NovelToon NovelToon
Black Rose In The School

Black Rose In The School

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Teen Angst / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Angst / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

Merebut kekasih saudara tirinya, dan mengandung anaknya. Bercerita tentang gadis cantik yang dijuluki sebagai mawar hitam di sekolah. Dia selalu membawa mawar hitam ditangannya setiap ia akan memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Dia memiliki sikap yang buruk, sehingga hampir tidak ada yang benar-benar menjadi temannya. Dia tidak pernah mendapatkan cinta yang tulus, sehingga ia mungkin tidak percaya cinta. Sampai saat dimana ia melihat sesuatu yang terlihat hangat di depan matanya. Saat ia melihat seorang murid laki-laki yang bukan miliknya tengah bersikap manis kepada pacarnya. Disaat itu juga, Valencia menginginkannya. Rasa ingin memiliki itu semakin lama berubah menjadi obsesi. Sampai mereka menjalani hubungan yang panjang dengan banyak masalah diluar dugaan mereka. Bagaimana jadinya jika mereka sampai menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 ( Awal kehancuran)

‘Klak ‘Klak ‘Klak

Suara sepatu heels yang khas membuat suaranya sangat terdengar di depan apartement, seorang wanita dengan pakaian serba bermerek itu memasukan kata sandi untuk membuka pintu di depannya. Sebelum benar-benar membukanya, wanita itu mengecek jam yang berada di ponselnya.

“Masih pukul 6 pagi” ucapnya.

Tangannya yang lentik mulai membuka pintu, ia menutup pintunya kembali setelah berhasil masuk kedalam apartement. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, ia tersenyum tipis karena kondisi apartemen ini masih tetap rapi.

Wanita itu meletakan tas mahalnya di sebuah rak yang berada disampingnya. Kemudian dia menundukan kepalanya untuk melepas heels yang ia pakai, dan pada akhirnya ia melihat sebuah sepatu pria di tempat ini.

“Apa dia membawa laki-laki ke apartemennya?” Ucapnya dengan lirih.

Wanita itu melangkahkan kakinya menuju ke kamar utama. Dia langsung memegang gagang pintu, tapi pintu itu terkunci dari dalam dan membuatnya tidak bisa membukanya.

‘Tok! ‘Tok! ‘Tok!

“Valencia!! Buka pintunya!!” Teriaknya sembari mengetuk pintu dengan keras.

“Valencia!! Jawablah ketika ibumu memanggil!!!” Teriaknya lagi.

Valencia yang masih memejamkan matanya sayup-sayup mendengar namanya dipanggil. Dia langsung membuka matanya sempurna saat mendengar suara ibunya berteriak. Dia langsung bangkit dari duduknya dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

“Valencia!!” Teriak ibunya lagi, membuat Valencia menjambak rambutnya sendiri frustasi.

“Felix! Felix! Bangun!! Ada ibuku!!” Ucap Valencia membangunkan Felix yang masih tertidur.

“Felix!!!” Ucap Valencia lagi.

Felix yang merasa tidurnya terganggu pun mulai mengucek matanya beberapa kali, ia mengumpulkan nyawanya sebelum benar-benar mengerti dengan ucapan Valencia.

“Bangun, ada ibuku diluar!” Ucap Valencia, dan kali ini berhasil membuat Felix membuka lebar matanya.

“Ibumu?” Ucap Felix tak percaya, Valencia mengangguk dan segera memakai pakaian tidurnya.

“Cepat pakai bajumu!” Ucap Valencia saat Felix hanya memandanginya yang sedang melepas selimut.

“Ah iya!” Ucapnya setelah tersadar.

Mereka berdua seperti orang yang panik dan ketakutan, dengan tergesa-gesa mereka memakai baju mereka masing-masing. Valencia menatap dirinya dicermin, dan dia melihat banyak bekas merah di lehernya. Begitu juga dengan Felix, dia juga ada beberapa bekas merah di tubuhnya.

“Aku harus bagaimana?” Ucap Felix dengan wajah panik.

“Aku akan berusaha membuatnya pergi tanpa melihatmu! Ingat! Jangan keluar apapun yang terjadi!” Ucap Valencia memperingatkan.

“Baiklah, aku ingat perkataan mu!” Ucap Felix.

Valencia mulai membuka kunci pintunya, dia keluar perlahan dan langsung menutup pintunya kembali. Ia juga menguncinya dari luar agar ibunya tidak seenaknya masuk kedalam kamarnya.

Valencia melihat ibunya sedang duduk di sofa panjang sembari melihatnya tanpa senyuman sedikitpun. Valencia yang terbiasa hanya bisa diam sembari duduk di sofa yang berada di depannya.

“Kau membawa pria kesini?” Ucap ibu Valencia.

“Iya” ucap Valencia singkat.

“Kau sudah tidur dengannya?” Ucap ibunya lagi, dan Valencia mengangguk.

“Astaga kau benar-benar jalang sejak kau kecil!” Ucapnya sembari terkekeh.

“Tentu saja, aku jalang karena ibuku juga jalang” ucap Valencia dengan senyum tipis diwajahnya.

“Kau tidak pernah berubah sejak dulu Valencia, aku benar-benar membencimu!” Ucap ibu Valencia.

“Aku tau, kau tidak pernah sekalipun tidak membenciku” ucap Valencia.

“Ya! Aku adalah Sonya! Aku bebas melakukan apapun termasuk membencimu!” Ucap ibu Valencia yang bernama Sonya.

“Sonya, Sonya. Kau hanyalah ibu dalam tanda kutip. Kau tidak pernah benar-benar menjadi ibuku” ucap Valencia dengan senyum lebarnya.

“Beraninya kau memanggilku dengan nama!!” Ucap Sonya dan berdiri mendekati Valencia.

‘PLAKK!!

‘PLAKK!!

Dua tamparan berhasil mendarat di pipi Valencia, hal seperti ini sudah biasa dilakukan ibunya sejak dulu. Sonya adalah seorang ibu yang kejam dan buruk, dia bahkan kerap kali merasa cemburu karena kecantikan Valencia yang menurutnya telah menyainginya. Semua yang ada dalam diri Valencia membuatnya jengkel dan sangat dibencinya.

“Ada apa kau kesini? Cepat katakan dan pergi” ucap Valencia.

“Kau tidak berhak mengusirku Valencia! Semua ini milikku” ucap Sonya.

“Semua ini milik ayahku yang sudah tiada, bahkan dia memberikan seluruh kekayaannya padaku” ucap Valencia terkekeh.

“Kau menjaga ku selama ini karena kau ingin hartaku menjadi milikmu bukan?? Jangan harap Sonya!!!” Ucap Valencia yang diiringi dengan suara tawanya.

“Ahh menjengkelkan sekali berbicara denganmu. Aku hanya ingin mengatakan, datanglah ke pertunangan saudara tirimu” ucap Sonya.

“Aku tidak akan datang!” Ucap Valencia.

“Jika kau tidak datang maka aku akan menamparmu puluhan kali” ucap Sonya dan pergi menuju ke pintu keluar.

“Dan dengarkan aku! Jika kau tidur dengan sembarang pria, maka tanggung sendiri akibatnya!!” Ucapnya dan menutup pintu dengan sangat keras.

Valencia terduduk lemas pada sofa di belakangnya, bertemu dengan ibunya cukup menguras energinya. Semua ucapan menyakitkan itu seolah sudah terbiasa ia dengar dari mulut ibunya. Ia tau, bahwa sejak saat itu ibunya menjadi sangat membencinya.

Valencia membuka pintu kamarnya kembali, dan disana sudah ada Felix yang sedang menatapnya dengan cemas. Apalagi saat melihat bekas tamparan yang merah di pipinya, Felix segera datang untuk memeluknya.

“Apa yang terjadi? Kenapa kau sampai seperti ini?” Ucap Felix sembari mengeratkan pelukannya.

“Aku sudah terbiasa dengan ini, ibuku sangat membenciku” ucap Valencia lirih.

“Tidak apa, kau masih punya aku disini. Semuanya akan baik-baik saja, aku akan menjagamu” ucap Felix.

Valencia yang mendengar kalimat penenang itu seketika semakin membuatnya mengeratkan pelukannya. Ia sangat menyukai kalimat itu, ia merasa lebih tenang setelah mendengarnya.

“Hari ini hari libur, apa kau sudah ada janji dengan Lisa?” Ucap Valencia sembari melepaskan pelukannya.

“Sebenarnya ada, tapi aku bisa membatalkannya demi dirimu” ucap Felix, membuat Valencia memeluknya lagi.

Setelah mereka tidur bersama semalam, Felix merasa memiliki tanggung jawab yang lebih besar kepada Valencia. Bahkan dia telah membatalkan janjinya dengan Lisa sejak beberapa menit yang lalu, sebelum Valencia masuk kedalam kamar.

“Lagian aku tidak bisa pergi dengan bekas merah di leherku” ucap Felix sembari memperlihatkan lehernya.

“Astaga maafkan aku” ucap Valencia merasa bersalah.

“Kurasa hari ini kita harus memikirkan cara, tentang bagaimana menutupi ini untuk sekolah besok” ucap Felix dengan kekehannya.

“Baiklah, kita coba menutupinya dengan make up” ucap Valencia dan mendudukkan Felix di depan meja riasnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan harinya, jam istirahat sekolah.

“Apa kau selingkuh dariku?” Ucap Lisa.

“Apa maksudmu?” Ucap Felix saat tiba-tiba mendapatkan pertanyaan seperti itu.

“Apa kau sadar? Aku sedang marah padamu sejak hari libur kemarin, kau dengan sepihak membatalkan janji! Bahkan kau tidak membujukku sejak pagi tadi! Kau seperti orang yang berbeda” ucap Lisa.

Felix meletakan pulpennya begitu saja, dan selanjutnya ia menghela nafasnya kasar. Membuat Lisa semakin tak percaya melihatnya, Felix seperti seseorang yang berbeda.

“Kita tunda saja pertunangan kita sampai kau benar-benar percaya padaku!” Ucap Felix.

“Menunda? Apa maksudmu Felix! Kau tidak bisa memutuskannya seperti itu!” Ucap Lisa.

“Aku sudah memberitahu orang tuaku, sekarang giliranmu memberitahu orang tuamu” ucap Felix.

“Siapa, siapa selingkuhanmu? Peringkat berapa dia? Apa dia lebih pintar dariku?” Ucap Lisa.

“Hentikan omong kosongmu” ucap Felix.

“Aku akan mencari seluruh gadis dengan peringkat tertinggi di sekolah ini! Aku yakin selingkuhanmu itu salah satu dari mereka!” Ucap Lisa.

“Kau akan mencarinya sampai kau lelah pun kau tidak akan bisa menemukannya” ucap Felix.

“Bagaimana jika selingkuhan kekasihmu itu orang seperti Valencia? Peringkat kedua terendah di sekolah?” Ucap Leya yang tiba-tiba datang.

“Valencia? Dia? Ckck yang benar saja!!” Ucap Lisa dengan senyuman merendahkan.

Leya yang melihat senyuman itu seketika langsung menghampiri Valencia yang duduk terdiam di kursinya. Ia tau jika temannya itu juga bisa mendengar semua ucapan Lisa yang seolah menghinanya.

“Memangnya kenapa jika itu Valencia?” Ucap Leya lagi.

“Mustahil Felix menyukai gadis seperti Valencia. Dia sangat membenci gadis seperti itu, aku tau dia tidak akan menyukai gadis seperti Valencia di seumur hidupnya” ucap Lisa lagi.

Felix yang sudah tidak tahan lagi dengan ucapan Lisa, ia langsung menariknya untuk keluar dari kelas ini. Ia menjauhkan Lisa dari Valencia, ia tidak ingin ucapan Lisa semakin membuat Valencia sakit hati. Tapi tangannya ditepis begitu saja oleh Lisa, membuat Felix menatapnya tak percaya.

“Kau tidak mungkin berselingkuh dariku bukan? Aku adalah gadis terbaik pilihanmu! Bahkan aku sangat pintar dan serasi bila bersanding denganmu. Aku tau kau tidak akan menyukai gadis lain selain diriku, benarkan Felix?” Ucap Lisa.

“Kau benar, aku hanya akan menyukai gadis pintar sepertimu” ucap Felix dengan tatapan dinginnya.

“Valencia? Hah! Yang benar saja! Dia adalah pelacur di sekolah ini! Dia hanya pembawa mawar hitam pembawa petaka! Astaga! Aku sangat ingin tertawa saat seseorang berkata bahwa kau berselingkuh dengan gadis seperti Valencia!! Astaga lucu sekali!!” Ucap Lisa dengan suara tawanya yang keras.

Felix yang mendengar itu hanya bisa diam sembari menatap Lisa dengan tatapan tanpa ekspresi. Dia tidak menyangka bahwa kata-kata seperti itu akan keluar dari mulut Lisa.

...----------------...

1
Celia Sulu
author tolong buat valencia pergi dari hidup Felix sementara waktu Thor sampai Felix sedar dengan perasaannya sendiri,kasihan valencia author
karina
lanjut
Triny Hadon
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!