Jia menemukan kembali arah hidupnya setelah dia bercerai dari Alex.
Namun siapa sangka, perceraian itu membuat Alex kehilangan pijakan kakinya.
Dan Rayden adalah bocah kecil berusia 4 tahun yang terus berharap mommy dan daddy nya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AD BAB 10 - Keinginan Bahagia Setelah Bercerai
Alex keluar dari dalam kamarnya saat Jia masih berada di dalam kamar mandi. Dan sepanjang jalan dia melangkah hingga sampai di kamar sang anak dia selalu melihat bekas telapak kaki Jia yang basah.
Alex mengutuk itu, di dalam hatinya terus mengumpat jika Jia adalah wanita yang jorok.
Namun untunglah tak lama kemudian salah seorang pelayan datang dan membersihkan air itu.
"Rayden," panggil Alex, kini Rayden sedang memakai baju dibantu oleh Sofia.
"Dad, apa Mommy sudah pergi ke kamar?"
Alex mengangguk, "Iya, saat ini Mommy sedang mandi. Daddy pergi ke kantor dulu ya? daddy tidak ikut sarapan bersama kamu." pamit nya kemudian, Alex berjongkok dan memeluk Rayden sejenak.
"Baiklah, aku akan sarapan dengan mommy dan oma saja. Oya Dad, tadi aku yang membuat badan mommy basah, tadi Daddy tidak memarahi mommy kan?"
"Tidak sayang," jawab Alex, kini dia menggeleng. Lagipula memarahi Jia hanya akan membuang-buang tenaganya, berbicara dengan wanita bodoh tidak akan membuahkan hasil, begitulah yang ada di pikiran Alex.
Dan mendengar jawaban sang ayah itu Rayden tersenyum, dia kembali memeluk ayahnya erat.
Sofia yang melihat keduanya pun ikut tersenyum pula.
Jam setengah 8 pagi Alex sudah berada di kantornya, dia melewatkan sarapan untuk mendengarkan hasil penyelidikan Sean tentang Amora.
"Katakan," ucap Alex, dan satu perintah itu langsung membuat Sena buka suara.
5 tahun lalu Amora memutuskan untuk pergi meninggalkan kota ini, tidak tanggung-tanggung, dia pergi keluar negeri dan melanjutkan kariernya disana. Sebagai seorang pelukis ternama, kariernya cukup cemerlang.
Amora belum menikah, belum juga berpikir kembali ke negaranya sendiri, karena tidak memiliki alasan untuk kembali.
"Tuan Lance berulang kali menjodohkan Nona Amora dengan beberapa pengusaha, namun beliau menolaknya."
Bibir Alex terangkat membentuk sebuah senyuman, dia cukup yakin jika Amora masih mencintai dirinya.
"Sekarang selesai kan perceraian ku dengan Jia lebih dulu, lalu atur pertemuanku dengan Amora."
"Baik Tuan."
Hari ini Alex sangat bahagia, tahu Amora belum menikah dan kembali menolak perjodohannya membuat Alex semakin yakin jika Amora masih mencintai dia. Masih memiliki perasaan yang sama seperti yang dia miliki saat ini.
Beberapa hari lalu saat Alex mabuk itu karena dia mendengar tentang perjodohan Amora.
Dan kini hati Alex benar-benar merasa lega.
Seolah masalah di dalam hidupnya hilang satu per satu, mulai dari Jia hingga kembalinya Amora.
Senyum Alex itu masih terus ia bawa sampai dia pulang.
Sofia yang melihat gelagat sang anak pun tak kuasa untuk tidak bertanya. Sofia menghentikan langkah Alex sebelum anaknya itu naik ke lantai 2.
"Apa ada kabar baik? sepertinya kamu bahagia sekali," tanya Sofia dan senyum Alex semakin lebar ia perlihatkan.
"Iya Ma, aku sangat bahagia."
"Kenapa?"
"Karena Amora kembali menolak perjodohannya."
Sofia tersenyum.
"Mama sangat yakin dia masih mencintai kamu Al, setelah bercerai dengan Jia segeralah nikahi dia."
Alex diam, hanya menjawab dengan senyumnya, yang artinya Iya.
"Papa mu memang sangat salah besar memisahkan kamu dengan Amora, tapi kamu tahu sendiri kan, papa terpaksa melakukan itu. Jadi menikahlah dengan Amora agar papa tidak lagi merasa bersalah di sana."
Alex mengangguk.
Mereka tidak tahu, jika Jia juga mendengar pembicaraan itu. Jia tidak menangis, dia malah menghembuskan nafasnya lega.
Setelah perceraian ini Jia bukan hanya ingin dia saja yang bahagia, namun Jia juga ingin Alex bahagia.