Dia adalah seorang pengusaha muda yang sangat tampan, telah terlahir kembali menjadi pria miskin yang hina, sehingga dia bisa merasakan bagaimana susahnya mencari uang.
Karena sebuah kesalahan pahaman, selama ini Julian telah berlaku kejam kepada istrinya. Bahkan dia adalah seorang pria yang sangat arogan dan angkuh, yang selalu bersikap semena-mena terhadap semua karyawan yang bekerja di perusahaannya.
Tapi disaat dia mengetahui bahwa istrinya tidak bersalah, dia sangat menyesali perbuatannya, ingin meminta maaf dan mengatakan bahwa dia sangat mencintai istrinya, tiba-tiba terjadi kecelakaan yang membuatnya tubuhnya hangus terbakar.
Julian diberikan waktu selama 30 hari untuk menebus semua kesalahannya. Jika usahanya tidak berhasil, maka tubuhnya akan melebur menjadi abu.
Dapatkah Julian mengubah takdir hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Kamu sedang berada dimana?"
Terdengar suara Liora yang sedang berteleponan dengan Richard.
Richard tak langsung menjawab, dia lebih tertarik memandangi Celine yang sedang terbaring diatas kasur, dibandingkan berbicara dengan kekasihnya itu.
Mata Richard jelalatan memandangi tubuh Celine dari ujung kaki ke ujung kepala. Meskipun Celine masih mengenakan pakaian lengkap, tapi wanita itu benar-benar terlihat sangat seksi, membuat jakun Richard naik turun melihat pemandangan yang sangat indah itu.
Richard pun berjalan ke balkon, lalu segera menjawab pertanyaan dari Liora. "Aku sedang ada urusan dengan klien. Aku sangat sibuk, Liora."
Richard terpaksa berbohong. Dia sudah tidak bisa menahan diri lagi, dia sangat bergairah setiap kali melihat Celine. Tubuh wanita itu sangat terlihat indah, membuatnya selalu berfantasi ingin bisa menikmati tubuhnya.
Padahal niat awal Richard mendekati Celine karena disuruh oleh Liora, demi mereka bisa menguasai kekayaan keluarga Barnard. Namun, Richard telah termakan permainannya sendiri. Dia sangat terpesona dengan kecantikan Celine.
"Aku dengar kamu tadi sore datang ke kantor Barnard. Untuk apa kamu datang kesana? Kenapa gak bilang-bilang sama aku?" tanya Liora. Dia mulai posesif. Mungkin karena dia takut Richard akan berkhianat kepadanya.
Richard menghela nafas, dia sangat kesal sekali. Padahal dia sudah tidak tahan, tapi Liora masih saja belum menutup panggilan teleponnya. Sehingga sebentar-sebentar dia melirik ke arah Celine yang belum sadarkan diri, dia takut Celine keburu terbangun.
"Hanya ingin membahas pekerjaan. Kamu tahu sendiri kan perusahaan aku sekarang sudah bekerja sama dengan perusahaan Barnard?"
"Hanya itu?" Liora hanya ingin memastikan.
"Iya, hanya itu. Lagian kamu tuh aneh. Kamu yang meminta aku untuk mendekati Celine. Tapi kalau kamu posesif seperti ini, bagaimana bisa aku menikah dengan dia? Kalau aku tidak jadi menikah dengan Celine, lebih baik kita hapus semua mimpi kita untuk menguasai perusahaan Barnard."
Dari nada bicaranya Liora tahu bahwa Richard sangat kesal kepadanya. Liora sangat menyadari bahwa dia seharusnya mempercayai Richard, Richard tidak mungkin mengkhianatinya.
"Aku hanya takut tiba-tiba kamu mengkhianati aku. Kamu harus ingat, kamu dan Celine sebentar lagi akan menikah. Setelah itu, baru kita mulai menjalankan rencana kita."
Richard menghela nafas kembali, "Aku tidak akan pernah melupakan rencana kita. Jadi sudah ya, malam ini aku sangat sibuk sekali. Aku ada meeting. Nanti aku telepon lagi."
Setelah berkata seperti itu, Richard pun segera mematikan panggilan telepon.
Klik!
Richard masuk kembali ke kamar hotel. Kemudian dia menyimpan ponselnya diatas nakas. Dia duduk dipinggiran ranjang, dan memandangi wajah Celine cukup lama.
"Sebentar lagi kamu akan menjadi milikku, Celine. Aku yakin setelah kejadian ini, kamu tidak akan pernah bisa menolak ku lagi." Richard berkata sambil menyentuh wajah Celine dengan lembut.
Richard diam-diam sudah menyuruh seorang pelayan restoran untuk memasukkan obat tidur ke dalam minuman yang Celine pesan. Sehingga setelah Celine sudah tidak sadarkan diri, Richard segera membawa Celine ke kamar hotel yang sudah dia pesan.
Richard sudah tidak sabar lagi, dia segera melepaskan semua pakaiannya, membuat dirinya benar-benar telanjang bulat.
Kemudian dia naik ke atas ranjang, tangannya bergerak, ingin melepaskan pakaian Celine. Tapi tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Hal tersebut membuatnya sangat kesal.
"Shittt! Siapa yang mengetuk pintu malam-malam begini?" gerutunya.
Tok...
Tok...
Tok...
Tetap 💪💪
Masih penuh dengan kebimbangan dan keragu-raguan...
Penakut dia 😂✌...
Ngga segantle saat dia baku han tam di atas ring tinju 🤸♀️...
Jangan sampai salah langkah, pikirkan dengan baik...
Haruskah dengan menerima cinta Liora?
Bagaimana jika Celine cemburu dan mulai membencimu /Sob/...
Jangan buat dia terluka untuk yang kedua kali...
Tidak adakah cara lain yang lebih efektif dari itu 🤔...
Atau justru itu jalan terbaik untuk masuk dalam kehidupan Liora agar bisa mengetahui semua rencana dan kelicikan dia...
Sekaligus untuk mengetahui dan memancing perasaan Celine yang sesungguhnya padamu Jul...
Begitukah maumu....
Coba bangun dulu Ra tidurmu tengkurap itu...
Mimpi2 yang hadir pun jadi ngga karuan 😫..
Mana mungkin bisa melupakan dalam sekejap keindahan syurga dunia jika kamu sudah pernah merasakannya /Sob/...
Itu namanya ketagihan bin kecanduan 😂...
Salah siapa dianggurin, ada kesempatan reka ulang adegan koq malah disia-siakan...