NovelToon NovelToon
Hot Duda Terpikat Penulis Nakal

Hot Duda Terpikat Penulis Nakal

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Enemy to Lovers
Popularitas:33.3k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Selena diusir dari rumah karena dia lebih memilih menjadi penulis novel online daripada mengurus perusahaan keluarganya. Kedua orang tuanya tidak setuju dia menulis novel karena hampir seluruh novel yang dia tulis adalah novel dewasa.
Dia kira hidupnya akan tenang setelah menyewa apartemen sendiri tapi ternyata tidak. Dia justru diganggu oleh komentar negatif secara terus menerus. Merasa jengkel, Selena melacak keberadaan pemilik komentar negatif itu dan ternyata berada di sebuah perusahaan film.
Selena berpura-pura menjadi cleaning service dan bekerja di perusahaan itu. Dia curiga pada Regan, CEO di perusahaan itu. Berniat mengganggu Regan tapi dia justru yang merasa kesal dengan tingkah Regan yang sangat menyebalkan.

Apakah memang Regan yang menulis komentar negatif di novel Selena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

"Leon, kamu sudah Mama jodohkan!"

Selena menghapus lagi dialog itu. Dia kehabisan ide setelah emosinya meluap karena komentar hujatan itu terus menyerangnya. "Tidak direstui, lalu dijodohkan, terlalu biasa."

Selena berdiri dan mengambil segelas air putih. Setelah segelas air putih itu habis, dia membuka lemari. Dia ingin membuat mie rebus tapi ternyata mie instantnya sudah habis.

"Yah, mau order makanan tapi lagi ingin mie instant rasa soto. Keluar dululah sambil menghirup udara segar, siapa tahu dapat ide." Selena memakai jaketnya. Dia membawa ponsel dan dompetnya keluar dari unit apartemennya. Dia berjalan santai masuk ke dalam lift.

Setelah sampai di lantai dasar, dia berjalan menuju jalan raya. "Untung di dekat sini ada minimarket." Selena berjalan pelan di trotoar sambil memasukkan kedua tangannya di jaket. Sejuknya angin malam menerpa wajahnya membuatnya seperti melupakan beban pikirannya untuk sesaat.

Setelah sampai di minimarket, dia segera menuju rak mie instant dan mencari rasa favoritnya. "Yah, mie rasa sotonya tinggal dua." Selena segera mengambil dua mie rasa soto itu tapi ada tangan lain yang juga sedang mengambilnya.

"Aku dulu yang ambil!" kata Selena. Dia menarik paksa dua mie itu dari tangan seorang pria.

"Kamu mengikutiku sampai sini?"

Tersadar dengan suara itu, seketika Selena menoleh. Dia terkejut melihat Regan yang ada di dekatnya. Buru-buru dia mendekap dua mie instant rasa soto itu agar tidak direbut oleh Regan. "Ini bukan wilayah kamu, jadi kamu tidak bisa merebutnya dariku."

Regan tertawa melihat tingkah Selena. "Aku bisa beli satu karton. Ambil saja." Kemudian Regan membuka lemari pendingin untuk mengambil minuman isotonik sedangkan Selena membuka lemari pendingin yang satunya dan mengambil beberapa kotak susu full cream.

"Tiap hari minum isotonik dan suplemen, biar saja ginjalnya cepat rusak," sindir Selena

Regan hanya tersenyum miring mendengar hal itu. Dia kini berjalan menuju kasir dan hanya membeli minuman itu saja. Sedangkan Selena kini berdiri di belakangnya dengan wajah kesal.

Setelah membayar, Regan mengangkat telepon dari seseorang. Samar-samar Selena bisa mendengar pembicaraannya.

Selena segera membayar barangnya lalu keluar dari minimarket itu. Dia menusuk sedotan pada susu kotak yang baru dia beli dan duduk di kursi renungan depan minimarket. Sesekali dia melirik wajah serius Regan yang tidak menyadari kehadirannya.

"Kencan buta? Mama, sudah berapa kali aku bilang, berhenti mengenalkanku dengan wanita."

Selena melirik wajah Regan yang nampak kesal. "Pemeran utama disuruh mamanya kencan buta. Oke, satu ide bagus."

"Iya, aku sudah menduda selama 8 tahun, lalu kenapa? Aku masih mencintai istriku."

Selena tersenyum miring. "Musim kedua cerita Leon aku akan ambil kisahnya si duda, kayaknya seru."

"Istriku meninggal juga karena Mama. Sejak awal Mama sangat tidak menyukainya."

Selena semakin memasang telinganya untuk mendengar pembicaraan Regan.

"Bagiku, status sosial seseorang tidak penting, yang penting aku mencintainya. Mama selalu ikut campur dengan hubunganku dan Vera. Mama setuju aku menikah dengan Vera karena Mama ingin segera mendapatkan cucu. Di saat kandungannya bermasalah, Mama justru ingin mempertahankan cucu Mama daripada Vera, dan akhirnya aku kehilangan keduanya."

Regan terdiam. Mendengar ocehan mamanya di ujung sana. "Iya, semua itu sudah berlalu tapi semua masih teringat jelas dalam ingatanku. Mama suruh saja Arga cepat menikah, jangan terus menyuruhku." Kemudian Regan memutuskan panggilan itu. Dia menghela napas panjang lalu menoleh Selena yang sedang menyedot minumannya.

"Kamu sedari tadi menguping!"

Selena berdiri dan membuang kotak susu yang telah kosong ke tempat sampah. "Ini tempat umum. Kamu gak ada hak melarangku duduk di kursi renungan depan minimarket ini."

Selena melangkah pergi tapi dia berhenti lagi dan memutar tubuhnya menatap Regan. "Kamu pikir mencintai istri kamu yang sudah meninggal dengan perasaan kamu yang terus stuck seperti ini adalah cinta sejati? Tidak! Istri kamu tidak akan senang jika tahu kamu seperti ini. Dia pasti ingin kamu melanjutkan hidup. Definisi cinta yang sebenarnya adalah bisa mengikhlaskan orang yang kita cintai menuju keabadian dan tetap bisa melanjutkan hidup dengan semestinya."

Regan hanya terdiam mendengar kalimat Selena. Baru kali ini ada seseorang yang justru mengomelinya setelah tahu cerita menyedihkan hidupnya.

Selena kini tertawa keras sambil berjalan menuju apartemennya. "Akhirnya aku dapat ide." Buru-buru Selena masuk ke dalam lift dan menuju lantai sembilan.

Setelah masuk ke dalam unit apartemennya, dia urung membuat mie instant. Dia duduk di depan layar laptopnya dan segera menuangkan ide yang ada di dalam otaknya.

"Malam ini, aku harus buat sampai dua bab." Selena mengetik dengan kecepatan penuh karena ide di kepalanya mengalir begitu saja.

***

"Tidak! Aku kesiangan lagi." Selena buru-buru berangkat ke perusahaan. Dia mengendarai motornya cukup kencang agar segera sampai di perusahaan sebelum Regan sampai.

"Selena, kamu terlambat lagi!"

Selena sudah tidak peduli dengan teriakan Siska. Dia segera membawa peralatannya menuju lantai 13. Setelah sampai, dia membersihkan ruangan itu dengan cepat tanpa meninggalkan debu sedikitpun.

"Aku belum sarapan. Tahan dulu." Selena membuka kulkas mini dan meletakkan dua susu kotak di dalamnya. "Sebagai ucapan terima kasih, karena telah memberiku ide. Tapi ancaman tetap berlaku."

Selena kembali menulis pesan ancaman itu di dokumen penting milik Regan.

Kamu pikir hidup kamu sempurna! Kamu tidak akan bisa bahagia jika terus mengusik hidup orang lain!

Kemudian Selena meletakkan kecoak mati di dalam map itu. "Ini baru kecoak. Setiap hari, akan naik satu level."

Setelah memastikan barang-barang Regan tidak ada yang bergeser dari tempatnya, Selena keluar dari ruangan itu. Perutnya sudah terasa lapar, dia harus segera mencari sarapan.

...***...

Beberapa saat kemudian, Regan masuk ke dalam ruangannya. Dia melepas jasnya karena merasa gerah lalu duduk di kursinya.

"Pak Regan tumben agak terlambat," kata Ivan sambil menyerahkan dokumen yang harus ditandatangani.

"Semalam tidak bisa tidur. Mama maksa aku kencan buta lagi, nanti sore kamu saja yang datang," kata Regan sambil menandatangi beberapa dokumen itu.

"Baik, Pak. Nanti beritahu saja lokasinya. Kalau Pak Regan butuh teman bicara, saya bisa Pak Regan panggil kapan saja."

"Tidak perlu. Kamu tidak perlu lembur untuk masalah pribadiku. Undangan untuk gala premiere besok malam sudah dibagikan semua?"

"Sudah, Pak."

Regan hanya mengangguk lalu memberi kode pada Ivan agar keluar dari ruangannya. Kemudian dia membuka dokumen yang ada di atas mejanya. Dia terkejut karena ada kecoak mati dan teror pesan itu lagi.

"Mengusik? Kapan aku mengusik hidup Selena?" Regan mengambil tisu dan membuang kecoak itu ke tempat sampah. "Yang ada, dia yang mengusik hidupku."

Regan membuka lemari pendingin untuk mengambil minuman tapi dia menemukan dua kotak susu di dalamnya. "Susu?" Dia melihat tanggal kadaluarsa yang masih lama dan tidak ada yang bocor sama sekali. "Apa maksudnya? Setelah mengancam, tapi dia memberiku susu."

1
Uba Muhammad Al-varo
dilema lagi iya Selena, selidiki dulu apa benar yang dikatakan Ivan jangan main ngambil keputusan sepihak,nanti kamu nyesel
Salim S
masih memantau....
💂🏻‍♀️vs 👠
kwkwkwkwkwkwkwk 😭 al ngakak kenceng banget
Salim S
jangan percaya sama s ivan dia itu cuma mau merusak hubungan kamu sama regan, selidikilah lebih dulu baru mengambil keputusan jangan gegabah nanti salah paham lagi, kamu sudah salah menuduh regan neror kamu jangan sampai terulang salah paham lagi...kalau media tahu kasihan regan dia sudah melindungi kamu...
Citra
lanjut thoor
sella surya amanda
lanjut kak
Salim S
roman roman nya ada yang jelouse nih /Tongue//Tongue//Tongue/
dyah EkaPratiwi
hahaha cemburu eyyy
Uba Muhammad Al-varo
waduh Regan kamu sudah berumur,belum juga ada hubungan sama Selena sudah cemburu aja.
Yuli a
cie...cie....
adududu sepeda baru....
waduh....ada yang cemburu....
wkwkwkwkwkwk....
mantap... Selena diperebutkan kakak beradik.... ahay.
Rini
cemburu pak 🤣
Thechiinz Thechiinz
lanjut
Siti Nur Rohmah
oaalahhh ternyata,,,hmmm bakal bucin nih si prince halu
Risma Waty
Astaga ternyata si Duda karatan sudah 4 tahun ngefans sama Selena
Uba Muhammad Al-varo
Selena ada kejutan nih buat kamu,buat kamu shock nggak nih atau jangan2 pingsan kamu setelah bertemu dengan orang nya, jadi menunggu kejadian yang ini
Yuli a
tuh kan... beneran ... yang selama ini mendukung karya Selena itu si duda karatan...
gimana ya besok reaksi Selena ketika dia tau.... nggak sabar nungguin besok....
Thechiinz Thechiinz
lanjut
💂🏻‍♀️vs 👠
serah kalian.. bodo amat al dari tadi gemes teriak2 🦖🦖🦖
jaran goyang
ᴀǫ ʙs ᴘɢsᴀɴ ʙɴʀᴀɴ ɴɪ🤣🤣🤣🤣🤣
sella surya amanda
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!