa.
"Sekolah kami akan mengirimkan enam murid sebagai perwakilan Sekolah kami..." ucap Jeni.
"Dan Kau salah satu pesertanya Kan...?" kata Sang Ayah bangga.
"Tidak.. " ucap Jeni.
Saat itu Fransisco sedang berjalan menaiki tangga setelah mengambil air. semula dia tidak ingin perduli dengan pembicaraan mereka. namun saat Jeni membahas soal Olympiade, Frans mulai tertarik. Dia ingin tahu apa yang terjadi . namun dia kaget saat Jeni bilang dia tidak termasuk dalam murid yang di kirim.
"Tidak...? Kenapa nak...? bukanya kau salah satu murid terbaik Sekolahmu..?" tanya sang Papa .
"Semua karena Kirana Pa...karena kecurangannya Dia menjadi juara pertama dalam peringkat Sekolah . Karena itu Guru tidak bisa berbuat apa- apa..apa kata para wali murid yang lain jika Kirana yang peringkat pertama tidak di ikutkan. karena itu terpaksa guru mengalah . tapi itu tidak adil kan Pa.. kenapa Kirana yang curang harus di ikutkan ..." ucap Jeni dengan wajah sedih.
"Brengsek...itu memang benar- benar tidak adil. Papa harus memberitahu guru agar tegas dalam bertindak... Kirana itu harus di keluarkan dari sekolah..." ucap Sang Ayah marah. Mendengar ucapan mereka, Frans yang berada di tangga kaget bukan main. Kini dia semakin tahu kelicikan Jeni.
"Perbuatan Papa tidak benar Pa.. Apa Papa lupa dengan yang terjadi saat penerimaan Buku Nilai. bukankah Papa sudah mendengar dan melihat fakta yang sebenarnya...?" ucap Frans sambil berjalan turun dari tangga. mendengar dan melihat kehadiran Frans , membuat Jeni kaget dan cemas. terlihat wajahnya memucat.
"Tidak usah ikut campur Frans... Papa ingin keadilan untuk adikmu. Papa tidak bisa membiarkan ini terjadi..." ucap Tuan Xio.
"Keadilan apa Pa... jangan berkata soal keadilan . Papa saja belum bisa adil untuk Putri Kandung papa sendiri. aku melakukan ini demi kebaikan Papa . aku tidak ingin papa malu..." ucap Frans sinis lalu berjalan kembali kearah tangga . lalu naik ke lantai Dua ke kamarnya. Sedangkan tuan Xio terlihat tertegun mendengar ucapan Fransisco.
Dia sadar dengan semua ucapan dari sang Putra. Sedangkan Jeni terlihat mengepalkan kepalan tangannya hingga kuku panjangnya menusuk telapak tangannya.
"Brengsek...kenapa Kakak pertama sekarang bersikap dingin padaku. dan seolah ingin membela Kirana apakah dia tahu niatku... tidak, tidak...tidak akan ada yang tahu semua perbuatanku pada gadis kampung itu.." ucap Jeni dalam hati.
"Biar besok Ayah fikirkan lagi Jen...sekarang pergilah tidur, hari sudah larut malam. papa juga masih ada pekerjaan..." ucap Tuan Xio sambil berdiri dan berjalan kearah ruang kerjanya.
"Baik Pa...selamat malam Pa..." ucap Jeni.
"Malam..." jawab Tuan Xio .
"Ma...jeni kembali kekamar ya...Jeni juga sudah ngantuk..." ucap Jeni sambil berdiri dari sofa.
"Tidurlah nak... biarkan semua menjadi urusan Ayah..." ucap Nyonya Xio.
"Iya Ma...Selamat malam Ma..."ucap Jeni sambil memeluk sang Mama.
"Malam Jen..." jawab sang Mama. Jeni lalu pergi menaiki tangga menuju kamarnya.
Sesampainya di dalam dan mengunci pintu kamar , Jeni mengumpat dan mengucap sumpah serapah untuk Kirana.
"Brengsek...dasar pe****r murahan..gadis bodoh...kau ingin mengalahkan aku...jangan mimpi...kau itu pecundang ..kau gadis desa murahan. siapa kau..kau akan mengalahkan aku..Cih...bermimpilah...semua keluargamu milikku. semua ini milikku...mereka hanya milikku. hanya milikku...! Dasar pecundang... Lihat saja.. Kau akan habis di tanganku.. !" serunya marah. dan dia tak henti mengucap sumpah serapa pada Kirana. dan semua itu tak lepas dari telinga seseorang yang terlihat mengepalkan kepalan tangannya dengan marah. dia segera berlalu meninggalkan pintu kamar Jeni yang tertutup.
###
Keesokan harinya. Kirana harus pamit pergi kesekolah. Mendengar sang Adik masih sekolah lagi, membuat kedua pemuda tampan itu tertawa keras.
"Ana...kau serius kembali sekolah..?'seru Luis sambil tertawa.
"Benar kak...." jawab Kirana.
"Aku mendengar dari Ayah kalau kau Sekolah lagi, aku tak percaya. tapi sekarang aku mendengar sendiri kalau kau sekolah. dek... untuk apa kau lakukan itu..!" kata William setelah berhenti tertawa.
"Terpaksa Kak... dulu aku terpaksa melakukan itu...Untuk mendapatkan kasih sayang mereka aku berubah menjadi gadis bodoh. Selama dua tahun lebih aku berpura - pura menjadi gadis bodoh hanya untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang mereka. tapi sekarang tidak kak.. aku sudah menyadari semuanya. Dan inilah Kirana yang asli. Aku tidak mau lagi di tindas mereka. Akan kutunjukkan secara perlahan siapa Kirana yang sebenarnya. Apalagi ada kalian di belakangku...ya sudah Aku pergi dulu. Pa, Ma..besok aku akan kemarin lagi..." ucap Kirana berpamitan.
"Ka...apakah kau tidak tinggal di rumah papa saja..?" tanya tuan Dion.
"Benar Dek...tinggallah di sini selama kami berada di Negara ini..." ucap William.
"Tinggal di sini seterusnya itu lebih baik..." ucap Luis.
"Papa, Kakak...kalian tahu aku masih sekolah kan...kalau aku berangkat dari sini, jaraknya terlalu jauh Pa... Apalagi aku juga punya apartemen di kota ... tapi nanti akan aku coba bertanya pada Guru apakah aku bisa tidak ikut bimbingan... kalau beliau mengijinkan , aku akan tinggal di di sini..selama kalian ada di Negara K ini..." ucap Kirana.
"Nach itu ide yang bagus...kalau begitu biar aku akan mengantarmu pergi ke sekolah. aku ingin melihat keadaan sekolah adikku. dan nanti aku akan menjemputmu . dan kalau nanti gurumu memperbolehkan kau tidak ikut bimbingan, maka kau harus berkemas dan tinggal di sini bersama kami..." ucap Luis.
"Hei...aku juga ingin mengantar adikku juga Lu....!" seru William tak mau kalah. Melihat itu Kirana bingung harus berbuat apa.
"Kak...mobil Lamborghini milikku tidak cukup untuk tiga orang kan...?" kata Kirana dengan wajah bingung. membuat tuan Dion dan Nyonya Irine tertawa.
"Kalian pakai mobil keluarga saja . itu akan muat untuk kalian bertiga. biar mobil adikmu di sini..." ucap sang Ayah.
"Ide Bagus pa..." ucap Luis.
Merekapun segera pergi meninggalkan villa mewah keluarga Max. Saat Mereka melewati Villa mewah yang ada di sebelah Villa milik Keluarga Max, Kirana melihat mobil hitam yang agak femiliar di matanya. dia merasa sepertinya dia pernah melihat mobil itu. tapi Kirana lupa di mana itu. Saat mobil menjauh dari Villa, Kirana menghilangkan fikiran yang mengingat mobil hitam itu. Mereka menuju Apartemen Kirana untuk mengganti baju seragam Kirana . Saat melihat Apartemen milik sang Adik. mereka merasa sedih. gadis muda ini benar- benar menyedihkan. bukan karena Apartemennya. tapi karena kesunyian yang mereka rasakan saat masuk kedalamnya. Kirana mempersilahkan kedua kakaknya duduk di sofa. sedangkan dia segera ganti baju. tak butuh waktu lama Kirana telah keluar dengan memakai seragam sekolah. melihat itu Kedua Kakaknya tertawa.
"Dek...kau akan membantai mereka..." ucap Luis.
"Saat mereka tahu aku yang tiba- tiba pintar saja mereka tak percaya kak. apalagi mengetahui aku yang sebenarnya..." kata Kirana. Kedua kakaknya hanya bisa tertawa .
Mereka melangkah menuju lift untuk turun kebawa. Kirana menceritakan kecurigaan sekolah saat nilainya sempurna . membuat kedua kakaknya kembali tertawa. Saat mereka sampai di sekolah, para murid banyak yang baru datang. dan saat Kirana keluar dari Mobil mewah bersama dua Pria tampan membuat para murid terkejut.
"Pergilah kedalam kelas...telfon kami saat kau pulang, nanti siang kami menjemputmu...." ucap Willi sambil mengusap kepala Kirana dengan sayang.
"Katakan pada kami kalau masih ada yang menindasmu. kami yang akan menghadapi mereka...." ucap Luis sambil memencet hidung Kirana.
"Ranaaa...kau..." ucapan Emi terhenti saat dia melihat dua pria tampan di depan Kirana . Melihat itu Kirana tertawa.
"Kak...dia sahabatku namanya Emi..Dia yang selalu ada untukku...dan Emi ini KakakKu kak William dan Kak Luis..." ucap Kirana memperkenalkan Emi pada kedua Kakak angkatnya.
"Halo... aku William..." sapa kakak pertama
"Halo ...aku Luis..." sapa kakak kedua.
"Aku Emi sahabat Kirana...." ucap Emi sambil menyalami keduanya.
"Ya sudah kami pergi kak... nanti aku telfon.." kata Kirana berpamitan.
"Selamat belajar Dek... kami akan menjemputmu Nanti..." ucap Luis sambil melambaikan tangannya pada Kirana yang berjalan masuk kegerbang Sekolah. setelah itu mereka meninggalkan tempat itu.
Udahan dulu ya...aku lanjut episode selanjutnya.
Bersambung.
semangat kk💪💪💪