damar aby sugito atau lebih sering di panggil sugi, seorang pemuda yang memiliki sebuah toko boneka, namun boneka yang di jualnya juga bukan boneka-boneka biasa melainkan boneka hidup yang melindungi tuannya, selain bukan bonekanya saja yang unik, sugi sendiri juga memiliki kekuatan yang tiada tanding. namun ia sendiri tidak menyadari bahwa dirinya itu sakti dan sugi juga tidak menyadari bahwa boneka-boneka yang di jualnya itu hidup. di season 2 kali ini akan terungkap bagaimana sugi bisa memiliki boneka-boneka hidup itu, dan bagaimana sugi bisa mendapat kekuatan tiada tanding, serta siapa yang telah membuat sugi tidak bisa menyadari kesaktiannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rencana memberikan pelajaran kepada sugi.
Kakek tua itu melebarkan matanya, ketika melihat sebuah batu akik dengan batu berwarna hijau tua yang mengeluarkan sebuah aura yang tampak kuat dan harmoni.
Kakek tua itu menarik udara dalam dalam dengan ekspresi ngeri.
Sambil menerima batu akik itu, sukmowijoyo berucap, "apakah ini benar benar untukku?"
Sugi menganggukan kepalanya, "ya, ini untuk anda. Jujur saja ini bukanlah hadiah yang berharga, namun tidak ada salahnya apabila aku memberikannya kepada anda.." jawab sugi.
Kakek tua itu menelan ludahnya dengan ngeri. Pusaka batu akik yang sangat kuat ini di anggap sebagai sesuatu yang tidak berharga? Lalu bagaimana dengan hadiah yang berharga? Sukmowijoyo tidak bisa membayangkan hal tersebut.
"Terimakasih tuan--- ah maksudku pak..." ucapnya dengan rendah hati.
Sugi menganggukan kepalanya dan pergi dari tempat ini begitu saja. Sukmowijoyo melihat perginya tuan hebat itu begitu saja. Ia sendiri sama sekali tidak menyangka akan bertemu dengan sosok tuan hebat, sakti dan rendah hati serta tidak sombong yang mencoba menjalani hidup menjadi manusia biasa.
Sementara itu sugi berjalan ke arah jalan yang mengarah ke luar. Pada saat ini sugi memilih pergi saja dari rumahnya tuan herlambang ini. Sugi memilih untuk tidak pamit karena merasa tuan herlambang yang sepertinya sedang sibuk.
Bagaimanapun juga sugi hanyalah orang asing yang di berikan kesempatan untuk datang ke tempat ini. Seumpama sugi pergi begitu saja juga tidak akan ada efeknya. Sugi yakin ia juga tidak akan di cari oleh tuan herlambang. Siapa juga yang mau mencari pria miskin seperti dirinya?
Ketika sugi tiba di jalan raya, sugi terlihat berjalan ke arah kota sembari mencari tumpangan.
"Lihat itu! Itu adalah target kita!"
"Mari kita eksekusi!"
Beberapa orang mengamati sugi dari kejauhan. Masih ingat tentang rico? Si pria tampan yang menghampiri sugi dan citra sebelum ini. Yang memaksa citra pergi bersama sekaligus orang yang menyuruh anak buahnya untuk memberi pelajaran kepada sugi.
Nah ini adalah orang orangnya rico...
Mereka akan beraksi untuk memberikan pelajaran yang tidak terlupakan untuk si sugi ini.
Ketika sugi berjalan sendirian tidak lama kemudian sebuah mobil mewah tiba dan langsung berhenti di depan sugi.
Beberapa orang keluar sambil memasang wajah sopan, "ah pak, mengapa anda berjalan kaki seperti ini dan meninggalkan mansion begitu saja?" Tanya salah satu dari mereka.
Ketika sugi melihat orang orang ini sugi tahu, bahwa mereka adalah orang orang dari mansion tuan herlambang.
Sugi menggaruk kepalanya dengan ekspresi sungkan, dia sama sekali tidak mengatahui bahwa akan ada orang yang menyusulnya seperti ini.
"Aku hanya sungkan, mengganggu tuan herlambang yang sepertinya sedang sibuk.." jawab sugi.
Salah satu orang berucap, "pak, sepertinya anda datang dari jauh, mengapa anda tidak menginap ke tempat yang telah di siapkan oleh tuan herlambang? Kebetulan ada sebuah rumah yang kosong. Anda bisa menempatinya untuk satu atau dua malam sebelum anda pergi."
Sugi terharu pada saat ini, siapa kira ternyata tuan herlambang begitu baik. Menyuruh anak buahnya untuk menyusul dan memberikan penginapan gratis.
Sugi menganggukan kepalanya, "baiklah, dari pada aku harus bingung mencari hotel dan jalan kaki seperti ini!" Ucap sugi.
"Silahkan masuk pak!" Ucap orang orang itu mempersilahkan sugi masuk ke dalam mobil.
Sugi menganggukan kepalanya dan kemudian memasuki mobil itu.
Apa yang tidak sugi ketahui, ketika sugi memasuki mobil itu sebuah seringai muncul secara sekilas dari wajah orang orang itu sebelum menghilang kembali.
Dengan cepat mereka semua membawa sugi menuju ke sebuah rumah yang cukup terpencil, yang berada di tengah sebuah perkebunan sayur yang ada di ungaran.
Rumah itu tidak jelek, namun tidak sebesar villa mewah. Yang pasti rumah itu tampak sangat nyaman.
Salah satu orang menyerahkan pintu kunci rumah itu kepada sugi, kemudian berucap, "silahkan istirahat pak.."
Sugi menerima kunci itu dan berucap, "terimaksih ya, sampaikan salamku terhadap tuan herlambang.."
"Baik..." ucap mereka dengan sopan.
Dengan cepat sugi memasuki rumah itu.
Sementara itu, di dalam mobil anak buah rico berucap, "cepat kirimkan pesan, kita berhasil membuat pria ndeso itu masuk ke dalam rumah.."
Salah satu anak buah herlambang yang lainnya menganggukan kepalanya.
***
Sementara itu di salah satu ruangan yang ada di mansion milik herlambang, lebih tepatnya ruangan yang di huni oleh rico dan citra.
Seorang anak buah rico membisikan sesuatu kepada rico, "tuan, dia sudah memasuki rumah yang kita siapkan. Nanti malam kita siap memberikan pelajaran yang tidak terlupakan untuk dia..."
Rico menyeringai, "hehe, bagus!"
Rencana rico dan para anak buahnya ini sebenarnya sangat sederhana, mereka memindahkan sugi ke tempat yang mereka persiapkan, kemudian mereka menghajar sugi setengah mati ketika malam tiba. Dengan begitu tidak ada orang yang tahu, tidak ada saksi mata, dan tentu saja sugi tidak bisa meminta pertolongan.
Ketika rico terkekeh dan menyeringai nampak citra menyipitkan matanya, citra mengetahui sifat rico yang pendendam. Dari gerak geriknya saat ini citra menduga rico memiliki rencana jahat kepada seseorang, yang kemungkinan besar pemuda desa yang sebelum ini citra temui.
Namun citra masih tidak perduli, ia hanya diam dan memasang wajah datar. Selama rico tidak mengusik dirinya, ayahnya atau seluruh orang yang di sayanginya citra tidak perduli.
Tidak ada gunanya juga menyelamatkan seekor semut yang lemah.
***
Waktu berjalan cepat, tidak terasa malam telah tiba....
Dari balik tembok dapur kepala wanita dengan rambut gimbal nyumul, ia cekikikan layaknya kuntilanak.
Siapa dia? Dia tidak lain tidak bukan adalah wewe gombel penunggu rumah ini, wewe gombel yang biasanya di novel lain bertugas menculik bocil bocil ep ep yang maghrib masih belum pulang ke rumah, di novel ini tidak. di novel ini wewe gombel ini adalah jelmaan arwah penasaran dari seorang wanita korban pembunuhan di rumah ini.
Tentu saja sebagai arwah penghuni rumah angker ini, wewe gombel itu hendak menakut nakuti pemuda yang baru saja tinggal di sini.
Sosok itu berjalan sambil menyeringai menuju ke kamar yang di dalamnya ada sugi.
***
Sementara itu, Sugi di kamar terlihat meregangkan tangannya sambil menguap, "semoga malam ini tidur nyenyak dan tidak ada yang menggangu.." batin sugi.
Tek!
Namun siapa sangka lampu kamar sugi padam....
"Waduh, apa ada yang konslet ya?" Tanya sugi dengan ekspresi kaget. Kemudian dia bangun dari tempat tidurnya dan langsung menuju ke arah jendela yang menghubungkan dengan ruang tamu, sugi berfikir barang kali hanya lampu kamarnya ini saja yang konslet.
Ketika sugi membuka jendela....
Duargh!
Wewe gombel yang sedang berjalan hendak menakut nakuti sugi yang berada di kamar langsung menabrak ke daun jendela yang baru saja sugi buka.
Sosok wewe gombel itu langsung terjengkang kebelakang. Wewe gombel mengerikan itu langsung memegangi kepalanya, entah mengapa benjol mulai muncul di kepalanya, padahal saat ini dia adalah hantu yang seharusnya tidak bisa benjol!