pada kehidupan pertamanya, Amira adalah seorang prajurit wanita yang kejam dan bar-bar, dia dibenci oleh para pembesar di negaranya karena tindakannya yang selalu seenaknya dalam memberantas kejahatan.
kehidupan Amira berakhir, saat pesawat yang dinaiki meledak dalam perjalan misinya.
Jiwanya, masuk dalam raga permaisuri yang lemah dan buruk rupa di jaman kuno, yang membuat dirinya bingung dan prustasi.
-Apakah dia sanggup mejalani kehidupan keduanya disana?!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nolis Tiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7.
"Apakah kamu ingin bermain-main duluan, Nina ? Jika kamu mau, aku akan menyerahkan mereka semua padamu. Jika kamu merasa tidak sanggup, maka lemparkan saja mereka satu persatu ke arahku, akan aku hancurkan tubuh mereka dan aku kembalikan ke tempat yang seharusnya!" ujar Lien Hua santai tapi terdengar kejam.
Prajurit negara tetangga dan seluruh rakyat disana hampir pingsan, saat suara Lien Hua jatuh.
"HAHAHAHAHAHA......."
"Apa yang akan dilakukan dua gadis kecil seperti kalian, hah?" lebih baik kalian pulang dan bermain masak-masakkan bersama teman-teman kalian! Hahaha...! Teriak seorang prajurit negara tetangga itu dengan meremehkan.
"TUTUP MULUT KALIAN!!!" teriak Nina emosi
Tiba-tiba.....
Wushhh......sreeekkk....
Nina langsung menebaskan pedangnya ke arah sekumpulan prajurit negara tetangga itu dengan cepat.
SRIINNNG !
TRANG.....TRANG.....TRANG....
BUGH.....BUGH....BUGH.....
Suara pedang beradu dengan kencang, di sertai pukulan-pukulan mematikan yang sudah Nina pelajari dari majikannya.
Nina merasa sangat senang, dengan begini dia bisa langsung menunjukan hasil latihan keras bersama majikannya, saat di dalam hutan pengasingan sheshan kemarin.
Nina merasakan emosinya bergolak sangat tinggi, saat para prajurit dengan lancang menghina majikan yang sangat dia hormati itu.
Nina tidak akan berhenti , sampai semua prajurit itu tewas dengan mengenaskan! Dia tidak akan menyesal jika setelah ini, dia akan berurusan dengan kekaisaran serigala perak itu.
Nina dengan bangga mempersembahkan mayat-mayat mereka untuk majikannya seorang, karena bagi Nina, kebahagiaan majikannya adalah hal yang paling utama.
TRANG.......TRANG......TRANG....
SYUUUT.....BUGH.....BUGH.....BUGH..!
Lien Hua terlihat puas dengan kekutan fisik dan pencapaian Nina, sedangkan dia melihat ke arah prajurit kekaisaran serigala perak itu, kekutan fisik mereka berada jauh di bawah Nina, karena pelatihan yang mereka lakukan hanyalah cara mengangkat senjata dan menodongkannya ke arah lawan.
Berbeda dengan Nina, pelatihan yang dirinya jalani adalah 'pelatihan neraka' milik Lien Hua sebelumnya.
Dia bertarung langsung dengan para binatang buas di dalam hutan, dari yang lemah sampai yang terkuat.
itu sebabnya kemampuan bertarung mereka saat ini terlihat bagaikan langit dan kerak bumi. Tidak bisa di bandingkan dengan pelatihan wanita tangguh zaman modern, Amira Agatha, yang ada di dalam raga permaisuri kekaisaran Naga Sejati Lien Hua saat ini.
TRANG ......SREET .......SRET....SREEET..!
Gerakan Nina yang lincah, membuat satu persatu prajurit kekaisaran serigala perak itu tumbang dengan bagian tubuh tidak utuh lagi, Nina sengaja membiarkan satu orang prajurit hidup dengan luka-luka di tubuhnya, agar dia bisa melaporkan semuanya kepada kaisar serigala perak.
Sedangkan untuk yang lainnya, Nina sudah mem-bu-nuhnya dengan kejam.
Sedangkan satu prajurit yang tersisa itu melihat Nina dengan gemetaran, seumur hidupnya dia akan bermimpi buruk akan pembantaian hari ini...
Pembantaian sepihak dari seorang gadis kecil berjiwa iblis.
"Apakah aku harus membunuhnya, Yang mulia?" tanya Nina pada Lien Hua.
Lien Hua hanya tersenyum, lalu dia mengibaskan lengan bajunya dengan santai. Melihat "kode" yang di berikan oleh majikannya, Nina tersenyum....
Dan tiba-tiba....
SRAK !
Dengan kecepatan tangannya, Nina langsung menebas kepala prajurit yang tersisa di hadapannya.
PLUK........GLUDUK.....
Dan dengan kejamnya, Nina mengambil kepala prajurit tersebut dan melemparkannya ke dalam kereta kuda mewah milik putri Wu Minghao.
SYUUUUUT.....BLUGH!
Kepala itu terlempar dan tergeletak dengan tepat di hadapan putri kekaisaran serigala perak itu, putri Wu Minghao berteriak histeris karena takut.
" AAAAAAASKKKKKHHHHH.....!"
Wu Minghao pun langsung keluar dari dalam kereta dengan wajah pucat dan tubuh gemetar ketakutan.
"Anda berhutang nyawa pada saya putri Wu Minghao! Seharusnya anda tidak menggangu kenyamanan saya ini ..." seru Lien Hua dengan nada datar.
"s-siapa kamu ! Berani sekali kamu berbuat seperti ini kepadaku! Aku adalah putri dari kekaisaran serigala perak, sekaligus calon permaisuri kekaisaran negara ini Wu Minghao." teriak gadis itu dengan nada sombong.
Gadis itu berdiri di depan Lien Hua dengan sikap arogan.
"Wah....wahh...wah..!" ternyata anda calon istri dari "suami" saya, ? Jika benar begitu, saya sangat beruntung sekali! Mulai hari ini, saya mempunyai mainan baru....hehehe!" jawab Lien Hua sambil terkekeh.
Mendengar jawaban Lien Hua, mata Wu Minghao langsung membelalakkan dengan sempurna.
Wu Minghao benar- benar tidak menyangka, jika permaisuri kekaisaran Naga Sejati yang tidak berguna itu ternyata seekor naga betina yang buas.
Wu Minghao langsung merasa lemas, wajahnya berubah pucat, saat mengetahui jika yang berdiri di hadapannya adalah permaisuri Lien Hua yang jelek dan tidak berguna.
Dia tidak menyangka, jika "rumor" yang beredar itu jauh dari kenyataan yang ada.
Bagaimana mungkin seorang permaisuri yang lemah dan tidak berguna itu bertindak sangat kejam terhadap prajurit miliknya?
Ini tidak benar!
Wu Minghao mendengus kasar, namun dia tidak ingin menurunkan ego nya serta sikap angkuhnya di hadapan Lien Hua saat ini, apalagi banyak sekali penonton yang melihat kejadian itu.
Wu Minghao mengangkat jari telunjuknya ke arah wajah Lien Hua, dan menunjuk Lien Hua dengan angkuh.
"Hey, denger! Sebentar lagi posisi permaisuri kekaisaran Naga Sejati itu akan menjadi milikku! Kamu lihat saja nanti, permaisuri dengan wajah jelek sepertimu, tidak pantas bersanding dengan kaisar Zhang Liqin!" seru Wu Minghao angkuh.
Lien Hua mengacuhkannya....
Dia bergegas kembali menaiki kereta kuda sederhana miliknya, di temani oleh Nina, kemudian dia berseru pada prajurit nya untuk segera berangkat, menuju ke istana kekaisaran .
"prajurit berangkat sekarang.!"
"laksanakan, Yang mulia!"
DRAP.......DRAP.......DRAP..!
Rakyat yang melihat kejadian itu pun sadar, selama ini Permaisuri yang mereka anggap tidak berguna itu tidaklah seperti yang di rumorkan selama ini. Apalagi, mereka melihat sendiri pelayan pribadi permaisuri itu yang dengan kejam membabat habis prajurit kekaisaran negara tetangga tersebut.
"Ternyata apaa yang di rumorkan itu sangat berbeda jauh dengan kenyataan, buktinya, pelayan pribadi permaisuri saja bisa membantai prajurit itu dengan kejam, bagaimana dengan permaisuri? Pastinya akan lebih kejam dari pelayannya.." ujar Rakyat A.
"Benar....benar sekali! kekaisaran ini beruntung mempunyai permaisuri yang kuat seperti itu, sama seperti kaisar kita yang kejam !" sahut Rakyat C
"Berani-beraninya putri kekaisaran tetangga berteriak lancang di hadapan permaisuri begitu! Sangat sombong dan tidak pantas menjadi permaisuri kekaisaran kita...." ujar Rakyat B.
"iya.....benar!" ujar rakyat lainnya serentak.
Kasuk kusuk mereka terdengar dan membuat rumor baik tentang permaisuri mereka yang kuat dan berani itu, sehingga Wu Minghao yang masih berdiri disana merasa kesal mendengarnya. Dia mendelikkan matanya ke arah rakyat, yang sejak tadi tidak bisa membungkam mulut mereka.
"Hey, bisakah kalian berhenti mengagung-agungkan permaisuri kalian itu! Saya membutuhkan seseorang untuk menjadi kusir sekarang, dan antarkan saya kembali kekaisaran?" seru putri Wu Minghao dengan nada ketus.
"Cepat, antarkan saya !" titahnya angkuh.
"maaf, kami tidak bisa dan tidak mau," seru para rakyat serentak.
Lalu, mereka serempak membubarkan diri dari sana dan meninggalkan Wu Minghao yang masih berdiri di tengah-tengah pasar.
"sialan ...... Kalian.....arrrggghhhh!"
--------------Bersambung--------------