NovelToon NovelToon
Di Ujung Kesabaran (Cinta Yang Utuh)

Di Ujung Kesabaran (Cinta Yang Utuh)

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Duda / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:27.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

🍁Ketika kesetiaan diragukan, nasib rumah tangga pun mulai dipertaruhkan.

-
-

Bukan pernikahan impian melainkan sebuah perjodohan. Aini harus menikah dengan anak dari sahabat lama Ayahnya atas permintaan sang Ayah yang tengah terbaring lemah dirumah sakit.

Berbeda dengan Aini yang berusaha menerima, Daffa justru sebaliknya. Dinginnya sikap Daffa sudah ditunjukkan sejak awal pernikahan. Meskipun begitu Aini tetap mencoba untuk bertahan, dengan harapan mereka bisa menjadi keluarga yang samawa dan dapat menggapai surga bersama.

Dan ketika cinta itu mulai hadir, masa lalu datang sebagai penghalang. Keutuhan cinta pun mulai dipertanyakan. Mampukah Aini bertahan ditengah cobaan yang terus menguji kesabaran serta mempertahankan keutuhan rumah tangganya?



📝___ Dilarang boom like, menumpuk bab apalagi sampai kasih rating jelek tanpa alasan yang jelas. Silahkan membaca dan mohon tinggalkan jejak. Terimakasih 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 : Bukan Pernikahan Impian.

Jika tidak sempat baca dan berakhir numpuk bab serta kasih boom like, lebih baik jangan mampir dulu. Tunggu sampai karya ini tamat baru baca, demi menjaga retensi supaya tetap aman. Terimakasih untuk kerjasamanya. 🙏 🥰

...*********...

"Saya terima nikah dan kawinnya Nur Aini Anindita binti Yusuf Maulana dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

Hanya dengan satu tarikan nafas, Daffa berhasil mengucap ijab qobul dengan benar dan lantang. Dengan demikian, gadis cantik memakai kebaya berwarna putih dan hijab dengan warna senada itu kini telah sah menjadi istrinya.

Sah!

Sah!

Ucap para saksi tak terbantahkan lagi, mulai saat ini keduanya terikat dalam janji suci pernikahan. Entah bagaimana nantinya mereka akan menjalani biduk rumah tangga, Aini hanya bisa pasrah dan belajar ikhlas menerima pernikahan ini.

Kondisi sang ayah tak memungkinkan dirinya untuk menolak apalagi sampai membantah, dia hanya bisa menerima perjodohan itu tanpa mengenal lebih dulu bagaimana sifat dan karakter pria yang kini sudah sah menjadi suaminya. Bahkan pernikahan mereka dilakukan di salah satu ruang rawat rumah sakit, terkesan buru-buru dan mendadak. Pernikahan hanya dihadiri oleh keluarga inti saja, penghulu serta dua orang dokter dan seorang perawat yang diminta sebagai saksi.

Meskipun belum ada cinta, Aini tetap berharap Daffa bisa menjadi imam yang baik baginya dan bisa melakukan peran mereka masing-masing dengan baik seperti layaknya pasangan suami istri pada umumnya. Apalagi tampang pria itu terlihat sudah cukup matang dan memang sudah pantas untuk menikah. Begitupun dengan dirinya yang akan belajar menerima dan akan berusaha menjalankan perannya sebagai seorang istri yang baik bagi suaminya.

Lamunan Daffa terbuyar saat seseorang menyentuh tangannya, menggenggamnya dan mencium punggung tangannya. Sungguh ini bukanlah pernikahan impian, dia tiba-tiba ditelefon dan diminta datang ke rumah sakit hanya untuk sekedar menikah. Bahkan saat dia datang semuanya sudah dipersiapkan, penghulu juga sudah ada disana, seolah hanya tinggal menunggu mempelai prianya saja, yaitu dirinya.

Menerima? Tentu saja tidak. Jika bukan atas desakan kedua orang tuanya, dengan alasan papanya sudah lama mengenal dan sudah banyak dibantu dimasa mudanya dulu oleh Ayah Aini, Daffa tidak akan mau untuk dinikahkan dengan gadis yang baru saja dia kenal itu.

Daffa Erlangga, pria berusia 31 tahun itu sebenarnya bukanlah tipe orang yang suka dipaksa, namun atas dasar rasa kemanusiaan saja akhirnya dia terpaksa mau menikahi gadis yang duduk di sampingnya sekarang.

"Sekarang Ayah sudah tenang, jikapun Ayah harus pergi Ayah sudah ikhlas karena putri Ayah satu-satunya sudah ada yang menjaga," dengan posisi masih terbaring lemah diatas brankar, Yusuf mengusap punggung tangan putrinya yang duduk di kursi yang memang ditujukan untuk penjaga pasien.

"Bicara apa kamu ini, Yusuf. Kamu pasti akan diberikan umur panjang dan melihat anak-anak kita ini bahagia dengan pernikahan mereka. Kamu harus tetap hidup sampai mereka memberikan cucu yang banyak dan lucu-lucu untuk kita," Arya berusaha untuk menghibur. Sakit komplikasi yang dialami sahabatnya memang sudah cukup parah, dokter saja sudah menyerah dan memasrahkan semuanya pada yang diatas.

Keduanya dulu adalah sahabat dimasa muda, hingga ketika Yusuf memilih pindah ke desa, Arya tak pernah lagi mendengar kabarnya lagi. Sepuluh tahun lalu Yusuf kembali ke kota dan mengontrak sebuah rumah dengan memboyong keluarganya. Yusuf berharap bisa memperbaiki perekonomian keluarganya dikota. Namun sayangnya nasib baik belum berpihak, banyak perusahaan yang Yusuf lamar tak ada satupun yang menerima, hingga Yusuf harus menjadi satpam di salah satu pusat perbelanjaan untuk menyambung hidup keluarganya.

"Nak Daffa, Ayah tau ini tidak adil untuk kalian. Tapi Ayah berharap kamu bisa menjaga dan memperlakukan Aini dengan baik. Meskipun Aini bukan gadis kota dan berpendidikan tinggi, tapi Ayah sangat yakin dia bisa menjadi istri yang baik buat Nak Daffa."

Begitu malas Daffa menjawab, tapi terpaksa dia mengiyakan, "Ya, saya percaya itu. Saya pasti pasti akan menjaganya dan berusaha menjadi suami yang baik untuknya."

Senyum lega tergambar diwajah semua orang yang ada disana, tak terkecuali Aini, gadis itu hanya diam sambil merasakan jantungnya yang berdegup sangat kencang. Ini adalah pertama kalinya dia menjalin hubungan dengan seorang pria, apalagi status mereka sekarang sudah menikah. Jujur, Aini merasa gugup dan sedikit takut.

"Masih ada beberapa pekerjaan yang harus Saya urus dikantor, kalau begitu Saya permisi dulu." Daffa bergegas bangun, tak lupa dia mencium punggung tangan kedua orang tua Aini sebagai bentuk tanda sopan.

"Aini, kamu antarkan Daffa sampai kedepan ya?" wanita yang adalah mama dari Daffa itu mendekat, merangkul pundak Aini dan mengusapnya pelan.

Tanpa berani menjawab, Aini hanya mengangguk pelan. Tak ada obrolan, hanya ada rasa canggung sepanjang mereka melangkah dari ruangan dimana ayah Aini dirawat. Ini adalah pertama kalinya mereka bertemu dan langsung di ikatkan dalam janji suci pernikahan, jelas saja mereka bingung harus memulai obrolan dari mana.

"Sampai disini saja," langkah keduanya terhenti saat suara tegas Daffa terdengar.

Sesaat, suasana kembali hening, "Kita sama-sama tau, ini bukanlah pernikahan impian, jadi jangan pernah menuntut lebih dariku. Aku akan memberimu uang sebagai bentuk nafkah, selain itu jangan menuntut lebih dariku karena aku tidak bisa memberikan seperti apa yang kamu harapkan dari sebuah pernikahan."

Meskipun suaranya terdengar pelan, namun kata-katanya begitu menusuk. Debaran jantung yang tadi berdetak karena rasa malu, kini berubah menjadi rasa sakit. Meskipun begitu Aini mencoba untuk tetap tersenyum. Dua jam lalu mereka bertemu sebagai orang asing, dan langsung diikatkan dalam sebuah ikatan yang sakral. Semua ini jelas terasa asing dan sangat mengejutkan keduanya.

"Ma-maaf Mas, sudah membuat Mas masuk kedalam masalah keluarga Saya. Tapi Saya benar-benar tidak tau kalau..."

"Sudahlah, tau atau tidak itu tidak penting bagiku. Kamu sudah punya pacar?" Daffa menatap lekat wajah gadis yang tertunduk itu, usianya terlihat masih sangat muda, mungkin seumur dengan adiknya.

Aini menggeleng pelan, "Saya tidak pacaran,"

"Berapa usiamu?"

"Dua puluh dua tahun, Mas."

"Kalau begitu mulai sekarang carilah pacar, setelah kamu mendapatkannya kita akan bercerai,"

Aini mendongak, menatap Daffa yang terlihat serius dengan ucapannya, "Astaghfirullah Mas. Pernikahan itu sakral, bukan untuk main-main. Jadi tolong Mas jangan semudah itu mengucapkan kata cerai. Meskipun pernikahan kita ini karena terpaksa, tapi sah dimata hukum dan agama."

"Jangan bernegosiasi dihadapanku. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menganggap kamu ada di hidupku. Jadi percuma saja jika kamu mau berperan sebagai istri yang baik, karena semua itu tidak akan berguna di mataku."

Aini hanya menanggapi ucapan Daffa dengan helaan nafas. Tak bisa bohong, ucapan Daffa seperti duri yang menusuk dihati.

"Kenapa? Apa Mas sudah punya tambatan hati? Jika iya, kenapa tadi Mas tidak menolak saja saat akan dinikahkan denganku?" tanya Aini.

"Selain terpaksa iya, apa tadi kita diberikan kesempatan untuk menolak?" Daffa mengingatkan, nyatanya kondisi ayah Aini membuat mereka tidak bisa berkata tidak ataupun sekedar ingin menolak adanya pernikahan diantara mereka.

"Nur Aini Anindita, aku ingatkan kamu sekali lagi. Pernikahan kita ini hanya sebatas status, dan tidak akan pernah lebih dari itu!"

Sembari menahan air matanya, Aini menatap kepergian Daffa dengan tatapan penuh kesedihan. Diawal pernikahan saja suaminya itu sudah menunjukkan sikap dingin seperti ini, apakah kedepannya dia akan sanggup menjalani biduk rumah tangga bersama pria yang sama sekali tidak mencintainya itu?

...💧💧💧...

1
〈⎳ FT. Zira
gak jadi belati atau gimamannan iniii😳😳😳 siapa yg di tampar?? siapa yg nampar??
〈⎳ FT. Zira
salahmu sndiri.. dah tau wajahmu srkarang jadi pasaran, pakai acara buka gaza amal di pasar, ya tambah rame lahh🤧
〈⎳ FT. Zira
celine eamng dah gak ganggu ya.. secara dia lagi repot sendiri ngurusin media . tapi imbasnya masih berlanjut ini woiii.../Curse//Curse//Curse//Curse/
Zhu Yun💫: Mana yang dia kirim begonoan semua, jadi sulit untuk percaya lagi 🤧🤧🤧🤧
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
wajar sih kalo ibu sampe begini.. dia kan gak terima anak gadisnya dipermainkan..
Zhu Yun💫: Apalagi orang tua biasanya hanya melihat, yang tahu luar dalamnya kan yang sedang menjalani, jadi si ibu tahunya ya putrinya hidup dalam bayang-bayang masa lalu suaminya /Proud/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
coba deh daf.. suapin gitu.. suapin pakai bibir.. jamin, kamu bakal di hujat massa/Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful/
Zhu Yun💫: Ujung-ujungnya minta yg lain nanti kalau begitu /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
Bunda HB
itu pasti ibu nya daffa....
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
noh minta othornya buat ganti rugi/Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
OMG /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
jangan cm janji saja. buktikan dong
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: aduh, ngilu, ngilu dah sono. gk kebayang kalo gk punya emprit/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Potong aja burung empritnya kalau cuma janji doang /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
mak jleb pora?
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
kamu tenang justru bikin uler keket blingsatan
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
innalilahi wa inna ilaihi Raji'un
〈⎳ FT. Zira
iya sih.. Daffa tetep salh karena di awal dia kurang tegas.. bisa dipahmi kalo dia pasti masih punya rasa buat mantan istrinya.. tapi pikirkan Ai nya juga lah, dia lagi ngandung lho, butuh suami yg selalu ada🥺🥺


gak bisa lanjut komen.. author sedang repisi katanya🤧🤧🤧🤧
〈⎳ FT. Zira: huum... sampe oleng lagi, bakal kena santet onine/Left Bah!/
Zhu Yun💫: Udah mau punya anak kalau Daffa masih oleng ya minta digetok berarti /Joyful//Joyful//Joyful/
total 4 replies
〈⎳ FT. Zira
sudah jatuh, tertimpa tangga pula.. definisi yg di alami Cel cel🤧🤧
〈⎳ FT. Zira: keduanya kyknya kak/Joyful//Joyful/
Zhu Yun💫: Apes apa karma ini /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
para buibu langsung ambil langkah seribu/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: jangan biarkan dia lolos dulu.. minimal buat dia stres lah, terus lupa ma mantan.. ehh kok aku jadi kejem sih/Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Celine mau kemana-mana udah nggak aman,,, sekarang sibuk nyari keamanan buat diri sendiri dia, nggak bisa ngerecokin hidup orang lagi /Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
〈⎳ FT. Zira
itu kan karena kesalaanmu sendiri.. gak tega sih ,tapi cel cel bandelnya gak ketulungan🤧
〈⎳ FT. Zira: mau dendam lagi pun gak bakal sempet

sekali nongol di depan umum aja sayuran melayang/Facepalm/
Zhu Yun💫: Ya kalau nggak gitu dia nggak bakal berhenti gangguin Aini,,, kalau gini kan dia jadi punya kesibukan sendiri dan nggak ngerecokin hidup orang /Joyful//Joyful/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
yg di takuitn ternyata kalo suaminya tergiur sampe ngiler pas liatnya..🤭🤭🤭
〈⎳ FT. Zira: memgulang yg anuu/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
Zhu Yun💫: Nanti malah minta ngulang sejarah kalau sampai lihat /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
hooh.. Suamimu yg lakuin.. soalnya si mantan sudah terlalu rusuh🤧🤧
〈⎳ FT. Zira
skip skip.. padahal yg baca nunggu/Proud//Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira: betullll/Joyful//Joyful//Joyful/
Zhu Yun💫: Kebanyakan nulis pengadonan nanti nggak fokus alur,,, sesuai kebutuhan aja nulis pengadonannya /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
sekaligus balapan membuat otak orang treveling ya Daf/Determined//Determined//Determined//Determined/
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Huuu haaaa /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!