NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Milik Dokter Obsesif

Anak Rahasia Milik Dokter Obsesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Balas Dendam / Lari Saat Hamil / Single Mom / Dijodohkan Orang Tua / Dokter
Popularitas:26.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ridz

"Jika kamu hamil, bawa benih itu dan anggap aku tidak pernah memberikannya!"

Aruna meninggalkan pernikahannya dengan Tuan Muda Pertama dari Keluarga McLane, menjalani kehidupan sendirian, Aruna menemukan takdir baru bersama anak di kandungannya, tapi kenapa sang Tuan Muda malah seperti kehilangan pijakan hidupnya.

-

Aruna sudah melupakan laki-laki ini, tapi kenapa dia malah dihadapkan dengan dia sekali lagi.

"Aruna, anak yang bersamamu, siapakah dia?" —Rowan

"Aku kira kau tidak punya waktu untuk lebih peduli kepada orang lain, Tuan Muda!" —Nuna

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 23 | Kau Atau Aku, Yang Akan Menang

Logan masih menarik kerah kemeja Gantara di depan halaman rumah sakit itu, matanya menatap tajam Gantara, membuat Gantara hanya tersenyum sinis. Bahkan atmosfer diantara mereka benar-benar memanas. Logan menyeret Gantara menuju tempat yang lebih sepi sebelum mereka berdua menjadi tontonan atas keributan yang mungkin terjadi.

"Kurang ajar kau Gantara, saya sudah membayar kamu mahal saat dirimu menawarkan istrimu, kauu bilang istri kamu sudah mengonsumsi obatan yang tidak akan membuatnya hamil, dan lihat, dia malah hamil, saya sudah membayar mahal lagi untuk menyingkirkan anak itu, dan tiba-tiba kamu datang kesini dan berkata bahwa, anak itu masih hidup, sebenarnya apa maksud dan tujuan kau kepada saya!?" Logan melepaskan kerah kemeja Gantara dan menghela napas panjang. "Aruna, anak itu adalah anakku?"

Gantara memperbaiki kemejanya dan tersenyum. "Yah, aku membesarkan anak itu dengan baik, kan?"

"Singkirkan dia! Apapun tentang masa lalu, itu, singkirkan dia secepatnya."

Gantara menghela napas dan berjalan ke hadapan Logan. "Seperti yang aku katakan sebelumnya kepadamu, aku bisa saja menyingkirkan anak itu, jika Tuan Logan ingin menawarkan bantuan."

"Bantuan seperti apa yang kau inginkan?"

"Buat Rowan menjauh dari Aruna, anda kan patriarki Tuan, memerintah seorang anak seperti itu saja tidak bisa bagi anda? Buat dia sibuk dengan dunia bisnis, hingga saya bisa menyentuh Aruna."

Logan mengusap kepalanya, jelas itu lumayan sulit, mengingat Rowan merupakan orang yang kekeuh atas pendiriannya dan pembicaraan terakhir mereka malah berakhir dengan pertengkaran hebat yang membawa Rowan meninggalkan rumah begitu saja.

"Bagaimana, apakah anda sanggup?" tanya Gantara kepada Logan.

Logan menggertakkan giginya dan memperbaiki jasnya yang sedikit berantakan, sebelum beralih menatap Gantara dan mengerutkan kening. "Saya akan memberikan bantuan, tapi kali ini tepati janjimu, singkirkan anak itu seolah-olah dia tidak pernah terlahir ke dunia."

"Anaknya?"

"Anak laki-laki itu?" tanya Logan yang membuat Gantara mengangguk. "Apapun yang berhubungan dengan Aruna, lenyapkan semuanya."

Setelah mengucapkan itu, Logan menatap tajam Gantara kembali. "Ingat Gantara, ini adalah kesempatan terakhirmu, jika kaun bertekad untuk bermain-main lagi denganku, aku tidak akan pernah puas hanya dengan melihatmu cacat, tapi aku akan pastikan kau tidak akan melihat matahari lagi."

"Aku tidak akan mengecewakanmu, Tuan."

"Sudahlah, beberapa saat lalu kau bucara formal dan sekarang informal, ketidakkonsistenanmu itulah yang membuatku ragu, tapi saya akan mempercayai hal ini, dan lakukan tanpa mengotori tangan saya."

Logan berlalu dari hadapan Gantara, Gantara hanya diam dan menyaksikan punggung Logan perlahan menghilang dari hadapannya, Gantara hendak meninggalkan rumah sakit itu, tapi ia mengurungkan langkah saat melihat Aruna, keluar dari taksi dan berjajan masuk ke dalam rumah sakit itu.

Gantara yang melihat hal itu, lekas menghampiri Aruna dan menarik tangannya menjauh agar bisa berbicara berdua. Aruna hanya diam kemudian memaksa melepas tangannya yang kemerahan karena ditarik paksa tadi.

"Apalagi yang Ayah mau sih, aku sedang buru-buru sekarang!" ujar Aruna menatap Gantara.

Gantara melipat kedua tangannya dan mendengus. "Kurang ajar kamu Aruna, mentang-mentang kamu dilindungi Rowan, kamu merasa superior atas hal ini, dasar wanita murahan yang tidak tahu malu."

Aruna menautkan kedua alisnya. "Sebenarnya ayah mau apa, setelah semuanya berlalu, ayah bersikap seolah-olah ayah sudah memberikan banyak hal, ayah mengatakan aku merasa superior, atau jangan-jangan ayah yang merasa inferior disini?"

Mata Gantara membulat, dia menatap tajam Aruna dengan rahang mengeras. "Dengarkan aku yah anak bodoh, aku adalah ayahmu dan aku berhak atas apapun itu, sejak kapan kamu hidup dengan pilihan, harusnya sejak awal kamu diam saja dan bisa ku jual kepada tuan muda-tuan muda lain, kau itu cuma anak haram! Sama seperti anak laki-laki yang bersamamu, kalian berdua anak haram."

Aruna mendelik. "Aiden bukan anak haram! Dan satu-satunya hak untukku disini adalah tidak akan diam."

"Ingat darimana kamu berasal, harusnya sejak awal aku membuangmu, anak hasil perbuatan zina Laura dan laki-laki lain, apakah kamu bangga lahir dari anak hasil partner swing?"

Aruna tertawa kecut. "Aku bangga berdiri diatas kedua kakiku sendiri, dan ayah, apakah ayah bangga sudah menjual wanita dan istri ayah sendiri, apakah itu sebuah prestasi untuk Tuan Godrick Gantara, oh atau orang semenjijikkan anda memang tidak punya hati nurani?"

Suasana di antara kedua memanas, Gantara geram, urat di lehernya menonjol sementara Aruna melipat kedua tangannya seolah menantang.

"Kau cuma anak haram, anak yang tidak diinginkan, lahir dari sebuah kesalahan, tidak cukup banyak kehormatan untukmu, bahkan kau sampai rela tinggal seatap dengan Rowan, yang sudah mencampakkan dirimu? Apakah kau memberikan tubuhmu untuk dijamah?" Gantara memberi jeda. "Dasar anak sampah!"

Aruna menghela napas panjang. "Untuk seseorang yang menjadi penyebab trauma dan lukaku, ayah tidak punya hak mengatakan itu, aku tidak sepicik hanya untuk sebatas uluran tangan, dan lihat saja cepat atau lambat aku akan memberitahu arti apa itu sebenarnya dari di campakkan kepada ayah, kepada semua yang sudah mengkhianati kepercayaanku."

Gantara tersenyum sinis. "Orang sepertimu, entah darimana keberanian itu, anak sampah yang bahkan dibesarkan didalam sangkar emas untuk dijual, kau kira kau bisa melawan ayahmu ini?"

"Kenapa tidak, berbicara soal sampah, apa hati ayah tidak bergetar meneriaki orang lain sampah sedangkan ayah saya sudah hidup seperti sampah," jawab Aruna membalas senyuman sinis itu dengan tatapan tajam. "Kenapa aku harus takut, bukannya dari awal aku mengatakan, saat aku meninggalkan Kediaman Keluarga Gantara, aku sudah memastikan diri untuk membuat kalian semua hancur."

Gantara meraih bahu Aruna dan mencengkramnya. "Ingat darimana kau lahir dan dibesarkan, sangat yakin sekali dirimu ingin menghancurkan diriku, apa yang kamu persiapkan, semacam bom waktu?"

Aruna melepaskan tangan Gantara. "Yah semacam itu." Aruna memberi jeda. "Semacam hal yang mungkin akan menjadi rasa penyesalan terdalam ayah, karena aku akan memastikan saat bom waktu itu meledak, ayah akan menjadi satu-satunya orang yang akan berlutuk dibawah kakiku!"

Gantara mengedarkan pandangannya kesal kemudian menyugar rambutnya, hembusan napasnya terdengar seperti sebuah kekesalan. "Dengar yah, saat kamu memulai, ayah akan benar-benar memastikan kamu lenyap."

Aruna tertawa sinis dan memberi senyum smirk. "Dari awal memang jawaban seperti ini yang aku inginkan, bukannya pembicaraan di antara kita berdua tidak berjalan secara dua arah?"

"Dan yah, berbicara soal memulai, aku sudah dipertengahan jalan untuk balas dendamku, dan jika ayah ingin mengejar, tampaknya itu akan sia-sia, jadi kita lihat saja siapa diantara kita berdua yang akan menang, anak haram atau ayah sampahnya," lanjut Aruna memberikan tatapan tajam sebelum berjalan meninggalkan Gantara masuk ke dalam rumah sakit.

— TBC

1
Linda Liddia
Semangat thor harus lanjut sampe ceritanya end jgn ngegantung ceritanya thor..
Ditunggu crazy up'nya thor
Ella Younieatie
di tunggu up nya thor
Agustin Indah Setiyaningsih
lohh..lohhh..kok bisa?
up yg banyak dong thorr,
Ridz: aku aja mikir kak kok bisa 😭
total 1 replies
she
ok, semangat up thoor
Mrs.Riozelino Fernandez
oooh...aku kira gtu tadi kk...sempat terdiam juga bacanya 😅😅😅😅
Mrs.Riozelino Fernandez
😳😳😳😳😳😳
apa itu??????
Mrs.Riozelino Fernandez
akhirnya...
orang pertama yang mendengar kan Aiden bicara adalah Daddy nya...
Mrs.Riozelino Fernandez
makasih kk othor yang baik🙏💖
Mrs.Riozelino Fernandez: udah kek pelajaran PKN kita yah,,,,
rukun ,damai, toleransi, gotong royong 😆😆😆😆
Ridz: cama2 pembaca ku yg uwuwu
rukun2 yah kitaaa
total 2 replies
Sunaryati
Masih lanjut nggak Thoor, jika lanjut kutunggu, jika tidak tak delete
Ridz: lanjuttt
total 1 replies
l3_nie
good
l3_nie
good
Liswati Angelina
tentunya kamu ayah aiden rowan.....
Liswati Angelina
semoga mereka rujuk beneran.....
Mrs.Riozelino Fernandez
di kehidupan nyata juga banyak yang pacaran kissing kk Thor 😆
Mrs.Riozelino Fernandez
ya ampun 😆😆😆😆😆
Mrs.Riozelino Fernandez
wow.... keren juga kakek Logan...
Mrs.Riozelino Fernandez
sebenarnya disini kakek Logan ada bener nya sih...dulu Rowan dengan gampangnya menceraikan Aruna...
mempermainkan pernikahan...padahal dia sudah meniduri Aruna...
Mrs.Riozelino Fernandez
sendok kaya,istilah untuk anak keturunan orang kaya kk Thor...🙏
Mrs.Riozelino Fernandez: sendok emas...🙏
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
semangat Kk Thor💪💪💪
semoga hasilnya memuaskan...💗
Mardiana
ada mauny aja bilangnya "istri kesayangan ku" 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!