Sinopsis: Namaku Ebby Zahran. aku seorang OB di sebuah rumah sakit besar, aku selalu di salahkan oleh kakak tiriku, bahkan aku selalu di jadikan layak nya seorang babu. padahal aku putra kandung keluarga mamah. aku putra kedua dari mamah, papah ku sudah tiada, aku kira setelah mamah menikah lagi aku akan bahagia mempunyai kakak tiri . kakak tiriku putra kandung dari papah tiriku. mamah dan papah tiriku belum di karuniai anak.
aku juga belum pernah mendapatkan kebahagiaan dari kakak ku. dia selalu acuh, aku tak tau apa yg membuat nya seperti itu.
Ikuti kisah ku ini, semua tak mudah untukku.
hanya untuk hiburan semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 6" Wanita Asing
Malam ini penuh bintang bersinar terang, menemani sang rembulan yg sendirian, suara burung hantu saling bersahutan . Aku duduk di kursi roda menghadap ke arah langit tepat nya di balkon rumah sakit.
Dua bulir air mata menghangatkan kedua pipi ku. Aku rindu akan kehangatan sebuah keluarga yg sesungguh nya. Mamah orang yg aku sayangi tidak lagi hangat. Aku tidak menemukan sebuah bintang di mata mamah. Hanya sebuah kebencian yg ada di mata nya.
"Senyum dong, jangan nangis!" Papah melingkari perut ku, dagunya di pundak lelah ku, senyum nya sangat menawan, mampu membuat ku bahagia.
" Pah, aku rindu kasih sayang mamah, sekarang aku rasa seperti nggak punya mamah. Wanita hebat yg telah melahirkan aku ke dunia ini telah berubah. Aku sangat bersyukur karna mamah aku bisa lahir dan melihat dunia yg begitu indah dan kejam. Ku ingin seperti anak lain yg di sayangi di berikan kasih lebih dari kedua orang tua nya dan kakak- kakak nya, tapi nggak buat ku, aku tidak pernah di perlakukan baik , padahal aku ingin seperti mereka di luar sana" Air mata ku jatuh tanpa permisi.
" Sabar ya, nenek yakin mamah akan berubah lagi pada mu, waktu akan memberikan sebuah penyesalan untuk mamah , karna telah menyia- yiakan mu, termasuk kedua kakak mu juga akan menyesal. Kamu harus tetep semangat untuk hidup, senyum mu harus tetap terjaga, karna nenek nggak mau kamu berlarut jatuh dalam kesedihan . Tenang lah By, takdir tak akan pernah membiarkan mu di acuhkan , menderita seperti ini terus akan ada saat nya kamu bahagia, walau nanti akhir nya memuaskan atau tidak itu masih jadi rahasia ilahi" Nenek menghampiri sambil membawa satu plastik berisi kue dan beberapa makanan ringan.
" Betul tuh By, kamu harus semangat dan tetap tersenyum meski semua itu tak enak di hati tapi yakin lah bahwa takdir tak selamanya begini" Papah membuka plastik yg membungkus kue itu lalu membelah nya dan kue itu di makan dengan lahap karna kebetulan malam ini papah belum makan malam.
" Jujur aku lelah, aku pengen bahagia pah, nek, aku juga nggak tau apa salah ku ama mamah di masa lalu, aku tak tau apa penyebab yg pasti diri ini lakukan pada papah Zahran" Aku menyeka sisa air mata ku sambil memakan kue rasa coklat itu , rasa enak dan lezat tak mengaruhi kesedihan ku, karna aku tak pernah berbuat hal yg aneh. Tapi takdir memberikan kebencian mamah untuk ku jalani. Kebencian kakak juga membuat ku jadi lebih tertutup.
" Sabar, nggak akan selamanya kok, tenang, kamu harus percaya akan takdir Allah, karna tak mungkin akan begini selalu, tetapi akan menemui keindahan di suatu hari" Papah memberikan segelas air putih untuk ku minum.
" Dede juga mau kue nya" suara bocah membuat ku kaget , aku langsung tersenyum dan menoleh ke arah sumber suara itu.
" Dede nama nya siapa?" Papah langsung mengangkat tubuh kecil nya , bocah itu membawa plastik berisi jajanan.
" Aku Dede Irwan" senyum nya sambil mengeluarkan jajanan itu, kehadiran nya menghibur ku, membuat ku bahagia.
" Nih bocil , ada di sini!" Seorang gadis cantik menghampiri ruangan ku. Sambil malu - malu masuk mendekati ku.
" Eh cantik, nama nya siapa nak?" nenek langsung bahagia melihat gadis itu, rambut nya panjang, memakai celana jeans biru muda, rompi plus kaos pendek , sepatu sport putih sangat pas untuk kaki nya.
" Hihi, aku Ellena Garmawan nek, ini anak nya abang ku" Tawa kecil nya sambil tersenyum, bibir nya tipis senyum itu mampu membuat ku bahagia.
" Oh Ellena , di sini lagi nunggu siapa?" Papah ingin tau, sambil memainkan pipi Irwan.
" Nungguin abang, kemarin dia jatuh dari motor nya, mungkin kelehan jadi nggak sadar ada motor lagi di depan nya waktu itu memang malam sih kejadian nya" Ellena tersenyum manis sambil mengingat kejadian itu.
" Oh, semoga aja cepet sembuh ya, kenalin ini Ebby Zahran, cucu kesayangan nenek, dia itu baik tau, ganteng lagi" goda nenek sambil mengedipkan mata ke arah nya.
" Oh, nenek bisa aja, mas nya jadi malu tuh hehe...." tawa Ellena sambil melihat ke arah ku. Gigi gingsul nya terlihat semakin manis bila tersenyum.
" Iya nih, nenek itu paling bisa deh" Aku tersenyum tipis . Tatapan nya sangat membuat ku bahagia.
" Hehehe...... Om ini imut ya" Irwan memainkan rambut ku.
Aku hanya tersenyum sambil mengelus pipi Irwan. Kehadiran mereka sukses membuat ku kembali semangat untuk hidup.