NovelToon NovelToon
Possesive Boyfriend

Possesive Boyfriend

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rani_putri

Season 1

Nathania Keyla Adhitama, gadis berparas cantik nan manis yang berhasil menarik hati beku sang Most Wanted di sekolah barunya hingga membuatnya tidak bisa lepas dari jeratan pemuda tampan tersebut.

Gevano Ananda Zibrano, Most Wanted di SMA Merdeka. Memiliki wajah rupawan yang membuat para kaum hawa terpikat. Dia dikenal dengan sifat arogan dan kejamnya, membuatnya ditakuti oleh semua Murid. Namun, apa jadinya jika ia menyukai siswi baru yang berani menantangnya?

***

"Jadi pacar gua, atau gua dorong lo dari sini!" Gevano Ananda Zibrano.

"Jangan!! Oke, oke gua mau jadi pacar lo!" Nathania Keyla Adhitama.


Season 2

Gevano semakin over protective terhadap istrinya. Apalagi ketika Thania sedang mengandung buah hati mereka. Pria muda itu tidak membiarkan Thania bebas.

Apa yang dilakukan wanita itu harus atas izin darinya. Tidak ada penolakan atau pun bantahan!

***

"Gevan, pengen seblak."

"Nggak! Nggak ada seblak-seblak segala!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani_putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Empat

"Than, lo tadi ke mana aja? Kenapa lo bolos si?" tanya Gita sambil memakan Baksonya.

"Itu juga kenapa lutut sama lengan lo luka-luka?" Gita bertanya lagi seraya menunjuk luka di lengan dan lutut Thania yang sudah ditutupi oleh kapas.

"Gua tadi pagi habis jatuh dari sepeda, gua juga telat masuk kelas. Ya udah bolos aja," sahut Thania menyeruput Jus Alpukat miliknya.

"Kok bisa jatuh?"

"Waktu itu ada mobil yang lewat terus buang kaleng bekas sembarang, dan kena kepala gua. Nah, gara-gara itu gua jadi nabrak jalan trotoar! Jadi ya gini deh, lutut sama lengan gua ke gores aspal dan berdarah," jelas Thania.

Gita mengangguk paham, ia kembali memakan baksonya. Kemudian matanya tertuju pada Gevano yang baru saja memasuki kantin bersama para sahabatnya.

Dia inginnya acuh, tapi melihat Gevano yang berjalan ke mejanya membuatnya secara reflek menendang kaki Thania di bawah meja. Thania yang sedang memakan seblaknya spontan tersedak dan mendelik tajam pada Gita.

"Apa'an si lo main nendang-nendang kaki gua aja! Keselek kan jadinya!" sinis Thania.

"Itu!" Gita tak menggubris omelan sinis Thania. Matanya masih mengarah ke Gevano dkk.

"Itu apa?!" Thania menatap kesal Gita yang tidak meminta maaf padanya dan malah menunjuk-nunjuk tak jelas menurutnya.

"Balik badan!" suruh Gita dengan gelisah karena Gevano semakin mendekat.

"Emang ada ap---" Thania langsung berhenti begitu ia berbalik dan menemukan pinggang seseorang. Dengan perlahan Thania mendongak ke atas, seketika itu juga dia menyesal. Tubuhnya ia putar balik dan mendelik tajam ke arah Gita.

"Kenapa lo nggak bilang kalo ada dia!" ujar Thania tanpa suara.

"Gua udah bilang, lo nya aja yang lemot!" balas Gita.

Gevano duduk di sebelah Thania, diikuti oleh Rafael dan Vino yang ikut duduk di sebelah kiri, kanan Gita. Hingga gadis itu duduk di antara kedua cogan membuat tubuhnya terasa mati rasa. Anjir, mimpi apa si Gita sampai duduk diapit sama dua cogan kek gini?

Mimpi apapun itu intinya Gita bersyukur banget! Sering-sering aja keberkahan dateng ke gini di hidupnya.

Jika Gita rasanya ingin melayang karena bisa deket sama dua cogan Most Wanted ini. Beda lagi sama si Thania yang rasanya pengen mati melihat tatapan menusuk dari Gevano.

"Aku udah pernah larang kamu agar ngga makan seblak lagi. Tapi kenapa masih makan, hm?" tanya Gevano dengan datar.

"Suka-suka gua lah! Yang makan gua kok lo yang sewot!"

Maunya ngomong gitu, tapi keinget kalau Gevano ini cowok nekat. Membuat Thania urung. Jadi dia balas tertawa canggung.

"Hahaha, lu- lupa. A- aku juga la- lagi pengen makan se- seblak."

"Jadi yang bener yang mana? Lupa, atau emang pengen makan seblak, hm?"

"Ya pengen lah! Gua aja hampir tiap saat pengen makan seblak asal lo tau!"

Sekali lagi itu hanya diutarakan di dalam hati. Karena Thania tidak punya keberanian lebih untuk membalas ucapan Gevano dengan kata-kata seperti itu. Dia masih sayang sama nyawa abangnya.

"Lu- lupa!" balas Thania gugup.

Gevano mengangguk paham, "ya udah kalau lupa. Sekarang udah ada gua, jadi ni seblak gua buang oke?" Tanpa persetujuan Thania, Gevano langsung membuang seblak itu beserta mangkuk, sendok dan garpunya ke lantai.

Prangg!!

Terdengar bunyi pecahan mangkuk, juga suara dentingan sendok dan garpu yang jatuh ke lantai. Semua isinya berceceran di lantai kantin.

Hening. Tak ada yang berani protes, termasuk penjaga kantin. Mereka hanya diam menyaksikan itu sambil memvideo kejadian tadi. Cocok sekali buat bahan gosipan terbaru.

Thania melotot tak percaya melihat tingkah Gevano. "Gevan, kamu apa-apa'an si?" pekik Thania kaget.

"Kenapa?" tanya Gevano santai seolah tidak melakukan kesalahan apapun.

"Itu kenapa kamu buang!?" kesal Thania menunjuk lantai kantin yang kotor.

"Ya terus kenapa?"

"Kenapa kamu bilang!!?"

"Kamu jangan seenaknya juga dong! Itu makanan! Jangan dibuang-buang! Mubazir, Gevan!!!" jerit Thania jengkel setengah mampus.

Dia beneran jengkel sama sifat Gevano yang seenaknya sendiri itu! Ingin rasanya dia menendang wajah menyebalkan itu.

"Berani banget ya lo teriakin gua!" Gevano mengepalkan kedua tangannya erat.

"Kenapa gua harus takut?! Lo mau nampar gua?! Ayo! Ayo tampar! Tampar yang keras biar lo puas!!" tantang Thania mengarah tangan Gevano ke pipinya.

"Gev, udah Gev tahan emosi lo," lerai Rafael melihat emosi Gevano yang hampir meledak.

Kedua sahabatnya sudah berdiri. Jaga-jaga jika Gevano lepas kendali dan menyakiti Thania. Gevano memejamkan matanya. Menarik tangannya dari genggaman Thania, menstabilkan nafasnya. Lalu menatap dingin Thania.

"Tadi aku udah bilang kalau mau buang seblaknya. Lagian hal kayak gini udah biasa bagi aku. So, salahnya apa?" tanya Gevano dengan nada tenangnya. Walaupun wajahnya kentara sedang menahan emosinya.

"Ini hal biasa bagi kamu. Tapi bagi aku engga!"

"Ya udah biasain aja. Gampang kan?" sahut Gevano enteng.

Thania semakin kesal dengan pemuda di depannya ini. Dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak memaki laki-laki ini. Masa bodo jika Gevano semakin marah padanya. Malah bagus kan jika cowok itu marah lalu melepaskannya?

"Udah lah, Gev. Gua capek! Mending lo jauh-jauh deh dari hidup gua! Lo ngga mikir apa kalau lo sama gua itu beda! Lagipula masih banyak cewek yang mau sama lo. Dan di antara mereka semua, kenapa mesti gua yang lo pilih!"

Emosi yang Gevano tekan sekarang kembali mencapi ubun-ubun. Thania benar-benar mempermalukannya di tempat umum! Selama ini tidak pernah ada perempuan yang berani menolaknya! Dan Thania? Gadis ini sudah berkali-kali mempermalukan harga dirinya!

"Lo bener-bener ngebuat kesabaran gua habis, Thania!" gertak Gevano dengan nada rendah.

"El, gimana nih? Si Gevan makin marah, njir!" ucap Rafael panik.

"Udah lah biarin aja," jawab Vino datar.

Sedangkan Gita menggigit ujung kukunya panik. Ingin melerai, tapi takut. Aura Gevan membuatnya ketakutan setengah mati. Vino menyadari ketakutan Gita. Dia dengan lembut menggenggam tangan perempuan manis itu. Membuat tubuh Gita kian menegang karena terkejut. Jantungnya berpacu dengan cepat.

Dia menoleh ke arah Vino yang memasang senyum tipis. Lalu matanya melirik ke bawah, ke arah tautan tangan mereka.

"Genggam tangan gua kalau lo takut," ujar Vino lembut.

Pipi Gita memanas tanpa tau situasi. Kenapa disaat tegang-tegangnya begini dia harus baper?! Sementara Rafael mengumpat pelan melihat Vino yang sempat-sempatnya bermesraan di situasi seperti ini.

"Lo mau marah kan sama gua?! Ya udah marah aja!! Nggak usah dipendem-pendem!!"

Gevano menggertakan giginya geram. Dia meraih tangan Thania dan menyeretnya dengan kasar keluar dari area kantin. Thania memberontak? Tentu saja! Tapi tenaganya tidak sebanding dengan Gevano.

Gita yang melihat Gevano menyeret paksa Thania langsung bangkit dan hendak mengejar. Tapi tubuhnya ditahan oleh Vino.

"Jangan. Gevano bisa semakin marah kalo lo lancang ngikutin dia," kata Vino menahan Gita.

"Tapi, Thania---"

"Nggak perlu cemas. Percaya sama gua kalau Gevano nggak macem-macemin dia," sela Vino menenangkan.

"Jangan khawatir, oke?" tambahnya dengan lembut.

Gita akhirnya mengangguk dan kembali duduk dengan wajah yang masih memancarkan kekhawatiran. Vino dengan setia menangkan gadis itu.

Sementara Rafael sudah pergi untuk mencari mangsa baru. Daripada sama Vino, entar dia jadi nyamuk lagi. Mendingan nyari cecan aja, biar wajah tampannya ngga sia-sia.

Bersambung...

1
Alfiyah Hasna
g ada lembut2nya,
Nila Putri Ayu
Biasa
Nila Putri Ayu
Kecewa
Nikiimora Nikiimora
Jd Ke Inget Masa Sekulah Dlu. Prnh Jg Punya Pacar Yg Toxic-nya Parah Jg... 😁
Untung Udh Jd Kenangan Jd Skrng Bisa Ketawain Masa Lalu. Klw Gw Dlu Pernah Bego Jg... 🤭🙏🏻
Dwi Zwei
Luar biasa
Lee Fay
Ini authornya yg gebleg, bisa2nya nganggap wajar dan keren sifat Gevano yg terlihat jelas psikopathnya. Bahaya pemikiranmu thor, terlalu ekstrim!
Lee Fay
Hadeh, baru nyadar lu? Ah elah Tan, lu bukan hanya bodoh, tapi TOLOL OON DAN GA PUNYA OTAK. Gw yakin, sejahat apapun Gevan, lu bakal cinta jga ma dia, maafin dia dan balikan lgi. Namanya jga cewek TOLOL!
Desy Puspita: Ngata"in karakter yang diciptakan setiap penulis, emang situ mampu? Kurasa nggak ya, dari ketikannya cuma mampu bacooot doang lo.
total 1 replies
Novia Ayu Apriani
bikin kejutannya di selingkuhi😆✌️
siti yanti
hama ulet keket muncul
Qaisaa Nazarudin
Waah udah Tamat aja, Tq ya thor, karya mu bagus,Kamu berhasil jungkir balik hati dan perasaan ku saat membaca karya mu ini, Semoga outhor sehat selalu, Sukses selalu, dan bisa terus berkarya,Semangat ya thor 💪🏻💪🏻💪🏻⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️🌺🌺🌺🌺🌺🌺☕️☕️☕️☕️☕️☕️🥰🥰🥰🥰
Qaisaa Nazarudin
Aku hanya mampu ketawa 🤣🤣🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Waah udah gede aja Gavin,Belum punya adek ya..
Qaisaa Nazarudin
Gak jauh2 dr nama bapaknya..
Qaisaa Nazarudin
Heran aku dgn Thania yg gak pernah berubah dr dulu, Udah tau dr saat pacaran malah sekarang udah nikah dan mau punya anak lagi, Masa iya masih hak paham dgn sikap Vano sih, Kan dr awal selalu di wanti2 jgn deketan sama cowok lain, dia aja marah kalo Vano deketin cewek lain ck🤦🏻‍♀️
Qaisaa Nazarudin
Aku pasti si Outhor nya ini pasti orang nya Gesrek deh, bikin aku nyengar nyengir kayak orang gak waras ngakak sendirian baca nih novel 🤭🤭😂😂😜
Qaisaa Nazarudin
Loe itu KURANG HARGA DIRI, Malah GAK ADA HARGA DIRI menjadi PELAKOR..Dasar Jalang..
Qaisaa Nazarudin
Oni lah yg Vano rasakan dulu saat mereka pacaran,, Tapi waktu itu Thania malah membencinya..
Qaisaa Nazarudin
Gevano Junior bakal Launchin..👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻
Qaisaa Nazarudin
Dasar Jalang..😡😡
Qaisaa Nazarudin
Noh bener kan Cindy,Dasar cowok,Waktu pdkt kayak org hilang akal,Saat udah jadian malah di selingkuhin..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!