Mr. R

Mendapat bantuan dari Rudy membuat mereka berdua hampir menang karena lawan mereka cuma warga kampung yang tidak bisa berkelahi namun tiba - tiba ada bunyi tembakan entah dari mana dan secara bersamaan Rizan langsung tersungkur jatuh.

melihat bosnya terjatuh lemas karena tertembak, Rudy bergegas membawah Rizan ke Rumah Sakit untuk mendapat pertolongan.

Dalam perjalanan, Rudy menelpon Pak Hassan, Manajer Rumah sakit untuk bersiap melakukan tindakan karena Dia sedang di jalan membawa pewaris utama perusahaan yang sedang kritis akibat luka tembak.

Pak Hassan yang panik segera memerintah bawahannya menyiapkan dokter terbaik serta alat medis terbaik untuk melakukan operasi.

Nyawa, karier dan keluarga mereka menjadi taruhan jika gagal melakukan operasi ini, Ancam Pak Hassan pada pegawai yang bertugas.

Dirumah sakit sudah berjejer Dokter bedah terbaik hingga Dokter umum yang siap melakukan tindakan. Di antara semua Dokter yang ada disitu, salah satunya Dokter Riska, Dokter mudah paling berbakat di rumah sakit itu.

Riska Sangat Kaget ketika melihat tamu VVIP yang mereka tunggu itu ternyata Laki - laki yang beberapa waktu lalu sempat Dia hina di pesta perayaan pelantikan Sepupunya Rocky sebagai CEO.

Riska mendadak seperti orang Linglung sehingga harus di ingatkan Dokter senior yang sedang bersama Riska untuk segera membantunya memberi pertolongan pada pasien mengingat luka yang di alami pasien sangat membahayakan nyawanya.

Riska yang kaget segera melakukan tindakan sesuai Arahan Dokter senior dan segera membawa pasien ke ruang operasi untuk di lakuan operasi pengangkatan serpihan peluru yang masih menempel di luka Rizan serta membersikan luka dan mengecek seberapa besar kerusakan organ dalam akibat luka tembak yang di alami.

Beruntung Rizan sering berolahraga sehingga otot - otot David mampu menahan peluruh dan tidak merusak organ dalam tubuh Rizan.

Selain itu, Penah di saku Jas milik Rizan juga membantu menahan tekanan timah panas namun serpihan penah itu juga yang membuat David mengalami luka - luka kecil yang cukup banyak membuat para Dokter sedikit kesulihan membersikan luka David.

David dan Arindi langsung ke surabaya begitu mendengar Rizan terkena tembakan, begitu juga dengan Oma dan opa Dari Arindi ibunya ikut datang ke surabaya setelah mendengar David tertembak.

Mereka sangat mencemaskan Rizan sehingga ketika mendengar Rizan tertembak langsung terbang ke surabaya.

Hari itu, 2 Jet pribadi menghiasi lapangan terbang pribadi milik perusahaan mereka yang hampir Landing bersamaan.

Satu milik Arindi dan David dan yang satunya lagi milik Andre dan Dara.

mereka segera kerumah sakit menjenguk Rizan yang masih terbaring tidak sadarkan diri di rumah sakit.

Rumah Sakit cukup Gempar karena hari ini mereka mendapat kunjungan secara tidak terduga dari 2 bos besar yang hanya dengan satu kata sudah cukup membuat hidup mereka hancur bahkan nyawa mereka.

Semua yang terbaik di siapkan untuk menyambut mereka bahkan manejer Rumah sakit yang langsung turun tangan dan mengingatkan pada semua petugas agar berusaha seramah mungkin bahkan Manajer mengeluarkan Black protokol Rumah sakit untuk tamu VVIP yang hukumnya berisi

#Selain tentang keselamatan pasien, Tamu selalu benar

#jika salah kembali ke pasal satu dan

#nyawa, karier dan hidup mereka menjadi taruhan.

Ketika Pak Hassan selaku manajer membaca protokol di tangannya membuat semua pegawai terpilih yang di pilih khusus untuk melayani tamu VVIP bergidik ngeri. membayangkan untuk membuat kesalahan saja sudah cukup ngeri.

Namun honor yang mereka dapatkan juga setimpat dengan resiko yang mereka tanggung. Manager Rumah sakit memberi bonus pelayanan7 kali lipat dari Gaji bulanan mereka, Hal itu membuat mereka sedikit lega.

"Hanya beberapa jam bekerja dengan hasil 7 bulan bekerja, itu bukan sesuatu yang merugikan untuk resiko yang ada" ucap salah satu dari mereka

"Bahkan kita bisa kaya mendadak jika berhasil mengambil hati salah satu dari mereka" timpal yang lainnya

Diantar semua yang terpilih, Riska yang paling gugup mengingat Dia pernah menghina Tamu VVIP yang saat ini sedang mereka rawat dan sedang membuat gempar seisi rumah sakit karena kedatangannya.

Riska berencana untuk Resign dari rumah sakit setelah merawat pasien VVIP itu karena dia sedikit takut jika harus berhadapan dengannya.

Manajer Rumah sakit yang sangat berpengaruh dan di hormati di kota mereka saja tunduk padanya apalagi Riska yang statusnya jauh di bawah.

Membayang itu saja sudah membuatnya bergidik ngeri namun Dia berusaha setenang mungkin dan menyembunyikan rasa paniknya.

Disaat briving bersama pegawai terpilih, Terdengar bunyi HT dari pihak keamanan melaporkan tamu VVIP sudah berada di depan sehingga Manajer di minta datang menyambut bersama tim yang sudah di pilih.

Dengan panik dan gemetar manajer mengajak mereka semua agar ikut menyambut tamu VVIP bersamanya di bawah.

Tampak Wanita tua di ikuti seorang kakek turun dari mobil begitu juga di mobil sebelah tampak sepasang suami istri yang sudah cukup umur berlari menghampiri kedua kakek nenek itu serta dengan tergesa - gesa mereka masuk ke dalam rumah sakit dengan kawalan ketat bodyguard yang jumlanya lebih dari 10.

"Terima kasih atas penyambutanmu Hassan, Dimana cucuku berada dan bagaimana kondisinya saat ini ?" tanya kakek itu pada laki - laki Tua seumuran dengannya yang datang menyambut kedatangannya

"Di lantai 3 Tuan, Di ruangan khusus pemilik Rumah sakit. Tuan Rizan saat ini baik - baik saja dan kondisinya cukup stabil, mungkin setelah beberapa saat dia akan sadar setelah pengaruh obat bius hilang" Jelas Hassan sambil mengikuti Andre dan Dara juga David dan Arindi

"Pak Hassan Bagaimana kondisi anak saya. apa Dia baik - baik saja ? Apa lukanya akan menimbulkan bekas ? huhhh.... anak itu selalu saja membuatku panik. apa Dia ingin membuatku cepat mati" Keluh Arindi pada Pak Hassan

"Nyonya tidak perlu cemas, Tuan mudah baik - baik saja, Dia hanya perlu beristrahat untuk memulihkan lagi tenaganya. Kami sudah menyiapkan Dokter terbaik untuk operasinya tadi" Jelas Hassan pada Arindi

"Hmmm.... terima kasih atas pelayanan yang di berikan pada cucuku. Berikan bonus yang besar pada mereka karena sudah merawat cucuku dengan baik" Perintah Darah pada Hassan

"Bilah perlu Hadiahi mereka masing - masing sebuah mobil karena sudah merawat putraku dengan baik" tambah David

"Biar itu semua masuk dalam tagihanku David. ini semua karena kelalaianmu mengurus cucuku, aku tidak ingin hal ini terjadi lagi pada cucuku" Ancam Dara pada David

"Baik bu, saya janji untuk itu" Jawab David dengan suara sedikit bergetar

"Bagus... Hassan jangan lupa apa yang saya sampaikan tadi, Dan kalian semua, kalian berhak menagih janjiku itu pada Hassan atasan kalian. Kalian berhak memilih mobil apapun yang kalian inginkan" Lanjut Dara sambil melihat ke arah mereka

"Baik Nyonya... terima kasih atas kemurahan hati nyonya" jawab mereka bersamaan

"Kamu tidak perlu berterima, itu hadiah yang tidak seberapa ketimbang apa yang sudah kalian lakukan pada cucuku"Jawab Dara dan langsung menyerobot masuk ke ruangan tempat Rizan di rawat.