NovelToon NovelToon
Sagara

Sagara

Status: tamat
Genre:Tamat / Badboy / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:11.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: nenengsusanti

Sagara devano Pradipta, pemuda 18 tahun yang hidup bergelimang harta hingga menjadikannya seorang ketua geng motor paling di segani, sikapnya yang dingin dan tak tersentuh siapa sangka akan luluh oleh seorang Bidadari tak bersayap yang tak sengaja menolongnya saat kecelakaan terjadi.

Mampukah Saga mempertahankan wanita itu saat ia tahu jika dirinya jauh dari kriteria yang di inginkan?
Atau justru Saga akan berjuang dan merubah dirinya menjadi lebih baik?

Yuk, ikuti kisah cucu Daddy Riko dan Mommy Ameera disini 😊😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 29

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Sagara yang tak tahan ingin cepat akhir pekan mulai uring uringan sendiri terutama saat di sekolah, apa yang di obrolkan kadang tak semuanya nyambung apalagi saat ia mendapat pertanyaan dari teman dan juga guru yang mengajar.

"Beneran deh, lo itu mikirin apa sih?" tanya Bian penasaran yang hanya di jawab dengan gelangan kepala.

Sagara benar-benar masih bungkam dan menutup segalanya hingga tak ada satupun yang bisa mengulik tentang apa yang sedang terjadi pada pemuda tampan tersebut, padahal mereka berteman bukan lagi hitungan hari dan bulan melainkan bertahun-tahun.

"Malam minggu ke tempat tongkrongan kaya biasa dan lo wajib datang," ujar Marcel yang begitu tegas kearah Sagara.

"Gak janji," jawab putra mahkota Pradipta tersebut.

"Lo udah sering banget gak nongkrong bareng kita, kenapa?"

"Gak apa apa, paginya gue mau pergi jadi males kemana-mana," sahut Sagara dengan santainya padahal jelas ketiga sahabatnya sudah mulai jengah dengan perubahan sikap Sagara.

Marcel, Bian dan Tata hanya saling melempar pandangan karna bagaimana pun mereka tetap menaruh rasa curiga dan penasaran.

"Mau pergi kemana? sama keluarga kamu?" tanya Tata.

"Enggak, gue pergi sendiri."

"Aku boleh ikut? udah lama kita pergi bareng," pinta Tata sedikit memohon lewat tatapan matanya.

"Gue lagi ada urusan, kapan kapan aja ya," tolak Sagara yang kemudian bangun lalu pergi begitu saja meninggalkan para sahabatnya tersebut.

Tak di pungkiri, semenjak Sagara sempat menghilang memang ia berubah tak seperti biasanya, kadang sering melamun dan bahkan tak jarang mengumbar senyum yang tak jelas alasannya.

"Selidikin yuk," ujar Bian tiba-tiba, ia yakin apa yang kini ada di pikirannya sama dengan yang di pikiran dia sahabatnya itu.

"Selidikin gimana? kita ikutin dia gitu?" tanya Marcel.

Bian yang mengangguk mulai menjelaskan rencananya yang akan mereka lakukan demi menjawab apa yang sebenarnya terjadi pada Sagara akhir akhir ini.

"Yang jadi masalah, dia berangkat dari rumah yang mana?" tanya Tata dengan tangan yang melipat di dada sedangkan tubuhnya ia sandarkan di sandaran kursi.

"Nah bener tuh, Sagara itu gak jelas tinggalnya," sahut Marcel.

Mereka tentu tahu, jika salah satu temannya tersebut memang bisa tidur dimana saja sesuka hatinya setelah menjadi anak piatu.

Sagara tak punya lari rumah khusus untuk ia pulang semenjak tak ada lagi yang menyambutnya dengan senyum dan pelukan hangat khas keibuan.

.

.

.

Waktu pun cepat berlalu, hari yang di tunggu pun tiba dan itu menjadi alasan Sagara bisa bangun sepagi ini untuk pergi ke tempat tujuannya.

Semua sudah di persiapkan olehnya sejak semalam, ada dua stel baju yang tersusun rapih di tas ransel yang akan ia bawa nanti.

Sagara yang tidur di kediaman Pradipta bahkan tak bertemu sama sekali dengan Mommy Ameera dan Daddy Ricko, ia pergi sebelum waktunya sarapan bersama.

Kuda besi yang melaju dengan kecepatan tinggi itu membelah jalan ibu kota yang belum ramai oleh kendaraan lain, dan itu membuat Sagara bisa leluasa menarik tuas gas motornya hingga serasa ia melayang di waktu pagi buta yang matahari nya saja seakan masih malu-malu menampakkan sinarnya.

Perjalanan yang menempuh waktu beberapa jam itupun akhirnya sampai, Helm yang di bukanya secara langsung menampakkan senyum di balik rasa lelah dan lapar yang Sagara rasakan.

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab suara berat laki-laki yang bisa di tebak Sagara jika itu adalah suara Bapak.

"Pak, apa kabar?" tanya Sagara sambil meraih punggung tangan pria paruh baya itu.

"Kabar baik, Nak. Bapak kira Ais bercanda saat ia mengatakan kamu akan kemari pagi pagi."

"Serius, Pak," jawab Sagara malu-malu sebab itu pun tanpa rencana sama sekali.

Sagara yang di persilahkan masuk di sambut juga oleh Ibu, namun ia memilih pamit sebentar ke kamar mandi untuk buang air sebelum nantinya mereka akan sarapan bersama.

"Ehem," dehem Sagara saat memasuki dapur.

"Astaghfirullah, Sagara," pekik kaget Aisyah yang sedang memasak di dapur, entah kenapa ia yakin Pemuda itu akan benar-benar datang hingga pagi ini ia memasak cukup lumayan banyak.

"Kaget ya?" kekeh Sagara, meski tak bisa melihat wajah gadis itu, tapi bagi Sagara ia begitu menggemaskan.

"Kagetlah, seingat ku hanya ada Ibu," sahut Aisyah.

Ibu yang memang kebetulan akan kedepan memang tak diberitahukan oleh Bapak tentang kedatangan Sagara jadi wajar jika Aisyah pun tak tahu akan hal tersebut.

"Aku mau ke kamar mandi dulu ya."

"Iya, silahkan," jawab Aisyah.

Apa yang di rasakan gadis bercadar itu tak pernah sama saat ia bersama dengan pria manapun termasuk dengan duda anak satu yang terus meminta kejelasan tentang kedekatan mereka selama ini. Padahal, Aisyah hanya menjadi teman baik putrinya yang memang butuh perhatian khusus dari wanita dewasa untuk pengganti ibunya.

"Sagara belum keluar juga?" tanya Ibu yang sedikit membuyarkan lamunan putrinya tersebut.

"Belum, iya belum, Bu." Aisyah menjawab sambil menoleh kearah pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat.

"Ya sudah siapkan saja," ucap Ibu.

Belum sempat Aisyah menjawab, dua wanita yang berada di dapur itupun menoleh saat mendengar suara pintu terbuka dan kemudian sosok Sagara pun muncul dari dalamnya.

"Kita sarapan dulu, Nak."

"Iya, Bu," sahut Sagara yang merasa lega, saking leganya perutnya kini seakan sedang melayangkan protes karna semua sudah di keluarkan.

Bapak, Ibu, Sagara dan Aisyah kini menikmati makan pagi mereka di satu meja bersama, sarapan yang terbilang sederhana itu malah terasa nikmat karna hangatnya ikatan sebuah keluarga lengkap yang kini tak di dapat kan oleh Sagara lagi di rumah mewahnya.

"Hari ini kamu mau kemana Aish?" tanya Bapak sebab tak ada acara apapun di PonPes.

"Gak kemana-mana, Pak."

"Kalau gitu, antar Ibu ke rumah Nyai Warsih ya," pinta Ibu.

"Iya, Bu. Tapi motor Aish kan di bawa Mas Fatih," jawab Aish yang nampak sedang berpikir.

"Hem, kamu benar juga ya," sahut Ibu sama bingungnya.

"Bawa mobil saja, Nak Sagara bisa antar Ibu dan Aisyah kan?" kata Bapak yang bagai angin segar bagi para pemuda yang belum lulus SMA itu.

"Oh, bisa Pak, saya bisa bawa mobil kok, dengan senang hati kemanapun akan saya antar," jawab Sagara dengan cepat sambil mengubah posisi duduknya jadi lebih tegap.

Sagara yang melirik kearah Aisyah tak lepas dari senyum yang ia ukir dari ujung bibirnya tersebut. Sedangkan yang di pandang justru semakin menundukkan wajahnya yang sedikit merah merona di kedua pipi di balik cadar yang ia kenakan.

"Jam berapa berangkatnya?" tanya Sagara.

"Jam 10, tapi tempatnya agak jauh kalau pake mobil, karna lewati dua pasar tumpah akhir pekan," jelas Ibu, maka itu kadang ia dan Aisyah memang memilih menaiki motor saja

.

.

.

Gak apa-apa, Bu. Makin lama, makin jauh justru lebih menyenangkan...

1
pejuang rupiah😶‍🌫️
Luar biasa
*💞 𝘍𝘭𝘰𝘸𝘦𝘳𝘴 💞*
saya kira ngelindur buka nt jam segini taunya bener Sagara up lg semoga sukses selalu dan di tunggu thor kelanjutannya 🥰🥰
Raesya Fadzilla
baru nyadar nama teman saga itu bian, aku juga baru nyadar bian itu nama abg sepupu aku haha wkwk
Tuti Tyastuti
minal aidzin walfaidzin mak sehat selalu baru nongol lg🙏🤭
Suriyahlasminah Sari
ya Alloh baru up lagi udh satu taun ,untung masih ingget jalan ceritanya,terimakasi udah mau up lagi 🙏
LANY SUSANA
Waduh setlh sekian purnama br up lg cm 1 dan gantung lg hadew/Sweat//Sweat//Sweat/
pipi gemoy
next Thor 🙏🏼
Diana Nur
Masih ada lanjutannya lagikah teh.... kelamaan puasa nih siteteh smp Bru bs up skrng
nuraeinieni
sekian purnama di tunggu akhirnya up juga.
jangan bodoh karna cinta ara,betul tuh kata crys,yg mempertahankan keyakinan dan keluarganya.
Ramadhani Kania
semangt² mak.....💪💪
Holifah Alan
semangat up lagi thor 💪💪💪💪
yulithong
ee teteh apa kbr lama bener hiatusnya...kangen tau sm cerita2 mu...
hiatus
akhirnya teh lanjut lg,udh agak sedikit lupa nih teh
Rahma Inayah
setlh sekian lama GK up date pas up date Mash jg syahla keras kepala Masih mau mampetlrthkn Christ dan GK mau membuka hati sedktpun utk agam
Ainal Fitri
Alhamdulillah update lg 🤗
daaaannnn Ara masih bgtu egois mempertahankan perasaan nya Tampa pernah ingin mngubur dlm dlm .. semoga Ara segera sadar ad batasan yg gak harus d lewati nya.
Lia Piepie Pampam
othor ya ampun baru up
Nix Ajh
Alhamdulillah akhirnya berlanjut, terima kasih 🙏
Irma Juniarti
teteh sekian lama di tunggu akhirnya nonggol lagi,kangen tau sama kelanjutannya,di tunggu trus ya teteh,semangat 💪💪 teh😘😘
Shee Har
minal aidzin walfaidzin mak author
Neng_Susan04: sama sama mak.. 🥰🥰
total 1 replies
dyah EkaPratiwi
ditunggu rajin2 up nya kak
Neng_Susan04: InshaAllah 😭😭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!