[Warning! Adult Romance]
Jeje tidak menyangka jika PS partnernya adalah seorang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shim Chung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAHM BAB 22 - Pulang
Dor!
Satu tembakan melesat mengenai sisi kaki Jeje membuat gadis itu menghentikan langkahnya. Badan Jeje bergetar tapi dia tidak akan goyah seperti sebelumnya.
"Bukankah kau juga menikmatinya? Bahkan aku masih mengingat desahanmu setiap kita bercinta!" ucap Damian dengan nafas memburu.
Jeje membalik badannya supaya bisa bertatapan dengan Damian. "Aku menikmatinya karena aku menyukaimu, Damian! Aku mencintaimu tapi kau hanya menganggapku sebagai pemuas birahimu saja!"
Air mata semakin deras mengalir membasahi wajah Jeje. "Dan aku sadar jalan kita memang berbeda! Tolong lepaskan aku!"
"Kau pernah mengatakan jika aku satu-satunya wanita yang tidak membuatmu jijik bukan?"
Jeje dengan beraninya mengambil tisu dan mengusap ingus di hidungnya setelah itu melemparkan pada Damian.
"Aku sebenarnya sangat jorok!" pekik Jeje yang menyerang sisi lemah Damian.
Dan terbukti Damian langsung bergidik saat tisu itu menempel di bajunya. Dengan cepat Damian melepas bajunya dan hal itu dimanfaatkan Jeje untuk pergi.
Jeje berjalan setengah berlari keluar dari rumah pondok dan saat melihat Keith, dia meminta bantuan.
"Bantu aku keluar dari sini!" pinta Jeje kemudian. "Aku berpisah dengan, Damian!"
"Kalian berpisah?" tanya Keith penuh selidik.
"Lebih tepatnya aku meninggalkan dirinya!" jawab Jeje semaki mendekati Keith. "Please, bantu aku keluar dari hutan ini, setelah itu aku bisa sendiri!"
Keith tampak menimang-nimang, akhirnya dia memutuskan untuk membantu Jeje. Karena dia juga ingin tahu bagaimana Damian jika ditinggal gadis itu.
"Mari ku antar!" ucapnya.
Jeje mengikuti Keith menuju mobilnya. Setelah itu mereka keluar dari hutan di mana Keith mengantar Jeje ke sebuah motel murah sesuai permintaan gadis itu dan itu membuat Keith ragu untuk meninggalkan Jeje di sana.
"Kau yakin bermalam di sini?" tanya Keith yang melihat keadaan bangunan motel itu.
"Hanya untuk tidur beberapa saat jadi tidak perlu bagus! Terima kasih!" sahut Jeje dengan membuka pintu keluar.
Sementara Damian duduk termenung di kamarnya, dia sudah membayangkan malam ini akan bercinta panas dengan suasana baru.
"Beraninya dia!" geram Damian.
Tapi dia mengingat satu persatu perkatan Jeje yang membuatnya terdiam seperti orang bodoh.
"Dia mencintaiku?"
*****
Setelah mendapat kamarnya buru-buru Jeje membuka aplikasi pemesanan tiket, dia suah memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
Beruntung ada penerbangan untuk besok jadi Jeje tanpa pikir panjang memesannya.
"Hah..." Jeje menghela nafasnya panjang dengan membaringkan tubuhnya di kasur mini motel itu.
"Semuanya rencanaku gagal!" keluhnya.
Keesokan harinya, Jeje berangkat ke bandara di siang hari. Setelah check in, Jeje duduk di kursi tunggu penumpang.
Gadis itu menatap ponselnya yang sama sekali tidak ada panggilan dari Damian. Dan hal itu membuat Jeje semakin merasa kecewa.
Saat dalam perjalanan pun Jeje hanya menatap ke luar jendela. Dia menikmati pemandangan awan di udara.
"Selamat tinggal, Damian!" batinnya.
Setelah beberapa jam berlalu, Jeje sudah sampai ke Indonesia. Dia menginap ke Ibu kota terlebih dahulu sebelum perjalanan ke kampungnya nanti.
"Ck, aku lupa membawa oleh-oleh!" decak Jeje karena memang kepulangannya yang terkesan mendadak.
Akhirnya Jeje membeli beberapa buah tangan untuk kedua orangtuanya. Dia membeli beberapa dodol, kerupuk ikan dan terasi udang.
Sampai tiba Jeje kembali ke rumahnya di kampung setelah keesokan harinya. Di sana orangtua Jeje terkejut bukan main karena melihat anaknya yang tiba-tiba pulang.
"Cah Ayu..." panggil ibunya.
Jeje segera berlari memeluk ibunya karena sangat merindukan wanita paruh baya itu. Bapaknya juga ikut menyusul memeluk anak dan istrinya.
"Lebih baik kau istirahat dulu, Je. Biar bapak yang bawa barang-barangmu!" ucapnya kemudian.
Bapak Jeje menyeret koper dan juga oleh-oleh dari anaknya sampai dia mencium aroma yang menyengat dari terasi udang.
"Sepertinya enak ini terasi go internasional!"
sebelom nolong ketawa dulu ahh...