Jodoh, rezeki, maut, semuanya adalah rahasia Ilaha, yang tidak pernah tahu kapan datang dan pergi. sebagai mahluk hamba, kita hanya bisa menjalankan hidup dengan baik dan tidak lupa untuk bersyukur dengan semua yang sudah di takdirkan untuk hidup kita.
kadang yang menurut kita baik belum tentu baik untuk kita, dan begitu juga sebaliknya!.
Bagaimana kehidupan yang di jalani oleh Vina?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 23
Rezeki yang di depan Vina begitu bertubi-tubi, lingkungan kerja yang sehat teman kampus yang selalu mendukung membuat Vina begitu bahagia. tidak ada kata untuk mengeluh.
Begitu pulang kampus, Vina yang sudah di tunggu ibu dan adiknya membuat Vina begitu bahagia. dan tidak lupa Vina membeli kue di luar untuk mereka nikmati bersama.
"Assalamualaikum " sapa Vina.
"waalaikumsalam salam " jawab mereka bersamaan.
"Ayo kakak masuk, cepat " ajak Arga begitu semangat.
Setelah memasukan motor di rumah, karena tidak ada garasi jadi Vina menyimpan di dalam rumah biar aman dari pencurian.
"Kakak harus makan dulu, ibu sudah masak sayur dan telur balado, enak sekali " ucap Arga yang begitu antusias.
"Baiklah " jawab Vina yang menuruti keinginan adiknya. entah cerita apa yang membuat Arga begitu bahagia seperti sekarang.
Di saat makan pun, Arga selalu ada di sisi membuat Vina dengan cepat menyelesaikan makan karena dia tidak tahu apa yang ingin di bicarakan.
Begitu selesai, dengan cepat Arga mengambil piring kotor dan berlari menyimpan di tempat pencucian piring.
"Ada apa sih Bu, Arga? " tanya Vina penasaran.
"Ibu Cepat katakan " ucap Arga begitu semangat.
"Itu nak, tetangga kita mau pesan baju kayak yang di antar tadi, tapi warna maroon ukuran XL " ucap Ani.
"Alhamdulillah, besok Vina coba cek di toko kalau ada Vina bawa " jawab Vina.
"Dan kakak coba ini lihat " ucap Arga yang menunjukkan ponsel untuk Vina lihat. dan di lihat betapa bahagianya Vina melihat adik ikut membagikan postingan di sosial media dan ada beberapa yang mau.
"Alhamdulillah, uang untuk Arga nanti " ucap Vina.
"Kirim ulang gambar yang mau di beli itu dek " pinta Vina.
"Baik Kakak " jawab arga semangat.
"Dan ini uang tadi yang di antar baju nya nak " Ani menyerahkan uang pada sang anak.
"Alhamdulillah, untung biar Arga dan ibu yang ambil " ucap Vina .
"Tidak nak, simpan saja uang ibu kemarin masih ada kok " ucap Ani.
"Kakak simpan saja, biar tabung dulu nunggu banyak baru belikan sepeda baru ya Kak " ucap Arga.
"Aamiin, baiklah Kakak simpan ya dek. ayo rajin-rajin posting ya dek biar semakin banyak yang beli dan semakin cepat terkumpul uang nya " ucap Vina.
"Dan oh iya Bu, ini untuk beli belanja dapur " Vina menyerahkan uang bewarna biru dua lembar.
"Eh,,, untuk apa nak, kan uang ibu masih ada " tolak Ani.
"Alhamdulillah, di kelas teman pakai jasa Vina untuk mengerjakan tugas dan di kasih upah, ibu simpan ya, mana tahu mau beli sesuatu atau bayar sesuatu doakan saja biar rezeki Vian selalu lancar " ucap Vina.
"Aamiin " ucap Ani dan Arga.
"Wah, ada uang sini ayah minta " sebelum uang yang di berikan di tangan Ani, sudah di rampas oleh Anton yang entah kapan sampai tiba-tiba langsung merampas uang tersebut.
"Ayah itu untuk ibu belanja " protes Vina.
"Jika kau ingin beri ibu mu, seharusnya kau juga beri ayah, mau jadi anak durhaka kau " marah Anton.
"Ayah " panggil Ani.
"Kenapa, kau mau marah? jangan egois Bu, Vina juga putri ku jadi dia harus memberi ku jangan kau sendiri " ucap Anton yang langsung masuk ke kamar membuat Ani hanya bisa menggeleng.
"Oh iya, sekalian kau kasih Kakak mu, pusing ayah dia selalu minta uang " lanjut Anton di dalam kamar.
"Ayah, Vina bukan tulang punggung kita, seharusnya ayah yang melakukan semua itu karena ayah kepala keluarga " ucap Anton.
"Ayah sudah tua, sudah saat anak-anak kita berbakti " jawab Anton
"Sudah Bu, tidak apa doakan saja rezeki Vina lancar. Alhamdulillah tadi sudah vina kasih kakak Arfan yang untuk makan nanti kalau Vina sudah menyelesaikan tugas teman biar Vina beri lagi " ucap Vina.
"Maaf ya nak " ucap Ani.
"Tidak apa bu, sudah ini " dengan cepat Vina memberikan uang yang sama seperti sebelumnya pada Ani dan langsung di berikan dengan cepat biar tidak ketahuan.
"Simpan takut ada keperluan mendadak " bisik Vina.
"Terima kasih nak " ucap Ani yang sedih.
"Sama-sama, ayo ibu harus istirahat " suruh Vina.
"Arga juga, ayo kita istirahat dek besok harus sekolah " ajak Vina.
Arga hanya mengangguk, sungguh semua yang terjadi tidak luput dari perhatian Arga yang hanya bisa diam-diam meneteskan air mata.