NovelToon NovelToon
Dusk Till Dawn

Dusk Till Dawn

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami
Popularitas:719
Nilai: 5
Nama Author: Oktavianna

Hati Bella merasa terus tersiksa, pernikahannya tidak mendatangkan kebahagiaan dalam hidupnya, ia mencoba kabur tapi...

BRUK...

Tubuh Bella terbanting ke lantai hingga membuatnya jatuh pingsan.

Beberapa bulan kemudian ia kembali bertemu cinta pertamanya dan akhirnya menikah dan hidup bahagia namun, semua tidak berlangsung lama ketika Bella sepenuhnya telah kembali ke dunia gelap, ia dihadapkan ego besar setelah penghianatan suami keduanya.

Akankah pernikahan mereka akan baik baik saja? lalu bagaimana kisah selanjutnya Bella?
Dan rahasia mengerikan apa di balik sosok Bella?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oktavianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EGO

Semalam Bella pulang begitu larut, sang suami sudah menghadang di depan pintu. Kedua pasangan itu kini dingin satu sama lain, tanpa saling menyapa tangan Bella langsung di sambar oleh Mas Shaka, sang istri di bawa masuk ke kamar pribadi mereka.

"Kemana aja kamu?." Tanya Mas Shaka.

"Aku lagi banyak urusan hari ini."

"Urusan apa?!, yang bikin kamu gak mikirin anak anak." Kata Mas Shaka.

Seperti terdapat kabut kegelapan pada istrinya, ia menanggapi ucapan Suaminya dengan tatapan dingin, tidak merasa bersalah sedikitpun.

"Edgar itu lama lama takut sama ibunya sendiri kalo kamu selalu bawa jarak sama sama mereka." Kata Mas Shaka.

Bella menarik napas pelan, perutnya sedikit merasakan kontraksi tapi tetap tenang di hadapan suaminya.

"Bel, kamu dengerin aku ngomong gak?." Kata Mas Shaka.

"Denger." Jawabnya singkat.

Beberapa menit kemudian Bella merasa kontraksi dirinya teratur, ia duduk di sudut ranjang membiarkan Mas Shaka dengan segudang kata kata terus terucap dari mulutnya.

Tes Tes

Bella pecah ketuban, Mas Shaka langsung menyadari sang istri akan melahirkan mendadak panik, berubah perhatian.

Ia keluar kamar untuk menghubungi dokter, sedangkan Bella mulai mengatur napasnya.

Singkat waktu Bella melahirkan di rumah, yang memang sudah di fasilitasi tenaga medis seperti dokter serta perawat dan alat yang memadai, sehingga tidak memerlukan perjalanan jauh yang memiliki banyak resiko, terlihat Bella yang sedang terbaring istirahat setelah perjuangan melahirkan yang sakit.

"Kawaii... ." Kata Nenek Hima.

Bella melahirkan bayi perempuan yang cantik dan sehat, memberi kehangatan dari ketegangan yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir. Kedua pasangan ini akhirnya akur, dan lebih banyak berderai tawa.

Seminggu berlalu bayi perempuan yang di beri nama Arunika tidak mau menyusu pada sang Ibu, ia lebih banyak merengek ketika di asuh oleh Bella. Hal itu membuat bingung seisi rumah, begitu juga dokter pribadi yang menangani Bella.

"Sayang, kenapa kamu rewel terus." Kata Bela kewalahan.

"Sini biar mama bantu."

Suara tangisan berubah tenang jika dirinya tidak berada dalam dekapan sang Ibu, seperti bayi polos yang merasakan sesuatu menakutkan meskipun dekapan itu dari Ibu kandungnya sendiri.

Hari demi hari selama dua bulan, Bella tidak pergi kemanapun, ia ada di rumah mengasuh dua anak kembar dan putrinya meski ia tidak menggendong.

"Mama, kenapa dede nangis kalo di gedong mama?."

Pertanyaan si kembar membuatnya bingung menjawab apa, ia hanya mengatakan tidak tau, tapi Nenek Hima memberi pengertian jika adik mereka ingin di gendong oleh dua kakaknya yang tampan.

Sontak mereka bergembira dan bergantian memangku bayi kecil itu dengan hati hati.

Malam harinya ketika semua orang tidur, Bella melamun di jendela balkon, memikirkan banyak hal, ternyata dari arah belakang Tuan Hijita datang, sang ayah membawa kotak kecil.

Sembari menyerah kotak tersebut Tuan Hijita berkata jika mulai hari ini ia harus memilih jalan hidupnya, kemudian membuat Bella semakin lama bersama malam.

Keesokan harinya Bella menghampiri sang suami setelah pesan singkat di ponselnya.

"Apa?." Kata Bella.

"Kita bakal pulang hari ini."

Bella diam sejenak, kemudian duduk sambil membenarkan jepit rambut miliknya.

"Kita tunda bulan depan lagi ya." Kata Bella.

Mas Shaka langsung marah, ia meminta Bella untuk mematuhi dirinya.

"Semenjak di sini sikap kamu berubah Bel!, udah gak perduli."

"Terserah kamu."

"Mau kamu apa sih, aku selama ini nurut sama kamu, tapi apa sekarang, rasanya kaya punya istri yang selingkuh?."

Seketika Bella mengambil berdiri dari posisi duduknya yang nyaman.

"Selingkuh?, gak kebalik?." Kata Bella.

"Kalo bukan selingkuh lantas apa?, keluyuran terus sama cowo cowo yang kamu bilang bodyguard itu?." Ucap Mas Shaka dengan nada keras.

Bella langsung menatap tajam laki laki di hadapannya yang terus mengoceh.

"Pantes pernikahan kamu sebelumnya gagal, pantes Aksa benci sama lo." Kata Mas Shaka kembali.

Mendengar kata Aksa ia langsung menampar pipi suaminya dengan keras, seluruh emosinya menjelma menjadikan Bella sosok yang belum pernah suaminya lihat selama ini, Bella yang lemah lembut dan manja tidak ada malam ini.

"Puas kamu ngomong begitu, asal kamu tau ya, selama ini yang selingkuh itu kamu, biar kamu ingat aku bakal ambil ponsel?." Balas Bella.

"Maksud kamu apa!?." Teriak Mas Shaka.

Bella meraih ponsel di dekat televisi, menyalakan sebuah vidio adegan Asri dan dirinya sedang bersenggama. Dahulu ia pikir jika Mas Shaka di jebak, tapi setelah keberangkatan Bella ke Jepang mereka berdua malah saling menghabiskan malam yang hangat di ranjang. Meskipun Mas Shaka merasa kesepian tidak seharusnya ia memilih Asri yang baginya tidak lain pelacur, tapi begitulah kenyataannya Asri tidak kapok dengan pelajaran yang ia berikan sebelumnya.

Suasana langsung hening, Mas Shaka terpaku dengan adegan dirinya.

"Bel aku bisa jelasin." Kata Mas Shaka.

Ia meraih tangan sang istri untuk memohon mendengarkan dirinya, namun terlambat dengan tegas ia mengambil sebilah pisau di meja, mencegahnya mendekat.

"Kalo kamu merasa benar dengan ucapan kamu, silahkan bawa anak anak dan pulang, tapi aku gak akan ikut." Kata Bella.

"Bell, aku mohon Bell."

Tes Tes Tes

Darah menetes dari telapak tangan sang istri yang ia tusuk sendiri dengan pisau.

"Aku serius, tolong." Kata Bella.

Bella langsung berjalan keluar, sudah ada Nenek Hima dan Ibunya di depan pintu, ia berjalan melewati tanpa menengok ke arah mereka berdua.

Nenek Hima merasakan sang cucu telah bangun dari tidur lamanya menjadi Bella dan bangun menjadi Shikigami keluarga Takahashi yang bengis.

Tidak ada kata kata yang keluar dari Nenek Hima dan sang Ibu. Keduanya membiarkan Bella berjalan melewati mereka dengan pisau yang masih menancap dan darah yang melukis lantai.

"Biar aku yang bicara dengan Shaka-kun." Kata Nenek Hima.

Nenek Hima masuk untuk menemui suami dari Bella, sedangkan Ibunya memilih untuk kembali ke sisi para cucu.

Di dapati Mas Shaka terdiam di sudut, wajahnya menunjukkan penyesalan.

"Shaka-kun, Nenek tidak bermaksud ikut campur, tapi pertengkaran kalian barusan terdengar di telinga kami."

Dengan menuangkan segelas air putih, Nenek Hima memberikan perhatian pada dirinya.

"Tenangkan dirimu."

Nenek Hima kemudian mulai bercerita sosok cucu semata wayangnya.

"Kamu harus mendengarkan ini sekali dan membiarkan hatimu menilai sendiri."

Nenek Hima menyuruh Mas Shaka untuk duduk dengan benar satu meja dengan dirinya. Tidak ada alasan untuk menolak ataupun marah dengan sosok Nenek tua yang mengajaknya bicara empat mata, Mas Shaka hanya menurut.

Dua pelayan yang melihat majikannya terluka langsung mengekor di belakang seolah tau tugas mereka apa.

Bella akhirnya tidur di bangunan yang berbeda, bangunan yang lebih kecil dari rumah utama bergaya Jepang tradisional tersebut.

Ada lebih dari tiga kali utusan yang memintanya untuk keluar, tapi tidak di gubris, ia tetap di ranjang dengan malas, sambil bermain sebuah pistol antik.

"Khirihime-Chan, buka pintunya mereka akan segera berangkat, setidaknya ucapkanlah sesuatu."

Terakhir adalah Tuan Hijita yang dengan sangat memohon di depan pintu sambil berbicara meminta ia membuka pintu, tapi dari arah jendela ia melemparkan satu tembakan, membuat Tuan Hijita sebagai pimpinan hanya bisa patuh dan pergi.

Ia tidak bisa melawan putri semata wayangnya sendiri.

Diketahui bahwa keluarga Takahashi sepakat membuat skenario untuk Bella, agar ia tetap berada di Jepang dan Mas Shaka tinggal di Indonesia bersama dua cucu mereka, sedangkan Arunika yang masih bayi akan di asuh oleh keluarga Takahashi yang lain.

Sebuah keputusan yang dirasa lebih baik setelah pertengkaran mereka untuk kesekian kalinya dalam beberapa bulan setelah mereka tiba di Jepang, keduanya kini berpisah meskipun belum dalam bentuk perceraian yang resmi.

1
Bowo
Bagus
Bowo
wau sangat unik dan seru cerita nya
Subaru Sumeragi
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!